
Apa yang membuat kalian berpikir idol adalah sosok yang sempurna? Apakah karena outfit mereka yang dipakai dari ujung kepala hingga ujung kaki semuanya barang brand ternama? Atau karena kepribadian mereka yang kalian sebut baik dan polos?
Jika kalian membaca kisah dibalik sosok John, seorang superstar yang mulai dikenal dipasar global nyatanya devil untuk orang yang terlibat dengannya. Inilah sosok John yang tak banyak orang tau, terbongkar.
Apa yang membuat kalian berpikir idol adalah sosok yang sempurna? Apakah karena outfit mereka yang dipakai dari ujung kepala hingga ujung kaki semuanya barang brand ternama? Atau karena kepribadian mereka yang kalian sebut baik dan polos?
Jika kalian membaca kisah dibalik sosok John, seorang superstar yang mulai dikenal dipasar global nyatanya devil untuk orang yang terlibat dengannya. Inilah sosok John yang tak banyak orang tau, terbongkar.
.
.
.
Kepala John sedikit pusing karena terus menerus berlatih dengan gitar kesayangannya yang ia ber nama Jane. Jane merupakan sebuah gitar listrik berjenis telecaster yang paling nyaman ia gunakan.
Masih sibuk dengan gitarnya, salah satu managernya kino datang dengan nafas memburu.
“J-Jhon.."
Huf!
Huf!
Huf!
Nafas memburunya terdengar oleh kino saja. Ia melihat John masih sibuk dengan gitarnya. Dengan perasaan takut ia menepuk pundak superstar itu.
Puk
Puk
Srieeek
Bunyi gitar listrik yang berhenti itu membuat Kino menyiapkan jiwanya.
John berbalik dan menatap kesal pada manager
Jantung kino berdetak tak karuan karena takut oleh sosok di depannya. Dengan menelan ludah ia berkata..
“Pihak Alika menolak deal dari k-kita.”
John mengangkat alisnya satu. Kata yang paling ia tak suka, meskipun ia bukanlah penyanyi sembarangan, tapi dirinya tak suka untuk ditolak, apalagi dia sudah berstatus senior papan atas.
Berani-beraninya Alika si penyanyi kencur yang baru muncul dipermukaan itu menolak deal pihaknya untuk bekerja sama.
“Terus lo ngapain di sini?”
Kino menunduk takut tak tau harus berkata apa.
“Tolol, cari cara biar dia mau tai! Ngapain ke sini laporan sama gue?! Itu kerjaan lo tolol!”
Bentaknya marah, kino hanya pasrah dengan semua umpatan yang John berikan. Jika tidak karena gajinya, ia akan keluar dari management yang John dirikan. Sudah dua tahun ia mengabdi tapi apa yang dia berikan selalu salah di mata John.
“Keluar lo dari sini!”
Usirnya tak suka, dengan berat hati dan kerjaan yang makin banyak menumpuk di pundaknya membuatnya keluar secara cuma-cuma. Sebenarnya dia sudah tau akan seperti apa endingnya. Tapi usaha dulu tidak masalah bukan?
Setelah menutup pintu studio dirinya keluar dengan raut kesal karena sikap John padanya.
Siapa yang terima jika diperlakukan tak adil oleh bos di tempat ia bekerja. Sial, dia harus melembur untuk diskusi berlanjut pada pihak Alika.
.
.
.
John menyeduh teh seharga dua nasi padang itu untuk rutinitasnya malam hari. Hari ini cukup melelahkan mencari nada dan refrensi untuk album barunya akhir tahun ini.
Ia buka tabletnya yang bermerek mahal itu
Mencari namanya di internet, melihat progres algorithm lagunya di platform digital.
Satu topik yang membuatnya tertarik.
‘ya ampun, cakep banget Jerry. Lagunya calming banget. Fix gue oleng ke dia! Sorry John, gue oleng dulu..’
John tersenyum sinis cuitan salah satu akun yang menggunakan fotonya pada profilenya.
“Let's see, si Jerry itu apa lebih bagus dari gue..”
Monolog angkuhnya.
.
.
.
Hari ini ada acara brand ‘moldi’ brand parfume luxury yang mengangkat John sebagai Brand Ambassadornya. John tampak menawan dan stylish dengan rambut di tata rapi denga menampilkan jidatnya. Ia sudah siap dengan penampilan yang dia anggap sempurna. Hal ini tak luput dari kerja sama brand lainnya dengannya. Jam tangan, kemeja, celana, ikat pinggang, sepatu bahkan piercing yang ia kenakan semuanya brand yang bekerja sama dengannya.
“Kino!”
Seperti biasa, John memanggil Kino dengan intonasi tak ramah.
Kino datang dari luar menuju ruang make up John.
“Iya john..”
“Gimana Alika?”
“Ke-kemaren, gue udah rembukan lagi. Terus…”
John menanti perkataan sang manager namun tak kunjung berbicara.
“Ya ap?!”
Katanya tak sabaran
Kino menelan ludahnya dan menjawab
“Dia tetap kekeh gak mau John, dia baru bisa deal kalau penulisan lagu dia ikut serta..”
“Halah! Penyanyi baru udah banyak gaya!”
Kino hanya diam saja, ia sudah hafal dengan sikap jelek John.
“Iyain aja! Gue gak mau tau, dia harus bisa duet bareng gue untuk bulan depan! Paham?!”
Kino mengangguk, setelahnya John pergi dengan menepuk pundak Kino.
.
.
.
Setelah sampai di acaranya, dia masuk dengan cara yang sangat elegan dan bagai pria angkuh dengan didukung raut wajah yang tegas.
Semua kamera dan awak media tertuju padanya. Satu persatu dari mereka memintanya untuk diwawancarai.
Ckrek
Ckrek
Ckrek
Bunyi flash dan berisik sorakan fans sangat mendominasi acara ini.
“John, apa ada agenda baru untuk single atau album baru?”
“Tentu, untuk single baru. Gue udah nyiapin garis besar konsepnya. Lirik lagunya juga udah mau menuju final draft. So, stay tuned guys..”
Ucapnya dengan senyuman kecil tampak ramah, pertanyaan satu persatu terjawab dengan lancar. Hingga satu pertanyaan yang membuatnya emosi.
“Bagaimana tanggapan lo soal Jerry artis pendatang baru yang pengen sukses besar kayak lo?”
Sungguh aktor sungguhan, John dengan wajah yang masih tampak ramah itu menjawab dengan tamplate.
“Yaaa, setiap orang punya kesempatan untuk sukses, so i hope his will be successful too..”
Tampak sorakan kagum dari fans dan raut wajah kagum dari awak media. Setelah semua topeng yang dia pasang, akhirnya dia dipersilahkan masuk ke event ‘moldi’
Seolah setting wajahnya telah di atur, saat dirinya mulai membalikan badan dia menunjukan wajah datarnya lagi.
“Catch me if u can jerr..”
Itulah jawaban jujur di dalam lubuk hatinya paling dalam
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
