
Deskripsi
Aku tidak pernah bermimpi, Dokter Wisnu meminta untuk bertemu kedua orang tuaku, Dokter berusia 27 tahun, ramah dan tampan. siapa yang bisa menolak?
Namun, semuanya berubah saat Key-kakakku meninggal dalam sebuah kecelakaan motor dan meninggalkan anak balita berusia delapan bulan bulan .
Orang tua Bang Mahes melamarku dengan alasan, akan tenang merawat Naya balita-delapan bulan. Jika dirawat yang masih ada hubungan darah.
Mimi sangat berharap kepadaku, jika tidak? Orang tua Bang Mahes akan membawa...
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Ketika Cinta Bersemi
Selanjutnya
Shanum Love Story (Blurb) Part 1
9
10
(●♡∀♡)Blurb(●♡∀♡)Shanum sering berpikir, apakah kisah cintanya adalah karma dari sang Ayah? Dulu, Tante Nana cerita, ayahnya dekat dengan Tante Uwi tanpa status jelas. Berakhir menikahi Mimi Ancha.Shanum dapat merasakan apa yang dirasakan Tante Uwi kala itu. Rasanya sakit, seperti luka tapi tidak berdarah.Hubungannya dengan Okan mirip dengan hubungan ayahnya dengan Tante Uwi. Berteman sejak SMU sampai sekarang satu kerjaan. Ternyata, Okan jatuh cinta dengan Donna Aliana, cewek seksi di kantor.Di tengah patah hati dan butuh menenangkan diri. Datang Eldera Oliver Saguna. Pria yang ia tidak ingin kehadirannya. kini pria itu menjadi Bossnya di tempat kerja mereka.Cerita cinta di mulai di sini. Akan berhasilkah El mendapatkan Shanum?Akankah Okan kembali kepada Shanum, setelah tahu Donna mengkhianatinya?Siapa yang akan Shanum pilih? (◍•ᴗ•◍)❤(◍•ᴗ•◍)❤(◍•ᴗ•◍)❤(◍•ᴗ•◍)❤Oh ... ada yang baru, rencananya aku mau post di Karyakarsa sampai tamaaaat ….. Seneng, nggak? Yuuk yang baru gabung silahkan follow aku, yaaa😀 jangan lupa komen dan kasi love yang banyak.===💕💕💕💕===🥀Kepergian Eldera🥀Bagi Shanum Aulia Athar, orang yang harus dia jauhi selamanya adalah Eldera Oliver Saguna. Laki-laki yang membuat Shanum murung seharian karena lelaki itu mencuri ciuman ketika usia mereka empat tahun. Senyum Shanum baru terbit setelah ayahnya-Athar, mencium pipi Shanum dan berkata, Ayah sudah menghilangkan jejak ciuman El.Namun, semakin ia ingin menjauh. El malah memilih sekolah yang sama. Bahkan, El terang-terangan memproklamirkan Shanum itu itu calon istrinya sejak mereka SD dan tidak boleh ada yang mendekatinya karena ia sudah memberikan stempel kissing di pipi Shanum. Tentu saja, hal itu membuat Shanum semakin kesal. Selain itu, El selalu memanggilnya 'Shanny.'Seharusnya, Shanum senang. El adalah lelaki tampan dan pintar sejak lahir. Itu versi teman-temannya. Dari sekolah dasar sampai SMP banyak teman perempuan ingin dekat dengan El, bodoh saja jika Shanum tidak tertarik.Mungkin tingkah tengil El yang membuat Shanum semakin sebal.Namun, dibalik tingkah tengilnya, El orang yang sangat peka dan perhatian. Contohnya, saat Shanum mengabaikan sarapan pagi, El datang membawa obat magh ke ruang kesehatan, membelikannya roti dan air mineral tentu saja diringi omelan panjang melebihi Mimi. Membuat Shanum harus tutup telinga. Meskipun menutup telinga tetap terdengar. Ucapannya seperti copy paste Mimi. Perempuan itu, ibarat pabrik yang memproduksi barang. Pabrik itu harus di rawat dan di jaga agar tetap bisa berproduksi. Jadi, rawatlah dan jaga. Jangan sampai sakit, apalagi merusak bagian penting yang bisa menghambat alat produksi. Nyesel itu datang belakangan.
Shanum hanya memutar bola matanya jengah.Pernah juga, kala Shanum datang bulan pertama kali. Shanum belum paham saat itu. Sebelum berangkat sekolah, ia menemukan bercak cokelat di celana dalamnya. Dia pun tidak sempat bertanya pada Mimi dan tidak pernah berpikir jika itu tanda-tanda haid pertama kalinya.Menjelang siang, Shanum merasakan sesuatu yang mengalir hangat tanpa ia bisa tahan. Dia bermaksud ke toilet sekolah. Sampai pintu kelas, Shanum terkesiap. Dada El merapat pada punggung Shanum, yang membuat Shanum geram, dua tangan El mencengkram bahunya.Lo, jangan macam-macam, yaa! geram Shanum.Jalan lurus, lewati lima kelas, belok kanan. Tetap posisi seperti ini. Kalau lo, nggak mau jadi perhatian semua orang. Nurut sekali ini. Gue lagi nggak melecehkan, lo, bisik El tegas.
Shanum menurut, berjalan dengan wajah tertunduk. Pipi rasanya menghangat. Sepanjang karidor semua orang meledeknya.
Shanum berjalan mengikuti arahan El. Menuju Toilet perempuan.Jangan keluar sebelum gue datang, oke!Shanum pun menurut. Ia tampak panik saat berada di dalam toilet melihat pakaian dalamnya ada darah.
Shanum membuka pintu toilet sedikit, lalu mengulurkan tangannya dari celah pintu setelah mendengar ketukan pintu.Gue nggak tahu, yang biasa, lo pake. Model sayap apa enggak. Gue beli aja yang ada sayap. Gue nggak tahu fungsi sayap itu apa. Lain kali, lo, catet jadwal haid. Siap-siap bawa. Suara El terdengar dari luar.Berisiik! sungut Shanum.Shanum masih membolak-balikkan pembalut. Ia sedikit bingung cara menggunakannya. Karena ini adalah yang pertama.
Akhirnya, setelah memakainya. Dahinya mengernyit. Bagaimana ia menutup rok birunya yang ada bercak darah? Shanum baru paham. Mengapa sepanjang jalan tadi, dada El merapat pada punggungnya. Jika sekarang memintanya seperti tadi? Rasanya nggak mungkin! Dengan ragu, Shanum membuka pintu. El masih berdiri di depan pintu toilet seperti pengawal yang menjaga tuan Putri. Dia tidak peduli dengan amukan para perempuan yang akan masuk toilet perempuan.Pake nih! El memberikan jaket yang biasa ia kenakan saat naik motor.Shanum mengernyit dahinya. Belum paham maksudnya.
El berdecak, dengan gerakan cepat dan tidak sabar, El merendahkan tubuhnya, berdiri dengan bertumpu pada lutut. Menutup rok bagian belakang roknya dengan jaket. Shanum yang berdiri dapat dengan jelas melihat wajah putih berhidung mancung dengan sepasang alis yang rapi. Tangannya dengan cekatan membentuk simpul, mengaitkan kedua lengan jaket pada pinggang Shanum agar jaket tidak terlepas.Cie .. cie .... ledekan meluncur dari bibir perempuan-perempuan yang keluar-masuk toilet. Melihat sikap romantis El.(◍•ᴗ•◍)❤Gue balikin besok jaketnya, setelah dicuci, kata Shanum di parkiran sekolah saat jam pulang sekolah.Simpan aja, siapa tahu, lo kangen. Bisa peluk tuh jaket.Mimpii!Mulai besok, lo nggak akan lihat gue lagi. Nggak akan ada yang bikin, lo jengkel, lagi. Jadi--Apa?Mulai sekarang, jangan abaikan sarapan karena nggak ada lagi orang yang akan bawain obat dan roti, jangan lupa bawa pembalut karena nanti, nggak ada orang yang akan beliin pembalut. Shanum mencebik mendengar ocehan El.Dengan menggeleng pelan dan tatapan seakan tidak akan bertemu Shanum selamanya. El berkata, Makin mau ditinggal, kenapa kamu semakin gemesin, sih! Inget, ya, jangan genit sama cowok lain. Nada suaranya terdengar seperti ancaman.Kamu?! Nggak salah denger? Batin Shanum.Berisik! jawab Shanum seraya memakai helm.(◍•ᴗ•◍)❤Keesokan harinya, Shanum menoleh bangku dekat jendela berjarak dua kursi dari tempat duduknya. Bangku itu kosong. Shanum mencoba bertanya pada Rino. Lelaki itu malah meledek membuat Shanum jengkel. Istri kok, tidak tahu keberadaan suaminya, ledek. Rino.Ini sudah hari ketiga. Lelaki yang menjengkelkan itu tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Wali kelas pun menanyakan pada Rino, tentang absennya El.(◍•ᴗ•◍)❤Hari ini, Shanum berencana ke rumah El untuk mengembalikan jaket dengan membawa seloyang cake pisang yang ia buat sendiri. Sejak Subuh, ia membajak dapur Mimi dengan meminjam celemek kesayangan Mimi.
Demi apa? Demi seloyang cake pisangShanum memarkirkan motor di halaman rumah cluster elite. El tinggal di rumah tantenya. Orang tuanya tinggal terpisah. Papi dan uminya tinggal di Jakarta. Sementara Mommy dan daddynya tinggal di Australia.El terlahir dari keluarga broken home. Orang tuanya bercerai. Papi-maminya berpisah sejak ia baru dilahirkan. Sejak saat itu Aunty Ochi yang merawatnya, padahal waktu itu, Aunty Ochi masih kuliah.Ketika Aunty Ochy menikah dan pisah rumah dengan orang tuanya. El ikut tinggal bersama Aunty Ochy.Meski papinya dan maminya sudah menikah lagi dan punya anak, El enggan ikut di antara keduanya. Ia lebih suka tinggal di rumah Aunty Ochi.Kak Shanum, sudah lama nggak sini? Sambut Luna anak tertua Aunty Ochy. Usianya selisih empat tahun dengan Shanum.Kak El ada? tanya Shanum.Wajah Luna langsung terlihat mendung membuat Shanum heran. Ia pun mengajak Shanum langsung ke ruang tivi. Di sana duduk Aunty Ochy menonton tivi dengan pandangan kosong.Aunty," panggil Shanum. Wanita berjilbab lebar itu menoleh.Matanya sembab seperti habis menangis berhari-hari.
Wanita itu berdiri menghampiri Shanum dan langsung memeluknya erat sambil menangis tersedu.
Shanum membalas pelukan Aunty Ochi, tangannya mengusap punggung aunty Ochi dengan sejuta pertanyaan.(◍•ᴗ•◍)❤Okelah ... pemanasan dulu, yaa😀
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan