Blame The Cupid : Part 1&2

3
0
Deskripsi

Part 1

Lyora segera turun dari mobil begitu melihat Edmund yang baru sampai dan sedang berjalan menuju gedung fakultas.

"Edmund!" Teriak Lyora sambil berlari tanpa kenal malu. Orang-orang di universitas sudah mengetahui kalau Lyora sangat tergila-gila pada Edmund Leonard.

Lyora yang berhasil menyamai langkah Edmund, merangkulkan tangannya pada lengan Edmund. "Nanti antar Aku pulang ya? Aku tidak bawa mobil, supirku juga sedang sakit"Pinta Lyora dengan muka memelas.

Edmund memutar bola matanya malas. Lyora bagaikan hama yang ingin Edmund musnahkan. Ia berusaha melepaskan rangkulan tangan Lyora "Lepas!"

Lyora semakin mengeratkan rangkulannya. "Ayolah, lagipula kita kan tinggal di Apartmen yang sama" Kata Lyora tanpa mempedulikan kekesalan Edmund

Lyora tinggal di Apartment Central Building. Apartment yang sama dengan Edmund, tepatnya Lyora yang sengaja pindah ke tempat itu demi bisa berdekatan dengan Edmund.

Edmund langsung melepas tangan Lyora dengan kasar, begitu Ia melihat seorang perempuan yang membawa banyak buku tebal bernama Renata, kekasih Edmund.

Lyora yang melihat itu langsung berekspresi masam. Ia sangat kesal, mengapa Edmund menyukai Renata si kutu buku yang jelas-jelas termasuk kaum rendahan dan sering di bully.
Edmund meninggalkan Lyora dan menggandeng lengan Renata.

Dengan gontai, Lyora pergi menuju kelas. Setelah Edmund menjadikan si kutu buku sebagai kekasihnya. Lyora terkadang di cemooh karena dianggap kalah dengan seorang Renata yang dipilih Edmund.

Sesampainya di kelas, Ia duduk di barisan belakang. Lyora tidak memiliki teman karena semua teman seangkatannya telah lulus. Ini juga yang menyebabkan tidak memikiki teman, Ia dianggap hanya cantik dan kaya tetapi otaknya kosong.

"Tumben kau sudah datang?"Sapa Noel yang langsung duduk di sebelah Lyora. Bisa dikatakan hanya Noel yang menjadi teman Lyora disini. Laki-laki itu merupakan teman seangkatan Lyora yang belum lulus karena mengambil cuti kuliah akibat kecelakaan.

"Hmm.. Kau pasti tau alasanku"Jawab Lyora sambil memamerkan barisan giginya

Noel menggelengkan kepalanya "Edmund lagi?"

Lyora menepukan tangannya pada kepala Noel "Anak pintar"katanya

Noel mendengus "Sampai kapan kau akan menunggu Edmund dan mengorbankan waktumu hanya untuk bermain-main disini?"

"Aku rela menghabiskan seluruh waktuku untuk Edmund"

Sedang Noel memutar bola mata malas "Dasar budak cinta"

....

Drt drt

Handphone Lyora berdering, nama Ayahnya tertera disana. Ia hanya memejamkan mata sebelum mengangkat panggilan itu.

"Halo Dad"

"Nilai apa yang Kau dapat di mata kuliah manajemen bisnis itu? Kau berniat mempermalukanku?"

Suara Ayahnya terdengar begitu keras walaupun Lyora tidak menyalakan Loudspeaker. Tanpa basa basi Ayahnya langsung memakinya.

"Bukan begitu, Dad"

"Aku tidak ingin mendengar alasanmu. Segera perbaiki nilaimu itu"

"Jadilah berguna, Lyora"

Dan hanya seperti itu, sambungan itu terputus.

"Jadilah berguna"

Kata-kata yang selalu dilontarkan Ayahnya itu kepada dirinya dan seharusnya Lyora tidak perlu merasakan sakit setelah puluhan kali kalimat itu sudah terlontar.

********

Part 2

Lyora selalu satu kelompok dengan Noel karena selain tidak memiliki teman di kelas, Ia juga termasuk orang yang sulit bergaul dengan orang baru. Saat ini mereka tengah mengerjakan tugas kelompok di Redish Caffe.

"Aku mau makan sepuasnya disini"Kata Lyora dengan tersenyum lebar

Noel mendengus melihat kelakuan Lyora "Pokoknya Kau harus bayar, Aku bisa bangkrut kalau terus terusan memberimu makan"

"Jangan begitu,Aku tidak memiliki uang. Kau kan sahabat terbaik ku, hmm?"Goda Lyora sambil mencubit pipi Noel dan menggoyangkannya.

"Aku tidak memiliki uang katamu?"

"Aku kan harus menabung untuk menonton pertandingan Edmund di Eropa"Jawab Lyora

Edmund merupakan pembalap mobil formula F2. Hal ini juga yang menyebabkan Edmund sering mengambil cuti kuliah sehingga belum juga menyelesaikan kuliahnya.

Noel menghembuskan napas kasar. Ia kesal dengan Lyora yang sangat tergila-gila dengan Edmund. Walaupun Edmund berlaku kasar dan sudah memiliki kekasih, Lyora tetap saja mengejarnya.

....

Hap

Edmund menangkap kunci mobil yang dilempar Edward. Ia sedang berada di ruangan Edward yang menjabat sebagai presdir Leonard's corp menggantikan ayahnya yang hanya ingin menikmati masa tua bersama ibunya.

"Wah.. Aku tidak pernah meragukan seleramu kak"Kata Edmund dengan wajah yang berbinar

"Hmm, sebagai kakak yang baik. Aku tau kau tidak mampu membeli mobil itu"

"Jangan meremehkanku. Aku hanya tidak ingin bertengkar dengan kau dan berujung pembunuhan kakak beradik demi memperebutkan perusahaan"

"Alasan"

"Lagipula akan jadi apa perusahaan ini jika Aku yang memimpin. Menyelesaikan kuliah agar Ayah mendukungku saja sudah sulit. Mengapa aku harus mengambil jurusan bisnis, hal itu tidak diperlukan untuk menjadi pembalap"Rengek Edmund

"Berhenti merengek. Pulanglah, Ibu bilang Ia memasak untuk ulang tahunmu"

"Tapi aku ingin pergi dengan pacarku"

"Pacarmu? Renata?"Tanya Edward

"Ya, memang siapa lagi?"

"Perempuan yang selalu menonton pertandinganmu itu?"

Edmund paham bahwa yang dimaksud Edward adalah Lyora, Karena tidak ada perempuan lain yang sangat gigih mengerjarnya selain Lyora "Tidak. Aku tidak menyukainya, Ia terlalu barbar menjadi seorang wanita"

Edward menganggukan kepalanya dan bangkit dari tempat duduknya "Mau makan siang bersama?" Tawarnya pada Edmund

"Baiklah, Tapi aku tak bisa lama. Renata selesai kuliah jam 2 nanti"

Edward melihat jam ditangannya masih tersisa satu setengah jam "Ayo, Pakai mobil barumu saja, karena Aku yang membeli jadi harus Aku yang mencobanya dulu"Jawab Edward sambil tersenyum puas melihat wajah dongkol adiknya

....

Selesai makan siang, Edmund mengantar Edward kembali ke kantor. Jalanan menuju kantor Edward sangatlah padat, Ia gelisah melihat jam yang telah menunjukkan pukul 2.

Edward yang melihat Edmund pun menyadari hal itu. "Turunkan Aku di depan saja, nanti biar Aku telpon supir untuk menjemput"

Edmund yang mendengar itu seketika menatap Edward "Kau memang kakak terbaikku. Aku sangat sayang padamu"

Edward mendengus sambil membuka seatbelt nya "Kau lebih menyayangiku atau Renata?"

"Kau pasti tau jawabannya"Jawab Edmund sambil terkekeh

"Nanti malam kau juga ke rumah kan?" Tanya Edmund

"Ya, Aku langsung pulang nanti"

"Bye, Jangan lupa datang ke pesta ku minggu nanti"

"Ya, Hati-hati" Kata Edward sambil menutup pintu mobil.

*******

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Blame The Cupid : Part 3&4
0
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan