Blooming Heart #CeritadanRasaIndomie

2
0
Deskripsi

Sepasang murid berjalan di koridor dari kantor guru menuju ke kelas mereka sambil membawa setumpuk buku. Mereka berdua adalah Rehan dan Rayna, sang jenius dari IPA 3.

Lama berjalan, mereka pun pada akhirnya sampai di kelasnya. Ketika memasuki kelas, keduanya dibuat menggelengkan kepala.

Ya bagaimana tidak? Bayangkan saja, ketika masuk kelas itu ruangan sepi banget seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Para penghuninya sedang enak-enaknya rebahan, sementara itu kamu yang baru masuk kelas adalah...

Rayna dan Rehan cuma bisa berdiri menyaksikan keterkejutan teman-temannya ketika dibangunkan Bu Shinta, teman-temannya itu terlihat panik dan bangun gelagapan. Semuanya bergegas tersadar dan merapikan diri.

Ketika semua murid sudah tersadarkan semua, mereka bergegas juga untuk merapikan tempatnya. Kursi-kursi yang ada di atas meja masing-masing diturunkan oleh mereka. Untuk itu, Rayna dan Rehan pun kembali ke tempat duduk masing-masing untuk melakukan hal sama dengan teman-temannya. Setelah semua kursi telah berada di lantai, mereka pun mendudukinya dan duduk dengan rapih.

Di sisi lain, Bu Shinta pun juga mendudukkan dirinya di kursi di sana, ia berujar "Gimana? Tadi udah kenyang tidurnya? 

Ditanya demikian, para murid terdiam. Mereka nampak canggung dan sepertinya masih gelagapan. Di bangkunya, Bu Shinta menggeleng.

"Makanya, kalau tidur jangan terlalu malem. Kalau malam minggu sih gak papa ya, tapi pas hari-hari sekolah usahakan tidur jam 10 malem minimalnya." Sarannya.

Diam sejenak karena merapikan mejanya, Bu Shinta kembali berujar "Minggu lalu yang gak pakai atribut sekolah lengkap, ayok maju ke depan! Tunjukan makanan apa yang kalian bawa untuk dibagikan ke teman kalian lainnya."

4 orang siswa pun beranjak berdiri dan salah satu dari mereka adalah Rehan. Mereka melangkahkan kakinya bergerak mendekati Bu Shinta sambil membawa kantung kresek hitam. Ketika sampai di meja beliau, nampakbya suatu pembicaraan terjadi disana. Tidak lama kemudian, mereka berempat beranjak dari sana dan berdiri di depan papan tulis menghadap ke teman-temannya.

"Ya, anak-anak teman kalian yang saat ini berdiri di depan ini ingin ngasih kita sesuatu." Ujar Bu Shinta.

"Waah Apa tuh???" Sahut salah satu siswi dengan bametag bertuliskan nama Dewi.

"Sabar, nanti kita makan bareng-bareng di kelas. Tapi, biarkan mereka presentasikan dulu makanannya." Ucap Bu Shinta.

Lalu, beliau menoleh pada empat pemuda yang tak jauh darinya. Ia berucap pada mereka, "Ayok, siapa yang akan memulai?"

Rehan pun menoleh pada tiga temannya yang berada disampingnya itu, semuannya dari mereka sepertinya enggan untuk mempresentasikan apa yang dibawanya. Jadi, Rehan pun angkat bicara.

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh.." Ujarnya.

"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabbarakatuh.." Jawab teman-temannya dan Bu Shinta.

"Perkenalkan nama saya Rehan, lalu di sebelah saya ada Dayat, Chandra, juga ada Bayu. Kami menerima hukuman untuk membawa beberapa makanan Indonesia, jadi kami memutuskan untuk membeli Indomie..." Tutur Rehan.

Mendengar itu, Bu Shinta pun menyela "Kenapa indomie?"

Rehan terdiam sejenak, lalu pandangannya mengarah pada Rayna yang saat itu sedang memperhatikannya. Lalu, ia pun membuka suaranya dan menjawab "Karena tempo hari seorang cewe nyebelin yang suka banget sama indomie bilang 'Kalau indomie itu seperti mempresentasikan Indonesia, semua rasa dari sabang sampai merauke ada di indomie'..."

Rayna pun terkesiap, ia jadi mengingat kejadian yang tempo hari terjadi.

Flashback sedikit, jadi waktu itu ada event di sekolah. Semua kelas harus berpartisipasi dalam lomba yang ada, salah satu dari lomba itu adalah pentas seni. Maka, Rayna pun membentuk tim pentas seni yang terdiri dari Hanna, Fitri, Khansa, dan Dewi. Sayangnya, Fitri sama Khansa ini gak nurut sama Rayna. Alhasil, waktu latihan yang dateng cuman Hanna sama Dewi terus.

Ya udah, mereka pun alhasil latihan cuman bertiga. Pas seminggu sebelum hari H, Dewi sakit dan gak sekolah selama semingguan itu. Pas itu Rayna masih nahan sabar, tapi mendekati H-1 ini yang paling bikin Rayna jengkel. Hanna juga gak bisa ikutan, soalnya ada kepentingan mendesak yang ngeharusin dia cuti sekolah dulu. Jujur Rayna bener-bener kesel, dia ngelampiasin kekesalannya dengan cara marah-marah terus dan karena itu Rehan kena marah juga karena Rayna menilainya tidak bisa tegas kepada teman-temannya yang susah diatur.

Rehan saat itu hanya memandangnya datar, Rayna pikir Rehan akan marah. Tetapi, ketika semua orang pergi dan Rayna menangis sendirian di kelas saat jam esktrakulikuler berlangsung, Rehan datang dan membawakannya indomie.

Pemuda itu berkata, "Kalau misalnya kita gak bisa ngirim buat pentas, ya udah gak usah maksain diri kamu."

"Enggak ya njirr, kalau kita tetep nampilin jaipong, kelas kita bakal menang. Han, kamu tau kalau menang banyak pialanya kelas kita gak akan dipandang sebelah mata lagi." Sanggah Rayna.

Rehan menghela napas, "Gini, aku tau semangat kamu ngebuat pandangan warga sekolah ini berubah ke kelas kita. Tapi, stop maksain diri. Minimal coba pentasnya yang bisa kamu lakuin aja, jangan maksa buat jaipongan."

"Yaaa apaaaaa????" Ucap Rayna yang cukup geram.

Menangkup lututnya, Rayna pun menangis dengan menyembunyikan wajahnya disana. Rehan cukup sedih melihat gadis itu, ia berujar "Daripada pusing sendiri, mending lo jajan kek!"

"Gak, gak mood gue.." Sahut Rayna terisak.

Rehan menoleh, "Sekalipun kalau misal gue bawa Indomie?"

Mendengar itu, seketika tangis Rayna berhenti. Ia mengangkat kepalanya, lalu menoleh pada Rehan dengan tatapan sendu. Bibirnya mungkin terkunci, tapi tatapan itu terbaca oleh Rehan sebagai pertanyaan “Kok bisa, kamu tau?”

"Tadi Bayu amang kesayangan lo nitip gue, katanya spesial dari ibu lo." Ujar Rehan.

Alis Rayna tertaut, "Ibu? Nitip bekel ke Bayu?" Ujarnya heran.

"Iya, kata Bayu ini mie indomie goreng sambal rica-rica spesial telur mata sapi plus sosis kesukaan lo." Ucap Rehan.

Rayna terdiam sejenak, hatinya membatin 'Gak biasanya ibu buatin bekel, apa Mang Bayu ya??'

"Sekarang Amang gue dimana?" Tanya Rayna.

"Eskul lah."

"Dia pulang ke rumah dulu?"

"Iya mungkin."

"Ya udah, mana?" Rayna membuka telapak tangannya, ia meminta bekal yang Bayu titip itu.

Rehan pun memberikannya, lalu disitu juga kemudian Rayna memakannya dengan lahap. Tapi, tak lupa ia juga menawarkan itu pada Rehan. Namun, Rehan tak ingin. Ia malah bertanya, "Kenapa kamu suka banget indomie Ray?"

"Karena indomie kayak merepresentasikan Indonesia, semua rasa dari sabang sampai merauke ada di indomie. Slogan 'Terus Hidupkan Selera Indonesia' aku pikir sangat merepresentasikan diri aku yang gak mau rasa cinta tanah air dalam diri aku padam. Mungkin sekarang budaya Kpop sedang melanda Indonesia dan aku juga suka itu, tapi bagiku lebih dari dance dan nyanyian para eonni oppa, kesenian budaya nusantara tetap nomor satu." Tutur Rayna.

Jawaban Rayna itu cukup membuat Rehan terkesan saat itu.

Ingatan Rayna pun berakhir sampai sana, bersamaan dengan itu pula presentasi makanan yang di bawa Rehan juga berakhir.

Jujur, kejadiannya sih gak ngefeel pas itu Rayna rasa. Cuman pas Rayna pikir lagi entah kenapa tiba-tiba sesuatu yang aneh dirasakannya. Kek hatinya mendadak kayak dipenuhi bunga yang lagi mekar.

Saat sedang melamun itu, tiba-tiba seseorang berbisik di telinga Rayna sambil meletakkan mie indomie di mejanya. Ia berkata dengan pelan, "Can I be Your Boyfriend, Can I Rayna?"

Rayna seketika itu tercekat, ia diam mematung. Sementara itu, si pembisik yang tak lain dan tak bukan adalah Rehan pergi begitu saja meninggalkan bangku gadis itu. Ia kembali melanjutkan aktifitasnya membagikan sisa mie dalam kantung keresek dalam genggamannya pada yang lain.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya PROLOG
0
0
Seorang gadis berada rooftop gedung rumah sakit untuk melukis pemandangan, ia adalah murid yang berasal dari SMA Bumantara yang letaknya tepat berada di seberang jalan berhadapan dengan rumah sakit tersebut.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan