Next To You

Next To You

Aku sudah pernah berjuang.

Aku sudah pernah mencintai seseorang secara habis-habisan.

Aku sudah mengorbankan banyak hal demi bisa bersamanya.

Namun apa yang kudapat? Dia bahkan tidak membelaku ketika keluarganya mengatai aku wanita egois yang hanya ingin menang sendiri. Dia tidak memperjuangkan aku ketika keluarganya memintaku untuk pergi.

Aku sudah mengisi gelasnya sampai penuh dan tak peduli jika gelasku sendiri nyaris hancur.

Aku sudah menahan kakinya untuk tetap berdiri tegak meski kakiku sendiri sudah nyaris patah.

Lalu kuputuskan bahwa meninggalkannya adalah pilihan terbaik untuk hidupku.

Kini … setelah aku semakin dewasa, semakin kusadari bahwa pria hanyalah seonggok sampah yang diberi nyawa.

Dan sampah terbusuk yang pernah kukenal adalah dia … bajingan yang bekerja di rumah sakit keluargaku. Dia … lelaki yang menganggap semua wanita hanyalah piala bergilir.

Dia membuatku muak ketika dia mengatakan secara terang-terangan bahwa dia menginginkanku.

Aku mengatakan padanya bahwa lebih baik aku mati daripada bersamanya.

Dia dia berkata bahwa dia pasti akan membuatku jatuh cinta padanya.

Dia mempertaruhkan hatinya.

Dan aku mempertaruhkan harga diriku.

Sorry for typo💜

Cerita baru, gais. Ceweknya dari Keluarga Zahid.