
Cerita panjang…
Menceritakan gadis remaja berusia 18th yamg memiliki hobi memamerkan keindahan tubuhnya atau biasa di sebut eksibisionisme yang berakhir di gilir dan di jadikan mainan seks.
"Aku mengintip dari jendela kamar ku memperhatikan mereka mengobrol sambil tertawa salah satunya menunjuk ke arah dak rumah ku mereka malah ketawa lepas membuat ku sadar bahwa mereka menonton pertunjukan ku. Miss v ku basah aku memainkan nya aku sudah tidak kuat menahan kesangean di dalam diriku aku...
Perkenalkan namaku nana seorang gadis berumur 18th baru lulus sekolah dan memilih untuk istirahat sejenak sebelum kuliah. Perawakan ku munggil tinggi ku 157cm dengan berat badan 55kg rambut sebahu kulit kuning keputihan ciri khas cindo, di perindah oleh toket yang kencang membulat sedikit meruncing serta puting yang mencuat berwana merah muda dengan ukuran 36B lumayan besar untuk tubuhku dan di padukan dengan bokong yang menyembul seksi. Aku seorang yang suka memamerkan kemolekan tubuhku atau biasa di sebut eksibisionis, entah mengapa aku sangat suka jika ada pria yang kagum melihat lekuk indah tubuhku atau bahkan mengetauhi kesangean ku. Aku hidup di keluarha brokenhome ayah dan ibu berpisah wantu aku masih kecil dan aku di besarkan oleh ayah yang sekarang sudah menikah dengan seorang wanita yayan menjadi ibu tiriku. Kami memilih membangun rumah di pinggiran kota yang sepi dan tenang membeli sepetak tadah di area yang nantinya bakal jadi komplek di masa depan, belum banyak bangunan di daerah sini tapi sudah ada beberapa rumah yang berdiri itupun jarak antar rumah masih jauh. Ayah seorang pembisnis dia jarang sekali di rumah sedangkan ibu memilih bekerja freelance di salah satu perusahaan.
Pagi itu terdengar suara berisik di samping rumah yang sangat mengganggu tidur ku aku berjalan keluar kamar untuk mencari tau sumber suara berisik itu " Buk suara berisik apa di sebelah? " Aku ke dapur dan bertanya pada ibu " Itu para kuli proyek, di sebelah mau di bangun rumah" Ternyata proyek pembangunan rumah sebelah akhirnya berjalan juga, " Owalah di mulai hari ini ya buk. Ya udah deh na mau mandi dulu" Aku meraih handuk di gantungan dan karena rumah ku masih setengah jadi kamar mandi ku berada di belakang rumah terpisah dengan rumah inti jadi bisa melihat ke pekarangan sebelah dari belakang rumah ku dan mereka juga dapat melihat orang yang menuju kamar mandi, belakang rumah ku juga tanah kosong yang luas hanya di tumbuhi rumput ilalang. Setelah mandi dan sarapan aku cuma malas-malasan di rumah dengan ibu tiriku yang bekerja di rumah, siang hari aku merasa bosan iseng naik ke lantai 2 rumah ku yang masih terbuka atau biasa di sebut dak yang biasa di sama tempat untuk mencuci dan menjemur pakaian. Aku melihat para kuli yang bekerja ku hitung ada 5 kuli berbadan besar dan berotot aku tidak begitu paham apa yang mereka kerjakan. Di ujung belakang ada bilik yang hanya di kelilingi seng dan triplek tanpa atap itu sepertinya kamar mandi mereka karena ada bak tampungan air di tengah yang cukup besar, tapi aku memikirkan jika mereka mandi maka aku bisa lihat dari sini dengan jelas karena itu tidak beratap dan lumayan dekat dengan bangunan rumah ku. Aku turun menuju ke kamar ku memikirkan hal-hal jorok yang aku bisa lakukan dengan fantasi yang penuh di kepalaku. Sore harinya aku memulai aksiku naik ke lantai 2 rumah ku mengenakan baju tidurku yang mini berbentuk dress dengan hanya tali yang menggantung di pundakku serta panjang yang hanya 15cm dari pangkal pahaku tanpa mengenakan bra dan cd, aku menyapu dak rumah ku untuk menarik perhatian para kuli yang istirahat setelah melakukan aktivitas mereka. Aku pura-pura tidak melihat mereka menyapu menundukkan badan ku dan mungkin mereka bisa melihat toket ku yang menggantung karena kerah dress ku sangat longgar serta aku membalikan badan ku yang mana mereka bisa melihat bokong ku dari bawah dan mungkin jika mereka perhatikan maka mereka akan dapat melihat anus dan belahan mem*k ku yang sekarang mulai basah karena sange. Lagi asik pamer tubuhku tiba-tiba angin berhembus cukup kencang menerbangkan bagian bawah dress ku hingga menyingkap "aihhhhh" Sontak aku menutup merapikan dress ku berlari masuk ke rumah ku karena malu. Walaupun aku eksibisionisme tapi aku tidak mau terlihat seperti murahan yang dengan terang-terangan menunjukan badan ku ke orang. Aku mengintip dari jendela kamar ku memperhatikan mereka mengobrol sambil tertawa salah satunya menunjuk ke arah dak rumah ku mereka malah ketawa lepas membuat ku sadar bahwa mereka menonton pertunjukan ku. Mem*k ku basah aku memainkan nya aku sudah tidak kuat menahan kesangean di dalam diriku aku mengambil dildo dan vibrator egg di laci menempelkannya di itil ku dan memasukan dildo di memek ku " Uhhhhhh sshhh ahhh anjing sange banget " Memek ku yang bagus berwarna merah muda dan rapi tanpa bulu karena aku sering waxing kumainkan hingga sangat becek, belum merasa puas aku kembali mengintip mereka yang ternyata akan pergi mandi bersamaan, buru-buru aku naik lagi ke atas rumah ku untuk mengintip sambil membawa dildo dan vibratorku. Aku melihat melihat mereka membuka pakaian menunjukan otot-otot di badan mereka yang berwarna hitam kecoklatan karena terbakar terik matahari saat bekerja lalu melepas celana dan cd mereka yang otomatis membuat aku senang ternyata mereka kalau mandi bugil bareng "hehe ternyata kalau kuli itu gak malu ya mandi bugil bareng. " Pikir ku dalam hati. Aku mengintip dengan hati-hati jangan sampai ketahuan oleh mereka, aku melihat mereka menyabuni seluruh tubuh mereka dan tidak ketinggalan batang penis mereka juga " Wow kayanya itu besar padahal aku tidak melihat dari dekat tapi itu tampak jelas dari sini" Ucapku lirih aku memain kan mem*k ku lagi dengan dildo yang ku bawa sambil melihat mereka "ahhhhh shitt kuli itu memang mengairahkan" Hingga aku klimask yang sangat enak aku terbaring di laintai merasakan sisa-sisa klimaks di tubuhku sangat memuaskan. Setelahnya aku kembali ke kamarku untuk beristirahat dan memikirkan apa yang barusan aku lakukan sambil tersenyum tipis. Tidak terasa aku tertidur di sela-sela pikiran kotor ku dan terbangun karena ibu memanggil untuk segera mandi " Na... Sudah jam 7 kamu belum mandi, buruan mandi cepat jadi anak jangan malas-malasan" Teriak ibu sambil menonton tv " Iya buk sabar jangan teriak-teriak" Aku keluar menuju kamar mandi sedikit melirik ke sebelah lumayan gelam cuma ada lampu di gubuk yg mereka bangun untuk tempat tinggal. Sehabis mandi dikamar aku tidak langsung mengenakan baju aku mengagumi bentuk badan ku di depan cermin melenggak lenggok merasa seluruh bagian tubuh ku " Sexy dan sangat indah" Gumam ku tanpa aku sadar bahwa hordeng jendelaku belum aku tutup sehingga sangat jelas terlihat dari luar karena lampu kamar sangat terang dan besarnya ukuran jendela kamar ku yang langsung mengarah ke lokasi proyek. Jelas saja mereka berlima mendapat tontonan gratis tanpa sepengetahuan ku, membuat mereka menelan ludah melihat tingkah gadis cantik nan sexy sedang meliuk-liuk. Dari posisi kamar aku sama sekali tidak bisa melihat keluar, hanya kegelapan yang nampak sehingga aku tidak tau bahwa kelakuan ku menjadi tontonan mereka. Aku memilih-milih pakaian di lemari ku rata-rata semua minim dan sexy lalu aku memilih baby doll dress dengan hanya tali yang menggantung di pundak sampai punggung sehingga dada atas dan punggung ku terbuka yang mana toket ku menyembul karena ketatnya serta bagian bawah yg mengembang mekar hanya 15cm di bawah pangkal paha. Memang ibu ku tidak pernah berkomentar tentang pakaian apa yang aku kenakan karena ibuku juga sama dengan cara berpakaian ku suka mengenakan baju tipis mini dan sexy.
"Tok... Tok... Tok... Permisi" Suara ketukan pintu menandakan ada tamu dan ibuku membukakan pintu yang ternyata mereka adalah para kuli proyek sebelah. "Permisi buk mau silaturahmi karena kami bekerja di samping dan tetangga yang paling dekat hanya rumah ini" Mungkin mandornya yang berbicara "ohh iya pak silahkan masuk tapi maaf perabotan kami belum lengkap jadi belum ada kursi" Ibu menggelar tikar dan mereka duduk di bawah. "Na ada tamu kesini sebentar" " Iya buk " Saat sebelum aku menghampiri ibuk, mereka juga terkesima melihat kemolekan ibu tiri ku karena ibu memakai daster tipis mini ketat dan tanpa bra membuat toket ibu yang gede tercetak jelas dan kecantikan ibuk ku juga masih patut untuk di kagumi. " Ada apa buk? " Tanyaku " Ini bapak-bapak pekerja sebelah bertamu untuk silaturahmi salim dulu dan tolong buatkan kopi" Aku bersimpuh sambil menjulurkan tangan ku "nama saya nana pak salam kenal" Mereka hanya tersenyum, lalu aku membuat kan kopi di dapur dan ibuku mengobrol dengan mereka. "Maaf buk kedatangan kami kesini mau mengucapkan maaf jika pekerjaan kamu berisik dan menggangu ibuk dan sekeluarga" Salah satu dari mereka mulai pembicaraan dengan ibuk dia adalah mandor "Ohh iya pak tidak apa-apa kan sudah ada ijinya dan sudah ada pemberitahuan juga dari ketua RW pak " "Ohh iya buk omong bapaknya kemana ya buk? " "Bapak lagi dinas keluar kota pak biasa masalah kerjaan" "Owalah jadi ibuk cuma di rumah sama anak ibu? " "Iya pak cuma berdua aja" " Ohh gak takut buk? " "Takut apa pak mau di rampok juga tidak ada barang berharga di rumah ini" " Ya kan ibu sama anaknya cantik siapa tau ada yang mau ngerampok ibuk sama anaknya ya gak bro?? Hehe" "Iyaa ndor beruntung kita kerja tetanggaan sama ibuk ini " Timpal salah satu temanya, mereka semua tertawa menggoda ibuk ku, aku yang mendengar obrolan mereka malah berfikir yang aneh-aneh fantasi ku terbang melayang membayangkan hal yang membuat aku sange " Uhhhh" Desah lirih ku di dapur. "Ahh kan ada bapak yang siap nolongin kita kalau ada apa-apa" Ucap ibuku pada mereka sambil tertawa lirih "ohhh tentu siap bu kami akan menolong dan menjaga ibu dan adek" Dengan semangat mereka menjawab pernyataan ibuku. Saat aku akan keluar menyuguhkan kopi tiba-tiba hp ibuku berbunyi ada telepon masuk lalu ibu menyusul ku " Tolong suguhkan di depan dan ngobrol dengan mereka ya ayah mu telfon ibu angkat dulu" Sambil berjalan menuju kamarnya. Setelah sampai di ruang tamu aku bingung bagaimana caraku menyuguhkan kopi ini jika aku melakukanya maka toket dan pantat ku akan menjadi tontonan mereka, bimbang hati dengan yang akan terjadi pak mandor menegurku " Kenapa dek kok malah melamun? " " Ohh enggak kok pak hehe" Aku memutuskan untuk nekat menyuguhkan kopi pada mereka menunduk untuk membagikan kopi, sesaat suasana berubah jadi hening suara air liur yang tertelan terdengar jelas mata yang naka melotot seperti ingin keluar " Duhh pasti mereka yang di depan ku dengan jelas melihat toket ku yang menggantung dan yang di belakang dengan jarak sedekat itu pasti melihat mem*k ku yang lagi basah karena pikiran ku tadi" Batin ku dalam hati "silahkan pak di minum" Aku mempersilahkan dan buru-buru lari ke belakang tapi langkah ku terhenti di ruang tengah "wuiihhhh lihat gak tadi ada gunung kembar yang indah banget?? " Iya ndor petilnya pink ndor indah banget" Lalu pria yang lain berkata "kayanya dek nana suka kita liatin" "Bagaimana kamu tau? " "Soalnya mem*knya banjir banget dan warnanya juga pink" "Haha ya udah kita nikmatin aja deh" Serrrrr.... Mem*k ku makin basah karena mendengar obrolan mereka, aku taruh nampan dan kembali ke ruang tamu untuk mengobrol dengan mereka karena ibu masih telfon. " Enak pak kopinya? " Tanya ku basa basi untuk memecah suasana "enak kok dek apalagi yang bikin cewek cantik seperti adek" "Ahh bapak ini bisa aja" "Emang bener cantik kok seperti ibunya hehe" "Itu ibu tiri saya kok pak jadi pasti gak mirip" "Ohh begitu tapi emang sama-sama cantik kok" Aku mengobrol dengan mereka lumayan lama dan satu persatu memperkenalkan diri, mandor bernama pak bambang dan yang lain bernama joko agus budi dan beni. Pak bambang berumur sekitar 50an tahun joko 35th agus 30th budi 25th dan beni 23th karena terlihat yang paling muda. Ibuku datang dan kami mengobrol bersama sampai lumayan cukup malam, mereka asik gak kurang ajar dan sopan walau terkadang godaan serta candaan mereka mengarah ke 18+ tapi kita cukup santai untuk mengobrol dengan mereka. Setelah cukup larut mereka pamitan untuk pulang dan beristirahat.
Satu minggu berlalu setiap malam para kuli itu bertamu ke rumah karena ingin ngopi dan mengobrol kami semakin dekat dengan mereka dan tidak ada tanda-tanda kejahatan, setiap hari juga aku selalu mengintip mereka mandi di atas dak rumah ku kadang juga sambil bugil dan colmek di sana pada saat mencuci pakaian ku. Aku tidak tahu aktifitas ibu ku tapi pas pagi ibuku juga mencuci di atas berbarengan dengan mereka mandi “Apa jangan-jangan ibuk juga suka mengintip mereka? " Pikirku. Sore di hari jumat aku lebih nekat dari hari-hari sebelumnya, di atas dak aku mencuci pakaianku dengan mengenakan handuk yang minim hanya dapat menutupi separuh toket ku dan tepat di pangkal paha ku sehingga setengah pantatku terlihat jelas. Sebelum menjemur aku menunggu para kuli itu pergi mandi untuk mencari momen yang pas untuk aksiku, tak berselang lama momen itu datang mereka sudah mandi seperti biasa lalu aku melancarkan aksiku membawa bak ember berisi cucian basah lalu membelakangi mereka bersiap untuk menjemur. Mereka melihat ku dari bawah lalu aku mulai membungkuk mengambil cucian di bak lalu menggantung di tempat jemuran yang mana memperlihatkan bokong indah ku kepada mereka, sedikit melirik ke arah mereka dan betapa kagetnya aku mereka sedang mengocok penis bersamaan sambil melihat ku. Aku pura-pura tidak tahu dan tetap melanjutkan aktifitas ku menjemur semua pakaianku, sialnya waktu ku menjemur pakaian terakhir pada saat aku mengangkat tangan ku handuk yang aku kenakan terlepas dan terbawa angin hingga jatuh ke area proyek dan bodohnya aku dengan reflek membalikan badanku berusaha menggapai handuk yang terbang sehingga menunjukan seluruh tubuh bugil depan ku ke arah mereka. Lumayan jelas mereka melihat tubuh ku dan sontak aku menutupi toket dan mem*k ku "aihhhh maaf pak handuk saya terbang" Aku berteriak menjelaskan situasi tapi yang ku lihat adalah klimaks mereka yang hampir bersamaan, penis-penis mereka mengeluarkan sperma muncrat dengan begitu kencang dan derasnya. Aku langsung lari dan panik mengambil sehelai daster ibuku yang sudah kering lalu pergi ke kamar. "Apa yang terjadi mereka menggunakan pertunjukan ku untuk coli" Batin ku di hati dengan perasaan senang takut gugup bercampur dalam benak ku dengan rutinitas biasanya aku melakukan colmek karena pastinya aku sange berat. Malam harinya seperti biasa mereka main ke rumah untuk sekedar mendapat kan kopi hangat tapi aku tidak mau menemui mereka malam ini karena aku masih sangat malu, aku memutuskan untuk tidur saja berharap mereka tidak menceritakan pada ibu ku. Keesokan paginya mereka bertamu lagi karena hari itu sabtu jadi mereka libur dimana peraturan komplek pada hari sabtu dan minggu di larang untuk bekerja, mereka bertamu karena ibuku semalam bilang mau buatin sarapan dan kopi untuk mereka karena memang kami sekeluarga sangaat baik kepada orang-orang di sekitar kami. "Ini pak sarapan sama kopi nya maaf cuma seadanya" Ujar ibuku sambil menyuguhkan pada mereka "makasih bu ini sudah cukup kok, omong-omong adek kemana buk? " "Ohh adek masih tidur biasalah anak jaman sekarang malas-malasan kerjanya, saya nitip rumah ya pak tolong jagain sebentar sayang mau ke pasar dulu bisa? " Dengan semangat pak bambang menjawab "tentu bisa buk kami jagain, ibu jangan khawatir pasti aman" Lantas ibuku meninggalkan mereka dengan aku yang masih tidur di kamar. "Ehh gimana nih rumah kosong cuma ada anaknya lagi tidur" Ucap joko dengan pikiran busuknya "trus maksud mu kita akan maling di sini? " Timpal beni " Bodoh kenapa kita maling di rumah orang baik. Kita intip anaknya kan dia masih tidur kita bisa nonton dari dekat hehe" Agus menimpali " Bener juga gak ada salahnya toh dek nana juga suka kita lihat wkwk" "Betul itu yuk gasss aja" Budi juga bersemangat. Akhirnya mereka masuk kamarku untuk mengintip ku saat tidur, di sana mereka menemukan ku yang tertidur di atas ranjang dengan selimut menutupi tubuhku mereka mendekati ku dengan pelan supaya aku tidak terbangun padahal dari tadi aku sudah mendengar rencana mereka dan pura-pura masih tidur untuk tahu apa yang akan di lakukan oleh mereka. "Wuihhh emang cantik bener dek nana ini" Agus memuji kecantikanku "ssttt jangan berisik nanti dia bangun" Budi berkata lirih sambil. Aku masih tetap diam saja menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya tapi tiba-tiba aku merasakan selimutku di tarik semakin ke bawah "waduhh mereka mulai berani nih mana aku masih bugil" Ucap ku dalam hati karena memang aku suka tidur bugil, perlahan tapi pasti selimutku semakin turun panik dengan keadaan itu aku pura-pura alih posisi yang tadinya terlentang sekarang aku tengkurap. Sesaat suasana menjadi hening mereka diam saja berharap aku tidak terbangun tapi joko tidak menyerah dia terus menarik selimutku lebih cepat hingga sekarang terlepas lalu mereka terdiam lagi " Sssttt diam dulu jangan bergerak" Bisik lirih joko menunggu responku apakah aku terbangun atau tidak, tapi aku masih bertahan menerima ini semua dengan keadaan ini aku masih berpura-pura tidur. "Aman" Bisik joko lagi "wuihh dek nana tidur tanpa baju alias bugil nih" Pak bambang bergumam " Melihat body dek nana dari belakang aja bikin ngaceng apa lagi kalau di balik" Budi menimpali omongan pak bambang. Lagi-lagi joko melanjutkan aksinya dia pindah kesamping ku lalu perlahan memegang pundak dan pinggang ku mencoba untuk membalikan posisi badan ku "ehh ko kamu ngapain nanti dia bisa bangun" Bisik pak bambang ke joko "tenang ndor aku yakin dek nana gak bakalan bangun kalau pun iya dia pasti suka kita liatin buktinya kemarin sore dia memberikan tontonan pada kita" Ucap joko yang terdengar oleh ku "yang penting kita jangan berbuat gegabah jangan sampai kita di usir dari sini rugi kita" Susulan pernyataan joko sedikit membuat ku lega dan agak tenang. Aku mengikuti arah pergerakan tangan joko sampai aku benar-benar dalam posisi terlentang menampakan keindahan lekuk tubuhku membuat para kuli melotot tak percaya "wihh mantap kalau dari dekat gini liatnya" Beni yang sangat bersemangat karena dia yang termuda " Iya ben belum pernah liat aku yang sebagus ini" Timpal agus. Karena posisi ranjang ku berada di tengah ruangan jadi mereka bisa mengelilingiku, tidak besar karena single bed jadi cukup dekat jarak mereka berdiri dengan posisi tidurku. "Sreekkk"Seperti suara resleting yang terbuka ternyata joko mengeluarkan penis nya lalu mengocoknya sambil memandangi ku serta di ikuti oleh ke 4 kuli yang lain. " Anjir aku di jadikan bacol mereka sedekat ini " Ujar dalam hati ku di iringi basahnya mem*k ku "serrr... Aihh jangan sampai mereka tahu aku basah di bawah" Mereka masih melakukan aktifitas mereka tanpa menyentuhku tetapi lagi-lagi joko selalu mempunyai inisiatif, perlahan dia melebarkan kaki ku supaya mereka dapat melihat dengan jelas bentuk mem*k ku " Anjing pink cukk.... " Bisik joko kegirangan "ssttt dia basah di sini" Susul ucapan joko yang membuat ku bergidik makin sange dan takut. Mereka semakin bersemangat mengetahui aku tidak terbangun dari tidurku budi nekat menempelkan penisnya di pipi kiriku di ikuti agus di pipi kanan ku dan kemudian pak bambang dan beni menempelkan di toket ku. "Sialan mereka makin berani, ini tongkat atau kemaluan keras sekali" Walaupun aku tidak melihatnya aku bisa merasakan bahwa ukuran ini tidak normal sangat besar. Joko makin berani dia naik ke ranjang menempelkan di mem*k ku "sial jangan di masukan itu besar" Dalam batin ku yang berkecamuk. Dengan semangat mereka menggesekkan di seluruh area tersebut termasuk joko dia menggesekkan tepat di belahan mem*k ku, nafas ku juga makin memburu karena rangsangan yang ku terima bagian bawah ku makin basah dan sekarang mungkin mereka sadar bahwa aku tidak tertidur "crooottttt crottttttt crottttttt ahhhh" Hampir berbarengan mengeluarkan cairan sperma mereka memenuhi sekujur tubuhku mukaku hingga masuk di mulut ku dada toket perut dan mem*k sekarang tertutup oleh cairan mereka yang banyak sekali. "Panas kental asin amis " Pikir ku. Deru suara motor ibuku yang datang membuat mereka panik dan langsung keluar dari kamar ku, lantas aku bangun berdiri dan bercermin memandangi sekujur tubuhku " Hihi seru juga ternyata" Aku meraih handuk dan berlari untuk mandi.
Bersambung….
Bantu like share ya gays… kritik dan saran membantu. Apakah mau di tambah aksi perbudakan?

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰