Hasrat Terlarang Sahabatnya 7 & 8

2
0
Terkunci
Deskripsi

Selembar kertas dikeluarkan dari dalam tasnya Zyla diberikan untuk Gavin. Surat kesepakatan ab*rsi. “Zyla?”

“Ayo kita ab*rsi dia, Vin. Aku nggak mau dia lahir. Aku tahu ini kesalahan kita. Aku belum siap jadi seorang ibu.”

“Nggak, Zyla. Aku nggak bisa lakukan itu. Apa pun yang kamu katakan. Aku mau dia tetap lahir,” Gavin membaca perjanjian itu dan kemudian sudah ditanda tangani oleh Zyla. “Ini jahat sekali, Zyla. Aku nggak mau kalau sampai terjadi.”

Zyla menggelengkan kepalanya. “Vin, kamu tahu kalau...

2,215 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
30
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Hasrat Terlarang Sahabatku 9 & 10
5
0
Selembar kertas dikeluarkan dari dalam tasnya Zyla diberikan untuk Gavin. Surat kesepakatan ab*rsi. “Zyla?” “Ayo kita ab*rsi dia, Vin. Aku nggak mau dia lahir. Aku tahu ini kesalahan kita. Aku belum siap jadi seorang ibu.” “Nggak, Zyla. Aku nggak bisa lakukan itu. Apa pun yang kamu katakan. Aku mau dia tetap lahir,” Gavin membaca perjanjian itu dan kemudian sudah ditanda tangani oleh Zyla. “Ini jahat sekali, Zyla. Aku nggak mau kalau sampai terjadi.” Zyla menggelengkan kepalanya. “Vin, kamu tahu kalau aku nggak suka anak kecil. Kehadiran bayi ini jadi beban buat aku.” “Aku bersedia tanggung jawab, Zyla. Aku mau anak itu tetap lahir. Aku bakalan urus dia.” Zyla masih tetap bersikeras untuk itu. “Aku nggak bisa, Vin. Apa pun alasan kamu, aku nggak bakalan bisa untuk rawat anak ini. Aku nggak bisa nurutin kemauan kamu untuk punya anak.” “Aku sudah bilang sama kamu. Ayo kita menikah! Aku bakalan ngomong sama orang tua aku dan orang tua kamu.” “Nggak segampang yang kamu bayangkan, Vin. Kita 20 tahun lebih berteman, tiba-tiba ada bayi di dalam kandunganku. Aku nggak mau dia ada, Vin,” wanita di depannya ini menangis. “Keputusan aku sudah bulat. Ayo kita ab*rsi dia. Kita bakalan tetap berteman, Vin. Ini memang kesalahan kita, semua akan kembali pada sedia kala. Saat kita melakukannya lagi. Aku pastikan akan menggunakan kontrasepsi untuk cegah kehamilan lagi.” Bukannya tanda tangan. Gavin justru merobek surat perjanjian yang justru tidak dia terima keputusan Zyla untuk menggugurkan kandungannya. “Kalau kamu berharap aku bakalan tanda tangan, semua itu nggak bakalan terjadi, Zyla. Aku justru bakalan ngaku ke orang tua kita kalau kamu hamil. Aku bakalan jelasin bahwa semua ini adalah salahku. Aku nggak bakalan bilang kalau semuanya terjadi karena ajakan kamu.” “Vin!” teriak Zyla. “Aku nggak peduli, Zyla. Aku bakalan nikahi kamu, aku bakalan tanggung jawab sama bayi ini. Anak kita akan tetap lahir, keputusan yang menurut kamu sangat egois ini bakalan tetap aku lakuin.” “Bagaimana bisa kita menikah tanpa cinta, Vin?” “Kamu yang nggak pernah cinta, Zyla. Bukan aku.”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan