Terjebak Cinta Miliarder Tampan (2)

0
0
Deskripsi

Alvin yang berniat memberi kejutan untuk tunangannya Susan, justru terkejut dengan menyaksikan perselingkuhan tunangannya itu. Lalu apa yang kemudian dilakukan Alvin?

Bab 2 Pelampiasan


Alvin segera pergi dari apartemen Susan sambil membanting hadiah yang semula dia bawa, tidak peduli apakah barang di dalamnya akan hancur atau tidak; wajah dan tangannya memerah lantaran rasa amarah yang makin memuncak; dia berjalan hingga suara hentakkan kakinya terdengar kencang, tatapannya tersorot tajam dan mengarah ke depan.

Alvin buru-buru mengambil ponselnya untuk memesan taksi online. Beberapa saat kemudian, taksinya datang dan Alvin masuk ke mobil. Dia meminta sopir untuk mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi menuju ke bar guna menghilangkan emosi.

Alvin menggerutu di dalam hati, 'Perempuan jalang, kurang ajar! Berani sekali dia mempermainkan perasaanku seperti ini, apa yang kurang dariku? Selama tiga tahun aku berusaha memberikan apapun yang dia butuhkan dan juga yang dia inginkan. Secara materi, bahkan aku rela ke luar uang banyak, apalagi perhatian sepenuh jiwa aku berikan pada Susan, tapi ternyata balasannya justru seperti ini. Perempuan seperti itu tidak pantas mendapatkan cinta sekaligus perhatian dariku! Ternyata selama ini aku sudah dimanfaatkan oleh perempuan brengsek itu.'

Merasakan emosi yang meluap dari penumpangnya, si sopir pun akhirnya melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Alvin memandang ke luar jendela. Tujuannya saat ini adalah pergi ke bar, satu-satunya tempat yang bisa membuatnya merasa tenang dan melepaskan segala emosi yang sekarang sedang membakar hati dan jiwanya.

'Rico, selama ini akulah yang sudah banyak membantunya ketika dia sedang dalam kesulitan dan butuh uang, kita juga telah bersama-sama sejak lama. Aku yang selalu menolongnya, tapi sekarang dia justru menikamku dari belakang serta berselingkuh dengan perempuan yang dia sendiri tahu kalau Susan itu adalah kekasihku. Mereka berdua sama-sama menjijikan dan memang pantas disatukan, aku saja yang sudah bodoh dimanfaatkan oleh dua orang sekaligus,' batinnya.

Kemarahan Alvin memang sudah di ujung kepala. Cinta, perhatian, serta kasih sayang yang dia berikan kepada Susan selama tiga tahun lenyap sudah. Begitupun juga dengan hubungannya dengan Susan dan persahabatannya dengan Rico, semuanya berujung kandas.

Sekarang mereka berdua justru menjadi musuh dalam selimut, bagaikan api dalam sekam yang lama-lama mampu membakar Alvin sampai dia benar-benar hangus tidak tersisa.

Sesampainya di bar, Alvin segera memesan minuman yang begitu banyak sehingga membuatnya mabuk parah. Lagatnya mulai tak terkendali seraya meracau dengan segenap emosi yang menyelimuti hati dan juga pikirannya.

Pengkhianatan yang dilakukan oleh Susan dan Rico membuat Alvin benar-benar berada di ambang kehancuran. Untuk menyesal pun percuma karena semua sudah terbuktikan di hadapannya sendiri.

"Selama tiga tahun aku memanjakanmu dengan materi yang kumiliki. Memberikan apapun yang kamu mau. Bahkan kamu tidak kekurangan karena selalu aku penuhi semua kebutuhanmu, tapi balasanmu dengan teganya berkhianat dan berselingkuh dengan teman dekatku sendiri. Aku saja yang bodoh dan mataku ditutup oleh kepandaianmu bersandiwara, seolah memperlihatkan bahwa dirimu adalah perempuan baik-baik dan pantas bersanding denganku."

"Syukurlah sekarang Tuhan memperlihatkan padaku siapa kamu yang sebenarnya. Juga sahabat yang selama ini aku anggap sebagai saudaraku sendiri, ternyata tega menikamku dari belakang, seolah lupa kalau selama ini akulah yang sudah banyak membantu Rico dalam masalah keuangan," racau Alvin di tengah ramainya bar.

Alvin mengungkap fakta bahwa selama ini, dua orang itu hanya memanfaatkan kebaikannya serta kedermawanannya saja. Rupanya Susan dan Rico adalah dua orang yang sama-sama mendekati Alvin karena dia banyak uang, tidak tulus menjadi kekasih dan juga sahabat untuk Alvin.

Di bar; tiada orang yang mendengarkan Alvin meracau, semuanya sibuk dengan hiburannya sendiri. Ketika keadaan Alvin sudah mabuk parah dan tingkahnya semakin melantur, tiba-tiba ada beberapa perempuan di bar yang menghampiri tempat duduk Alvin untuk menggoda.

Tidak heran, karena seperti inilah yang biasa dilakukan oleh para perempuan bar untuk merayu lelaki saat dalam keadaan mabuk parah. Ada juga yang mengajaknya untuk tidur bersama, lalu memoroti banyak uang dari para korbannya tersebut. Memang sudah bukan pemandangan yang aneh jika hal tersebut selalu terjadi di bar maupun club, sebab di sana sering terjadi transaksi antara lelaki hidung belang maupun perempuan penghibur yang sama-sama membutuhkan hiburan serta pelepasan gairah.

"Sendirian aja, Beb? Kita temenin, ya? Kalaupun mau ke kamar juga bisa, kebetulan aku memang belum dapat pelanggan malam ini," goda seorang perempuan dengan pakaian seksi. Perempuan itu juga tak ragu untuk menjamah pundak Alvin.

Alvin hanya melirik sekilas ke arah tiga orang perempuan yang mendekatinya. Dengan wajah yang nampak jijik, Alvin sontak melepas tangan perempuan yang tadi berada di pundaknya.

Dia teringat pada Susan yang berani tidur dengan Rico layaknya perempuan di bar ini, seolah Susan juga sama-sama murahan sehingga membuat Alvin tidak suka dengan cara perempuan ini menggoda dirinya.

"Jangan pernah berharap kalian bisa menggoda dan menghasutku, kalian adalah perempuan murahan! Sama saja seperti Susan yang sudah berselingkuh dengan sahabatku sendiri. Kalian tidak pantas mendapatkan cinta, perhatian, dan juga kasih sayang dari lelaki yang sudah dengan tulus memberikan apapun yang kalian inginkan," tepis Alvin. Para perempuan itu hanya terdiam, setelah itu Alvin langsung pergi meninggalkan mereka.

"Duh! Kita salah mendatangi orang, lelaki itu sedang patah hati. Mungkin saja dia baru diputusin sama pacarnya. Jadi, yang ada nanti kita dimaki-maki, padahal maksud kita itu buat ngajak dia senang-senang, 'kan," cakap salah seorang perempuan itu. Dilanjut dengan tawa terbahak-bahak setelah melihat respon Alvin yang dalam keadaan mabuk, tetapi tetap bisa menolak ajakan mereka.

Karena merasa jijik dengan tiga perempuan tadi yang berusaha menggodanya, Alvin pun berjalan ke luar bar, meski sedang sempoyongan. Sepanjang jalan, dia menabrak banyak pengunjung bar sebab tidak dapat mengendalikan diri. Untung Alvin berada di tempat yang tepat, sehingga pengunjung bar masih memaklumi jika melihat orang sempoyongan yang suka menabrak layaknya Alvin.

Alvin berencana untuk pulang ke rumah karena merasa percuma jika dia berada di bar. Bisa-bisa nanti dia kembali digoda oleh perempuan jalang lainnya.

"Mereka sama-sama murahan, tidak tahu malu dan tidak punya harga diri. Namun, mereka bertiga memang sudah pekerjaannya menjual diri, sedangkan Susan berani menggadaikan dirinya hanya untuk kepuasan, padahal selama ini sudah banyak sekali aku memberinya uang. Mungkin bagi Susan, pemberianku tidak ada artinya sehingga dia berani tidur dengan sahabatku sendiri," racau Alvin, berkali-kali dia mengatakan hal yang sama, sambil berjalan sempoyongan menuju parkiran mobil.

Alvin yang tadinya datang ke bar menggunakan taksi online itu akhirnya memutuskan untuk menelpon anak buahnya agar menjemput dirinya pulang.

Dia merogoh kantung celana yang tersimpan ponsel di dalamnya. Akan tetapi, hal itu menjadi sangat sulit untuk dilakukan karena sedang mabuk berat.
 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Terjebak Cinta Miliarder Tampan (3-4)
0
0
Cassandra, seorang gadis sederhana yang tak sengaja menolong Alvin yang mabuk setelah memergoki calon tunangannya selingkuh dengan sahabatnya. Namun Cassandra justru mendapatkan balasan tak terduga. Alvin menodainya malam itu dan esok paginya malah balik menuduh Cassandra yang sengaja menjebaknya. Alvin yang sesungguhnya adalah seorang calon CEO dari perusahaan terbesar di Asia Tenggara, dipaksa menikah karena usianya telah masuk 26 tahun. Usia yang secara turun temurun di keluarganya mengharuskan calon CEO pewaris perusahaan terbesar milik keluarga mereka harus sudah menikah sebelum memegang tampuk kepemimpinan. Karena tunangannya berselingkuh akhirnya Alvin memilih menikah dengan perjanjian dengan Cassandra. Perjanjian pernikahan mereka hanya selama dua tahun. Bagaimana nasib pernikahan dan kisah asmara mereka? Akankah keduanya benar mengakhiri pernikahan mereka, atau justru meneruskannya? Bagaimana pula dengan mantan tunangan Alvin yang tidak pernah mau menerima diputuskan oleh Alvin?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan