
Deskripsi
Kumarajiva
Ketika Buddhisme diperkenalkan ke China, ada kebutuhan untuk menerjemahkan Sutra (naskah suci sabda Buddha) ke dalam bahasa Cina.
Para penerjemah tidak akurat menggunakan istilah-istilah yang banyak terpengaruh oleh ajaran Taoisme dan Konfusianisme, yang sayangnya menyesatkan atau membingungkan para pembaca.
Belakangan, sejumlah bhiksu dengan pemahaman mendalam tentang bahasa China dan bahasa lain membuat terjemahan baru yang mempertahankan makna asli dari sutra-sutra tersebut....
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ

Selanjutnya
4 PENDERITAAN, 8 PENDERITAAN (SHIKU HAKKU)
0
0
4 penderitaan dan 8 penderitaan (Shiku Hakku). Salah satu sabda Buddha yang fundamental berbunyi: Hidup adalah Penderitaan. Beliau pergi meninggalkan istana Kapilavastu untuk mencari jawab atas pertanyaan tentang penderitaan yang dialami manusia saat dirinya belia, mencari jati diri dengan menjalani pertapaan untuk menemukan jawaban atas 4 penderitaan yang disaksikannya langsung saat mengelilingi keempat pintu gerbang istana: melihat penderitaan saat kelahiran, orang tua yang berjalan tertatih-tatih, orang sakit dan meninggal. Keempat penderitaan (shiku) adalahlahir, tua, sakit, dan mati. Delapan penderitaan (hakku) adalah empat penderitaan ini dan empat penderitaan tambahan yakni: (1) berpisah dengan mereka yang kita cintai; (2) bertemu dengan mereka yang kita benci; (3) tidak dapat memperoleh apa yang kita inginkan; dan (4) penderitaan yang timbul dari lima unsur (panca skanda/go on seken) yang membentuk tubuh dan pikiran kita. Dari empat penderitaan, kelahiran mewakili penderitaan karena dilahirkan. Ini menunjukkan penderitaan karena dilahirkan ke dalam siklus perputaran enam dunia yakni dunia neraka, dunia kelaparan, dunia kebinatangan, dunia kemarahan, dunia kemanusiaan, dan dunia surga. Penuaan mengacu pada penderitaan karena dilahirkan sebagai manusia dan berangsur-angsur mengalami masa tua. Dalam masyarakat modern, kita menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan orang tua. Kita masing-masing akan mengalami penderitaan menjadi tua. Sakit menunjukkan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit. Ketika kita sakit, kita terpengaruh baik secara fisik maupun mental. Ada beberapa orang yang memperlihatkan perilaku ekstrem ketika mereka sakit. Penderitaan karena penyakit akan menyerang kita semua. Kematian mengacu pada penderitaan menghadapi kematian kita. Selama kita dilahirkan ke dunia ini, kita akhirnya harus menghadapi kematian. Secara umum, kita semua memiliki ketakutan akan kematian. Selanjutnya, penderitaan karena harus berpisah dari orang yang kita cintai menggambarkan kesedihan karena harus berpisah dari orang yang kita cintai, seperti pasangan kita, orang tua, saudara kandung, dan teman. Penderitaan karena harus bertemu dengan orang-orang yang kita benci adalah dipaksa untuk bertemu dengan mereka yang kita benci atau tidak sukai. Apa pun alasannya, dipaksa untuk bertemu dengan seseorang yang kita benci itu membuat stres. Penderitaan karena tidak dapat memperoleh apa yang kita inginkan mengacu pada ketidakmampuan untuk mendapatkan kepuasan dengan mendapatkan apa yang kita inginkan dalam hidup kita. Kita semua berusaha keras untuk mendapatkan berbagai hal. Namun, kita tersiksa ketika kita tidak dapat memenuhi keinginan kita. Bentuk terakhir dari penderitaan adalah yang muncul dari lima unsur (go on seken/panca skanda) yang membentuk tubuh dan pikiran kita. Kelima unsur tersebut terdiri dari bentuk, persepsi, konsepsi, kehendak, dan kesadaran. Jenis penderitaan ini mewakili penderitaan fisik dan mental yang intens.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan