"Kamu ngobrol apa sama dia? lebih baik jangan akrab sama sembarang orang, gampang dihipnotis nanti," ucapnya menasehati. Mas Akmal terlihat menunjukkan ekspresi tak suka ketika melihatku mengobrol dengan Laras.
"Itu bukan sembarang orang, melainkan mantanmu kan mas." Wajah mas Akmal langsung terkejut.
"Kamu ngobrol apa aja sama dia?"
"Nggak banyak, cuma saling tanya berapa usia kandungan kami," jawabku dusta. Ah rasa penasaran semakin menjadi, andai saja suamiku tak datang lebih awal, ingin sekali rasanya melanjutkan obrolan dengan Laras mengenai pembahasan yang mencurigakan tadi.
"Dia yang mengakui aku mantannya, tapi tidak dengan aku." Mas Akmal berlalu, berjalan lebih dulu menuju ruang tunggu dokter kandungan.
Apa sebegitu populernya suamiku, sehingga ada wanita cantik yang mengaku mantan pacarnya tapi dia tak mengakui?
Aku berjalan menyusul mas Akmal, lelaki itu tengah duduk sambil membawa satu botol air mineral, hanya satu botol, tentu saja untuk dirinya, tak mungkin membelikannya untukku.
"Beli cuma satu, aku kan lagi hamil mas, kenapa nggak dibelikan sekalian sih," gumamku yang semoga saja terdengar sampai telinga mas Akmal.
"Hamil selalu jadi alasan, sebotol berdua kan bisa."
"Biar romantis ya mas?"
Mas Akmal melirikku. "Biar irit."
Astaga, jawaban yang seharusnya sudah bisa aku prediksi, kenapa masih saja berfikir positif jika mengenai uang.
Antrian hari ini tak begitu banyak, mungkin karena bukan weekend, jadi aku dan mas Akmal tak sampai menunggu berjam-jam juga sudah dipanggil untuk diperiksa.
Seperti biasa suster yang membantu dokter Heri akan mempersilahkanku menuju bad tempat dilakukan USG.
Setelah diperiksa semuanya dokter memberitahu jika kandunganku sehat, lalu aku dan mas Akmal diberikan edukasi agar bisa melahirkan secara normal. Mas Akmal begitu serius ketika mendengar dokter Heri, tapi entahlah nanti prakteknya dilakukan atau tidak.
"Mau tanya dok, kalau persalinan di sini biayanya berapa yah?"
Aku menghela nafas, ternyata mas Akmal benar menanyakan biaya persalinan hari ini. Dokter lalu memberikan brosur harga persalinan di rumah sakit ini. Mas Akmal memasukannya ke dalam saku kemejanya.
Selesai diperiksa dan mengambil vitamin, mas Akmal langsung mengajakku pulang. Aku memberikan kwitansi padanya.
"Lihat, 500 ribu. Uang dari kamu kurang banyak mas."
"Lagian vitamin apa aja sih sampai mahal banget." Mas Akmal membuka kantong plastik yang berisi vitamin. "Asam folat, DHA, CDR, pantes mahal, kamu nggak bisa nego apa, nggak usah ini dan itu, asam folat aja kaya biasanya."
"Mas ini rumah sakit, bukan pasar lokal, nggak ada transaksi tawar menawar, kamu ini ada-ada aja." Aku duduk miring, sengaja membelakangi mas Akmal.
"Kamu yang minum, aku yang di suruh bayar, nanti yang sehat bugar kamu."
"Ya sudah kamu saja yang minum, Mas," ceplosku. Lelaki itu lupa atau bagaimana, kalau aku sakit, siapa yang akan menyiapkan perbekalannya. Siapa yang akan menyiapkan baju kerjanya. Bukannya senang istri sehat, malah seperti menyesal. Aneh sekali.
Sesampainya di rumah sakit, mas Akmal membaca brosur yang diberikan dokter Heri tadi mengenai biaya persalinan di rumah sakit.
"Mahal juga, lahiran normal 5 juta, sesar 13 juta. Rahayu, kamu harus bisa lahiran normal biar hemat biaya," celetuk mas Akmal dengan entengnya.
"Ya terserah Allah saja, yang terpenting dua-duanya selamat."
"Tapi kalau sesar mahal banget, sayang banget uangnya, kerja siang malam malah uangnya buat dokter Heri, enak banget jadi dia." Mas Akmal mulai mengoceh tak jelas. Pola pikirnya sungguh aneh, tidak seperti manusia pada umumnya.
"Ya udahlah, kan bisa pakai BPJS, nanti lahiran di UGD saja kalau mas nggak mau bayarin." Aku tak mau ambil pusing jika ada alternatif yang lebih baik, dari pada berdebat dengan mas Akmal, pasti tidak akan ada ujungnya.
"Janganlah, apa kata teman-teman kerjaku nanti, bisa dicemooh karena lahiran pakai BPJS, solusi dari kamu bikin harga diri aku runtuh tahu nggak."
"Terserah kamu lah mas, kamu emang suka banget yang ribet-ribet, heran deh aku."
Eh dia melirikku. "Yang ribet itu perempuan."
"Dih... "
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰