
ABYSS - Kunci Terakhir (CHAPTER 5)
Saat cinta pertama dipertaruhkan, Misha terhimpit di antara janji masa lalu, rahasia kelam, dan takdir yang menuntut pengorbanan. Ketika Yotta terus menunggunya dengan setia, Misha harus memilih: melawan kutukan yang bisa merenggut ingatan, atau merelakan cinta yang tak tergantikan.
Apakah hati mereka cukup kuat untuk menembus badai takdir?
ABYSS
0
0
5
Berlanjut
ABYSS - DARKNESS OF THE BONDS OF FATE Prolog Di negeri Yanma, dua siswa SMP tumbuh bersama dalam ikatan persahabatan yang tak tergoyahkan. Mereka selalu berbagi tawa dan air mata—hingga tanpa disadari, benih cinta mulai tumbuh di antara keduanya.Namun, cinta mereka bukan sekadar perasaan biasa. Ia terikat oleh benang takdir yang memancarkan aura misterius, membawa keduanya ke dalam alur tak terduga. Ketika legenda kuno tentang Kubus Yukijo bangkit kembali, takdir memilih salah satu dari mereka untuk menghadapinya.Dengan dunia fantasi sebagai panggung ujian, mereka harus berjuang mempertahankan cinta sejati di tengah rintangan magis dan rahasia yang terkuak sedikit demi sedikit. Akankah mereka berhasil mengukir akhir bahagia dalam dongeng nyata yang ditulis oleh takdir itu sendiri?
3,911 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Sebelumnya
ABYSS - Cinta dan Ingatan
0
0
ABYSS - Cinta dan Ingatan (CHAPTER 4) Misha, gadis rapuh yang menyimpan luka masa lalu, kembali dekat dengan Yotta—sahabat sekaligus cinta lamanya yang kehilangan ingatan setelah kecelakaan tragis. Kedekatan mereka memicu kecemburuan, hingga Misha jadi sasaran perundungan di sekolah. Di tengah rasa bersalah, kerinduan, dan rumor yang beredar, Misha berjuang memecahkan misteri kubus Yukijo demi membangkitkan kenangan Yotta. Namun rahasia gelap dunia mimpi, dendam lama, dan sosok misterius bernama Izumo membayang-bayangi langkah mereka. Mampukah Misha menyatukan kembali hati yang retak, sebelum semuanya terlambat?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan