Takdirkah??? Epi 07

11
4
Deskripsi
"Nope, aku tidak melawak..aku menebak. Karena aku melihat tingakahmu yang pasti berbeda saat bersama Jimin dan wanita lainnya. Dengan siswi lain kau terlihat dingin tak bersahabat, tapi berbanding terbalik jika dengan Jimin. Tak usah jauh, dengan Lisa sahabat Jimin saja aku bisa melihat perbedaan itu dan sangat terlihat..Kook" Jungkook menatap sahabatnya dengan tatapan 'apa iya???

Taehyung mengangguk, seakan paham arti dari tatapan Jungkook. Jungkook terdiam karena ucapan sahabatnya bahkan sampai mereka pulang sekolah.

Kita akan mengadakan vacation selama tiga hari, setelah ujian mid semester minggu depan, tujuan vacation ke Jepang, tepatnya Osaka.." ucapan wali kelas disambut heboh oleh Jimin dan teman satu kelas mereka. Sekolah anak holkay memang beda. Jalan-jalannya langsung luar negri, ya..walau gak jauh-jauh banget, masih tetanggaan.lah sama negara mereka.

Jimin dan Lisa terlihat sangat semangat. Apalagi menikmati musim semi di Jepang dengan bunga Sakura yang menjadi andalan negri matahari terbit itu.

Ditambah para siswi langsung berkhayal dengan banyaknya momen romantis dengan sakura sebagai background. Ala-ala anak pecinta manga serial romantis Jepang. Jimin dan Lisa pun tak ketinggalan

"Nanti pasti ada tuh yang jadian atau bahkan cipokkan di bawah pohon sakura..ahhh..pasti romantis banget..kan Lis???" Jimin

"Kau benar..sayang banget kita jomblo, andai ada pacar..pasti seru, gandengan tangan dibawar pohon sakura..aura nya itu ughh banget" Lisa menanggapi

"Hah..pacar..mana pacar..eh tapi, kalau mau yang seperti itu. Berarti harus punya pacar di kelas ini dong. Kan setiap kelas beda tujuan, tergantung wali kita kan??" Jimin ingat satu hal

"Hemm...kau benar juga, ah..kalau dikelas kita..semua udah pada taken sama kelas sebelah juga sama kakak kelas. Yang tersisa cuma..." Lisa dan Jimin serentak menatap dua pria yang asik duduk sembari membaca buku didepan.

"Musuhmu dan alien absurd itu.." Lisa melanjutkan ucapannya.

Lisa dan Jimin menatap keduanya super lekat, tak lama..

"Haaaaaahhh..maldo andwe..." ucap keduanya serentak, suara yang lumaya keras itu membuat beberapa pasang mata menatap heran kearah keduanya

"Ncel..kau oke??? Gilamu gak kumat kan??? Apa perlu aku telepon RSJ??? Jimin yang meletakkan kepala di meja seketika menatap pria itu tajam

"Aku gak gila ya!!!" Ujar Jimin

"Oh ya, gak ada orang gila yang mengaku kalau dia gila, ncel.." ujar pria itu lagi

"Jeon Jungkook..tutup mulutmu..isssh" beberapa hari lalu mereka akur, tapi hanya bertahan sebentar dan kali ini kembali lagi seperti awal.

"Ahahha...kenapa, apa kau dan Lisa membayangkan ala-ala manga Jepang, dimana sepasang kekasih mengikat janji dibawah pohon sakura??? Lalu kalian tersadar kalau kalian itu..jomblo.. keutji???" Lisa seketika menarik buku miliknya dan menutup wajahnya, malu. Karena tebakan Jungkook sangat amat tepat.

Sedang Jimin berusaha membesarkan matanya, bermaksud Jungkook takut padanya

"Kalau udah sipit..udahlah, gak usah sok di gede-gedein..gak bisa..udah manis kok dengan mata sipit itu..aa' udah sayang sama eneng.." Jungkook semakin gencar mengganggu Jimin

"Jeon Jungkook..neo!!!!" Wajah Jimin memerah entah karena malu atau marah, tak ada yang tau, sedang Jungkook tertawa puas karena berhasil membuat Jimin meninggikan suara. Jimin menarik Lisa keluar dari kelas

Puk..

"Kau ini, kenapa suka sekali sih ganggu Jimin. Aku suka heran loh.." sang sahabat berujar

"Jimin kalau lagi ngamuk bukan nyemerin malah lucu loh, Tae...hahahah kau lihat tadi kan??? Mukanya itu..ahahha kaya anak itik..pengen nyulik aja bawaannya.." jawab Jungkook

"Hah??? Aku curiga, jangan-jangan yang dituduhkan si Kim itu benar. Kau menyukai Jimin???" Taehyung memicingkan mata onixnya


 


"Hah??? Aku?? Menyukai Jimin??? Kau melawak Tae???" Tanya Jungkook balik, sembari dirinya bersender di punggung kursinya, dan membalas tatapan Taehyung.


 


"Nope, aku tidak melawak..aku menebak. Karena aku melihat tingakahmu yang pasti berbeda saat bersama Jimin dan wanita lainnya. Dengan siswi lain kau terlihat dingin tak bersahabat, tapi berbanding terbalik jika dengan Jimin. Tak usah jauh, dengan Lisa sahabat Jimin saja aku bisa melihat perbedaan itu dan sangat terlihat..Kook" Jungkook menatap sahabatnya dengan tatapan 'apa iya???'

Taehyung mengangguk, seakan paham arti dari tatapan Jungkook. Jungkook terdiam karena ucapan sahabatnya bahkan sampai mereka pulang sekolah.

At Jeon's house..

Efek dari ucapan Taehyung ternyata sampai ke rumah keluarga Jeon, tepatnya ke meja makan. Dimana Jungkook terlihat melamun sambil tangannya hanya mengaduk nasi yang ada di mangkuk miliknya menggunakan sendok. Dan hal itu membuat keluarganya jepas bingung. Jungkook yang satu dua dengan Changmin, sangat mencintai makanan tapi malam ini malah terlihat tak bersemangat.

"Kook, kalau gak mau makan jangan diaduk gitu dong, kasihan nasinya pusing kau aduk-aduk aja..baper loh dia..kapan bisa masuk kedalam mulutmu.." ujar sulung Jeon aka Changmin

Dengan malas-malasan Jungkook berhasil menghabiskan jatahnya, plus ditemani helaan nafas berulang kali.

Skip makan malam.

Ternyata bukan hanya di meja makan keanehan Jungkook. Malah berlanjut di ruang keluarga. Jungkook asik memencet remote tv entah chanel apa yang mau dia cari, Ny. Jeon seketika pusing. Bukan karena chanel tv yang terus menerus berubah, tapi karena khawatir itu remote bakal rusak di tangan Jungkook, soalnya di tekan pake tenaga super.

Grep..

Pletak..

Remote di rebut Ny. Jeon, lalu kepala Jungkool di geplak sayang.

"Eomma..kok main geplak sih??? Sakit loh ini.." Jungkook marah gesss

"Apa kau lihat eomma peduli??? Tidakkan, eomma hanya menyelamatkan remite tv yanh tak bersalah ini, habis kau pencet-pencet..kalau dia bisa ngomong..dia pasti sudah menangis meraung-raung, karena kau habis menggrepe-grepe dirinya.." Jungkook melirik ibunya jengah

"Kau kenapa sih??? Appa perhatikan kau seperti tidak biasanya. Ada masalah???" Tanya Tn. Jeon, namun Jungkook langsung menggelengkan kepala

"Aku tidak percaya. Kalau tidak ada masalah. Kenapa kau seperti tertekan menghabiskan makan malam mu, biasa juga sampai tambah tiga, empat kali. Lah ini gak ada tambah pula.. " Changmin buka suara.

"Hanya memikirkan sekolah, hyung..capek.."

"Eleh...kau pikir aku percaya??? Sorry wak geng, aku tak percaya..hei bro kita bukan baru sehari dua hari jadi abang adek..oke, kau itu udah aku hapal mati. Jadi gak usah coba-coba bohong. Gak mempan..udah ngomong aja, mana tau aku, appa dan eomma bisa bantu" Changmin

"Benar kata hyung mu.." Ny. Jeon menyetujui ucapan sulung tampannya.

"Serius...loh aku, gak ada masalah. Hanya saja kan minggu depan kami akan ujian Mid.." jawab Jungkook

Pasangan Jeon masih belum percaya, namun keduanya memilih mengamgguk saja. Jangan sampai mereka membuat Jungkook tertekan, paling gak lama dia bakal cerita kok.

"Oh iya, Boo...besok anniv pernikahan kita kan???" Tn. Jeon ingat akan tanggal bersejarah antara dirinya dan sang istri

"Oh iya ya, kenapa Yun??? Ada rencana???" Tn. Jeon mengangguk

"Kita rayakan dirumah saja, kita buat makan malam dan mengundang Chanyeol dan keluarganya, Eotte??? Simple tapi bermakna..eum???" Jungkook yang mendengar nama kepala keluarga tetangganya seketika nge-frezz

"Emm..benar juga. Tak perlu ke restoran mahal. Yang penting suasananya, begitu kan???" Ny. Jeon mengerti maksud sang suami, dan terlihat Ayah dari Jeon's sibling itu mengangguk

"Baiklah, besok aku akan meminta bantuan Baekki, untuk memasak" Changmin memperhatikan Jungkook sejak awal dan dia menotice satu hal, Jimin. Tak lama bibir changmin tersenyum miring.

"Eomma..aku mau tanya satu hal. Sebenarnya aku bisa tanya langsung pada Baekki imo, tapi aku yakim eomma pasti.." Jungkook mengalihkan tatapn kearah sang hyung  dan Changmin sadar akanntatapan adiknya tersebut

"Apa itu??? Apa imi ada.hubungannya dengan Jimin???" Changmin mengangguk kan kepala

"Apa????" Ny. Jeon semangat jika membahas si montok Jimin

"Kalau aku lihat dari profil visual paman dan bibi Park, wajah Jimin berbeda dengan mereka. Jimin anak kandung kan eomma??" Ny. Jeon menatap Changmin lekat

"Tentu saja, pabbo. Bahkan saat Jimin lahir, eomma ada bersamanya dan Jungkook yamg eomma gendong. Mereka hanya berbeda satu bulan saja..Jungkook lebih tua sebulan..dan kalau eomma ingin pamer, nama Jimin itu pemberian eomma.." Changmin dan Jungkook terkejut

"Kok bisa???" Tanya Jungkook

"Ya bisa dong, Baekki meminta izin eomma untuk memakai nama yang eomma persiapkan jika eomma memiliki anak cewek, tapi karena yang lahir cowok..ya sudah, eomma berikan pada anak mereka..jadi deh Park Jimin.." jelas Ny. Jeon

"Lalu wajahnya???" Jungkook semakin kepo

"Jimin itu perpaduan mereka berdua. Hidung kecil Chanyeol punya, eye's smile Baekki punya. Bibir plumpy, Chanyeol punya..walau sedikit lebih kissable milik Jimin, badan mungilnya, dari Baekki..cerewetnya pun Baekki, tapi perhatian dan hangatnya Jimin itu Chanyeol sekali, kan Yun???" Tn. Jeon mengangguk menanggapi ucapan sang istri.

"Begitu..emm eomma, saat eomma mengijinkan Baekki imo memakai nama Jimin untuk putrinya, ada gak eomma minta persyaratan gitu?? Emm bayran yang berupa apalah.." Ny. Jeon menatap si sulung, tak lama ia menggeleng

"Kenapa??" Tanya sang ayah

"Kenapa eomma enggak kasih persyaratan kaya di drama-drama gitu..Jimin harus menikah dengan salah satu dari putra eomma, aku misalnya.. syarat karena sudah di kasih izin memakai nama yang eomma susah payah cari.. " Jungkook menatap tajam Changmin, tatapan membunuh.


"Hem...kenapa eomma gak kepikiran kesana ya??? Kalau ada syarat seperti itu dari dulu, eomma tak perlu susah payah cari menantu, minimal satu udah dapat..ada Jimin, aishh..eomma menyesal kenapa enggak kepikiran kesana.." Ny. Jeon misuh-misuh sendiri

"Ngomong sekarang???" Tanya Changmin, dan Tn. Jeon menatap sang anak dengan tatapan kepo

"Kau menyukai Jimin???" Tanya Tn. Jeon pada Changmin

"Kenapa appa bertanya seperti itu??" Tanya Changmin balik

"Jawab saja..."

"Hem..ak-"

"Appa, eomma, hyung..aku mengantuk..aku duluan kekamar..selamat malam.." Jungkook berjalan meninggalkan ketiganya.

"Mengantuk?? Sang ibu melihat jam di layar ponsel

"Masih jam sembilan, pun masih kurang. Tumben, biasa juga tidur tengah malam..heran deh.." Changmin terkekeh, sepertinya dia mulai paham apa yang menyebabkan Jungkook terlihat aneh.

Jungkook side

Bruk..

"Hah....apa-apaan itu?? Syarat gak masuk akal...kalaupun di buat, kenapa harus Changmin hyung. Gak sadar umur atau gimana??? Kan lebih sepadan dengan aku dong..." ujar Jungkook monolog. Nakun tak lama kemudian dia malah terlihat seperti orang bego.

Srek...

"Kenapa aku tidak terima jika Changmin hyung mendapatkan Jimin??" Tanya Jungkook pada dirinya sendiri

 

 

To be continue...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Takdirkah???? Epi 08
11
9
Jungkook menatap pintu itu tertutup dengan kuat, tak lama Jungkook menghembuskan nafasnya seakan Jungkook merasa tertekan.Hah...nyaris...nyaris saja aku berpikir untuk mencium brutal bibirnya..terimakasih Tuhan, Engkau menyadsrkan diriku disaat yang tepat. Semua karena ucapan Chwang hyung..dasar food monster sialan!!!! Jungkook berujar kesal pada angin uang berhembus
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan