
Rasanya agak aneh menyebut kisah ini adalah kisah asmara. Karena terlalu sulit memahami bagaimana dan darimana cinta itu muncul. Hidup dan perkuliahan berjalan seperti biasa dan cinta tumbuh diantara dua orang. Atau hanya satu pihak yang menumbuhkan cinta? Saling balas atau tidak, sepertinya sulit menentukannya. Dua orang yang memiliki hati yang berbeda memiliki kemungkinan yang sangat tipis untuk memahami satu sama lain.
Ya, semoga saja kisahnya tidak membosankan. Atau bisa jadi iya. Kita belum...
Di sini semua bermula. Semester baru sudah dimulai dan aku sudah mulai siap dengan berbagai hal yang akan terjadi. Rasanya semester ketiga ini aku harus berusaha sedikit lebih keras dari sebelumnya. Hal-hal yang membuat semester lalu berantakan harus dibenahi. Bukannya aku pemalas atau tidak suka dengan para dosen, tapi apa salahnya sedikit bersantai? Tapi salah satu dosenku bilang kalau aku terlalu banyak bersantai dan jadi lengah. Ternyata benar kata orang “Segala hal yang berlebihan tidaklah baik." Terbukti semester keduaku hancur berantakan. Kalau dipikir-pikir, pacaran adalah hal nomor satu yang menghancurkan kuliahku. Video call setiap malam sampai pagi, tugasku lupa dikerjakan dan kadang tidak masuk kuliah. Ah, rasanya aku harus menghilangkan semua itu.
Laki-laki biasa yang tidak tau apa ambisinya. Bahkan sering lupa apa tujuannya kuliah. Mengerjakan tugas bukan hal yang aku sukai. Duduk di depan laptop terlalu lama juga melelahkan. Tapi beda urusan kalau Anime, interaksi dengan dunia tidak lagi penting kalau sudah menonton Anime. Sayangnya itu juga yang membuatku berhenti mengerjakan tanggungjawab sebagai mahasiswa. Seratus menit di kelas membuatku mengantuk. Anime satu hari penuh membuatku bersemangat. Ada yang lebih parah. Berpacaran. Kegiatan menyenangkan yang tidak pernah bisa aku tinggalkan karena pacarku yang mempunyai, bahasa kerennya trust issue. Hari-hariku penuh dengan laporan sedang dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa. Tapi sebaiknya jangan menyanyi ketika membacanya. Malam yang seharusnya adalah waktu yang sangat indah harus dihabiskan dengan berjam-jam Video call. Kalau begini terus, rasanya masa mudaku habis berbicara kepada layar.
Mahasiswa baru yang sudah mulai beraktivitas di kampus membuat pacarku semakin insecure. Pikirnya aku akan selingkuh. Ah, aku selalu benci ketika dia mengatakan hal itu. Rasanya dia tidak bisa bernapas kalau belum menanyakan cintaku.
Satu kali, seorang dosen memanggilku dan beberapa teman. Beliau ini adalah orang yang mendorong aku memanfaatkan potensiku di bidang videografi dan fotografi. Waktu itu ada juga para anak baru yang ingin berkembang dan mengembangkan diri bersama tim yang tidak jelas namanya ini. Dosen yang otaknya encer itu punya satu program baru dan itu harus dikerjakan dengan melibatkan para anak baru. Aku sejenak berpikir bahwa ini akan sangat merepotkan. Tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak dikerjakan rasanya aku mengkhianati kecintaanku pada bidang videografi dan fotografi. Dan setelah tugas kami dibagi, beberapa anak baru yang bergabung terlihat bersemangat. Ya, semoga saja mereka terus begitu dan aku juga sama. Dengan beberapa anak baru, aku bertukar nomor untuk mempermudah komunikasi. Tentu saja aku merahasiakannya dari pacarku yang sangat amat sangat pencemburu.
Proses produksi kami berjalan langkah demi langkah. Karena memang ini hal yang sangat baru bagi tim ini. Mulai dari perekaman video, editing sampai publikasi, kami mengerjakannya satu per satu. Mahasiswa baru yang baru saja belajar editing juga mulai mengerjakan tugasnya dengan dibantu dosen kami. Dua minggu pertama berjalan lancar dengan beberapa komentar dari para dosen yang selanjutnya membuat kami harus memaksa diri untuk berkembang. Sekelibat terpikir kalau para Youtuber harus memiliki thumbnail yang menarik di videonya untuk menarik penonton. Ya, memang penonton kami bisa dibilang masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah subscriber. Di sinilah semua bermula.
Kami kemudian membicarakan bagaimana menarik penonton dengan thumbnail yang menarik. Aku yang sudah jadi tukang rekam harus merangkap jadi tukang desain. Mau tidak mau aku harus mendiskusikan aplikasi yang cocok untuk membuat desain thumbnail dengan para anak baru. Aku yang jarang bicara, karena memang sulit beinteraksi dengan orang baru harus memaksakan diri untuk bicara dengan mereka. Diskusi ringan yang akhirnya membuat seorang anak baru punya nomorku.
Namanya Christy, cewek baru lulus SMA yang sangat aktif dan tiba-tiba menjadi editor di kampus barunya. Dibanding dengan teman-temannya, dia yang paling sering ngomong. Kalau kata orang sih cerewet. Dialah yang harus memikirkan desain thumbnail denganku. Awalnya aku merasa akan sulit bergaul dengan cewek ini karena pada dasarnya dia tinggal dan hidup di kota metropolitan yang berisik, sedangkan aku adalah orang kampung yang bisa dibilang punya mindset yang buruk terhadap pergaulan manusia metropolitan.
Percakapan kami dimulai agak canggung karena aku sudah punya pacar. Untuk memulai percakapan dengan orang baru, apalagi seorang perempuan, aku harus berhati-hati dan menjaga hati. Belum juga ada seminggu, cewek ini rasanya sudah mengenalku sejak lama. Kalimatnya sopan kepada kakak tingkat tapi memang sedikit ceplas-ceplos. Mungkin begitulah cara bicara orang di ibukota. Tapi, ya, mau bagaimana lagi? Mau tidak mau aku harus menerimanya dengan mengatasnamakan profesionalitas dan perkembangan program baru yang sedang kami kembangkan.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰