Tan Malaka Jadi Presiden: Indonesia Jadi Jaya atau Malah Masuk Lubang Buaya?

0
0
Deskripsi

Saya selalu mendengar orang-orang yang selalu menyebut nama “Tan Malaka” dalam percakapan mereka. Mereka bilang “Harusnya Tan Malaka itu jadi presiden!” Terus gua mikir dalam hati “Lahhh…si Tan Malaka? orang ideologi marxisme,si paling revulusioner dan keras kepala patut dijadikan presiden?” Meski ga di pungkiri bahwa Tan Malaka adalah salah satu pejuang kemerdekaan dalam urusan intel dan pemikiran ekstremnya. Tapi,emang cocok gitu jadi presiden?

Indonesia. Negara yang dipimpin oleh orang yang haus kekuasaan, orang yang gemar korupsi, bahkan orang yang malah bikin dinasti. Dari mulai Merdeka sampai masa reformasi, hampir semua presidennya memiliki ciri tersebut. Rasanya, itu sudah menjadi resep turun temurun dari zaman nenek moyang bangsa ini. Tapi sekarang, kita rehat dulu dan memaksa Doraemon untuk meminjamkan kotak seandainya. "Seandainya, jika Tan Malaka lah yang menjadi Presiden paling awal dan menggantikan peran Soekarno. Bagaimana nasib bangsa ini ke depannya?" Sekarang, ayo ikut saya menuju  lorong waktu, kita balik ke era saat Indonesia merdeka. WOAOAOASHSHS!!!

Dulu, Tan Malaka menentang kebijakan Sukarno yang memilih jalan perundingan buat lawan penjajah. Katanya bakal merugikan Indonesia. (Yap, banyak perundingan yang malah menguntungkan pihak penjajah  seperti yang dibicarakan olehnya). Tapi sekarang, Tan Malaka sudah jadi presiden. Ia orangnya tanpa kompromi. ga suka jalur kekeluargaan. Kalau lu nginjek tanah gue, gue bakal sikat pala lu! Tan Malaka bakal milih jalur kekerasan daripada jalur perundingan yang ngerugiin  Indonesia. Keren kan? Wajar, Tan Malaka orangnya sangat idealis—tapi ga realistis. Kaya bayi yang baru lahir langsung nantang John Cena. Emang bakal menang?  Hey bung!  Indonesia yang baru merdeka sekaligus cuma modal bambu runcing dan senjata hasil maling dari Jepang. Mau sok-sokan kah lawan Belanda yang bekingannya Inggris dan sekutunya? Sukarno aja sengaja menangin Inggris di pertempuran Surabaya,karena takut kalau Inggris kalah mereka bakal ngirim pasukannya balik yang bisa ratain seluruh tanah Surabaya

Jikalau Indonesia berhasil menang pun, Indonesia bakal kaya Uni Soviet. Berpecah menjadi berkeping keping. Tan Malaka itu kayak anak TK yang nggak mau ngalah dan keras kepala.  Sama Muhammad Hatta musuhan, sama Sutan Sjahrir nggak akur bahkan sama partainya sendiri, PKI. Dia ditendang jauh-jauh karena pemikirannya yang terlalu ekstrem. Tan Malaka itu sekalinya ngomong bisa mecahin pulau pulau di Indonesia. Ngomongnya tuh sok bikin ide-ide tapi pas dikritik malah marah. Emang lu mau dipimpin sama orang yang keras kepala dan nggak mau nerima kritik? Kalau mau silakan, kalau gua sih nggak. 

Jadi, sepintar dan sehebat Tan Malaka, lebih baik dipimpin sama orang yang bisa menyatukan bangsa meski rada diktator. Tapi kalau bisa sih jangan dua-duanya. Gimana? Masih mau Tan Malaka jadi presiden 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Suramnya Cahaya : Kata Pengantar
0
0
Gerbang sekolah dibuka, mimpi harus dijaga, harapan harus digapai—cerita akan dimulai.Kisah 5 sekawan—Aji, Wildan, Dafa, Resdi, dan Firman—yang berada dalam satu sekolah, satu kelas, dan satu kelompok. Tetapi berbeda-beda setiap latar belakangnya.Ada yang miskin ingin kaya.Ada  juga yang kaya ingin membuang nilai kekayaannya.Ada yang bodoh ingin pintar.Ada pula yang pintar ingin membuang beban kepintarannya.Berawal dari kisah anak miskin dari pinggiran kota, kisah anak kaya dari perumahan elit, kisah anak tampan dan menawan, kisah anak pintar dan berbakat, hingga kisah anak riang dan pelawak. Semua seakan terlihat positif. Tetapi jangan lupa, dunia pun selalu menyimpan sisi negatif.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan