
Asya Humaira adalah seorang gadis yang pergi dari kota kecilnya untuk menghindari rasa sakit hati yang selalu di ucapkan kakak perempuannya dan juga ibunya yang telah terprovokasi oleh kakaknya, dia pergi ke kota lain untuk mencari kehidupan yang lebih tenang dan mencoba untuk mencari pekerjaan demi meneruskan kuliahnya, dia mencoba menemui pamannya yang seorang pengusaha hotel
Hidup Asya penuh dengan hal hal yang mengejutkannya, apakah Asya bisa bertahan dengan semua yang dialaminya…….
silahkan baca kisahnya…….
Hujan masih menyisakan basah jalanan aspal yang dilalui Bis antar kota, seorang gadis dengan rambut sebahu memiliki paras yang cantik tiba tiba menghela napas panjang dan merenung dalam benaknya masih terbayang kemarahan ibu dan kakaknya karena dia menjalin hubungan dengan seorang lelaki keturunan yang dianggap keluarganya tidak pantas. Asya humaira itu nama gadis yang sedang termenung dulu ketika ayahnya masih ada apapun masalahnya dia sering mengadu kepada ayahnya tapi setelah ayahnya meninggal dunia ketika Asya baru lulus SMA, Asya tidak diperkenankan untuk melanjutkan kuliahnya yang akhirnya dia harus mencoba bekerja meskipun menjadi kasir di sebuah cafe.
Caheum….. caheum teriak kernet bis, tanpa terasa bis sudah sampai di terminal cicaheum bandung, tujuan Asya adalah menemui pamannya yang di bandung seorang pengusaha hotel. Asya turun sambil menenteng tas pakaiannya setelah sampai di trotoar dia mengeluarkan hpnya.
‘’Om… aku di terminal bisa dijemput?" kata Asya kepada pamannya.
‘’Ini neng Asya…. kok mendadak ada di bandung, iya iya om suruh si yanto jemput ya, disitu ada toko material neng tunggu disitu nanti yanto kesana jemput.'' kata omnya.
Sambil wajahnya keheranan karena keponakannya datang tiba tiba padahal selama omnya tinggal di bandung sudah puluhan tahun Asya gak pernah berkunjung, memang pamannya itu sekolah perhotelan dari mulai di SMK Parawisata Bandung terus melanjutkan NHI sampai sekarang pamannya sudah berhasil menjadi seorang pengusaha hotel.
Sebuah mobil sedan warna putih di parkir dan keluar seorang lelaki dan berlari menghampiri Asya,
‘’Neng Asya?'' kata lelaki itu, Asya mengangguk.
"Iya kang.'' jawab Asya
‘’Mari neng, saya antar ke rumahnya pak Pras." kata yanto sambil membukakan pintu mobil.
tak berapa lama mobilpun sampai disebuah rumah besar dengan halaman yang luas. merekapun turun dan yanto membawakan tas pakaiannya Asya,
“Mari neng….. permisiiiii.” yanto mengetuk pintu rumah dan pintu terbuka seorang wanita usia 40an memandangku terpana.
“Ini neng Asya, ya Allah udah besar gini, dulu ketika tante ke Tasikmalaya kerumah neng masih sd ya.” kata tante Winda sambil memeluk Asya.
Asyapun balas memeluk dengan perasaan haru takut bahagia bingung entahlah semua perasaan bercampur aduk, karena Asya datang kesini itu tiada tempat lain lagi untuk dituju.
Yang ada dalam pikiran Asya dia harus pergi jauh dari keluarganya dari ibu dan kakak perempuannya yang usil dan memarahinya tanpa alasan,seakan akan dia itu anak pungut atau anak tiri.
“Ayo masuk…mau minum apa neng?‘’ kata tante Winda.
”Iya tante ga usah repot repot aku bisa bawa sendiri dan kalo boleh aku mau ikut tinggal disini untuk beberapa hari sampai aku dapat pekerjaan, itupun kalo boleh tante." ucap Asya seperti memohon.
“Oh…boleh sayang, sampai kapanpun anggap aja rumah sendiri ya.” kata tante seraya menunjukan kamar buat Asya.
setelah Asya membereskan barangnya di kamar dia pun keluar menemui yanto yang menjemputnya tadi.
“Kang yanto makasih banyak ya.” ucap Asya
“Iya bilang ke bapak kalo neng Asya udah aman gitu ya.” timpal tante memastikan, yanto pun pergi kembali ke hotel.
Tante Winda menghampiri Asya di sofa yang sedang sedikit bingung
“Tante melihat pasti ada sesuatu yang terjadi, mengapa tiba tiba neng dateng kesini tanpa pemberitahuan dulu,pasti ada apa apa… cerita dong sama tante, mungkin tante bisa membantu.” ucap tante winda begitu penasaran……. lanjut ke bag 2
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
