BAB 21

33
6
Terkunci
Deskripsi

Renjana masih menangis saat Argani masuk. Laki-laki itu tidak mengatakan apa pun. Dia hanya duduk di sisinya tanpa suara, lalu memberikan pelukan. Begitu saja.

Dalam keadaan normal, Renjana pasti memberontak ingin lepas. Tapi saat itu, tidak. Ia butuh ini. Sangat. Pelukan, yang bahkan tidak diberikan oleh orang tuanya. Tangis Renjana pun makin menjadi, memecah sunyi di ruang kamar yang biasa sepi.

Renjana menyandarkan kepalanya di dada bidang Argani, mencari tempat ternyaman sebelum kemudian menjerit...

1,547 words

Unlock to support the creator

Choose Your Support Type

Post
1 konten
Akses seumur hidup
20 (IDR 2,000)
Berapa nilai Kakoin dalam Rupiah?
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori karya
Lepas
Selanjutnya BAB 22
36
4
Oke, air mineral kalau begitu. Ia membuat gestur menukar sesuatu di balik sana, sebelum kemudian bersiap berbalik menghadap Argani.Argani sudah harap-harap cemas. Pikirannya dikuasai horor. Ia sudah siap siaga untuk kabur jika saat berbalik mendapati kepala tanpa wajah atau bahkan lebih seram dari itu.Alih-alih kabur, Argani justru tak bisa bergerak saat wanita itu berbalik. Dunianya seolah menemukan titik henti detik itu juga. Seisi alam terjeda, termasuk titik-titik air hujan yang sebelumnya deras menghujam bumi. Pun desah napas Argani. Serta detak jantungnya.Ini minumannya, Mas. Dia mengulurkan air mineral kemasan yang masih tersegel. Bagian luar kemasan sedikit berembun, tanda baru dikeluarkan dari lemari pendingin.Argani menelan ludah. Kesulitan bergerak.Tentu saja dia familier dengan suara wanita itu.Dia ... Renjana. Bukan hantu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan