
Deskripsi
Wallpaper Loop Blane Bernyayi Bersama Clone nya. 🎶
Dan Huda Di Bakar Di Background 🔥
Oke harus nya ini Tersedia bagi yang support Blane Power dan keatas!
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Misi Masa Lalu : PART 7 - FULL STORY - ANICRAFT SERIES - Chapter = Selamatkan Tuan Putri
8
6
NOTE PENTING : Cerita Pendek Anicraft ini adalah “Filler”, dimana tidak offcial masuk ke cerita “Anicraft Series”
Tapi karakter2 dan berbagai Cerita penting disini akan tetap terhubung di “Anicraft Series”Timeline Cerita : Sesudah Anicraft Movie. Sebelum Anicraft SeriesBaca Part 1 Disini
Baca Part 2 Disini
Baca Part 3 Disini
Baca Part 4 Disini
Baca Part 5 Disini
Baca Part 6 Disini“Sudah puas jalan-jalannya, tuan putri?” Sang putri terkejut dan mundur perlahan. Langkah demi langkah dibalap oleh Brice dihadapannya. Sang putri yang semakin lama mundur, terhenti ketika tubuhnya menabrak sesuatu dibelakangnya. Ternyata, Alta telah mencegatnya dari belakang. Dengan sigap pria besar itu menggenggam tangannya cukup kuat, sehingga sang putri tidak bisa kemana-mana. “Aku mohon kamu jangan kabur lagi, tuan putri. Mencarimu hanya menghabiskan waktu kami saja.” Ujar Alta sambil tersenyum kepadanya. Gadis itu mencoba melepaskan genggamannya, namun sia-sia karena cukup kuat sehingga pergelangan tangannya sedikit memerah. “Aahh!! Lepaskan aku!” Gadis itu meronta-ronta kesakitan, lalu memukul tubuh besar Alta. “Ahh… sakiiit… hehe, lucu sekali kamu, tuan putri.” Alta memasang wajah meremehkan kepada sang putri itu. “Lepaskan dia!!” Ketiganya terkejut mendengar suara itu. Nampak seseorang yang tak jauh dari mereka memegang sebuah pedang besi yang terlilit oleh sebuah tali. Nampak tampilannya yang serba hitam membuat Brice dan Alta tidak ragu lagi oleh sosok itu. Orang itu mengacungkan pedangnya kepada Alta. “Heh, kalau tidak, bagaimana?” Tanya Alta dengan senyum penasarannya. Orang itu semakin geram dibuatnya. “Kalau tidak…” ia bersiap untuk mengambil ancang-ancang. “… KALIAN AKAN MENYESALINYA!” Sosok itu melompat ke arah Alta dan siap mengayunkan pedangnya secara vertikal. Alta dengan sigap mengambil pedang besarnya, lalu menangkis serangan tersebut. Tapi tanpa disadari, sosok itu berputar dan sedikit mengiris tangan Alta yang menggenggam erat tangan sang putri. Karena kesakitan, tanpa sengaja genggaman Alta terlepas, sehingga sang putri berjalan menjauh dan berada dibelakang sosok itu. “Kamu… apakah kamu yang menyelamatkanku di penjara?” tanya sang putri. “Rangga. Itu namaku,” ujar sosok itu sambil membelakangi dirinya. “Tenang saja, tuan putri. Aku akan menghalangi jalan mereka, kamu langsung pergi saja ke istana! Sekarang!” lanjutnya sambil menoleh sedikit kepada tuan putri. Gadis itu mengangguk kuat. Sang tuan putri nampak sudah jauh dibelakang Rangga, sementara Brice dan Alta geram karena tahanan yang dicarinya malah kabur. “Heh, sepertinya tidak habis-habis aku menemuimu, Rangga.” Brice memegang pedangnya sambil menatapnya angkuh. Sriiing! Ayunan pedang Brice yang nyaring terdengar di telinga Rangga. “Kalau begitu, mari kita lihat berapa lama kamu bisa bertahan dari kami berdua!” ujar Brice sambil menodongkan pedangnya kepadanya. Alta yang geram karena tuan putri telah jauh dari mereka bertiga pun menggertaknya dengan keras, “Minggir kamu, atau kami tidak akan mengampunimu!” “Yah, kalian menantangku. Mau bagaimana lagi?” Rangga mengeluarkan dua pedang besinya lagi yang terlilit oleh tali senar di tangannya. Dia memutar kedua pedang itu yang menggantung di tangannya. “Kami sudah berbeda dari saat kita pertama kali bertemu. Jangan coba-coba menantang kami.” Brice memberikan peringatan terakhir kepadanya. “Pertama kita bertemu?—hah?” Rangga seperti melihat hal yang pernah ia lihat sebelumnya. Ketika dia melihat posisi kuda-kuda milik Alta dan Brice, serasa memori lamanya kembali berputar. “I-itukan…” Tanpa sadar, Brice sudah berada di hadapan Rangga dan siap untuk mengayunkan pedangnya. Dengan cepat Rangga melompat untuk menghindar, namun Alta ternyata juga ikut melompat, berada dibelakang Rangga dengan posisi tangan yang mengepal dan siap meninjunya…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan