Wardrobe Romance: Luka Lama

3
0
Deskripsi

Noah datang menjemput Isa tanpa aba-aba. 

Belum lagi, Pria itu ternyata mampu menebak alasan utama mengapa gadis itu belum mau menjalin hubungan baru dengan orang lain termasuk dirinya meski mereka sudah pernah bersama sebelumnya.

Tiga Tahun Lalu 

[POV Isa] 

Bali, 2020

Saat itu aku tengah berada di sana untuk mendampingi Mbak Janet dan tim mengerjakan sebuah pemotretan yang mengambil lokasi di Bali. 

Kala itu pemotretan akan dimulai dalam kurun waktu 2 jam lagi. Aku keluar dari kamar hotelku, bersiap untuk membantu Mbak Janet di lokasi pemotretan yang berada di depan area hotel yang terhubung dengan pantai. 

Aku melangkah sembari mengecek ponselku. Bolak-balik kubuka tab chat dengan kontak Bae ❤, Yaitu kontak (mantan) pacarku kala itu, Aga namanya. Kami berpacaran setelah dekat selama masa bimbingan skripsi meski berbeda dosen dan kami sering bertemu di perpustakaan. Aku lulus lebih dulu darinya karena Ia sering tak hadir namun selalu rajin untuk menemui atau menjemputku.

Kala itu, Aku berpikir bahwa itu adalah hal romantis yang bahkan mungkin Noah tak akan bisa lakukan untukku. Namun ternyata aku salah.

Ya, Aga adalah pacar keduaku setelah Noah. Sejujurnya, Noah mungkin masih jauh lebih baik darinya namun Aga adalah pria humoris yang sering menghiburku kalau hariku terasa buruk. Namun aku tak menyangka jika sifat humoris dan supelnya akan menjadi bumerang dalam hubungan kami. 

Selama kurang lebih hampir 3 tahun berpacaran, Hubungan kami mengalami pasang surut. Tahun kedua adalah tahun terberat bagiku. Perubahan sikap Aga begitu kurasakan ketika aku memberitahunya bahwa aku diterima bekerja di perusahaan yang kuidamkan dan Ia tak terlalu antusias karenanya. 

Lulus lebih lama dariku membuatnya masih kesulitan mencari kerja dan Ia merasa insecure denganku. Dalam masa sulit itu, Aku pun berusaha membantunya mencari pekerjaan hingga akhirnya dia diterima di sebuah perusahaan multi-nasional. 

Karirnya pun mulai stabil namun seiring hal itu berjalan, Aku merasa Ia semakin jauh dariku hingga pagi itu di Bali, tiga tahun lalu, Aku tak sengaja mendapatinya keluar dari sebuah kamar hotel yang berada satu lorong dengan tempatku menginap dan Ia tak sendiri. 

Ia keluar bersama seorang wanita muda. Mereka sepertinya terlihat akan bersenang- senang di pantai dan keduanya terlihat menggandeng mesra satu sama lain sementara aku di sini menunggu kabarnya karena terakhir kali, Ia berpamitan padaku bahwa akan menghadiri seminar di Bandung dan aku sengaja tak memberitahu kepergian ku ke Bali karena toh besok aku sudah kembali ke Jakarta. 

Bali, 2020, menjadi saksi bisu patah hati keduaku yang membuatku bertekad untuk tak lagi mau menjalin hubungan dengan siapapun. 

Saat itu hatiku terasa kebas meski aku dikhianati. Saat itu aku merasa bodoh karena mau berjuang dan menghabiskan waktuku dengan pria brengsek seperti Aga.

Kala itu aku tersadar, Bahwa sebenci apapun aku pada Noah, nyatanya selama ini, Pria yang pernah dekat denganku belum bisa memberikanku perasaan yang sama seperti yang Noah berikan padaku.


Noah menoleh sejenak pada Isa yang menghela nafas panjang, "Kenapa nggak jawab pertanyaan aku? Jangan bilang tebakanku bener?"

"Just drive….aku capek," ucap Isa malas. Ia mengalihkan tatapannya dan kini melamun menatap jendela mobil. Suasana hening selama beberapa saat hingga Ia merasakan mobil yang berhenti karena lampu merah.

Noah menoleh dan menatap Isa yang memalingkan wajah darinya. Tangannya kemudian iseng menyentuh daun telinga kanan gadis itu sontak membuat Isa bergidik dan refleks menoleh padanya, "N-Ngapain?!"

"You pierced your ears."

"So? What?" 

"You've changed a lot."

"Aku nggak butuh validasi–"

"I just wanna say that's sexy," sambar Noah cepat sebelum Isa mendebatnya, "Apa kamu nggak bisa dengerin aku selesai ngomong dulu sebelum marah-marah?" 

Isa mendengus sebal karena keki dan mengalihkan tatapannya lagi dari Noah sementara pria itu lanjut menyetir. 

"Let's have dinner first before we go home." 

"Bisa makan di rumah aja nggak? Terakhir kali aku keliatan sama kamu, Artikel yang muncul adalah kamu 'nolongin' seorang wanita pingsan." 

Noah menghela nafas pelan, "Ngapain mikirin headline berita ecek-ecek nggak penting gitu sih?" ujarnya. "Oke, Kita mampir mall sebentar dan aku yang akan beli makanannya. Kamu kalo nggak mau ikut bisa tunggu di mobil aja nanti." 

"Oke…" 


Isa membuka kedua matanya setelah sempat tertidur sejenak di mobil sembari menunggu Noah membeli makanan. Pria itu memarkirkan mobilnya di area parkir depan Mall agar mereka lebih mudah untuk keluar nantinya. 

Isa memutuskan untuk keluar sejenak dari dalam mobil hanya sekedar mencari angin segar. Siang sudah berganti malam. Isa menghela nafas lega karena besok adalah weekend dan Ia bisa tidur sepuasnya di rumah. 

Isa melihat jam di handphone-nya. Entah sudah berapa lama Noah pergi untuk membeli makanan. Ia iseng men-scrolling Twitter-nya hingga tak lama kemudian, seseorang menegurnya.

"Isa?" 

"Aga?"

Pria itu tersenyum sumringah melihat kehadiran Isa di sana, "Kamu ngapain di sini? Wah…udah lama banget ya? Sendirian kah?"

"Itu–"

"Nggak," sambar suara lainnya. Isa dan Aga menoleh ke sumber suara lalu Noah terlihat mendekati Isa sambil menenteng bungkus makanan yang baru Ia beli, "Dia nggak sendirian." 

"Oh….lagi nungguin seseorang toh…" balas Aga keki. Ia tak terlalu mengenali Noah karena pria itu memakai maskernya. 

"Permisi, Yuk?" ajak Noah membukakan pintu dan membimbing Isa masuk ke dalam. Isa mencuri pandang pada Aga yang memperhati kan gerak-gerik Noah dan bagaimana pria itu memperlakukannya di depan Aga. 

9 tahun berlalu, Sikap perhatian Noah padanya tak pernah berubah sementara Aga adalah kebalikannya. 

Noah menutup pintu mobil dan kembali menghampiri Aga. Ia sengaja bersandar pada pintu kiri mobil demi menghalangi pandangan Isa, "Boleh gue tau lo siapanya Isa?" Tanya Noah menjulurkan tangannya seraya mengajak berjabat tangan.

"Gue Aga, Mantannya Isa," ujar Aga tersenyum tipis seraya 'menantang' Noah.

"I see…lo yang selingkuh di Bali itu kah?"

Aga terkejut mendengar pertanyaan Noah, "D-Darimana–Damn, Isa–"

"It's not her. Bukan Isa yang cerita sama gue. Tapi temen-temen sekantor termasuk senior nya sendiri tau soal itu karena katanya lo ke-gep selingkuh pas dia ada pemotretan di Bali."

"T-That was in the past…"

"I see. Gue Noah, Mantannya Isa sebelum lo. Cowok pertamanya, and soon will be her last. So, stay away from her. Permisi," ujar Noah tersenyum sebelum melepas genggaman tangannya dan menyusul Isa masuk ke dalam mobil.

Ya, Noah sudah mendengar kisah masa lalu Isa dan mantannya melalui Mbak Janet yang saat itu juga mengetahui apa yang terjadi.

"Tuh cowok mukanya kayak familiar?" gumam Aga tentang Noah. 


 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Fiksi
Selanjutnya Wardrobe Romance: Tamu Tak Diundang
2
0
Keputusan yang diambil Isa yang berujung pada malam panas yang keduanya habiskan bersama 🔞
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan