Selaksa Rasa Bab 4 - 6

1
1
Deskripsi

Pak Arga menghela nafas lalu berdiri tegak, dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana,“Sil, bawa makan siang nggak?”

“Nggak Pak.”

“Nanti bisa makan siang bareng?” 

Untuk beberapa detik Sisil merasa bingung, apa ia salah dengar?  Iya sekedar ajakan makan siang tapi biasanya karyawan selevel sama Pak Arga makan siang bareng dengan  sesama associate. Jangan-jangan….

Pak Arga menghela nafas lalu berdiri tegak, dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana,“Sil, bawa makan siang nggak?”

“Nggak Pak.”

“Nanti bisa makan siang bareng?” 

Untuk beberapa detik Sisil merasa bingung, apa ia salah dengar?  Iya sekedar ajakan makan siang tapi biasanya karyawan selevel sama Pak Arga makan siang bareng dengan  sesama associate. Jangan-jangan….

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Selaksa Rasa Bab 7 - 9
1
1
Suara deheman Pak Arga menyadarkan Sisil untuk kembali memfokuskan pikirannya ke topik yang dibicarakan narasumber  pada acara ini di panggung. “Sil,” sebuah bisikan halus yang terasa hangat ditelinga membuat Sisil tersentak dan refleks menoleh, ia menelan ludah dengan susah payah ketika tatapannya bertemu tatapan  Pak Arga yang jaraknya mungkin hanya sejengkal, tepat di sampingnya, dia sedikit membungkukkan punggungnya sehingga kepalanya sejajar dengan Sisil sehingga ia bisa mencium dengan jelas aroma parfum Pak Arga, wangi rambutnya dan melihat rambut-rambut halus di dagunya. ”Ini,” dengan dagunya Pak Arga menunjuk telapak tangannya yang terbuka di atas meja, terdapat dua buah perment mint. “Ngantuk ya,” bisiknya sambil tersenyum. Seketika jantung Sisil berdebar kencang dan  merasa membutuhkan lubang kelinci untuk bersembunyi.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan