
“Saya minta maaf, Tante. Saya benar-benar enggak tahu kalau sebenarnya ... Kak Bian sudah punya tunangan. Saya sama sekali enggak ada maksud untuk mengganggu apalagi menghancurkan hubungan,” kataku dengan bibir bergetar.
Mama Bian terdiam, entah apa yang sedang dipikirkan.
“Salah saya, yang sudah lancang menyukai Kak Bian, padahal saya belum kenal.” Aku menunduk. “Saya benar-benar minta maaf, enggak ada maksud sama sekali untuk menjadi penghalang hubungan Kak Bian dengan Kak Airin,” sambungku.
Aku...
Di Bawah Langit Senja
0
0
34
Selesai
Senja kala itu mengantarkan pertemuan antara Syafea dengan Fabian secara tidak sengaja. Pertemuan singkat yang menjadi candu pada akhirnya.Siapa sangka, jika pertemuan pertama yang tidak disengaja itu membuat keduanya merasa penasaran dengan satu sama lain hingga timbul keinginan untuk kembali bersua?Syafea seperti sedang bermimpi ketika melihat Fabian yang lagi-lagi secara tidak sengaja, untuk kedua kalinya, di tempat yang tidak terduga sebelumnya. Tanpa mereka sadari, pertemuan itu mulai menumbuhkan rasa ingin tahu di antara keduanya.Lalu, bagaimana akhir kisah Syafea dan Fabian? Akankah mereka berhasil menyatukan rasa yang meletup-letup di dalam dada, sedangkan di sisi Fabian telah ada perempuan lain yang menunggu untuk peresmian hubungan mereka?
934 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Bab 32 Fabian – Menuju Pantai
0
0
“Semalam Cah Ayu menginap di penginapan.” Kalimat yang terdiri dari lima kata itu berhasil membuatku duduk tegak. “Terus sekarang ... dia di mana, Kang?” tanyaku antusias, lebih seperti mendesak Kang Tejo untuk memberi tahuku di mana keberadaan seseorang yang membuatku kembali ke kota ini.“Mboten ngertos. Kemarin, sakniki nggih mpun mboten ngertos, Mas.”“Dia bilang apa aja?”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan