
"Eh itu Seline sama Adelio" celutuk Bagas saat melihat Seline yang makan bersama Adelio.
"Adelio siapa?" Tanya Samuel penasaran dengan cowok yang bersama Seline itu.
Part 8
Cowok dengan rambut keriting itu bernama Alvin Ardonio. Ia dulu melihat Seline selalu menjauhi Adelio sekarang bersama Adelio akhirnya cewek itu sadar kalau ada Adelio yang selalu ada untuknya.
"Makanya sana cari cewek Vin" celutuk cowok disebelah Alvin. Cowok dengan kulit sawo matang dan tubuh tinggi itu bernama Azka Mahendra.
"Lo aja cari cewek, Lo juga jomblo bambang" kata Alvin dengan kesal.
"Gue single ya bukan jomblo" bantah Azka
"Yee ama aja kali" kesal Alvin
"Berisik Lo berdua" ucap Seline dengan kesal melihat mereka berdua berdebat.
Alvin dan Azka pun terdiam Seline kalau marah serem.
"Woy pak Ragas mau masuk" ujar seorang cowok sambil berjalan tergesa-gesa ke tempat duduknya. Cowok itu Evano Samudra ketua kelas 11 MIPA 1.
Tak lama seorang guru pun memasuki ruang kelas.
"Selamat pagi" ucap guru tersebut Pak Ragas namanya.
"Pagi" jawab satu kelas.
"Buka buku kalian, kemarin pelajaran kita sampai dimana" kata Pak Ragas
"Sampai halaman 34 pak" jawab seorang cewek dengan pipi bulatnya.
Pak Ragas pun menjelaskan tentang materi itu sambil menuliskannya di papan tulis.
Seline gadis itu melamun.Ia memikirkan bagaimana pemutusan pertunangannya dengan Samuel.
"Seline" panggil pak Ragas saat melihat Seline melamun saat ia tengah menjelaskan.
Namun Seline masih melamun pak Ragas pun kembali memanggil Seline.
"Seline"
"I-iya pak" ujar Seline ia terkejut
"Jangan melamun kalau saya lagi menjelaskan" ujar pak Ragas.
"Baik pak" jawab Seline.
Pak Ragas pun kembali menjelaskan.
Kring Kring
Lonceng istirahat pun berbunyi sontak mereka yang tadinya lesu jadi bersemangat.
"Baik sampai disini dulu,pertemuan yang akan datang kita bahas" kata pak Ragas setelah mendengar lonceng berbunyi. Pria itu segera keluar dari kelas.
"Kantin kuy" kata Alvin
Alvin dan Azka pun segera ke kantin.
Sementara para cewek dikelas sibuk membenarkan riasan mereka. Sebelum pergi ke kantin.
Seline gadis itu melihat ke arah Adelio.
"Lio ayo ke kantin bareng" ajak Seline
Ini kesempatan untuk mendekati Adelio. Pikirnya.
Adelio cowok itu mengangguk dan tersenyum tipis.
Sepertinya Seline benar-benar serius dengan ucapannya yang akan menjauhi Samuel.
Seline dan Adelio berjalan ke kantin bersama disepanjang jalan menuju kantin banyak bisikan dari para murid melihat yang mereka berdua.
'Kemarin ngejar-ngejar Samuel sekarang sama Adelio maruk amat mbak'
'Sok cantik banget'
'Adelio jangan mau sama Seline'
'Paling nanti balik lagi ngejar Samuel'
'Adelio ganteng banget njir'
'Kalau dilihat-lihat mereka cocok juga'
'Selama ini kan Adelio suka sama Seline'
'Gue dukung mereka sih'
'Seline sama Samuel masih tunangan ga sih'
'Murahan'
Seline memilih mengabaikannya tapi Adelio langsung menghampiri cewek yang bicara tadi.
Cewek itu pun melihat Adelio yang menghampirinya dengan takut.Siapa sih yang gak takut sama Adelio dia itu meskipun ganteng kalau marah gak pandang bulu mau cewek atau cowok.
"Lo! Sekali lagi gue denger Lo ngomong yang enggak-enggak tentang Seline gue habisin Lo, punya mulut dijaga jangan sampai gue robek tuh mulut " tekan Adelio sambil memandang tajam ke arah cewek itu.
Cewek itu ketakutan melihat mata Adelio ia hanya mengangguk dengan kaku dan segera menjauh.
"Lio ayo" ucap Seline sambil menggandeng lengan Adelio. Cewek itu senang Adelio membelanya. Seline jadi semakin menyukai Adelio.
'argh gue baper' batin Seline menjerit
Merasakan ada tangan yang menggandeng lengannya. Cowok itu terkejut masih belum terbiasa dengan sikap Seline yang berubah. Tapi tak dapat dipungkiri hatinya senang. Seketika Wajah Adelio yang tadinya marah berubah ia menatap Seline dengan lembut.
"Iya" kata Adelio. Cowok itu berjalan sambil menggenggam tangan Seline yang berjalan disampingnya.
Seline yang merasa tangannya digenggam Adelio, senang bukan main.
Mereka akhirnya sampai dikantin.
"Mau pesen apa" ucap Adelio saat melihat Seline telah duduk disalah satu kursi.
"Gue nasi goreng sama es teh aja" jawab Seline
Adelio mengangguk dan segera pergi memesan. Seline menunggu sembari memainkan ponselnya. Sampai pekikan heboh dari pintu masuk kantin mengusiknya.
'Aaa Aland jangan dingin-dingin'
'Bagas manis banget sih'
'Bian sini gue pasangin dasinya'
'Samuel ganteng banget oy'
'Aksa Love you'
"Felix senyum dong'
"Apasih lebay banget" celutuk Seline telinganya sakit mendengar pekikan heboh itu.
Keenam cowok itu memilih duduk diujung kantin tempat mereka biasa makan.
"Seline beneran beda" ucap Bagas saat melihat Seline yang tidak menatap Samuel saat mereka lewat.
"Iya, tapi ini baguskan Samuel sama Annie, Seline sama Adelio jadi gak ada lagi yang tersakiti, mungkin dia udah sadar ada yang selalu ada buat dia tapi gak pernah dia liat" kata Aksa
"Yakin bisa aja ini dia sengaja manfaatin Adelio buat dapetin Samuel" kata Felix dengan julid.
Diam-diam Samuel setuju dengan ucapan Felix.
"Seline emang beneran berubah Lix" bantah Bian ia tak terima jika adiknya dihina Felix.
"Tumben Lo belain dia, kenapa nih" ujar Felix
"Dia yang Lo maksud itu adek gue" sahut Bian ia harus segera berbicara dengan Samuel. Cowok itu teringat ucapan Seline yang bilang bahwa Samuel yang mendorong nya dari tangga ia masih belum percaya.
"Bagus kalo lo sadar Bian"celutuk Aland cowok itu sedari tadi hanya menyimak pembicaraan temannya.
"Bagas pesen sana" titah Samuel sambil memberika uang berwarna biru beberapa lembar.
Bagas pun segera memesan.
Sementara itu Adelio berjalan sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman.
Cowok itu meletakkan nampannya dimeja dan duduk disamping Seline.
"Nih" ujar Adelio sambil menyerahkan sepiring nasi goreng dan secangkir es teh kepada Seline.
"Makasih Lio" ucap Seline
Adelio mengangguk dan mulai memakan makannya.
***
Kelima cowok yang duduk dimeja lain itu heran melihat Adelio bersama Seline.
Tak lama Bagas pun datang dengan nampan berisi makanan.Cowok itu memesan nasi goreng dan es jeruk.
"Eh itu Seline sama Adelio" celutuk Bagas saat melihat Seline yang makan bersama Adelio.
"Adelio siapa?" Tanya Samuel penasaran dengan cowok yang bersama Seline itu.
"Dia itu temen masa kecil Seline" ujar Bian memberitahu.
"Lo gak mungkin mulai suka sama Seline kan Sam" kata Bagas. Yakali Samuel ngejilat ludahnya sendiri.
Aland cowok itu hanya diam mendengarkan.
"Ya gak lah, mana mungkin gue suka sama tu cewek gue benci sama dia. Gue cuman nanya" bantah Samuel.
"Lo gak cemburu Sam" tanya Aksa
"Gak. Buat apa gue cemburu" jawab Samuel. Namun hatinya mulai terasa janggal.
"Mana mungkin Samuel Cemburu Sa. Samuel aja gak pernah ngeliat usaha Seline" kata Felix
Sementar Samuel yang mendengar itu hanya mengepalkan tangannya dibawah meja. Ada yang aneh dengan perasaannya. Mana mungkin dia mulai menyukai Seline kan.
Mereka berenam pun diam dan mulai memakan makanannya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
