Saat les kosong. Cerita pendek.

6
2
Deskripsi

Sofi salah anak SMA yang bersama teman-temannya di dalam kelas saat les kosong dan sesuatu hal terjadi, 

tapi ia tak tahu itu nyata atau tidak…

Selamat membaca dan semoga terhibur.

🤗

 

 

 

                 Saat les kosong

 

Aku Sofie Elma, sering dipanggil Sofi. Aku berpikir bahwa mimpiku mulai aneh akhir-akhir ini. 

 

Kenapa kubilang aneh, selain terasa nyata dan teringat hingga terbangun. Tak menentu mau tidur siang atau malam. Mimpi ku kadang berlanjut, walau tiap hari tidak selalu sama.

 

Seperti saat-saat sebelumnya, aku tertidur saat jam les kosong, guru Bahasa Jerman tidak bisa mengajar karena sakit dan syukurnya meninggalkan tugas. 

 

Kombinasi yang pas untuk anak SMA yang kurang motivasi belajar seperti ku.

 

Membuat kami, seisi kelas duabelas Bahasa girang bukan main, ketua kelas juga sibuk entah dimana, tak ada yang mengawasi kelas atau bertugas mencatat nama-nama pembuat rusuh.

 

Dan sebagai orang yang gampang tertidur, angin sepoi dari jendela tepat di samping tempat duduk ku,  berhasil membuat mataku ketip-ketip. Keributan kelas  membantuku di posisi ternyaman saat mataku  menutup perlahan.

 

 

 

**

 

Dan kini, aku masih di sini.  

 

Ternyata aku tidak bisa tidur kali ini . Dikelasku yang kini lengang,sepi walau teman-teman kelasku masih ada. 

 

Dan mereka sedang tertidur di mejanya masing-masing, persis denganku tadi .

 

Hening, kelasku terasa dingin. 

 

Awan keabu-abuan perlahan memenuhi langit, kilat-kilat  kecil bermunculan. 

 

Sesekali bunyi guntur terdengar. 

 

Angin bertiup agak kencang dan membanting jendela, disusul hujan gerimis  yang turun berangsur menjadi deras.

 

Tak ada satupun yang terbangun, kecuali aku, semua temanku masih di posisi yang sama. 

 

Tapi ini aneh. 

 

Mereka tidak tidur seperti yang biasanya kulakukan yakni menjadikan kedua tanganku sebagai bantal. Tapi mereka meletakkan begitu saja kepala di atas meja menghadap ke satu sisi, dengan dua  tangan tergantung kebawah.

 

Karena posisi dudukku di kursi paling belakang, aku tudak bisa melihat dengan baik, lebih-lebih sejak minusku bertambah.

 

Aku memutuskan untuk memanggil teman di kursi tepat di depanku. 

 


"Mir...Mira..." tak ada jawaban.

 

 Masa semua orang  pada tidur seh, pikirku.

 


"Mir...bangun Mir." Kesal tak kunjung di sahuti.

 

 Aku menjulurkan kaki dan sedikit menendang kursi Mira. Tapi Mira tetap tak bergeming.

 

Bosan tak ditanggapi. Aku lalu bangun dan langsung menepuk punggung Mira.

 


"Woi! Mira! Bangun Mir.." Tetap tak ada sahutan.

 

Tapi begitu kuperhatikn baik-baik ternyata.... 

 

Itu bukan Mira dan matanya yang berdarah sedang melotot ke arahku. Lehernya patah, dan saat ia mengangkat kepalanya dengan leher terkulai.

“Aaargghhhhh……!!!!” teriakku.

 

Tapi suaraku tak keluar, seperti tercekat di kerongkongan.

 

 Hanya bunyi kretekan tulang yang mengerikan terdengar mengikuti gerakan Mira.

 

Aku shock dan ketakutan...

 

Jatuh terjungkal kebelakang kemudian terduduk. Mencoba berdiri sambil gemetaran aku menoleh melihat kearah teman-teman ku yang lain.

 

Darahku berdesir kencang, mereka bukan teman-teman kelasku. 

 

Aku lalu berteriak dan mulai menangis...suaraku benar-benar tak keluar,  hilang, entah karena saking takutnya.

 

 Dan ketika  hendak lari. Tangan-tangan mereka menjulur berusaha  meraihku.. 

Beberapa tangan menahanku dari belakang.

 

“Sofi…..Sofii…..Sofi…..” ucap mereka lirih , serak, nyaris tak terdengar.. berulang-ulang..

 

Orang yang kukira Mira menjulurkan tangan berkuku tajam kearahku, baju lenganku sobek saat ia menarik  tangannya, mencakarku.

 

 Aku berteriak kesakitan. Tapi dia tak juga berhenti. Berusaha menggapai ku dengan kuku-kuku tajamnya.

 

"Jangan pergi Sofi....jangan pergi Sofi...tetap disini." 

 

“Tetap disini Sofi….”


Suara mereka yang datar dan  menggema berulang-ulang, membuatku semakin ketakutan. 

 

“TIDAKKKKK….!!!!!” teriakku. Akhirnya suaraku keluar juga.

 

Aku berteriak sejadi-jadinya.dan berdoa dalam hati.... tapi hingga tenaga ku melemah...semuanya menjadi gelap.…

 

"Sofi...Fi ....sadar Fi....sadar ....."

 

Seseorang mengguncang-guncang bahuku.

 


Wajahku terasa dingin seperti di basuh air, aku ketakutan. Tapi aku kenal suara itu. Suasana kelas yang lenggang dan aneh menjadi ramai kembali.

 

Perlahan aku mencoba membuka mata. Takut-takut…

 


"Kamu kenapa Fi?" tanya Mira dengan wajah cemas.

 

 Teman-teman ku mengelilingiku . Aku mengenali mereka semua. Ketakutanku berangsur -angsur berkurang.

 

"Kamu tadi tiba-tiba bangun terus teriak-teriak lho...kayak orang kerasukan." jelas Mira panjang lebar. 


Aku diam tak menjawab. Melongo dan tak percaya..

 

Apa tadi hanya mimpi? pikirku.

 

"Eh....lenganmu kenapa Fi? Berdarah lho ini..." tanya temanku yang lain. 

 

Sobekan baju bekas cakaran masih ada disana. Terasa perih dan  darah mulai erembes ke bajuku.

 

**

 

..

 

                                                 #End.👻

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Saat pulang acara malam. Cerita pendek.
6
0
Pengalaman temanku saat masih tinggal di asrama sewaktu masih SMP.Selamat membaca dan semoga terhibur.🤗
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan