KEBENARAN KELUAR DARI SUMUR

  Saat masih berusia delapan belas tahunan penuh dengan gelegak darah membara, samurai Endo Morito terpikat dengan pesona seorang wanita cantik jelita. Ia menelusuri asal usul dan identitas wanita jelita tersebut dan dilanda kecemasan ketika mengetahui bahwa jelita itu adalah Kesa, istri dari Minamoto Wataru, yang masih saudara dengan dirinya dan seorang penjaga istana. Dirinya sangat berat menerima kenyataan ini namun membuat cintanya semakin menguat. Akhirnya, karena tidak sanggup untuk menahan diri lagi, ia pergi mengunjungi ibu gadis itu dan memohon agar diberi ijin untuk memiliki Kesa, sambil berujar: Saya menyadari sepenuhnya permohonan yang tidak memungkinkan ini, tetapi bila tidak memperoleh restu, saya tidak memiliki pilihan selain memenggal siapapun yang menghalangi jalan saya untuk mendapatkan Kesa. Tidak tahu lagi bagaimana harus mengatasi pernyataan cinta yang membabi buta ini, ibunda Kesa memanggil putrinya dan menceritakan segalanya. Kesa sangat terguncang dan merasa sedih, namun akhirnya ia tiba pada sebuah keputusan. Ibu, jangan khawatir. Memang terlalu buruk buat suami saya, tapi saya memilih Morito. Kemudian ia pergi menemui Morito untuk menyampaikan keputusannya, dan setelah itu dirinya tertunduk lesu. Apakah ada masalah, sayangku? tanya Morito. Aku bahagia dicintai dirimu, tetapi pikiran tentang suamiku, menyayat hatiku. Seandainya saja ia tak hidup..... Aku mengerti. Serahkan kepadaku untuk mengatasinya. Tidak ada yang membuatku lebih bahagia. Setelah memahami ujung persoalan ini dengan Kesa, Morito menyelinap ke kamar Wataru pada suatu malam dan memenggal kepalanya saat ia terbaring tidur. Dengan kegembiraan yang meluap-luap karena pada akhirnya Kesa hanya dimilikinya sendiri, ia mengangkat tinggi-tinggi kepala yang telah dipenggalnya itu dalam cahaya temaram rembulan----dan menemukan bahwa kepala itu ternyata kepala wanita yang ia cintai melebihi nyawanya sendiri. Dilanda kepedihan dan kehancuran, remuk redam, dirinya jatuh terjerembab ke bumi dalam sebuah penyesalan yang tak terperikan, dan pada akhirnya mengambil jalan meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang bhiksu. Bhiksu Mongaku yang terkenal itu tiada lain adalah dirinya. Setelah kematian Kesa, di dalam kotak surat ditemukan secarik kertas yang isinya berupa sebuah catatan tentang pernyataan cinta sejati Kesa kepada suaminya. Sebuah keindahan akan cinta yang abadi melindungi kebajikan Kesa dengan taruhan nyawa sekalipun dan mencegah dua orang pria tumbang dalam dunia yang maha gelap......