
Reena atlet bulu tangkis profesional yang tak mengira hidupnya akan dijungkir balikkan dalam semalam. Kehadirannya sebagai tamu pada gala premiere film di Phinisi cruise berakhir menjadi malapetaka. Ia kehilangan keperawanan.
Tiga bulan setelah malam mengerikan itu Hara aktor yang merengut keperawanannya ditemukan tewas karena over dosis. Parahnya Hara ternyata merekam apa yang diperbuatnya pada Reena.
Skandal Reena meluluh lantakkan karir atletnya. Ditambah Reena hamil.
Arsa kakak Hara berniat...
Baim melihat dari pinggir lapangan Reena yang tengah berlatih untuk pertandingan Sport TV. Home tournamen dalam negeri yang diadakan televisi streaming khusus olah raga.
Reena pemain bulu tangkis tunggal putri yang tak bergabung di Pelatnas. Ia dilatih langsung oleh ayahnya yang mantan atlet sekaligus manager Reena.
Ayahnya berlari ke lapangan dan memukul kepala Reena saat gadis itu melakukan pukulan terlalu kuat "Bodoh! Kau memberi celah lawan untuk melakukan balasan!"
Baim bisa mendengar hardikan Ayah Reena dari pinggir lapangan dan gadis itu hanya akan meminta maaf seperti yang sudah sudah.
Ini bukan pertama kalinya Baim melihat Reena menerima makian Ayahnya. Sejak gadis itu mengawali karirnya sebagai atlet di usia enam belas tahun dan Baim masih menjadi wartawan tabloid olah raga gadis itu terbiasa menyantap semua sumpah serapah Ayahnya. Hingga sekarang usianya dua puluh satu tahun gadis itu masih sama.
Parahnya tak ada lagi sorot mata yang ingin memberontak seperti awal awal. Reena sepertinya sudah pasrah dengan hidupnya.
"Waktu istirahatmu lima belas menit. Setelah itu kita latihan lagi."
"Iya." Reena ke pinggir lapangan.
Baim yang tadinya melihat dari baris tengah bangku penonton mendekati.
"Reen." Mereka sudah saling mengenal. Ayah Reena mengijinkannya bergaul dengan putrinya karena dulu Baim sering meliput Reena yang memudahkan gadis itu mendapatkan sponsor dan iklan.
"Im, libur?" Reena menoleh. Hanya Baim temannya sejak dulu. Sejak pria itu masih menjadi wartawan olah raga hingga kini beralih menjadi wartawan infotainment.
"Nggak. sengaja mampir aja kemari." Baim yang diam diam memendam suka pada Reena sengaja datang untuk mengajak Reena ke acara launching film.
"Oh." Reena seperti biasa menanggapi datar.
"Aku dapet undangan premiere film di phinisi Cruise untuk dua orang. Kamu ikut ya?" sebagai wartawan infotainment Baim terbiasa menerima undangan premiere film. Namun baru kali ini tempatnya spesial di atas cruise.
Ia ingin mengajak Reena karena tahu keseharian gadis itu hanya berlatih.
"Aku nggak pernah nonton film." Reena hanya di ijinkan ayahnya menonton ulang rekaman para legenda bulu tangkis untuk mempelajari teknik permainan mereka.
"Kita datang hanya untuk bersenang senang. Aku meliput setelah itu kita menikmati pestanya. Ini di kapal Phinisi reen." Baim terus membujuk.
"Papa pasti nggak akan ngijinin." Reena juga sebenarnya enggan pergi.
"Aku bisa alasan sama Papa kamu mau cari sponsor."
Reena terdiam "Tapi aku nggak kenal satupun pemain film."
"Nggak harus kenal. Kita cuma numpang makan dan nyoba pengalaman baru naik kapal phinisi. kita kan belum pernah."
Reena memang tak pernah kemana mana. Hidupnya hanya berlatih, bertanding dan pulang ke rumah untuk istirahat.
"Aku juga nggak punya baju buat dipakai."
"Pinjam adik tirimu. Baju dia kan bagus bagus."
Reena masih diam tak yakin. Ia dan Tery tak akrab. Tery dan Ibu tiri punya dunianya sendiri.
"Aku ijin Papamu dulu. Biar Papamu yang bilang ke Tery untuk meminjamkan gaun untukmu." Baim melesat sebelum Reena menjawab ya.
Reena mengigit bibir, Ia melihat Baim di tengah lapangan bicara pada Ayahnya.
"Akan ada banyak orang iklan yang datang. Saya akan mencoba mengenalkan Reena pada mereka. Mungkin dengan reena ikut dengan saya kalian bisa mendapat sponsor lagi." Baim jelas berbohong. Sulit untuk mendapat sponsor bagi atlet olah raga sekarang ini. Olah raga bukan lagi sesuatu yang menarik di Indonesia. Kalah pamor dibanding carut marut politik dan drama artis di dunia entertainment.
"Kau bisa mengajaknya jika memang bisa memberi peluang untuk mendapatkan sponsor. Aku memang mengincar e-commerce untuk menjadi sponsornya."
"Saya akan usahakan untuk mendapatkan sponsor. Acaranya malam ini, Tery bisa meminjamkan gaun kan untuk Reena?"
"Gampang kalau hanya gaun saja. Aku tinggal bilang pada adiknya." Ayah Reena antusias. Ia memang tengah kesulitan keuangan. Ibu dan adik tiri Reena mulai sulit mengontrol penggunaan kartu kredit. Sementara penghasilan mereka hanya dari turnamen yang dimenangkan Reena. Ayah Reena berpikir jika bisa mendapatkan satu saja sponsor maka masalah hutangnya akan beres.
BERSAMBUNG
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
