didalam genggaman Iblis - kang yohan x kim gaon AU chapter 1

0
0
Deskripsi

Gaon mengibaskan tangannya entah kenapa badannya terasa panas. Apakah karena efek minuman yang dia minum. Gaon memukul mukul kepalanya yang terasa berat sekarang.

“engh~”

Gaon terus melenguh sekarang. Yohan menatap orang disampingnya dan mengerutkan keningnya melihat tingkah gaon dapat disimpulkan kalau dirinya dalam pengaruh alcohol dan juga pasti obat perangsang,

“ada apa dengan tubuhku kenapa begitu panas apakah alcohol punya efek samping seperti ini?”

Gaon menatap yohan .

Kim gaon laki-laki berusia 21 tahun yang rela bekerja melakukan apapun demi mendapatkan uang. Kim gaon yang hanya lulusan SMA menghidupi  adiknya yang berada di rumah sakit bernama kim rona yang memiliki penyakit gagal ginjal sehingga menyebabkan rona harus cuci darah setiap minggu. Gaon dan rona hanya hidup berdua di seoul setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan 5 tahun lalu saat gaon masih duduk di bangku SMA.

Gaon terpaksa putus sekolah untuk menghidupi adiknya dan dirinya. Mereka hidup mengontrak disebuah apart lantai bawah di perumahan kumuh yang ada diseoul. Gaon bekerja part time di beberapa tempat dengan upah yang tidak seberapa dia dibayar per jam untuk pekerjaannya semakin banyak jam bekerja maka semakin banyak uang yang dia dapatkan.

Terkadang gaon hanya pulang kerumah untuk mengganti pakaiannya dan dia akan balik bekerja dan meluangkan waktunya 1 jam untuk mengunjungi rona yang berada di rumah sakit.

Rona terkadang merasa bersalah dengan gaon karena dirinya kakaknya tersebut jadi bekerja extra untuk pengobatannya. Rona juga bekerja online mencari tambahan untuk mengurangi kakaknya dirinya bekerja sebagai penggambar komik di situs online dan gaon sangat merasa terbantu dengan penghasilan rona mereka saling membantu untuk berjuang hidup dengan ekonomi yang cukup keras berada di seoul. Gaon punya impian kalau rona sembuh dia akan menguliahkan rona untuk menggambar desain dia ingin rona mengejar cita-citanya karena hidup tanpa ijazah itu susah dan sangat keras gaon tidak ingin rona sepertinya.

Gaon baru saja selesai mengunjungi rona dan sekarang sedang pergi ke pekerjaannya selanjutnya yaitu bar. Gaon bekerja di salah satu bar terbesar di gangnam dia mendapat kan uang lebih banyak bekerja disana karena sering mendapatkan tip dari pelanggan karena parasnya yang tampan sekaligus cantik. Gaon tidak rishi sama sekali karena dirinya membutuhkan uang. Harga diri tidak akan membuatnya kenyang dia butuh uang untuk hidupnya dan adiknya. Dia akan melakukan apapun jika itu mendapatkan uang dan membuatnya hidup lebih nyaman.

Gaon mengganti pakaiannya menjadi pakaian waiters di ruang ganti di bar tersebut sudah menunjukkan pukul 9 malam. Hiruk pikuk dunia malam sudah dimulai dengan orang-orang yang menikmati hidupnya orang-orang yang punya waktu lebih banyak untuk menghabiskan hari menghabiskan uang mereka atau sedang mengobati penatnya mereka setelah pulang bekerja.

Gaon langsung bekerja dirinya sibuk mengantarkan minuman menyiapkan menyajikan minuman bahkan mengantarkan makanan ke kamar-kamar VIP dirinya tidak punya waktu untuk melamun untuk iri.

Gaon menatap orang-orang yang sedang menari di dance floor. Dan menghela nafasnya dirinya membersihkan salah satu meja tamu dan melihat sisa minuman yang ada. padahal minuman di bar ini sangat mahal tapi ada saja orang yang tidak menghabiskan nya dan membuang begitu saja minuman yang ada.

Hari ini cukup melelahkan segelas minuman mungkin akan sangat membantu nya untuk mengobati lelahnya. Kapan lagi dirinya mendapatkan minuman gratis bukan. Lagian jam sudah menunjukkan pukul 1 malam sebentar lagi jam kerjanya sudah selesai di bar tersebut. Gaon mendudukan dirinya di sofa VIP yang langsung menatap kea rah dance floor. Manajer tempat yang tidak sengaja melihat gaon tersenyum.

Hari ini cukup banyak pelanggan di bar dan yang paling bekerja sangat extra dengan pekerjaannya adalah gaon. Gaon dibayar 3 kali lipat di bar ini karena dirinya mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus.

“kamu sudah merasa lelah?”

Gaon menatap manajernya yang bernama jangsoo tersebut. Gaon tersenyum dan menganggukkan kepalanya

“aku akan memberi mu bonus 1 jam istirahat menikmati di sofa ini”

Gaon menatap jangsoo.

“bolehkah aku meminum sisa minuman ini”

Jangsoo mengerutkan keningnya dirinya menatap gaon

“ambil minuman baru saja aku tidak berani jamin itu isinya cuman minuman.”

Gaon menatap sampanye minuman termahal yang ada di bar ini dirinya kemudian menggelengkan kepalanya.

“aku cuman butuh ini kalau mengambil baru nanti aku disuruh bayar lagi minuman ini bisa menghabiskan gajihku berbulan-bulang”

Gaon kemudian meneguk habis sampanye di gelas tersebut. Jangsoo hanya mengglengkan kepalanya.

“baiklah terserah mu nikmati waktu mu 1 jam disini oke aku harus pergi hari ini ada tamu penting”

Gaon menganggukkan kepalanya. Dirinya hanya sendirian di sofa tersebut sambil terus meminum minuman yang ada diatas meja dirinya merasa bersyukur sekarang dengan orang yang memesan minuman meninggalkannya.

Gaon menyesap minumannya sambil memakan buah yang tersedia diatas meja sambil menatap orang-orang yang berada disana.

Gaon menghela nafasnya dirinya baru berusia 21 tahun tapi dirinya sudah menjalani kerasnya hidup dirinya terkadang ingin menikmati masa mudanya dirinya ingin seperti yang lain terlahir kaya menikmati uang dengan sangat mudah menjalani hidup tanpa memikirkan uang andaikan dirinya terlahir dengan takdir yang berbeda mungkin dia akan seperti anak yang lain sedang kuliah atau sekarang juga berada disini tapi tidak menggunakan baju pelayan. Katanya alcohol sangat pahit tapi entah kenapa gaon merasa alcohol yang dia minum sangat manis dan membuatnya terus meminum sampanye tersebut. Gaon bernafas dengan berat karena alcohol dirinya jadi sentimental sekarang. Berada ditempat ini membuatnya terus mengasihani dirinya dan membuatnya iri terhadap hidup orang lain yang lebih beruntung dari pada dirinya.

Gaon berdiri dan pergi ruang pelayan untuk mengganti pakaiannya gaon menggelengkan kepalanya yang sudah setengah sadar karena alkoholnya ini adalah pertama kali diri nya meminum alcohol.

Gaon berjalan menaiki lift dan didalam lift hanya ada dirinya lift bar tersebut berada di lantai 20 dan lantai atas adalah kamar hotel yang disediakan untuk orang-orang dirinya pernah mengantar minuman kelantai 30 dan kamar nya sangat bagus kapan dirinya pernah duduk atau menikmati kamar seperti itu harus bekerja seperti apa dirinya jika ingin menikmati kamar seperti itu. Gaon hanya tersenyum terkadang dirinya penasaran bagaimana orang lain bisa hidup dan menikmati hidup mereka dengan menghamburkan uang yang mereka punya gaon sudah bekerja lebih extra dari mereka tapi dirinya tetap tidak memiliki uang.

Saat dirinya melamun. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk dan menekan lantai 45 gaon menatap irang disampingnya pakaiannya terlihat mahal dirinya menekan lantai penthouse lantai teratas. Gaon menatap lift tersebut dirinya sepulang bekerja selalu menekan tombol lobby. Dirinya selalu turun kebawah bukan naik. Gaon tertawa sendiri membuat orang disampingnya menatap nya dan mengerutkan keningnya apa yang ditertawakan oleh orang disampingnya tersebut.

“apa ada yang lucu?”

Gaon menatap orang yang bicara disampingnya

“apa kamu menyewa kamar di lantai 45?”

Yohan menganggukkan kepalanya.

“bukan kamar dilantai itu sangat mahal?”

Yohan menatap gaon sepertinya orang disampingnya tersebut tengah mabok alcohol tercium dari mulutnya.

Yohan tersenyum miring dia tau kalau dirinya tidak harus merespon orang disampingnya tersebut.

“bagaimana kasur nya pasti sangat nyaman bukan”

Yohan tidak menggubris omongan orang disampingnya dirinya hanya menatap lift tersebut yang sedang menuju kelantai 45 dirinya ingin segera keluar dari lift ini.

Gaon hanya tertawa sendiri karena dirinya diabaikan oleh orang disampingnya tersebut.

“tidak ada untungnya bukan merespon diriku”

Gaon tertawa meremehkan dirinya bagaiaman mungkin orang disampingnya tersebut yang jelas-jelas beda kasta dengan dirinya akan meresponnya bukan.

Gaon mengibaskan tangannya entah kenapa badannya terasa panas. Apakah karena efek minuman yang dia minum. Gaon memukul mukul kepalanya yang terasa berat sekarang.

“engh~”

Gaon terus melenguh sekarang. Yohan menatap orang disampingnya dan mengerutkan keningnya melihat tingkah gaon dapat disimpulkan kalau dirinya dalam pengaruh alcohol dan juga pasti obat perangsang,

“ada apa dengan tubuhku kenapa begitu panas apakah alcohol punya efek samping seperti ini?”

Gaon menatap yohan .

“ini pertama kali kamu minum alcohol?”

Gaon menganggukkan kepalanya. Yohan hanya tertawa melihat orang didepannya tersebut

“kamu akan membaik besok pagi”

Gaon mengangguk mengerti dan terus mengibaskan tangannya dirinya merasa kepanasan sekarang.

“bisakah kamu menolongku ini terlalu panas”

Gaon merosot ke lantai di dalam lift dirinya terlalu lemah sekarang. Yohan menatap gaon yang tersungkur dilantai dan menatapnya yohan mendekat berjongkok didepannya kemudian memegang tangan gaon.

Dilihat dari sini dia tau kalau gaon meminum obat perangsang dosis tinggi sepertinya tanpa sepengatahuan dirinya sendiri.

Yohan mengusap leher gaon

“engh”

Usapan yohan saja membuatnya melenguh sekarang. Yohan hanya tersenyum kemudian pintu lift terbuka

“apa kamu ingin masuk kedalam kamarku?”

Tawar yohan pada gaon yang matanya sudah berkunang dan kepanasan

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya di dalam genggaman iblis - kang yohan x kim gaon chapter 2
0
0
“wah penthouse ini bahkan memiliki lemari yang berisi minuman mahal”Yohan hanya membiarkan gaon yang berceloteh dengan semaunya menurutnya gaon sangat lucu ketika mabok“berapa usiamu?”Yohan menyodorkan wishki ke gaon dan langsung diterima gaon dan di minumnya“21 tahun”“muda ternyata”Setelah gaon yang menurutnya sang
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan