Jurnal kosong (day 2) TAKDIR

0
0
Deskripsi

Hari pertama berlayar. Penentuan takdir, rahasia yg terungkap. Misteri dari negara selatan!! 

Perjalanan MC mencari dirinya sendiri. Melaut dan menjadi petualang adalah pilihan yg tidak dapat ditolak oleh dirinya. 

Hari kedua sejak aku menginjak 14 tahun, sebuah masa dimana kedewasaan datang dan masa ku sebagai anak anak berakhir. Entah keberuntungan atau malapetaka apa yg akan kuhadapi setelah ini, tapi satu hal yang ku tahu aku masih bisa terus maju dan melangkah menghadapi masa depan

Terbangun dari tidurku aku melihat beberapa orang tertidur di sebelahku  satu dua tiga, kuhitung ada tepat 12 orang termasuk diriku berada diruangan ini. Aku tidak meminum alkohol malam tadi karena aku sudah bersumpah kepada diriku sendiri untuk menjauhi alkohol. Aku bergegas keluar ruangan yg penuh bau alkohol ini, tiba tiba sebelum aku membuka pintu ada suara memanggil ku. 

Hei nak tolong bantu aku untuk bangun, kepalaku sungguh berat dan pusing” Ucap seseorang dari banyaknya orang orang yg tergeletak tidak sadar di ruangan ini. 

Aku melihat mencari siapakah yg berbicara memanggil ku. Tak lama ada tangan menjuntai keatas seperti memanggil. Kulihat seorang pria berbadan cukup kekar tetapi tidak terlalu tinggi. Perawakannya seperti pria sehat kuat dengan rambut yg memutih. 

Cepat kemari dan ambilkan pedangku, tidak biasanya aku seperti ini, pedagang sialan ini sungguh tahu bagaimana mencari kesetiaan orang tua seperti ku

Dia duduk mengangkat badannya sendiri, sambil menunjuk kearah pedangnya yg dia taruh di ujung ruangan. 

Aku bergegas mengambilkan pedang nya lalu membantunya berdiri dan ia mengajak ku untuk duduk di bar bawah penginapan. 

Hanya kami berdua yg kebetulan bangun secara bersamaan di pagi buta hari ini. 

Bar masih sepi, selain kami hanya ada pemilik bar dan penginapan yg ada di ruangan ini. 

Master, bisakan kami meminta sarapan kami lebih dulu Dan dua gelas minuman hangat?" Ucapnya kepada pemilik bar. 

Chef nya belum datang, kalau untuk minuman aku bisa menyiapkan dua gelas teh jika kalian tidak keberatan” Sahut pemilik bar. 

Ya ya apapun itu kami tidak keberatan" Balas tuan pedang. 

Aku memanggilnya tuan pedang karna kami belum saling berkenalan, aku hanya duduk dan mengamati orang orang yg sedang di jamu oleh si pedagang di pesta malam tadi. 

Hei nak, kau tau apa yg membuatku senang pagi ini?" Tanya tuan pedang kepadaku. 

Tidak tuan, aku tak tahu” jawabku. 

Ayolah, aku tahu kamu seorang yg cerdas, fakta bahwa kau duduk dan mengamati kami malam tadi itu saja sudah cukup membuktikan kau seorang yg berhati hati dan memiliki otak yg encer, kau bahkan tidak terlihat seperti sedang mengamati. ketika diajak berbicara kau menjawab dan bertanya seperlunya kepada mereka” Ucapnya dengan nada riang dengan sedikit tertawa. 

Aku tau dengan segera bahwa aku bisa mempercayai pria ini, entah kenapa dalam benak ku aku bisa tahu kalau aku bisa mempercayainya. 

Aku kira tuanlah yg hebat, berani meninggalkan pedang tuan di pojok ruangan untuk bisa melihat siapa yg bisa dipercaya atau tidak di ruangan kita berada malam tadi. Aku sungguh ketakutan dan bahkan tak berani memikirkan apa yg akan terjadi. Entah apa yg ada dipikiran anda sehingga anda berani berbuat seperti itu” Jawab ku dengan nada sedikit mengolok. 

Ka..ka..ka..kak… bahkan jika ada 30 orang diruangan tersebut menggunakan senjata aku yakin aku masih bisa mengalahkan mereka” Jawabnya sambil tertawa lepas. 

Sontak aku terkejut dan tidak percaya dengan apa yg diucapkannya. Tapi entah kenapa melihat tatapan matanya aku bisa tahu kalau dia benar-benar adalah orang yg kuat. 

Kulihat tuan mejaga jarak tuan sedekat mungkin dengan tuan pedagang. Apakah tujuan tuan pedang ingin melindunginya?” Tanyaku. 

Benar, aku ada urusan di selatan dan hanya kapalnya yg akan berangkat kesana, tanpa dirinya aku tidak bisa pergi kesana karena hanya jalur laut yg dapat ditempuh untuk dapat tiba disana. Apa kau tau kenapa tidak ada yg mau ikut bersama pedagang ini untuk pergi ke selatan? ” tanya tuan pedang. 

Aku menggelengkan kepalaku karena aku tak tau.

Kau sungguh aneh, kulihat kau seorang yg kritis dalam berfikir tapi masih cukup naif dalam mengambil keputusan. Sebelum kujelaskan aku ingin bertanya kenapa kau berada dalam kumpulan orang orang seperti ini untuk pergi ke selatan? ” tuan pedang melotot kearahku dengan raut wajah kebingungan. 

Pemilik bar datang membawakan minum kami, dan kuminumlah teh hangat ini sebelum menjawab pertanyaan tuan pedang. 

Aku baru saja menginjak umur 14 tahun, aku seorang tanpa orang tua. Kota inipun sudah tidak bisa merawat orang sepertiku yg sudah terlalu lama di panti asuhan. Akupun berfikir dari pada menjadi sampah masyarakat aku ingin melempar dadu dan mengadu nasibku. Ya aku memang terlihat masih muda seperti belum bisa melakukan apapun. Aku tidak perduli dengan hidupku. Yg bisa kulakukan sekarang adalah terus maju dan menghadapi apapun yg akan datang setelah ini” tegas ku menjawab pertanyaan tuan pedang. 

Dia melihatku seperti mengasihani tapi tetap bersikap menaruh respek terhadapku. Dia mengangkat segelas kecil minumannya lalu mengajak ku untuk meneguk teh secara bersamaan. 

Ini adalah sebuah janjiku kepadamu, aku melihatmu sebagai anak muda yg menjanjikan. Aku bersumpah atas nama ku dan pedangku aku akan melatihmu menjadi seorang yg kuat dan tak terkalahkan” Ucap tuan pedang dengan lantang dan tanpa perlu bertanya kepadaku apakah aku mau atau tidak. 

Tapi dalam hatiku aku sungguh lega karena ada orang yg bersedia merawatku. Aku Terima pernyataan tuan pedang tanpa berfikir dan mengetahui apa saja yg menantiku dalam petualangan ku bersamanya. 

Sekarang tuan bisa jelaskan apakah yg menanti kita diselatan nanti? ” Tanyaku dengan penasaran. 

Oh, hampir saja aku lupa menjelaskannya. Tapi sebelum itu, aku ingin berkenalan dulu. Sebutkan namamu dan akan ku sebutkan namaku” jawab tuan pedang. 

Di panti asuhan aku dipanggil ALBEL, singkat saja AL."

Nama ini diberikan, para pengasuh di panti asuhan karena mereka menemukanku di depan pintu dan tepat saat lonceng kota berbunyi. 

Senang bertemu denganmu AL, aku dikenal dengan nama EL CID "

Aku tidak tau apa maksud dari namanya, yg ku tahu adalah tuan ini dapat dipercaya dan terlihat sungguh kuat dan percaya diri

Sekarang, harus kumulai dari mana penjelasannya ini. Hmmm… rumor mengatakan bahwa negara di selatan sedang dilanda peperangan, perbatasan daratan semua ditutup oleh pihak lawan. Mereka seperti dikepung dari berbagai arah. Banyak yg mengatakan pergi kesana adalah mustahil dan jika sampai kedaratan pun kau tak dapat bertahan selama satu minggu disana. Negara selatan seperti tidak mau menyerah, entah apa yg membuat mereka masih bertahan. Mereka seperti katak didalam sumur. Sulit keluar tapi dapat hidup dan bertahan dengan kemampuan yg mereka miliki” Sebelum tuan El Cid melanjutkan ceritanya aku sedikit lancang dan mengajukan beberapa pertanyaan dibenak ku. 

Kenapa negara selatan diserang? Seberapa kuat negara selatan? Sungguh aneh karena sampai saat ini pihak penyerang belum juga menguasai negara selatan” tanyaku. 

Karena negara selatan merupakan negara yg ditakuti, negara dengan jumlah petualang dan pelaut terbanyak di dunia ini. Serikat petualang mereka juga yg tersohor. Aku adalah salah satu petualang disana. Tetapi yg banyak orang takuti dari negara ini adalah kekuatan individual dan juga loyalitas penduduknya. Seperti yg ku katakan sebelumnya. Tanpa senjata pun aku berani melawan 30 orang yg berada di ruangan kita malam tadi, memang tidak terjadi apa apa. Dan aku bersyukur dengan hal tersebut karna kupikir aku dapat memperdayai semua orang yg ada didalam ruangan tersebut. Dan kutebak mereka juga memiliki alasan tersendiri pergi ke selatan” Ucap El CID dengan nada tenang. 

Lantas, apakah itu yg menjadi alasan negara selatan dijajah? ” tanyaku kepadanya. 

Sudah kuduga kau orang yg cukup kritis dalam berfikir, jawabannya adalah tidak. Alasan negara ini diserang bukan karena negara lain takut dengan negara selatan. Sedangkan selama 4000 tahun negara selatan berdiri, negara selatan tidak pernah menjajah atau menyerang negara lain. Bahkan negara selatan memiliki reputasi terbaik di banding negara negara lain yg ada. Yg di cari dari negara negara lain adalah sebuah rahasia besar yg ada di negara selatan. Dan aku belum bisa menjelaskannya kepadamu sekarang. Untung saja kota kita berada sekarang netral terhadap peperangan dan panggil aku dengan nama El Cid tanpa menambahkan tuan.

Memang benar negara selatan bisa disebut sebagai pemimpin dunia. Reputasi mereka sangat baik dan dihormati, didukung dengan orang orang dari negara selatan yg sangat ramah dan bersahabat. Mereka bahkan tidak pernah terdengar membanggakan atau bersikap besar kepala secara berlebih. Akupun tak mungkin tau jika bukan El Cid sendiri yg bercerita jika dia adalah orang selatan. Walau sikapnya sedikit angkuh tapi itu sebuah keangkuhan yg berdasarkan pada kepercayaan dirinya. Sedikit banyak dia bercerita mengenai dirinya dan latar belakangnya. Itulah yg dilakukan orang selatan ketika mereka mempercayai seseorang secara penuh. Entah apa yg membuatnya percaya kepadaku. 

Yg dapat kusimpulkan adalah. El Cid adalah orang selatan, merupakan kelas bangsawan, kembali ke selatan karena dia merasa peperangan sudah berada di titik dimana dia harus turun tangan. Aku heran dengan dirinya. Kenapa baru sekarang dia kembali sedangkan menurut ceritanya peperangan sudah berlangsung cukup lama tetapi hanya belakangan ini peperangan berada di titik terparah dalam sejarah negara selatan. Menurut cerita El Cid negara lain memang sering melakukan serangan serangan tersembunyi  seperti mengirim bandit, membakar ladang masyarakat dan melakukan teror teror. Tapi negara selatan seperti bersikap biasa saja dan tidak ingin menyulut pertikaian. Menurutku sikap yg diambil El Cid skrg ini adalah sikap terakhir yg dapat dilakukan seorang bangsawan. Sekarang keadaan negaranya hanya menunggu di serang secara besar besaran dan desas desus yg didengar memang akan terjadi demikian oleh sebab itu El Cid memilih pulang dari petualangannya. El Cid tidak menceritakan kenapa dia bertualang sedangkan dia adalah seorang bangsawan. 

Setelah bercerita panjang, El Cid mengeluarkan sebilah pedang kecil berhiaskan lambang singa emas yang dia berikan kepadaku. 

Ini adalah bukti bahwa kau adalah muridku” Ucapnya secara sepihak. 

Akupun hanya mengangguk setuju. Lalu terdengar banyak langkah kaki turun dari lantai atas tempat kami berada semalam. Tuan pedagang langsung menyapa el cid dan aku yg sudah duduk lebih dulu di bar ini. 

Rupanya kalian bangun lebih dulu, bagaiman tuan CID apakah kau mengetahui sesuatu tentang anak ini? ” Tanya tuan pedagang kepada El Cid. 

Simpan saja untuk kita bicarakan nanti tuan Brahms. Kemari, mari kita bicarakan rencana kita untuk perjalanan ke selatan” El Cid berkata dengan nada tinggi seperti tidak ingin membahas lebih lanjut tentang pertanyaan tuan pedagang Brahms.

Aku baru mengetahui nama tuan pedagang itu Brahms, aku terlalu fokus mencari jalan keluar dalam hidupku sampai sampai aku lupa untuk berkenalan dengan nya. 

Apa? Kau belum mengetahui nama anak ini. Kau ini seorang bangsawan tapi kau tidak tidak bersikap seperti bangsawan” El Cid memarahi Brahms dengan nada keras. 

 

Tuan Brahms tertunduk malu dihadapan El Cid. 

Dapat kulihat tingkat kebangsawanan mereka itu seperti El Cid berada di tingkat lebih tinggi dari pada tuan Brahms. Tapi anehnya El Cid menaruh respek yg tinggi kepada tuan Brahms seperti tidak ada dinding kebangsawanan yg ada diantara mereka. Aku mengetahui ini karena tuan Brahms selalu memanggil El Cid dengan panggilan tuan El Cid. 

Dan ada kesamaan diantara mereka yaitu jubah hewan berbulu yg terlihat identik. El Cid jubah bulu hitam berlambangkan singa emas, dan Brahms jubah bulu hijau tua dengan lambang Pohon Emas. segera aku tahu bahwa mereka adalah orang selatan. 

Ohoo.. Kau mengangkatnya sebagai muridmu ya tuan El Cid? ” Sambil duduk dan melihat kearah pedang yg diberikan El Cid kepadaku. 

Benar! sudah, nanti saja kita bahas itu. Sekarang kapan kita berlayar menuju selatan?"  El Cid bertanya kepada Brahms. 

Sekarang” Kata Brahms dengan nyaring. 

Seluruh awak kapal yg tadinya sedang menikmati minuman hangat lgsg terbatuk batuk mendengarnya. 

Sekarang tuan? ” Ucap salah satu awak kapal. 

Singkat cerita, kami langsung mengambil barang bawaan kami dan bergegeas menuju kapal. Awak kapal dengan cepat mempersiapkan kapal dan bergegas membentangkan layar. Kapal ternyata sudah dipersiapkan untuk langsung bisa berlayar. Perlengkapan dan persediaan sudah ada. Kami sebagai awak kapal hanya tinggal mengoperasikannya. 

Aku masih heran dengan mengapa tuan Brahms ini sangat tergesa gesa kembali ke selatan. Tapi Setelah aku melihat El Cid aku langsung tau, keadaan di selatan sangat parah sampai-sampai mereka harus bergegas kembali. El Cid melihat kearahku dan berkata “nanti akan kuceritakan keadaan sebenarnya setelah kita sampai disana, pergi dan kerjakan tugasmu

Tanpa bertanya lebih lanjut aku langsung mengerjakan apa yg aku bisa. Aku melapor ketuan Brahms untuk memberi ku tugas. “Hitung berapa banyak persediaan dan kalkulasikan semua persediaan itu dapat bertahan berapa lama dengan banyaknya orang yg ada dikapal ini, dan beritahu seseorang didapur untuk menyiapkan makanan untuk seluruh awak kapal segera. Setelah itu kembali kesini ada yang ingin kusampaikan kepadamu

Aku bergegas mengerjakan apa yg ditugaskan. Persediaan lebih dari cukup untuk perjalanan ke selatan. Mengingat jumlah awak kapal termasuk tuan Brahms hanya 12 orang. Kapal yg dimiliki tuan Brahms merupakan jenis menengah sekelas “Galleon” 

*galleon merupakan kapal dengan 3 layar sebagai tenaga penggeraknya dan berukuran sebesar 525 ton kapal serba guna bisa digunakan sebagai kapal barang atau kapal perang

Awak kapal terbilang kecil untuk kapal sebesar ini, menurut tuan Brahms kapal ini seharusnya beroprasi maksimal dengan 60-100 orang untuk membuatnya berlayar. Tapi sekarang tidak ada pilihan lain. Walaupun harus mengorbankan kapal ini tuan Brahms harus sampai ke negara selatan. Begitulah gambaran berapa beratnya situasi dinegara selatan. Aku bahkan hanya melihat persediaan yg dia bawa adalah hanya bahan makanan. Kukira dia seorang pedagang yg mementingkan profit dan keuntungan. Tapi ternyata dia sangat peduli dengan negaranya. Loyalitas seorang Selatan kepada negaranya adalah loyalitas mutlak. Pantas saja mereka dijuluki orang yg dapat dipercaya dan disegani. Lantas apa yg menyebabkan negara dan orang orang yg hebat ini dimusuhi. Aku tenggelam dalam fikiran ku, mencari jawaban dari masalah ini. 

Akan kutanyakan kepada El Cid dan tuan Brahms setelah malam datang” Pikirku. 

Ini adalah kapal bermuatan 500ton. Perjalanan memakan waktu 2-3 bulan dilautan. Dengan awak kapal yg minim seperti ini aku masih bingung kenapa awak kapal nampak tidak kesulitan mengoperasikan kapal. Aku memang tidak tau banyak mengenai kapal, tapi setelah mengamati lebih jauh aku sadar bahwa kapal ini memiliki tekhnologi yg membantu memudahkan kerja awak kapal. Semua peralatan adalah kualitas tinggi, perlengkapan yg ada di tubuh awak kapal pun merupakan perlengkapan terbaik. Bahkan aku yg hanya membantu urusan kecil seperti ini saja mendapatkan pakaian dan alat alat terbaik.

Singkat cerita malam tiba, aku ingat tuan Brahms menyuruhku kembali keruangannya setelah semua tugasku selesai. 

*Tok tok tok, (suara ketukan pintu)" permisi tuan Brahms aku datang untuk melapor"

Ya silahkan masuk” Ucap tuan Brahms dari dalam. 

Didalam ada tuan Brahms dan El Cid yg sedang berbincang. 

Mereka melihat kearah ku dengan tatapan tajam. 

Kemari nak, ada yg ingin kami bicarakan” ucap tuan Brahms. 

Apakah kau tau orangtuamu siapa? Kau lahir dimana?" Lanjut tuan Brahms bertanya dengan serius. 

Tidak tau” Jawabku. 

"Ketika aku beranjak dewasa dan mendapatkan kesadaran aku sudah berada di panti asuhan itu"

El Cid dan Brahms melihat satu sama lain

Kau tau apa kesamaan para orang selatan secara visual? "

Kalian mempunyai jubah yg sama, dan memiliki tubuh sehat dan kekar” Jawab ku. 

Benar, tapi ada satu lagi yg hal yg dimiliki semua orang selatan. Yaitu warna mata kami yg gelap tapi memiliki warna tersendiri disetiap keluarganya. Dan itu selalu mengikuti warna mata dari pihak ayah/laki-laki. Perhatikan mataku dan mata tuan Cid"

Aku mendekat dan memperhatikan bola mata mereka. 

El Cid memiliki mata Merah Gelap, dan tuan brahms memiliki warna hijau Gelap. Jika tidak diperhatikan secara seksama maka aku tidak akan menyadari hal tersebut. 

Mereka menjelaskan bahwa hal ini hanya dimiliki para keturunan orang selatan. Anehnya jika orang selatan menikah dan memiliki keturunan dari orang yg bukan penduduk asli negara selatan maka anak anaknya akan bermata hitam biasa. Yg artinya orang selatan akan menjaga keturunan mereka dan itu sudah menjadi hal yg lumrah atau umum dinegara mereka. Menikah diluar dari penduduk asli di ijinkan tapi semua harus dicatat dalam arsip dan diketahui negara. 

Penjelasan terus berlanjut, aku bingung kenapa mereka bercerita kepadaku panjang lebar seperti ini. Sampai akhirnya tuan Brahms memberiku sebuah cermin dengan pantulan gambar sempurna wajahku. Aku cukup terkejut melihat hal ini. Karena di panti asuhan tidak ada cermin dan refleksi terbaik yg bisa kudapat hanyalah pantulan wajahku di kaca toko toko tengah kota. 

Uhh… warna mataku, ternyata tidak hitam sempurna, jika diperhatikan ada unsur unsur merah gelap” Ucapku sendiri setelah melihat refleksi ku di cermin. 

Kau tau apa artinya itu? Kau dan tuan Cid disini sepertinya memiliki silsilah yg sama” tuan brahms berkata dengan serius sambil menatap kearahku. 

 

Day. 2

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Jurnal Kosong (day 3) KENYATAAN DAN KERAGUAN
0
0
Laut, Perang, dan Darah BangsawanALBEL, yanyang biasa di panggil AL mulai mengetahui siapa dirinya. Apa tujuan hidupnya, dan apa yg harus dia lakukan. Petualangan epic Dimulai!!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan