Hurt Me Harder - Chapter 54 – Membuka Gerbang Penyucian

41
20
Terkunci
Deskripsi

Clay tahu ... setelah kematiannya, jiwanya yang kotor bahkan tidak bisa lagi bereinkarnasi. Walau begitu, dia tidak menyesal sama sekali. Bahkan, walau mulai saat ini jiwanya akan menjadi hantu pengembara yang tidak bisa mengenali dirinya sendiri lagi, Clay berpikir itu adalah harga yang pantas dia bayar untuk melindungi putra yang sangat dicintai, wanita yang membuat Clay berhutang dalam dua kehidupan.

Sayang sekali ...,

Clay bergumam lambat, “Setidaknya ... aku benar-benar berharap, bisa tidur dengan...

2,993 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
57 konten
Akses seumur hidup
1,700
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
30
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Hurt Me Harder
Selanjutnya Hurt Me Harder - Chapter 55 - Putus Asa
38
19
“TERUS LINDUNGI CLAYTON!” Sean memberi perintah untuk kedua kalinya.Jatuhnya Grey memberi celah, Dewa Cahaya menciptakan ribuan tombak cahaya, lalu mengarahkannya ke arah Clay. Namun suara raungan naga membuat tanah yang mereka pijak sesaat gempa. Seekor naga biru raksasa menyemburkan tornado air dan melemparkan kembali tombak-tombak itu.“Sekarang.”Sica melesat cepat ke arah Dewa Cahaya yang melompat maju, namun sebelum menabrak Dewa Cahaya dan melemparkannya sejauh mungkin, tiga anak panah dari logam suci di arahkan padanya dan menusuk kaki, tangan, dan perutnya.Sica jatuh ke tanah, tubuh besarnya menciptakan gemuruh.“BUNUH NAGA ITU!”“BUNUH!”Mengambil kesempatan jatuhnya Sica, orang-orang yang paling dekat dengannya mencoba membunuh Sica.“SICA!”“TIDAK, PUTRAKU!”Ibunya Sica yang paling dekat, menjadi orang yang pertama berlari ke arah putranya. Mengabaikan seorang Dragon Slayer yang menyeringai mengawasinya.“HELLA MENYINGKIR!”Hella mendengar, tapi dia tidak peduli. Dia mengaum keras, mencoba menakuti semua yang mencoba lebih menyakiti putranya agar menjauh. Air matanya berjatuhan melihat tubuh besar Sica tidak bergerak. Dia memeluk putranya ingin menggunakan tubuhnya sendiri sebagai tameng saat melihat seorang Dragon Slayer datang membawa pedang, akan menikam tubuh Sica.“HELLA!”Suaminya merasa seluruh dunianya menjadi gelap. Dia melesat cepat, mengulurkan tangan, ekspresinya tampak ngeri.Satu serangan Dragon Slayer, bahkan Sica belum tentu mampu menanganinya, bagaimana mungkin tubuh istrinya ...,Di saat semua orang orang sudah sangat putus asa, tangisan kesedihan anak-anak begitu melukai hati mereka, seorang Ibu mencoba menggunakan hidupnya sendiri untuk memberikan kesempatan hidup bagi putranya, seorang suami begitu gila ingin menyelamatkan keluarga kecilnya, Lisena lebih dulu sampai di depan Dragon Slayer, menahan ayunan pedang itu dengan kedua jarinya.Suasananya membeku.Lisena melirik pedang itu dan bergumam, “Benda setumpul ini ... benar-benar cukup untuk membunuh Klan Dragon?”Sosok pria di depan Lisena hampir 60 cm lebih tinggi darinya. Tapi tubuhnya tidak bisa bergerak, tidak peduli bagaimana dia mencoba menarik pedangnya kembali, itu tidak ada gunanya.Ini adalah Dewi.Wajah pria itu pucat.Dia begitu sombong saat akan membunuh semua Klan Dragon. Walau bagaimanapun mereka adalah musuh alami. Klan naga dari ras lain sepenuhnya sudah punah di tangah leluhur mereka, atas perintah Dewa Cahaya terdahulu.Tapi ...,Melawan seorang Dewi ...,Lisena meludahkan kata lembut, “Bang!”Kepala pria di depannya langsung pecah.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan