
Cassandra, seorang gadis sederhana yang tak sengaja menolong Alvin yang mabuk setelah memergoki calon tunangannya selingkuh dengan sahabatnya. Namun Cassandra justru mendapatkan balasan tak terduga. Alvin menodainya malam itu dan esok paginya malah balik menuduh Cassandra yang sengaja menjebaknya.
Alvin yang sesungguhnya adalah seorang calon CEO dari perusahaan terbesar di Asia Tenggara, dipaksa menikah karena usianya telah masuk 26 tahun. Usia yang secara turun temurun di keluarganya mengharuskan...
Bab 7 Albert Ingin Menggantikan Alvin
Alvin merasa terdesak oleh permintaan papanya yang tetap menginginkan agar Alvin segera menikah karena usianya yang hampir mendekati 26 tahun. Rencananya, dia memang akan bertunangan dengan Susan setelah dia menyelesaikan urusannya di Singapura, dan sengaja datang ke apartemen Susan untuk memberi surprise pada kekasinya itu. Namun, ternyata justru Alvin yang mendapatkan surprise dari Susan, yaitu tentang perselingkuhannya dengan Rico. Sehingga membuat rencana yang sudah matang Alvin susun menjadi gagal berantakan. Sekarang dia sama sekali tidak ingin kembali pada Susan, meski perempuan itu ingin memberi penjelasan.
"Memangnya harus banget, ya, menikah ketika usiaku pas 26 tahun? Apa tidak bisa beri aku waktu sebentar saja untuk mencari calonnya dulu? 'Kan, tidak mungkin mendadak kayak gini," jelas Alvin, dia bicara dengan nada memohon, seraya berharap kalau kali ini papanya akan luluh dan memberikannya kelonggaran waktu.
Lelaki itu memandangi wajah Alvin dengan sangat dalam dan tajam, seolah sedang mencari jawaban tepat kalau putranya bisa dipercaya atau tidak; setelah apa yang sudah Alvin lakukan selama berhubungan dengan Susan yang akhirnya harus kandas di tengah jalan karena perselingkuhan. Sebenarnya papanya tidak ingin jika Alvin tetap memilih perempuan tapi secara asal, lalu menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia. Jangan sampai putranya kembali gagal berumahtangga.
"Mau sampai kapan kamu menghabiskan waktu untuk perempuan yang sama sekali tidak menginginkan pernikahan? Sudah cukup sekali saja kamu terjebak oleh cinta semu dan hanya menginginkan uangmu saja, sekarang waktunya untuk masa depan dan juga nama baik keluarga ada di pundakmu. Jangan bikin Papa malu dengan menggadaikan kehormatan keluarga demi cinta semu yang kamu banggakan untuk seorang perempuan, karena hal tersebut sama sekali tidak berguna! Bahkan bisa saja menghancurkan dirimu serta keluarga besar kita!"
Kata-kata penuh penekanan yang dilontarkan oleh papanya membuat Alvin putus asa dan tidak bisa membela diri di hadapan kedua orangtuanya. Namun, Mama Alvin tetap meminta kepada suaminya supaya memberikan waktu walaupun sedikit saja—untuk putranya mencari sosok perempuan yang akan menjadi bagian dari keluarga besar mereka.
"Berikan sedikit waktu, Pa. Ini tentang pasangan hidupnya Alvin, kita juga tidak boleh gegabah memilih siapa perempuan yang nantinya akan menjadi bagian dari keluarga besar kita."
"Satu tahun itu cukup lama, itu berarti usia Alvin sudah lebih dari 26 tahun. Sementara itu, tradisi di keluarga kita adalah tepat di usia tersebut anak lelaki harus sudah menikah sehingga tampuk kekuasaan keluarga kita bisa dipercayakan kepadanya. Papa tidak ingin merusak tradisi yang sudah turun-temurun sejak dulu, semua ini akan hancur hanya karena ulah Alvin yang tidak bisa bersikap dewasa dan bisanya hanya main-main saja dengan perempuan-perempuan itu. Dia harus belajar tanggung jawab, apalagi Alvin adalah seorang putra dari keluarga kita yang memegang tanggung jawab besar untuk melanjutkan bisnis keluarga besar kita ini," tekan Papanya Alvin yang tetap teguh dengan pendiriannya; dia sama sekali tidak mau memberikan waktu sedikit pun untuk putranya mencari sosok perempuan yang sekiranya pantas dijadikan sebagai seorang istri; atau menantu di keluarga besarnya; untuk memenuhi syarat bahwa Alvin memang layak menjadi pewaris keluarga besar mereka.
Di saat suasana rumah sedang memanas, tiba-tiba datanglah salah seorang sepupunya Alvin yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh orangtua Alvin. Lelaki itu bernama Albert. Dia sengaja memotong pembicaraan antara orangtua Alvin dan juga sepupunya itu, meskipun Alvin tahu bahwa orangtuanya tidak akan mungkin bisa memberikan komentar kepada Albert dan justru membiarkan lelaki itu turut campur dalam obrolan Alvin beserta orangtuanya.
"Kalau Alvin merasa keberatan dan belum siap untuk menerima posisi ini, biar aku saja yang maju untuk mengambil alih perusahaan keluarga. Aku sama pintarnya seperti Alvin, dan aku juga telah memiliki calon pengantin. Jadi, sudah pantas jika aku yang menggantikan posisi Alvin untuk memegang alih kendali tampuk kekuasaan perusahaan besar keluarga kita," sosor sepupunya Alvin.
Dengan tanpa rasa bersalah dan juga tak memiliki rasa malu, tiba-tiba Albert datang memotong obrolan Alvin beserta orang tuanya, bahkan dia berani lancang ingin mengambil alih apa yang seharusnya menjadi hak Alvin.
Albert memang saudara sepupu Alvin yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh kedua orangtua Alvin, sehingga dia berani mengungkapkan serta mengusulkan jika dirinya saja yang mengambil alih perusahaan. Karena saat ini Alvin belum juga mempunyai calon pengantin ataupun tunangan. Tentu saja, pernyataan Albert membuat Alvin marah besar, sebab dia menganggap kalau sepupunya sudah lancang dan berani memotong pembicaraan antara dirinya dengan orangtuanya.
"Enak sekali kau mengatakan seperti itu, memangnya kaupikir aku ini tidak bisa mencari perempuan untuk dijadikan istri? Siapa yang tidak mau denganku—seorang CEO dari perusahaan ternama—tentu saja akan mudah bagiku mencari perempuan manapun! Bahkan hari ini pun aku pasti bisa mendapatkannya. Belajar untuk bersopan santun dan tidak memotong pembicaraan orang lain, hargai diri kamu sendiri jika ingin dihargai oleh orang lain. Sebab sekaya apapun kamu dan sepandai apapun. Namun, jika tidak memiliki sopan santun serta adab, maka percuma saja hal itu akan sia-sia," beber Alvin. Dia menatap marah ke arah Albert yang seolah balik menatapnya dengan mencibir, seperti sedang meledek Alvin yang sekarang dalam kondisi terdesak oleh permintaan kedua orangtuanya.
"Aku tidak bermaksud untuk lancang memotong obrolanmu dengan orangtuamu, aku hanya menawarkan saja. Jika kamu memang tidak sanggup, biar aku saja yang mengambil alih tanggung jawabmu itu. Jadi, kamu tidak akan terbebani. Lagipula, bukankah tadi kamu bilang kalau semalam kamu baru saja mengetahui perselingkuhan Susan dengan sahabat baikmu itu si Rico? Memang, ya, kamu sudah bisa move on dari Susan yang sudah tiga tahun menjadi kekasihmu itu?" sindir Albert. Nada suaranya memang terdengar mengejek Alvin yang baru saja dikhianati oleh perempuan, yaitu Susan.
"Beri aku waktu selama dua hari, dan aku pasti akan membawa calon pengantin yang bisa aku nikahi dalam waktu singkat ini," putus Alvin. Jika sebelumnya Alvin meminta waktu satu tahun kepada papanya, tapi sekarang dia justru meminta hanya dua hari saja, meskipun dia sendiri merasa ragu bahwa keputusannya adalah benar, tapi dia tidak punya pilihan lain. Jika dalam dua hari tidak bisa mendapatkan perempuan untuk dinikahi, maka pewaris perusahaan akan jatuh ke tangan Albert dan hal tersebut sangat tidak diinginkan oleh Alvin.
"Yang benar saja kamu, mana mungkin ada perempuan yang mau menikah dalam waktu dua hari? Memangnya kamu mau cari ke mana perempuan itu? Jangan ngada-ngada, deh!" tepis Albert menertawakan Alvin yang dianggap oleh Albert adalah sebuah lelucon.
Bab 8 Dua Hari Mencari Pengantin
Alvin meminta kepada papanya agar memberinya waktu dua hari supaya bisa mendapatkan perempuan untuk dinikahi karena Alvin merasa tersinggung atas pernyataan Albert yang seolah merendahkannya. Seharusnya Albert tahu diri kalau dia hanyalah seorang keponakan orangtua Alvin, bukanlah anak kandung atay bahkan saudara kandung Alvin. Namun, Albert justru menunjukkan seakan-akan dirinya yang akan berkuasa mengenai pemegang takhta perusahaan orang tua Alvin. Sekarang Alvin baru sadar jika keputusannya seolah menuntun dirinya dan teringan pada seorang perempuan yang semalam telah menolongnya.
"Ya ampun, aku baru ingat sama perempuan yang semalam menolongku, tapi aku tidak tahu siapa perempuan itu. Bagaimana aku bisa menemuinya dan menawarkan kerjasama ini? Dari tampangnya dia pasti akan setuju dengan tawaranku, apalagi jika nominal bayarannya sangat fantastis. Hm … ini ide bagus." Alvin tersenyum menyeringai, dia merasa tenang dari permasalahan yang sebelumnya membuat Alvin tertekan, akhirnya dia bisa lega.
Albert merasa kalah telak setelah Alvin bisa meyakinkan orangtuanya jika dia bisa mendapatkan perempuan dalam waktu dua hari. Padahal awalnya Albert memang sengaja ingin menjatuhkan Alvin di depan orangruanya, sebab selama ini Albert selalu berada di belakang, dia iri dengan apa yang telah Alvin capai. Baik dalam posisi di perusahaan maupun lingkungan pertemanan. Maka dari itu, Albert coba mengambil kesempatan ketika dia mengetahui bahwa Alvin kesulitan mencari pasangan, padahal orangtuanya gencar karena pasal tradisi.
"Baiklah kalau begitu, Papa kasih kamu waktu dua hari sesuai dengan permintaanmu. Jika sampai dalam rentang waktu tersebut kamu belum juga mendapatkan perempuan yang bersedia menikah denganmu, maka kamu akan kehilangan kesempatan sebagai pemimpin di perusahaan keluarga besar kita," tegas Papanya Alvin, membuat siapapun tidak berani menentang apalagi membela diri, sebab kedudukan lelaki itu memang sangat berpengaruh sekali dalam setiap keputusan yang ada di keluarga besar mereka.
Mama Alvin merasa khawatir jika putranya tidak bisa memenuhi persyaratan dari suaminya; yang hanya memberi waktu dua hari untuk membawa perempuan yang akan menjadi istrinya Alvin; sebab dia sangat tahu bagaimana tipe putranya dalam memilih perempuan. Pastinya dia bukanlah perempuan sembarang atau murahan, meskipun kenyataannya dengan Susan pun Alvin tetap saja dikhianati serta ditipu secara mentah-mentah, bahkan Susan dengan entengnya berselingkuh sama Rico yang merupakan sahabat dekat Alvin.
"Mama juga menyerahkan keputusan sama seperti Papa, nasib perusahaan keluarga kita ada di tanganmu. Semoga saja dalam rentang waktu dua hari ini, kamu benar-benar bisa membawa perempuan yang nantinya bersedia menikah serta memenuhi semua peraturan yang ada di rumah ini, tanpa terkecuali!" sahut Mama.
Pada akhirnya, Mama Alvin pun setuju dengan syarat yang diberikan suaminya kepada Alvin, sebab perempuan itu juga ingin tahu apakah putranya mampu menjalankan amanah serta tanggung jawab ini ataukah dia akan menyerah.
Dengan penuh keyakinan, Alvin menegaskan di hadapan kedua orangtuanya bahwa dia bisa membawa perempuan yang bersedia menikah dengannya dalam rentan waktu hanya dua hari saja. "Aku pastikan dalam waktu dua hari; aku bisa membawa perempuan itu ke hadapan Mama dan juga Papa, serta aku tidak akan mungkin mengecewakan kalian berdua karena pilihanku tentu saja yang terbaik."
Acara kumpul keluarga sudah selesai dan Alvin kembali ke kamarnya. Memikirkan cara bagaimana dia bisa menemukan keberadaan perempuan yang mengaku bahwa dia telah dinodai oleh Alvin, sebab Alvin sendiri lupa saat dia keluar dari kontrakan perempuan bernama Cassandra itu. Dia tidak ingat karena Alvin segera naik taksi, lalu pulang ke rumahnya. Maka, jalan satu-satunya adalah meminta bantuan pada anak buahnya untuk mencari taksi yang tadi mengantar dia pulang, lalu membawanya kembali ke tempat ketika Alvin baru saja ke luar dari kontrakan Cassandra.
"Aku tidak mau tahu, pokoknya kau harus bisa mendapatkan alamat tempat tinggal perempuan yang semalam menolongku dan membawaku ke kontrakannya itu. Terakhir kali aku naik taksi tidak jauh dari tempat tinggal perempuan itu; menuju pulang ke rumah ini. Jadi, satu-satunya petunjuk adalah dengan mencari taksi tersebut dan memintanya untuk mengantarmu ke tempat di mana aku tadi naik taksi itu."
Alvin memberi perintah kepada anak buah sekaligus tangan kanannya supaya bisa membantunya mencari keberadaan Cassandra. Dia juga akan menawarkan sebuah kesepakatan kerjasama, sehingga bukan hanya dirinya saja yang akan diuntungkan, akan tetapi perempuan itu juga akan mendapat bayaran yang setimpal.
Lelaki bernama Reinhard menganggukan kepalanya setelah dia mendapatkan perintah dari Alvin, ketanggapan serta ketangkasannya membuat Reinhart menjadi orang kepercayaan Alvin yang sudah bekerjasama sejak lama—dengan CEO dari perusahaan ternama di negaranya itu—begitu juga dengan Alvin yang sudah sangat percaya kepada Reinhard, bahwa lelaki itu mampu melakukan pekerjaan apapun yang Alvin perintahkan pada orang yang sudah menjadi tangan kanannya selama bertahun-tahun.
"Sekali lagi aku pastikan, kau harus bisa mendapatkan alamat serta semua yang bersangkutan dengan perempuan itu. Setelah kamu mendapatkan informasi mengenai dia, barulah nanti aku akan datang menemuinya. Waktunya hanya dua hari supaya aku bisa menyelesaikan semua masalah ini, dan Albert tidak akan mengganggu ataupun mencibirku lagi," peringah Alvin. Dia merasa sakit hati hingga membuahi dendam atas sikap Albert; menunjukkan bahwa hanya dirinyalah yang mampu berada di posisi atas, sedangkan Alvin tidak jauh berbeda seperti lelaki yang tengah patah hati karena baru saja mengetahui perselingkuhan kekasihnya dengan sahabatnya sendiri.
Reinhart segera pergi dari hadapan Alvin, kemudian dia langsung mengerahkan anak buahnya untuk mencari taksi yang baru saja dinaiki oleh Alvin. Sangat mudah sekali bagi Reinhart untuk menyelesaikan tugas dari atasannya ini, apalagi tugas-tugas sebelumnya selalu berhasil dia lakukan hingga membuat Alvin berdecak kagum atas kinerja Reinhart.
"Aku berencana untuk menawarkan sebuah kerjasama dan pernikahan kontrak dengan perempuan itu selama dua tahun. Hanya untuk mendapatkan tampuk kepemimpinan perusahaan yang diserahkan oleh papa padaku. Setelah rencanaku berhasil, maka aku akan melepaskan perempuan itu dan membebaskan dia pergi ke manapun yang dia mau. Aku sangat yakin sekali bahwa dia akan bersedia menuruti permintaanku dan mau bekerjasama untuk menjadi istriku selama dua tahun."
Sepenuhnya Alvin memang belum mengetahui dengan pasti; seperti apa karakter perempuan yang semalam menolongnya. Apalagi dia mengakui bahwa Alvin telah menodainya ketika Alvin berada dalam pengaruh alkohol. Karena semalam setelah dia mengetahui mengenai perselingkuhan Susan dengan Rico, maka Alvin pergi ke bar dan mabuk-mabukan di sana. Akan tetapi, Alvin sama sekali tidak sadar, bahkan tidak mengingat kalau dia benar-benar telah menodai perempuan itu. Alvin juga menampik bahwa perempuan tersebut hanya ingin memanfaatkannya saja, tidak lebih cuma menginginkan uang dari Alvin.
Bab 9 Reinhart Beraksi
Setelah ia mendapatkan tugas dari Alvin, hal itu membuat Reinhart segera bergegas mencari tahu mengenai perempuan itu. Menurut penjelasan Alvin, wanita itu sudah menolongnya, ketika lelaki itu pulang dari bar untuk mabuk supaya bisa melepaskan semua rasa amarahnya yang ditimbulkan oleh perselingkuhan kekasihnya.
Bermodalkan keterangan dari Alvin, jika dia naik taksi tepat di depan kontrakan perempuan yang menolongnya semalam untuk pulang ke rumah. Sehingga Reinhard kini mencari taksi tersebut untuk membawanya kembali ke tempat dimana Alvin semalam berada.
"Kalian cari taksi di perusahaan ini yang tadi pagi mengantarkan Tuan Alvin, tepat sekitar pukul 08.00 dan pastikan kalian jangan salah! Cari sopir yang membawa Tuan Alvin dan minta padanya untuk diantar ke tempat ketika Tuan Alvin berada di salah satu kontrakan seorang perempuan yang semalam sudah menolongnya. Aku tidak ingin ini sampai memakan banyak waktu, hari ini juga harus selesai! Aku akan memantau kalian dan menunjukkan apa saja yang harus kalian lakukan," perintah Reinhart, dia mempertegas anak buahnya agar secepatnya bergerak melaksanakan perintahnya yang juga perintah dari Alvin.
Setelah satu jam, akhirnya Reinhart menemukan taksi yang tadi pagi mengantarkan Alvin dan membawa mobil tersebut kembali ke tempat di mana Alvin semalam berada. Sebuah kontrakan sederhana dengan tiga petak yang ditempati oleh seorang perempuan bernama Cassandra; putri dari orangtua yang sekarang sedang terlilit hutang rentenir sehingga membuat perempuan tersebut harus bekerja sangat keras demi menghasilkan uang banyak untuk membayar semua hutang-hutang orangtuanya. Setelah mendapatkan info mengenai Cassandra, akhirnya Reinhart harus segera pulang dan memberitahukannya kepada Alvin.
"Untuk upah kalian sudah aku transfer, terima kasih karena kalian sudah membantuku. Sekarang aku mau melaporkan ini kepada Tuan Alvin."
Kemudian Reinhard pergi setelah dia membereskan urusan dengan anak buahnya, Reinhard sendiri adalah orang kepercayaan Alvin sekaligus tangan kanannya, kecerdasan Reinhard membuat Alvin begitu percaya bahwa lelaki itu mampu menyelesaikan perintahnya dalam waktu cepat sehingga tidak perlu menunggu lama dan memakan waktu.
Alvin sedang berada di ruang kerjanya. Hari ini dia tidak pergi ke kantor karena tubuhnya masih merasa lemas setelah semalam dia mabuk parah. Paginya dia berada di sebuah kontrakan kumuh milik seorang perempuan yang dia sendiri lupa siapa namanya, Alvin tengah menunggu kedatangan Reinhart yang sebelumnya sudah memberikan kabar bahwa dia telah menemukan di mana perempuan itu tinggal serta identitas lengkap dari orang yang nantinya akan Alvin aja kerjasama. Tentu saja, hal tersebut membuat Alvin senang sekaligus bangga atas kerja keras Reinhart yang sangat cekatan dan juga tanggap.
Alvin mengirim pesan kepada Reinhart supaya orang kepercayaannya itu segera menuju ke ruang kerjanya. "Kamu langsung masuk saja ke ruang kerjaku karena aku sudah menunggumu sejak tadi. Aku sudah tidak sabar mendengarkan apa saja yang kamu ketahui mengenai perempuan itu."
Setelah mendapatkan pesan dari Alvin, lantas membuat Reinhart secepatnya menuju ruang kerja bosnya. Dia juga membawa data lengkap Cassandra; perempuan yang diduga semalam telah menolong Alvin ketika lelaki itu dalam kondisi mabuk parah dan hampir saja terperosok masuk ke dalam selokan. Reinhart sendiri tidak ingin tahu banyak apa yang membuat Alvin bisa berada di kontrakan kumuh seorang perempuan yang sama sekali tidak dia kenal. Sebab yang Reinhart harus tahu kalau Alvin bukanlah seorang lelaki mata keranjang yang bisa tidur dengan perempuan mana pun, karena Alvin punya kekasih bernama Susan yang sudah berjalan tiga tahun, meskipun pada akhirnya Reinhart baru mengetahui bahwa perempuan tersebut telah berselingkuh dengan Rico; sahabat dekat Alvin yang selama ini banyak dibantu oleh Alvin dalam hal keuangan.
Reinhart menyerahkan data lengkap Cassandra kepada Alvin yang saat itu sedang berada di ruang kerjanya. "Ini data lengkap dari perempuan yang semalam telah menolong Tuan; namanya Cassandra, dia anak sulung serta orangtuanya sekarang dalam keadaan kondisi ekonomi yang sulit karena terlilit hutang dan seringkali ditagih oleh para rentenir."
Satu per satu Alvin membaca data lengkap mengenai perempuan yang semalam telah menolongnya. Seperti yang tadi dikatakan oleh Reinhart bahwa perempuan itu bernama Cassandra; seorang perempuan yang sekarang bekerja pada salah satu perusahaan yang Alvin sangat ketahui tentang perusahaan tersebut. Senyum Alvin mengembang ketika dia seolah mendapatkan satu ide lagi; dia sangat yakin kalau Cassandra tidak mungkin menolak tawarannya, sebab yang akan banyak diuntungkan adalah Cassandra sendiri, yaitu dia bisa saja melunasi semua hutang orangtuanya yang sudah jatuh tempo sehingga sering sekali didatangi oleh para rentenir.
"Kerja yang sangat bagus, Reinhart. Kamu memang pantas diandalkan dan aku tidak salah memilihmu sebagai orang kepercayaan sekaligus tangan kananku. Sebab kamu sudah mengerti dengan apa yang kuinginkan, bahkan tanpa aku katakan dengan detail pun. Untuk tugasmu kali ini, aku akan memberikan bonus double padamu." Alvin menutup map yang tadi dia baca mengenai data lengkap Cassandra, lalu dia mengambil ponselnya; mengetik entah apa, dan detik berikutnya ada notif masuk ke ponsel Reinhard.
"Itu bonus untuk kerja kamu hari ini, selanjutnya kamu tetap akan aku libatkan sampai masalah ini selesai. Tentu saja, aku juga tidak akan mungkin lupa dengan jasamu. Ini baru bonus saja, untuk tambahan lainnya nanti menyusul," ucap Alvin, lalu menaruh kembali ponselnya setelah dia mentransfer sejumlah uang kepada rekening Reinhart sebagai ucapan terima kasih karena orang kepercayaannya itu telah melaksanakan perintah dengan sangat sempurna sehingga membuat Alvin puas akan hasil kerja Reinhart.
"Terima kasih banyak, Tuan. Kalau begitu, saya permisi ke luar. Kalau butuh bantuan apapun Tuan bisa langsung menghubungi saya," ucap Reinhart. Dia membungkukkan kepalanya, lalu ke luar dari ruang kerja Alvin setelah mendapatkan bayaran atas kerja kerasnya hari ini; mendapatkan informasi mengenai keberadaan perempuan yang nantinya akan dijadikan sebagai istri sewaan oleh alvin.
Satu masalah sudah selesai ditangani; bahwa data mengenai Cassandra sudah dia kantongi. Langkah selanjutnya tinggal mendatangi tempat tinggal Cassandra, kemudian menawarkan kerjasama ini kepada perempuan itu. mueskipun Alvin tahu bahwa perempuan itu pasti akan bersedia bekerjasama dengannya dan menandatangani kontrak kesepakatan, yaitu pernikahan yang akan Alvin tawarkan kepada Cassandra sebagai bentuk bukti kepada orangtuanya bahwa Alvin layak menjadi pewaris perusahaan keluarga besarnya.
Alvin tersenyum bahagia sebab tantangan yang dia ajukan kepada orangtuanya akan berhasil sebentar lagi—berjalan dengan mulus. "Rasanya aku tidak salah meminta waktu hanya dua hari, sebab keberuntungan memang sedang berada di pihakku saat ini. Tanpa harus pusing-pusing mencari siapa perempuan yang akan aku jadikan istri sewaan selama kurang lebih satu tahun, ternyata semua ini ada di hadapanku sendiri."
Bab 10 Lima Syarat Sang Calon Pengantin
Keesokan harinya, Alvin ditemani oleh Reinhart menemui Cassandra di kontrakannya. Seperti yang sudah Alvin rencanakan sebelumnya, dia akan menawarkan kepada perempuan itu tentang kerjasama dan nikah kontrak selama satu tahun. Tentu saja, dengan mahar yang fantastis agar Cassandra bersedia menerima tawaran Alvin tersebut. Semula Cassandra kaget dengan kedatangan Alvin serta seorang lelaki yang sama sekali tidak dikenali oleh Cassandra. Walaupun begitu, dia tetap mengizinkan dua lelaki tersebut untuk masuk ke kontrakannya.
Mata Cassandra mendelik seolah tidak suka dengan kedatangan Alvin beserta Reinhart. "Untuk apa lagi kamu datang ke tempat tinggalku? Kemarin kamu sama sekali menolak bahwa telah menodaiku, bahkan menuduh aku hanya ingin uangmu saja!"
Tanpa basa-basi, Alvin mengatakan kepada Cassandra mengenai kedatangannya, "Aku minta maaf kalau sebelumnya sudah membuatmu tersinggung karena aku sama sekali tidak mengingat bahwa malam itu aku telah melakukan perbuatan yang tidak baik padamu. Kedatanganku ke sini untuk menawarkan sebuah kerjasama denganmu ... bersediakah kamu menikah denganku selama kurang lebih satu tahun? Tentu saja, aku akan membayarmu dan menjamin semua kebutuhan serta keluargamu selama kamu menjadi istriku."
Cassandra terlonjak kaget, dia sama sekali tidak menyangka bahwa kedatangan lelaki yang semalam dia tolong ternyata ingin menawarkan nikah kontrak padanya. Hal tersebut membuat Cassandra marah dan tidak terima atas penghinaan yang Alvin berikan padanya. Sebab bagi Cassandra, pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang bukan hanya dengan manusia, melainkan dengan Tuhan juga, dia sama sekali tidak ingin mempermainkannya.
"Aku tidak mau menikah kontrak dengan lelaki sepertimu, ada maksud tertentu kenapa kamu menawarkan hal ini padaku? Silakan cari perempuan lain yang memang mau menikah secara kontrak!" bentak Cassandra, dia menolak tawaran Alvin.
Respon awal Cassandra yang sebelumnya tidak diduga oleh Alvin. Dia sempat mengira kalau Cassandra akan langsung bersedia ketika dia mengajukan tawaran, karena diiming-imingj dengan bayaran yang sangat fantastis, tapi ternyata Alvin salah menduga. Karena dia bisa melihat kalau perempuan itu benar-benar tersinggung atas tawaran tersebut, tapi Alvin tidak menyerah sampai disitu saja! Karena waktunya tinggal satu hari lagi untuk dia bisa mendapatkan perempuan yang bersedia menjalin hubungan rumahtangga dengannya.
"Akan beri aku akan berikan mas kawin 2 miliar kalau kamu bersedia mau menjadi istriku selama 1 tahun, kalau masih kurang bisa aku tambah asal besok kamu mau diajak untuk menemui kedua orang tuaku dan kita langsung membahas pernikahan ini."Alvin kembali mengatakan sebuah tawaran kepada Cassandra dan dia sangat berharap kalau perempuan itu kali ini berubah pikiran dan bersedia menikah dengannya.
"Lebih baik sekarang juga kamu keluar dari sini dan pergi jangan temui aku lagi."Cassandra memutuskan untuk mengusir Alvin yang kedua kalinya, bagi Alvin dan juga Reinhart tidak bisa memaksa dia hanya menunggu mungkin saja perempuan itu butuh waktu.
Akhirnya Alvin memilih pergi dari kontrakan Cassandra. Namun, beberapa menit kemudian ponsel Cassandra berdering. Dia mendapatkan telepon dari adiknya bahwa orangtuanya dipukuli oleh rentenir karena belum bisa melunasi semua hutang-hutangnya. Bahkan para rentenir itu mengancam jika ayah Cassandra tidak melunasi hutangnya, maka akan menjebloskan lelaki itu ke penjara. Tentu saja, kabar tersebut membuat Cassandra panik dan dia segera pulang untuk menemui orang tuanya.
"Hutang kita terlalu banyak, Nak. Sehingga ayah sama sekali tidak bisa melunasinya, ayah juga tidak tahu harus mencari uang ke mana dalam waktu singkat ini." Tangis ayahnya Cassandra, dia menyesali atas semua hutang-hutangnya sehingga membuat kehidupannya menjadi semakin sulit.
Cassandra tidak punya pilihan lain. Dia ingat bahwa beberapa jam lalu; Alvin menawarkan kerjasama padanya dan mau tidak mau Cassandra harus menerima tawaran Alvin untuk menikah kontrak. Mengingat mahar yang dijanjikan oleh Alvin membuat Cassandra tidak lagi memikirkan resiko, yang ada di kepalanya sekarang adalah secepatnya mendapatkan uang supaya bisa melunasi semua hutang-hutang ayahnya. Akhirnya Cassandra menghubungi Alvin dan menemui lelaki itu untuk membicarakan mengenai tawaran Alvin.
"Sudah aku bilang, 'kan? Perempuan ini hanya butuh waktu untuk berpikir, sekarang dia memintaku untuk bertemu dan aku yakin kali ini dia pasti setuju dengan tawaranku," ucap Alvin kepada Reinhard. Dia langsung mendapat anggukan dari orang kepercayaannya itu.
Cassandra menemui Alvin di tempat yang sudah mereka berdua janjikan. Kali ini Reinhart sengaja tidak ikut karena Alvin memintanya untuk menetap di kantor dan mengurus pekerjaan Alvin. Masalah ini lebih penting dari pekerjaan lainnya, sehingga membuat Alvin rela menunggu seorang perempuan yang nantinya akan mempermudah jalan bagi Alvin; mendapatkan tampuk kepercayaan dan menjadi pewaris perusahaan keluarga besarnya.
"Aku bersedia menjadi istrimu, tapi ada beberapa syarat yang aku minta darimu," ucap Cassandra ketika dia datang ke tempat yang di mana sudah ada Alvin menunggunya.
"Apa syaratnya?" tanya Alvin, dia sudah siap dengan syarat yang akan diminta oleh Cassandra.
"Yang pertama, aku minta uang mahar di muka; kedua, aku minta jatah uang bulanan 100 juta di luar kebutuhan rumah tangga; ketiga, aku minta kontrak nikah minimal selama dua tahun, bukan satu tahun karena aku takut kalau ayahku nanti akan syok ketika mengetahui pernikahanku yang sangat singkat; keempat, selama kita menikah aku ingin kamu benar-benar memperlakukanku sebagai istrimu dan bukan sebagai perempuan yang menjadi istri kontrakmu," papar Cassandra mengajukan empat syarat yang harus dipenuhi oleh Alvin kalau lelaki itu memang menginginkan Cassandra untuk menjadi istrinya selama kontrak tersebut berjalan.
Alvin terdiam menimbang syarat yang diajukan oleh Cassandra, memang terdengar sangat logis dan tidak memberatkannya. Akan tetapi, tetap saja Alvin harus mempertimbangkannya sebelum dia memutuskan menyetujui permintaan Cassandra. Karena diburu oleh waktu yang sangat mepet sehingga membuat Alvin tidak bisa menolak permintaan Cassandra sebab dirinya sendiri memang tidak membutuhkan yang lain, selain memenuhi tantangan dari orangtuanya.
"Apakah masih ada syarat yang harus aku penuhi selain yang empat tadi kamu sebutkan?" tanya Alvin seakan tengah menantang, mungkin saja Cassandra masih memiliki permintaan di luar empat syarat yang diajukan sebelumnya agar Alvin bisa mempersiapkan semuanya dari sekarang sampai masa kontrak itu berakhir.
"Syarat yang kelima adalah jika selama dalam waktu rentan dua tahun aku tidak bisa juga membuatmu jatuh cinta padaku, maka kamu boleh saja menceraikanku. Lima syarat itu yang aku minta padamu dan dalam hal ini kita sama-sama diuntungkan. Mungkin di kemudian hari akan ada kerugian, tapi sepertinya akan setimpal dengan harga yang kamu berikan serta pengorbananku menjadi istri kontrakmu selama kurang lebih dua tahun," tutup Cassandra, dia sudah mengatakan lima syarat yang dia pinta dari Alvin.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
