Cuplikan ….

"Ya memang seperti itu yang ayah ajarkan ke anak-anaknya. Sampai sekarang Rais sudah jadi dokter, tetap saja nasihat itu yang diucapkan. Rais sampai bilang, sebenarnya yang dokter itu aku apa ayah sih?" Wanita ini menyebutkan nama saudara kembar Reynald yang sekarang sudah berprofesi sebagai dokter.

"Rais sudah lulus, Bu?" Tanya Alara. Sejak batal menjadi menantu, komunikasi Alara dengan Rais juga harus terputus. Lebih tepatnya, Alara harus memblokir nomor Rais setelah lelaki itu mengutarakan niatnya untuk menggantikan posisi saudara kembarnya yang tewas. Alara tersinggung. Saat itu ia masih dalam suasana duka. Alara bahkan hampir mengakhiri hidup karena tidak kuat.

Tak ada yang tahu permasalahannya dengan Rais, Alara pendam sendiri hingga detik ini. Sekalipun Rais dan Renald adalah kembar identik. Tetap saja, mereka bukanlah orang yang sama.

"Rais Sudah selesai koas, Al. Kuliahnya cuma tiga setengah tahun. Dia langsung dapat pekerjaan di RSUD. Sambil dia daftar spesialis." Sudah tidak heran, Rais memang lebih ke ibunya yang seorang Bidan. Beda dengan Reynald yang memilih mengikuti jejak sang ayah. "Hem, begini, Al. Kedatangan ibu kemari, selain karena ibu pengin nengok cucu, ibu juga ingin mengutarakan niat baik. Mungkin terkesan mendadak, tapi dengan izin Allah, ini pasti yang terbaik."

Seketika Alara was-was. "Apa itu, Bu?"

Wanita paruh baya itu terdiam sejenak. Menatapnya. Seperti sedang mengamati ekspresi Alara. "Seharusnya ibu langsung sampaikan ke orang tuamu. Karena beliau yang menjadi walimu. Tapi berhubung Bapak Ibu Kasiman sedang tindakan, ya sudahlah niat ini ibu sampaikan ke kamu dulu. Nggak apa-apa ya, Al? Nanti ngomongnya ke orang tuamu bisa menyusul."

"Apa itu, Bu?" Alara merasa akan ada hal besar yang hendak dikatakan oleh wanita ini.

"Ibu mau melamarmu untuk Rais, Al. Sebenarnya Rais sudah lama mengutarakan niat ini pada ibu. Pengin nikahin kamu. Tapi ibu tolak. Posisi dia belum lulus. Kuliah kedokteran itu nggak sama dengan yang lain. Susah, dan harus fokus. Ibu bilang sama dia, nunggu lulus dan dapat kerjaan. Sekarang dia sudah lulus dan sudah bekerja, dia nagih janji ibu."

Satu Hati, Dua Cinta ; Extra Part 7 - 8