
Ketika bertemu Audrey, saya membatalkan niat mengirim surat cinta untuk Mawarni.
Saya mengajak Audrey nonton film di Manggala Theatre di utara Simpang Lima, pada pertunjukan terakhir. Sebuah film Hollywood, entah apa judulnya, yang penting nonton dan bisa berdekatan dalam gelap bersama Audrey. Usai nonton, saya mengajaknya nongkrong di Simpang Lima. Ngobrol sambil minum teh poci.
Ketika hendak mengantarnya pulang, saya iseng bertanya bagaimana bila menghabiskan malam di kamar hotel?
1,333 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
#Cerpen#Cerpensulistiyosuparno#Cinta#Gadis#Gadiscantik#Jatuhcinta#Nikah#Pacar#Pacaran#Sulisjateng#Sulisjateng1974#Sulistiyosuparno#Tragedi
Sebelumnya
Pacarku Preman-Kumpulan Cerpen Remaja
0
0
“Aku nggak munafik, aku memang pernah coba ngisap ganja. Sekali saja, setelah itu nggak lagi,” kata Benny suatu petang.
“Aku nggak mau kamu pakai narkoba lagi, Ben. Kalau kamu pakai narkoba lagi, aku nggak mau jadi teman kamu.”
“Teman?” alis Benny bertautan.
“Ya....setidaknya teman dekat.”
Benny tersenyum mendengar jawaban Reyna. (Cerpen Pacarku Preman)Di kamar, Nadya bingung mau pakai busana apa. Akhirnya, karena buru-buru, dia memakai celana panjang coklat dan tunik coklat. Semoga busana ini cocok untuk pergi ke restoran bersama Kak Ronny. Oh, ini akan menjadi malam yang indah baginya.
Nadya segera keluar kamar. Sejenak, dia berhenti untuk menarik napas, agar jantungnya yang berdebar tidak membuatnya grogi saat bertemu Kak Ronny di ruang tamu.
“Aku siap. Ini akan menjadi malam yang bersejarah dalam hidupku,” gumam Nadya, lalu melanjutkan langkahnya. (Cerpen Ketika Nadya Jatuh Cinta)Oh, so sweet. Semua persendianku serasa lepas, aku lemas. Lidahku kelu. Aku hanya mampu tersipu dan menunduk. Diam-diam aku menarik napas, mencoba menguasai keadaan. Kuberanikan menatap Kak Sunu.
“Tapi, Kak. Ibu melarang Bella pacaran,” kataku bimbang. (Cerpen Kekasih Diam-Diam)“Kamu kenapa sih, Rio! Kamu hampir membunuhku, tahu!” akhirnya keluar juga kemarahan Reyna.
“Berapa kali harus kukatakan, jangan sebut-sebut lagi gadis sampul itu!”
“Kamu kenapa, sih, Rio? Kamu selalu sewot kalau aku bicara tentang gadis sampul itu. Memangnya ada urusan apa kamu sama dia!” (Cerpen Gadis Sampul).
Khayalan bertemu pangeran di halte tua, masih pula sesekali melintas dalam pikiran Widuri. Ia pernah membaca komik Jepang tentang hal itu. Seorang gadis bernama Hikaru bertemu dengan Kenzo seorang ilustrator komik. Mereka, dua tokoh komik itu bertemu di sebuah halte tua, saling jatuh cinta dan kemudian menjalani bersama kehidupan yang penuh romantika. Ah, romantis sekali. (Cerpen Pangeran di Halte Tua).
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan