Merebut Kekasih Sang Bintang Chapter 1

0
0
Deskripsi

Alya menyimpan rahasia besar tentang pacar bosnya, tapi tiba-tiba bosnya malah mengajak Alya untuk menyimpan satu rahasia besar lagi.

 

Namaku Alya. Aku bukan tipe orang yang mudah percaya dengan ucapan orang lain. Jika ada hal negatif menyangkut seseorang di sekitarku, aku harus melihatnya dengan mata kepala sendiri atau setidaknya memiliki bukti yang kuat sebelum mempercayainya. 

Seperti saat gosip buruk menerpa Della, seorang aktris pendatang baru yang kebetulan tinggal tak jauh dari kos-kosanku. 

Della mulai dikenal di dunia hiburan, dan kebetulan lagi, dia adalah pacar dari bos tempatku bekerja sambilan di sebuah warung makan. 

Bosku bernama Riza, atau yang biasa kupanggil Kak Riza. Usianya masih muda, hanya satu tahun di atasku, dan selain mengelola warung makan, dia juga kuliah di universitas yang sama denganku—hanya saja berbeda jurusan. 

Aku tidak tahu pasti bagaimana dia dan Della bisa saling mengenal. Yang jelas, menurut Kak Riza, mereka sudah berpacaran sejak SMA—lima tahun lebih. Mereka datang ke ibu kota dengan tujuan masing-masing: Della mengejar mimpinya sebagai bintang, sementara Kak Riza kuliah sambil meneruskan usaha orang tuanya, yaitu warung makan. 

Sebagai seorang selebriti, Della tentu tak lepas dari gosip. Banyak isu miring tentangnya, terutama soal kehidupan asmaranya. Tidak ada yang tahu bahwa dia berpacaran dengan bosku, karena Della selalu menyangkal kalau dia punya pacar. Sebaliknya, namanya beberapa kali dikaitkan dengan gosip sebagai simpanan pejabat atau pengusaha besar. 

Namun, sejauh yang kulihat, hubungan mereka masih baik-baik saja. Walaupun terkesan sembunyi-sembunyi, setiap kali Della datang ke warung, mereka tampak akrab. 

Hingga suatu malam, pandanganku terhadap Della berubah total. 

Hari itu, aku baru saja pulang kerja. Tinggal satu belokan lagi sebelum sampai ke kos-kosan, saat tanpa sengaja aku melihat sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. 

Seorang pria paruh baya tengah berciuman mesra dengan seorang wanita muda. 

Aku sempat mengabaikannya—ini ibu kota, pemandangan semacam itu bukan hal aneh. Tapi, saat wajah wanita itu terlihat lebih jelas, mataku membelalak. 

“Itu... Della?” gumamku, nyaris tak percaya. 

Pacarnya bos? 

Aku penasaran, tapi logikaku berkata untuk tidak mencampuri urusan mereka. Ini ranah pribadi, bukan urusanku. 

Aku pun melanjutkan perjalanan ke kos, tapi kejadian itu terus terbayang di kepalaku. Malam itu, aku hampir tidak bisa tidur. 

Aku tahu ini bukan urusanku. Tapi, hatiku berkata lain. Apapun alasannya, selingkuh tetap saja salah. Dan yang lebih menyebalkan, korban dari semua ini adalah Kak Riza—bosku yang super sabar. 

Dari semua pria yang pernah kukenal, dia salah satu yang terbaik. Kalau menegur tidak pernah marah-marah, pikirannya lurus, tidak kasar, humoris, dan—tak bisa dipungkiri—ganteng juga. 

Masa pria seperti itu harus dikhianati? 

Aku benar-benar tidak tenang. 

Akhirnya, aku memutuskan untuk memberi sedikit kode pada bosku besok. Tidak langsung blak-blakan, hanya sekadar kode. Aku tidak cukup berani untuk menyampaikan semuanya secara gamblang. 

Namun, ternyata aku tak perlu repot-repot. 

Pagi itu, sebelum warung buka, Kak Riza memanggilku. 

Wajahnya datar, tapi aku bisa menangkap sesuatu di balik ekspresinya. Ada kekhawatiran di sana. 

“Al, saya mau minta tolong,” katanya. 

“Minta tolong apa, Kak?” tanyaku. 

“Ini mungkin kedengarannya agak gila, tapi... tolong dengarkan saya dulu. Jangan langsung marah atau bereaksi berlebihan.” 

Aku mengangguk, meski bingung. 

“Dan satu lagi,” lanjutnya, “tolong rahasiakan ini dari siapa pun. Termasuk dari Della.” 

Aku semakin heran, tapi tetap menjawab, “Oke...” 

Biasanya Kak Riza selalu to the point, tapi kali ini dia tampak ragu. Bahkan setelah berkata begitu pun, dia masih diam selama beberapa detik, seolah sedang menyusun kata-kata. 

Aku mulai tidak sabar. “Jadi, minta tolong apa sih, Kak? Kayaknya serius banget.” 

Dia menghela napas, lalu berkata, “Saya mau ngajak kamu pura-pura pacaran.” 

Jantungku seakan berhenti berdetak sejenak. 

Apa?! 

Aku nyaris tak bisa memprosesnya. 

Untuk apa dia mengajakku pura-pura pacaran, padahal dia sudah punya pacar? Apa jangan-jangan dia sudah tahu soal Della dan pria paruh baya itu? Kalau iya, apakah ini bentuk balas dendamnya? Tapi kalau benar begitu, kenapa harus aku? 

Kenapa bukan orang lain? 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Merebut Kekasih Sang Bintang Chapter 2
0
0
Alya nerima tawaran Riza nggak ya?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan