
Helo this is Via or @purple.lgt__ on instagram.
Ini adalah part dari lanjutan cerita di instagram “All with You.” Berhubung instagram semakin sensitif sekarang, jadi aku memutuskan untuk mengupload part yang mengandung ‘mature part’ di sini demi keamanan akun instagram aku.
So guys, untuk kedepannya aku akan upload cerita yang mengandung unsur dewasa di sini, baik itu lanjutan part dari cerita di instagram ataupun cerita baru yang mengandung ‘mature content’
Hope you guys enjoy it and please stay with...
"Besok, kita pergi temui Jimin ya untuk memeriksa kondisimu lagi. Mau kan?" - Yn mengangguk atas ucapan Taehyung.
"Boleh aku bertanya?" - Taehyung kembali bersuara setelah menjeda.
"Tidak ada batasan untuk suamiku bertanya. Katakan."
Taehyung sempat mengulum bibirnya lebih dulu. Dia sebenarnya tak ingin menanyakan hal ini, tapi dirinya perlu tau. Karena bagaimanapun kondisi Yn, Taehyung harus tau. "Kau benar sudah mengingat semuanya hanya karena melihat album foto kita semasa kecil dulu?"
Kepala Yn mengangguk. "Keajaiban itu datang begitu saja. Mungkin semesta juga tak ingin melihat aku terus-terusan hidup di atas genangan air saja tanpa menyelam, melihat masalah yang sebenarnya terjadi. Saat aku membuka lembar tiap lembar album foto kita, memori ingatanku berputar. Sangking banyaknya kenangan yang kita miliki, aku sampai tak sanggup menampungnya dalam sekali ingat hingga membuatku pingsan." - Yn tertawa di sela-sela ceritanya.
"Aku tidak tau, saat aku pingan ternyata bibi Chin Sun masuk ke dalam kamar untuk mengantarkan teh hangat katanya. Makanya dia melapor padamu. Tapi saat kau datang aku sudah berdiri dengan mengingat semuanya. Entah itu kejutan untukmu atau kejutan untukku."
"Kejutan untuk kita berdua." - Kata Taehyung dengan senyum kotaknya. Sangat tampan.
"Sayang, lalu soal obat yang Ibu berikan. Apa kau tidak mempermasalahkan itu? Maksudku—"
"Tidak. Setelah mendengar penjelasan Ibu aku mengerti. Tujuannya memberika obat itu padaku bukan karena dia ingin menyakitiku atau membuat hidupku menderita. Dia ingin menyelamatkan aku dari ketakutan yang mungkin akan menjadi trauma dalam hidupku. Aku mengerti maksud Ibu dan aku sangat berterima kasih untuk itu, meski efek dari obat itu harus membuatku kehilangan ingatan tentangmu. Maaf..."
"Berhenti mengatakan maaf. Aku benar-benar akan marah jika kau mengatakannya kembali." - Taehyung memajukan posisinya agar jarak yang tercipta menghilang.
"Sayang, apa kau benar tidak marah denganku karena merahasikan banyak hal darimu? Kau—tidak benci denganku kan?" - Yn malah tertawa di saat Taehyung tengah memasang wajah panik dan takutnya.
"Kenapa kau tertawa." - Sebelah alis Taehyung menaik.
"Kau, takut sekali aku membencimu ya? Takut sekali aku pergi darimu, iya? Sebegitu cintanya dirimu denganku, Choi Taehyung?" - Balasan Yn malah terdengar seperti meledek Taehyung.
Taehyung tau, Yn berusaha untuk terlihat tenang dan menghibur dirinya sendiri yang tengah ketakutan akan masalah yang tak kunjung ada ujungnya. Wanitanya sangat pintar berakting.
"Iya, aku takut sekali. Aku takut kau membenciku, aku takut kau pergi dariku. Aku sudah katakan bukan jika kau adalah hidupku. Aku tidak bisa hidup tanpamu." - Mimik wajah serius Taehyung tak berubah. Hal itu membuat tawa pada bibir Yn terhenti dan berubah serius.
Tangan mungilnya mendarat di area pipi sang suami. "Aku juga sama. Aku takut kehilangan dirimu, aku tidak bisa hidup tanpamu juga. Jadi untuk apa aku pergi meninggalkanmu karena hal yang kau rahasiakan semua demi menjaga juga untuk kebaikanku. Apapun alasanmu nantinya, aku tetap tidak akan bisa membeci pria yang sudah menjagaku sejak kecil. Aku tidak akan pernah bisa pergi dari pria yang aku cintai, sekalipun semesta yang menyuruh, aku akan melawannya. Karena hanya kau alasanku hidup sampai detik ini, Choi Taehyung."
Tangan Taehyung ikut mendarat di atas tangan Yn. Mendengar kalimat sang pujaan hati membuat tekad Taehyung makin terbentuk. "Aku janji akan selalu menjaga dan membahagiakanmu. Kau juga adalah alasaku bertahan hidup sampai saat ini, sayang. Aku janji akan melindungimu, melindungi bayi kita dan melindungi keluarga kecil kita. Aku janji tidak akan membiarkanmu di sakiti oleh siapapun. Aku janji...." - Berakhir Taehyung yang mengecup telapak tangan Yn dengan sedikit buliran air matanya yang terjun.
Sudah di bilang, Taehyung lemah bahkan cengeng jika menyangkut Yn, istrinya. Moon Yn adalah segalanya bagi Taehyung.
"Aku percaya padamu. Tapi jangan sampai melupakan dirimu, kesehatanmu dan keamanan dirimu juga. Jika kau terluka, kau sama saja menyakitiku juga." - Kepala Taehyung mengangguk.
"Aku akan tetap baik-baik saja jika dirimu juga baik-baik saja, sayangku."
Keduanya sempat terdiam beberapa detik. Saling menatap untuk menikmati pemandangan indah masing-masing.
"Sayang, kau lelah tidak?" - Taehyung kembali membuka suaranya.
"Tidak. Aku baik-baik saja. Kenapa?"
"Sudah mengantuk?" - Taehyung malah kembali bertanya dan mengabaikan pertanyaan Yn.
"Um, belum juga."
"Aku ingin mengunjungi anakku, boleh?" - Entah sejak kapan tangan besar nan lebar Taehyung sudah berada di atas perut Yn dan mengusapnya dengan lembut di sana. Oh ralat, bukan lembut, lebih tepatnya sensual.
Yn yang mendengar hal itu menyunggingkan senyumnya. "Ingin mengunjungi anakmu atau untuk melihat si 'cantik', hum?"
"Keduanya mungkin. Aku akan melihat si 'cantik' dulu sebelum aku mengunjungi anakku. Kau mau?" - Taehyung bertanya dengan mimik wajahnya yang sudah bergairah. Libidonya sedang turn on.
"Mau nolakpun aku tidak bisa." - Yn langsung menyambar bibir Taehyung dan melumatnya dengan rakus. Dia menjadi sangat ahli sejak dirinya memimpin permainan beberapa hari lalu.
Lumatan Taehyung juga tak kalah sensualnya. Dia tak mau kalah dengan sang istri yang menurutnya sudah sangat ahli. Seperti pertarungan antara siapa yang lebih ganas di atas ranjang sedang terjadi.
Dengan posisi yang masih menyamping, Taehyung dengan susah payah membuka sepasangan baju tidur yang melekat pada tubuh istrinya. Kehadiran sang jabang bayi, membuat Taehyung tak bisa bertindak semberono. Dia harus ekstra hati-hati, mengingat kandungan Yn masih sangat dini.
Hanya dalam hitungan menit saja, keduanya sudah sama-sama telanjang. Kini hanya tersisa selimut berbulu tebal yang menutupi kedua tubuh polos mereka.
"Aku tidak bisa berada di atasmu. Naiklah..." - Taehyung menuntun Yn untuk duduk di atas perutnya. Berciuman dengan posisi menyamping sangat tidak nyaman menurutnya. Yn berada dibatas jauh lebih nyaman sekarang.
"Uughh—humphh..." - Desahan Yn mulai terdengar di telinga Taehyung, membuat dirjnya makin gencar untuk menyentuh Yn lebih dalam lagi.
Kedua tangannya tak akan dibiarkan berdiam begitu saja. Kedua tangannya ia alihkan untuk meremas kedua bokong sintal Yn yang makin berisi. Bertambah empuk, Taehyung suka.
"Hmpph—ssshhh..." - Bibir Taehyung beralih pada leher Yn. Titik terlemah sang istri.
"Sshh—aahh, aghh—sayang jangan digigit, hisap saja. " - Taehyung terlalu bersemangat, sampai lupa antara menghisap dan mengigit.
Dia terlalu menimbun banyak masalah dalam pikirannya dan tak ada hiburan yang membantu meringankan beban pikirannya. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan semua masalahnya sejenak. Hanya tubuh Yn yang bisa menghibur pikiran Taehyung.
"Shhh—aahhh, T-Taehyung—hhh..." - Percayalah, Taehyung sangat senang karena istrinya mendesahkan nama aslinya.
Tidak ada lagi nama Vee dalam desahan Yn. Ini akan menjadi momen yang sangat menyenangkan untuk di ingat. Karena ekslusif malam ini pertama kalinya mereka bercinta dengan ingatan Yn yang sepenuhnya sudah kembali dan mengingat nama Taehyung. Malam ini sangat menyenangkan untuk Taehyung.
Bibir Taehyung sudah meninggalkan banyak tanda di area leher juga dada Yn. Hisapannya sangat kuat hingga cepat membekas.
Taehyung memeluk pinggang Yn dengan erat, sebelum dirinya mengubah posisi mereka dengan Yn yang berada di bawah Taehyung dan Taehyung berada di atas Yn. Tapi masih memberi jarak pada tubuh Yn, dia tidak mungkin menindih tubuh sang istri yang berisi calon pewarisnya. Taehyung bukan tipikal orang mudah lupa.
"Kau dibawah saja ya untuk kali ini. Biarkan aku saja yang bekerja, setuju?" - Hidung bangir Taehyung menempel pada hidung mungil Yn. Dia sedikit menggesekan hidungnya di sana.
"Hati-hati ya, jangan terlalu kasar seperti biasanya. Ingat tujuanmu mengunjungi baby, bukan membuatku jatuh pingsan karena permainanmu." - Peringatan dari Yn mengundang tawa Taehyung.
"Iya sayang, aku tidak akan lupa." - Kecupan singkat pada bibir Yn di berikan Taehyung, sebelum bibirnya kembali menjelajah area tubuh Yn.
"Ughh—shhh—hmphh...." - Tangan Yn meremas rambut fluffy Taehyung dengan lembut. Rambut Taehyung yang sudah cukup panjang membuat Yn mudah menyalurkan kenikmatan yang dibuat sang pemilik rambut.
Bibir Taehyung menelusuri leher, dada, perut, paha dan berakhir pada selangkangan dalam dekat bagian selatan Yn. Taehyung bahkan dengan tak sabar membuka lebar kedua kaki Yn agar kepalanya bisa lebih mendekat pada vagina Yn yang selalu di sebut si 'cantik' olehnya.
Dan seperti biasa, kegilaan Taehyung akan dimulai jika sudah bersitatap dengan area intim Yn. Dia selalu menyapa bahkan mengajak bicara, seolah vagina Yn memiliki mulut untuk menjawab. Taehyung memang aneh, tapi itu cukup menghibur untuk Yn.
"Tidak melihatmu sehari saja sudah membuat kerinduanku seperti orang gila." - Taehyung berujar dengan jarinya yang sudah bermain di area bibir vagina Yn. Sedangkan sang empu, hanya bisa mengigit bibirnya menahan sensasi menggelikan dari usapan yang diberikan suaminya.
"Hh—aahhh, hm—bisakah jangan memainkannya terlalu lama, Taehyung—aahh..." - Kurang ajar. Belum selesai bicara Taehyung sudah memasukan satu jarinya pada lubang Yn.
Taehyung mengabaikan Yn yang mulai mengeluarkan desahannya terus menerus karena permainan jarinya. Mimik wajah Taehyung sangat serius memainkan jarinya pada lubang Yn. Dia terus-terusan mengocoknya dengan tempo sedang. Padahal dirinya ingin sekali menggunakan kekuatan sepenuhnya. Tapi tak bisa karena ada si bayi yang masih belum jadi di di sana.
"Shh—shitt, aku suka sekali jika kau basah karenaku, sayang." - Lidah Taehyung mendarat di sana. Ujung lidahnya bermain pada klitoris Yn. Lidah dari jarinya bekerja sama untuk membuat wanitanya makin terangsang. Taehyung memang hebat dan ahli dalam membuat surga dunia mereka.
"T-taehyung—aahhh—ughhh..." - Tubuh Yn sudah menggelinjang tak karuan, Taehyung masih menikmati permainannya sendiri.
Cukup lama pria Choi itu bermain pada area vagina Yn, sebelum dirinya bangkit kembali ke posisi awal. "Aku akan bermain cepat. Ini sudah sangat malam, aku tidak ingin kau lebih melewati jam istirahatmu." - Dia sudah menggesek-gesekkan penisnya dan siap untuk menerobos liang surgawinya. Tapi sebelum benar-benar masuk, Yn menahan perut Taehyung.
"Tunggu, jangan di masukkan dulu."
"Kenapa? Kau sudah lelah sayang?"
Kepala Yn menggeleng. Dia bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk dengan kakinya yang masih melebar. "Aku ingin mengulumnya. Boleh?" - Itu ekspresi yang lucu. Taehyung bahkan tak bisa menahan rasa gemasnya lagi.
Dia mendaratkan kedua telapak tangannya pada pipi Yn, mengusapnya dengan lembut dan sedikit mencubitnya sih. "Aku seperti sedang melakukan dosa, karena memperkosa anak manis sepertimu, sayang."
Yn mengerucutkan bibirnya. "Aku bukan anak-anak Taehyung! Aku istrimu! Aku bukan lagi Moon Hyena yang selalu merengek padamu! Aku Moon Yn, namaku sekarang Moon Yn, tidak Yn Choi!" - Protes Yn. Ibu hamil memang punya tingkat emosi yang rentan.
Taehyung menarik kedua sudut bibirnya. "Kenapa tidak mau menggunakan nama Hyena lagi?"
"Tidak mau. Nama itu adalah kenangan buruk, meski Ayah dan Ibuku yang memberinya, tapi aku tidak mau lagi menggunakan nama itu. Aku ingin tetap menggunakan nama Yn, nama yang kau berikan saat aku tidak mengingat namaku. Kau tidak keberatan kan?"
Taehyung menggeleng. Itu nama yang dia pikirkan disaat dirinya tengah kebingunan untuk memanggil Yn yang sama sekali tak mengingat namanya kala itu. Nama yang sangat sederhana namun sangat cantik jika yang memakai seorang Yn, wanita yang memiliki paras nyaris bak dewi yunani.
"Tentu saja tidak sayang. Kau bebas menggunakan nama yang kau inginkan. Tapi kau perlu ingat juga, jangan sampai kau melupakan identitas aslimu. Karena bagaimanapun, semua itu menjadi peninggalan kedua orang tuamu yang terisisa dan sangat berharga." - Taehyung membelai pipi Yn di sana.
"Aku tidak akan melupakannya. Nama itu masih tetap ada dalam diriku. Aku hanya melupakan kenangan yang menurutku pahit dengan nama itu. Jangan khawatir." - Berakhir dengan Yn yang melumat bibir sang suami.
Keduanya kembali berperang bibir bahkan lidah. Benang saliva yang mereka ciptakan sangat terlihat jelas saat Yn mengakhiri ciuman yang dibuatnya.
"Omong-omong, kau belum memberitahu aku alasan kau tidak memanggilku dengan nama asliku sejak awal sayang." - Yn kembali menatap lekat suaminya.
"Jika aku memanggilmu dengan nama aslimu saat itu, memori ingatanmu yang hilang akan berpengaruh dengan kesehatanmu. Apalagi setelah kecelakaan itu merenggut nyawa orang tuamu. Dokter tak menyarankannya, karena kau baru pulih saat itu. Dan setelah mendengar Ibu Yumi mengatakan banyak hal, aku jadi punya alasan kedua. Sama seperti Ibu Yumi, ingin melindungimu!."
"Terima kasih, kau sudah melakukan banyak hal untukku dan aku minta maaf, karena keluargaku kau harus kehilangan kedua—hmphh..." - Taehyung membungkam bibir Yn dengan gesit.
"Kau benar-benar ingin aku marah hm? Aku sudah katakan tadi bukan?" - Tatapan Taehyung sudah berubah dingin. Cepat sekami berubahnya.
Yn malah mengulas senyumnya. Diam-diam jauh dari pandangan Taehyung, tangannya yang mungil menjalar ke area penis Taehyung dan langsung menggenggamnya, membuat sang pemilik terkejut.
"Tunda dulu marahnya ya, penismu sudah sangat tegang. Sepertinya dia tidak sabar untuk aku kulum." - Yn langsung menundukkan kepalanya dan langsung melahap penis Taehyung, seolah penisnya adalah santapannya.
Taehyung dengan posisi duduknya, terpaksa harus mengadahkan kepalanya ke atas dengan mata yang terpejam. Mulut Yn yang hangat memang sangat nikmat.
"Sshh—aahhh, nakal sekali sih—hmpp..." - Tangan Taehyung sudah berada di kepala Yn. Dia ikut menuntun gerakan kepala Yn untuk memperdalam kuluman penisnya.
Posisi Yn yang setengah menunungging tak di sia-siakan kesempatan itu oleh Taehyung. Tangannya yang lebar, mengusap punggung Yn bahkan bermain di area bokong sintal Yn untuk sekedar meremas bahkan sedikit memukulnya.
"Aahh, hngg—sshhh..." - Suara cipakan antara mulut Yn yang sedang mengulum penis Taehyung makin terdengar jelas, membuat Taehyung makin mendesah tak karuan.
"Shh—sa-sayang sudah—aahh... Jangan terlalu lama, aku bisa keluar duluan nanti." - Dia membawa wajah Yn untuk ditatap. Sesi mengulum penis sudah berakhir.
"Kita harus selesaikan. Kau harus segera istirahat." - Taehyung mengecup singkat bibir Yn yang masih mengerucut gemas. Agaknya istrinya belum puas dengan keinginannya.
"Tapi aku—"
"Kau bisa melanjutkannya lain kali. Sekarang sudah terlalu malam, tidak baik untuk Ibu hamil tidur terlalu larut." - Taehyung merebahkan tubuh Yn dengan kedua kaki Yn yang masih terbuka. Taehyung akan memulainya. Dia akan melakukan penyatuan.
Kedua tangan Yn mencengkram bahu polos Taehyung. Dia sudah bersiap saat suaminya sudah mengarahkan penisnya dan siap masuk kapan saja.
"Aaghhh..." - Keduanya mendesah, saat penyatuan berhasil Taehyung lakukan.
Pria Choi itu mengecupi seluruh inci wajah sang istri. Menatapnya dengan senyum. Angel eye level favorit Taehyung saat menatap istrinya adalah dari atas.
"Akan mengakhirinya setelah satu kali pelepasan saja."
"Tidak terlalu cepat?"
"Ei, jadi kau ingin bermain lama, hum?"
"Inginnya. Tapi kau pasti akan mengulang kalimat yang sama 'Ibu hamil tidak baik tidur larut'" - Yn meledek nada bicaranya. Taehyung berhasil di buat tertawa kembali dengan hal itu.
"Kau jadi nakal dan nafsu sekali ya sekarang. Padahal dulu kau sangat malu—"
"Shh! Diam! Tidak perlu membahas yang lalu." - Yn membekap mulut Taehyung dengan tangannya. Malu sekali jika mengingat-ingat momen malam pertama yang mereka lakukan adalah setelah satu minggu menikah.
Padahal wajarnya pasangan suami istri langsung melakukan hubungan intim begitu acara selesai. Itu baru malam pertama. Sepertinya yang Yn juga Taehyung lakukan kala itu bukan malam pertama, tapi malam setelah satu minggu.
"Aku sudah mengingat nama aslimu sekarang. Jadi, harus aku desahkan yang mana? Vee atau Taehyung?" - Yn memeluk leher Taehyung, membuat Taehyung terpaksa sedikit menindih tubuh Yn.
"Taehyung sepertinya lebih baik." - Hidungnya ia gesekkan pada hidung sang istri.
"Oke, sesuai permintaan sang bos. Tapi besok, belikan aku melon cake ya." - Dia pintar menyalipkan keinginannya.
"Loh, kenapa tiba-tiba? Kita tidak membuat perjanjian apapun." - Taehyung menata mimik wajahnya menjengkelkan.
"Tapi aku ingin. Belikan ya, kumohon." - Yn mengecupi pipi Taehyung sebagai rayuannya. Selalu ada ide yang pastinya akan membuat suaminya menuruti keinginannya.
"Dengan syarat bagaimana?"
"Huh, curang. Baiklah apa?"
Kedua tangan Taehyung yang berada di sisi kepala Yn, mengusap lembut di sana. "Besok ikut aku ke kantor. Temani aku bekerja, bagaimana, setuju?"
"Tidak mau! Kau beberapa hari sudah. Karyawanmu akan protes jika kau selalu membawaku bekerja."
"Tidak ada yang berani marah padaku juga dirimu. Aku akan menghukumnya jika ad yang berani marah-marah padamu. Mau?"
"Ish, ganti syarat yang lain saja ya."
"Ya sudah tidak ada melon cake."
"Taehyung... Huh, demi melon cake aku mau."
Taehyung tersenyum menang. "Hanya demi melon cake? Tidak demi suamimu?"
"Demi keduanya. Pokonya besok belikan 2 potong melon cake." - Pelukan Yn pada leher Taehyung makin mengerat. Membuat kaki Taehyung bergetar karena harus menahan tubuhnya sendiri. Dia tidak ingin menindih tubuh Yn, takut anaknya terluka.
"Aku akan membelikan toko kuenya untukmu, jika kau menuruti aku."
"Um, aku akan bosan jika setiap hari makan cake."
"Jadi, apa kita akan membahas soal cake sampai pagi? Milikmu tidak sakit karena aku terlalu lama?"
"Ayo lakukan. Aku tidak sabar ingin mendesahkan nama Taehyung..."
"Kau benar-benar nakal Yn Choi!" - Bokong Taehyung mulai bergerak. Dia menghentakan bokonga untuk masuk ke dalam Yn lebih dalam.
Sesi percintaan secara singkat sudah dimulai. Desahan tiap desahan yang keluar dari mulut keduanya saling bersautan nyaring dan terdengar indah di telinga masing-masing. Keduanya menikmati momen surga dunia mereka bersamaan.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
