Surrender To Heart

1
0
Terkunci
Deskripsi

Surrender 

To Heart

(Surrender Series Book 3)

 

 

 

 

 

 

Meliza Caterin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  “Setiap hati pasti akan menemukan pemiliknya, 

dan setiap jiwa pasti akan bertemu dengan pasangannya.”

 

-Surrender To Heart-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 PROLOG

 ...

31,751 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
4 konten
Akses seumur hidup
2,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
680
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Surrender To Believe
2
0
Meliza Caterin SurrendertoBelieve {Surrender Series Book 4}         “Aku akan menerima dirimu dalam kondisi apapun, selama kau berjanji untuk tetap setia sepanjang hidupmu setelah kita menikah.”- Neil Vartanian to Monica Lewandowski    Prolog  Monica menunjukkan senyum andalan saat dia melirik pria yang dipilih Spencer untuk menemaninya. Saat ini mereka sedang bekeliling mengitari meja yang berisi aneka hidangan serta minuman yang terlihat menggiurkan.Apa kau sudah lama mengenal Spencer? Monica membuka pembicaraan, tangannya meraih gelas kristal berisi wine.Sejak aku berkerja untuk Damian. Well, sejak saat itu otomatis aku harus berdekatan dengannya juga, Neil tersenyum, sementara Monica memerhatikan jaket kulit hitam yang dipadu dengan celana jeans lusuh. Meski begitu barang-barang yang menempel ditubuh Neil jelas terlihat mahal, kaos biru ketatnya membuat pikiran Monica membayangkan hal-hal yang tidak seharusnya dia pikirkan pada orang yang baru dikenal.Aku kira kau anak kuliahan atau saudara Damian yang sedang berlibur dari luar kota, Monica berkomentar saat tubuh mereka sudah perlahan menjauh dari keramaian. Tanpa sadar keduanya sudah berjalan menyelinap melewati pintu ganda yang mengarah langsung ke taman.Di tempat itu tidak banyak orang, namun masih ada kursi dan meja yang sengaja diletakkan di area tersebut. Mungkin penyelenggara ingin semua tamu merasa nyaman ketika acara berlangsung, Aku sudah lulus kuliah sekitar empat tahun yang lalu, Neil melipat tangannya di depan dada sambil menyeringai.Matanya memperhatikan Monica yang terlihat luar biasa, gadis itu mengenakan longdress berwarna ceri yang sesuai dengan warna kukunya. Rambutnya digelung keatas dan ditata sedemikian rupa hingga memperlihatkan leher jenjangnya; yang seperti berteriak agar Neil menyurukkan wajah di bagian tersebut. Gaun itu memiliki leher perpotongan rendah, hanya tali seukuran spaghetty dengan manik-manik yang menempel di bahu Monica yang membuat gaun itu tetap bertahan di posisinya. Neil sangat yakin jika tali itu digeser gaunya pasti langsung meluncur dengan mulus—mengingat bahannya yang sangat licin.Well, aku rasa acara kali ini tidak membosankan, Monica mengedipkan sebelah mata, lantas dia menyesap minumannya dengan profokatif. Bahkan lidahnya sengaja berlama-lama saat membersihkan bibirnya dari sisa minuman.Aku juga rasa begitu, Neil tetap berusaha terlihat tenang, meskipun sejujurnya dia ingin sekali memojokkan tubuh gadis itu ke dinding dan menciumnya dengan sekuat tenaga. Gadis itu terlihat jelas sengaja saat menjulurkan lidah untuk menjilati bibirnya dari sisa wine.Monica meletakkan gelas di meja terdekat, dia menatap Neil dengan pandangan menggoda. Pria itu benar-benar terlihat keren, rambutnya yang berwarna kecoklatan membuat tangannya gatal ingin menyentuh. Hidung Neil yang mancung serta terlihat kokoh serasi dengan garis rahangnya yang tegas. Sementara matanya yang berwarna hijau terlihat sangat menakjubkan, mata itu seperti magnet; sama seperti bibir dan senyuman Neil yang bisa membuat para wanita datang hanya dengan melihatnya saja.Apa kau tahu, Monica meletakkan tangannya di dada Neil, telapaknya mengelus dada bidang yang sangat kokoh dan dipenuh janji sensual itu. Kau benar-benar terlihat sangat hot.Well, aku rasa kau juga luar biasa, detik berikutnya tangan Monica sudah menyelinap masuk ke balik kaos yang dipakai Neil, jari-jarinya mengelus kulit telanjang pria itu dengan penuh gairah. Sementara itu bibir mereka sudah saling bertaut, mengecap dan merasakan lidah masing-masing yang saling membelai dan terus bermain seolah mereka akan kehabisan waktu jika berhenti.Oh, kau benar-benar luar biasa, Neil mengerang di sela ciuman mereka. Tangannya menangkup bokong Monica dan meremasnya saat gadis itu mengigit bibirnya dengan sedikit keras. Hal tersebut semakin membuat sesuatu di balik celananya semakin berontak sehingga membuat selangkangannya terasa nyeri. Neil menarik tubuh gadis itu dan menekan inti tubuh mereka agar bergesekan.Neil harus melakukan hal tersebut saat dia merasa celananya semakin menyempit—dia mengambil resiko dan berharap—agar Monica tidak mengakhiri kegiatan mereka. Beruntung gadis itu malah mendorongnya menuju tembok gelap yang ditutupi oleh bayangan, mereka terus bergerak maju dengan tubuh menempel dan tangan saling membelit. Akhirnya mereka berhenti saat sudah berada di balik bayangan pohon yang cukup besar. Hal itu cukup untuk menyembunyikan mereka dari kemungkinan seseorang; akan melihat adegan tak senonoh yang mereka lakukan di tempat umum.Neil memutar tubuh Monica agar bersandar ke tembok, gadis itu dengan cekatan mengangkat satu kaki untuk dilingkarkan di pinggang. Mereka mengerang bersamaan, posisi tersebut membuat bagian pribadi mereka bersentuhan lebih dekat. Bahkan monica hampir mencapai puncak saat sesuatu yang keras menekan pusat dirinya. Kewanitaannya sudah sangat basah dan siap. Dia tidak perduli jika saat itu juga Neil berencana untuk melakukannya di sana. Selama ini Monica selalu beranggapan adegan intim harus dilakukan di tempat pribadi, tapi Neil mengubah pemikirannya yang selama ini selalu dia tanamkan pada diri sendiri.Ciuman mereka semakin liar, Monica mengerang saat tangan Neil membelai pucuk payudaranya dari balik gaun, detik berikutnya tali bajunya sudah turun dari tempat semula sehingga membuat payudaranya terpampang.Oh, ini benar-benar indah, gumam Neil saat dia menarik diri dan menatap bagian tubuh Monica tersebut dengan pandangan memuja.Pria itu mencondongkan tubuh, lalu mensejajarkan wajahnya di sana. Namun tiba-tiba Neil mendongak sorot matanya seolah meminta ijin untuk melakukan hal-hal yang sudah membuat Monica gila karena menunggu. Dengan cepat Monica mengangguk.Selanjutnya mulut Neil sudah mengecap dan lidahnya dijentikkan pada putingnya yang sudah mengeras. Monica menyelipkan jari pada rambut Neil yang terasa sangat lembut, sekuat tenaga menahan jeritan saat lidah pria itu semakin menggoda dan membuatnya hampir kehilangan akal. Setiap belaian yang diterima semakin mengantarnya ke tepian, membuatnya berdiri di tepi jurang yang sebentar lagi akan membuatnya jatuh berkeping-keping. Monica merasa dorongan itu semakin kuat dan terus menariknya, dia tidak melawan malah mengikuti arus yang membawanya pada sesuatu yang menakjubkan.Monica mencapai puncak saat tangan Neil menyingkap gaun bawahnya dan menyelipkan dua jari ke dalam dirinya. Saat itulah dia benar-benar gemetar dan dia bersumpah seperti baru saja melihat bintang di atas kepalanya. Itu adalah pengalaman yang luar biasa, sebelumnya dia tidak pernah klimak tanpa penetrasi. Tapi pria ini; Neil berhasil membawanya meledak bahkan saat ini mereka tidak berada di tempat tidur yang nyaman, melainkan mereka berada di belakang gedung dan bersandar pada tembok, sambil berlindung di bawah pohon untuk menutupi kegiatan tersebut.Kau membuatku datang, Monica masih terengah akibat sisa dari klimak yang menghantamnya. Dia mengulurkan tangan dan mengelus milik Neil dari balik celana jeans-nya, pria itu sudah sangat siap... dan keras. Neil melenguh ketika tangan Monica meremas inti tubuhnya dengan gerakan sensual dan terus membelainya. Mata mereka bertatapan hingga akhirnya bibir mereka kembali saling mengecap dan saling membelai.Neil merasa sudah siap untuk melupakan segala hal dan memasuki Monica saat itu juga. Saat itulah pikiran keduanya mulai kembali ketika alarm kebakaran terdengar dan suara ribut dari dalam ruangan ikut menyadarkan mereka. Keduanya bertatapan dengan panik hingga akhirnya kesadaran mereka pulih dengan sempurna.Sial. Ayo cepat pergi! Sepertinya ada kebakaran.Neil menarik Monica agar berlari di depannya, tanpa sadar dia meringis saat melihat beberapa helai rambut gadis itu sudah keluar dari tatanannya. Entah bagaimana penampilan mereka, mungkin saat ini terlihat sangat mengerikan jika tidak dalam keadaan darurat. Neil menyempatkan diri untuk melihat alat komunikasi yang menghubungkannya dengan Damian dan Agen lain. Ketika mendapati benda sialan itu mati dia yakin atasan—yang sudah seperti sahabatnya itu—pasti marah karena dia tidak bisa dihubungi.Akhirnya mereka sampai di teras depan. Saling berhimpitan, dan terdorong oleh orang lain yang panik dan ketakutan. Neil melihat Damian yang sedang berbicara dengan Spencer di dekat taman buatan. Wajah kedua pria itu terlihat gusar dan Neil semakin yakin ada sesuatu yang salah saat masih belum melihat Chaterin di antara mereka.Matilah aku.     Bab 1 Hentakkan musik terdengar ke seluruh penjuru ruangan, seolah disesuaikan dengan kerlap kerlip lampu kristal berbentuk bulat yang menggantung di atas kepala lautan manusia. Neil duduk di kursi bar sambil menyesap wiski. Kepalanya sesekali menoleh ke belakang untuk memperhatikan orang-orang yang tengah berdansa.Banyak wanita yang sedang meliukkan tubuh. Mereka mengenakan baju sangat pendek hingga membuat Neil khawatir akan membuat gadis-gadis itu menari telanjang tanpa mereka sadari. Dia meringis saat wanita berambut merah mendekat ke arahnya, wanita itu memakai atasan kemben yang bahkan hampir memperlihatkan payudaranya yang besar secara keseluruhan.Apa kau ingin berdansa denganku? tanya wanita itu setelah berhenti di samping Neil. Dengan sengaja dia menggesekkan payudaranya yang besar di lengan pria itu.Tidak, terima kasih. Aku sedang menunggu seseorang, Neil menjawab tanpa menoleh sedikitpun, dia hanya menatap tangannya yang sedang mengusap tepian gelas.Wanita itu mendengus, lalu dia melingkar kan tangannya di bahu Neil. Kau menolakku bahkan sebelum melihat diriku secara langsung, payudaranya terjepit diantara mereka.Dengan terpaksa Neil menoleh, wanita itu menyeringai sambil menjalankan tangannya di rahang pria itu. Kau tampak luar biasa, maukah kau pergi ke kamar kecil denganku? Tatapannya seolah ingin melahap Neil saat itu juga, Kita bisa melakukannya di sana, aku tidak keberatan. Sungguh.Neil hanya menggeleng, bukannya dia tidak ingin. Bisa saja dia pergi dengan wanita itu ke kamar kecil dan menyetubuhinya di sana. Tapi untuk kali ini dia sedang tidak ingin bersikap brengsek, lagipula dia berada di sana adalah untuk bertemu dengan seseorang yang sudah membuat adrenalinnya terpacu. Sejak bertemu dengan wanita itu, hasratnya pada wanita lain menjadi, sedikit redup.Tidak, manis. Aku sedang tidak ingin terburu-buru, temanku sebentar lagi akan datang, Neil berusaha menepis tangan wanita itu dari pundaknya.Kalau begitu ayo kita cari kamar dan habiskan waktu sesuai keinginanmu, aku tidak keberatan jika harus berbagi, wanita itu memutar tubuh Neil dan meletakkan ke dua tangannya di leher pria itu. Neil meringis dalam hati, dia menyesal karena sudah memilih kata-kata yang salah. Dia bermaksud kata tidak-ingin-terburu-buru itu adalah untuk wanita yang akan ditemuinya.Aku tidak ingin, percayalah. Jika aku pergi denganmu, kau tidak akan mendapatkan apa yang kau inginkan.Kenapa? Wanita itu mengerling nakal seolah yakin dengan kemampuannya untuk menggoda pria.Well, sebenarnya dia adalah wanita ke lima yang menganggunya sejak dia duduk di sana, yang lain dapat dia singkirkan dengan mudah karena masih mengerti arti penolakan. Tapi wanita yang ini; sangat keras kepala dan sepertinya dia tidak pernah ditolak oleh pria sebelumnya. Neil sudah akan membuka mulut dan memberi alasan lain untuk membuat wanita itu menjauh, namun seseorang sudah merenggut wanita itu dari sisinya.Karena aku akan membakar rambutmu jika kau menggodanya lagi! Neil tahu suara siapa itu.Apa yang kau lakukan? Dasar wanita jalang! Wanita itu berpegangan pada pinggiran meja bar, sebelumnya dia ditarik dan didorong hingga hampir terjungkal ke lantai. Namun ucapan selanjutnya yang akan dilontrakan wanita itu tersangkut ditenggorokannya, dia menatap wanita yang baru saja menariknya dari dekapan Neil dengan mulut menganga.Berani sekali kau berkata seperti itu, masih berani melawan, hah? Wanita yang baru datang itu melipat tangan di depan dada, hingga membuat payudaranya terdorong naik.Sial, Monica! Wanita itu mengumpat, dia melirik Neil dengan tatapan kesal sebelum berjalan ke arah kerumunan orang yang sedang berdansa.Well, aku tidak tahu jika kau memiliki kemampuan untuk mengusir wanita penggoda, Neil menepuk bangku kosong yang ada di sampingnya.Monica mendengus sambil tersenyum masam, dia duduk di bangku sambil memesan margarita, lalu dia berpaling kepada Neil dan tidak melepaskan pandangan dari pria itu saat dia bicara. Sebenarnya aku tidak ingin membuat orang lain kesal. Tapi melihat dia menggodamu, rasanya itu setimpal.Yah, dan terima kasih sudah membantu, Neil mengangkat gelas miliknya, dia mendekatkan pada gelas Monica yang baru diantarkan bartender. Bersulang, dan tolong ceritakan kenapa dia melarikan diri setelah melihatmu?Monica menyesap margarita miliknya, lalu dia menatap Neil dengan pandangan ragu untuk beberapa saat, namun kemudian wajahnya kembali ceria seperti semula. Dulu aku sangat terkenal di sini, dia mengedikkan bahu dengan acuh, seolah topik yang sedang mereka bahas bukanlah hal yang menarik.Dia tidak menyadari bahwa menurut Neil itu adalah hal yang sangat menarik. Apa kau sering membuat kekacauan di club? Sudut bibir Neil terangkat, pria itu menganggap Monica cukup untuk menjadi masalah bagi wanita lain. Well, dia memang luar biasa cantik dengan tubuh berlekuk dan kedua kaki jenjang, serta wajah yang terlihat seperti Amanda Seyfried.Neil yakin para wanita cantik akan merasa iri dengan apa yang dimiliki wanita itu, lagipula Monica terlahir sebagai anak dari pengusaha mapan yang sangat terkenal. Sepertinya orang tua gadis itu memiliki standar mereka sendiri untuk memilih calon suami bagi Anaknya, dan sepertinya Monica sangat dekat dengan Spencer.Aku rasa kau tidak perlu mengetahuinya, Monica memilih untuk menghindar dari pembahasan tentang masa lalunya. Sekalipun dia tidak merasa menyesal atas apa yang telah dia lakukan di masa lalu, tapi jika berhadapan dengan pria seperti Neil; rasanya dia tidak ingin mengambil resiko.Baiklah, mari kita bersenang-senang, Neil menyetujui, meskipun dia sangat ingin tahu. Tapi Monica sudah menolak untuk menjawab, dan dia tidak mau menjadi brengsek karena memaksanya.Selanjutnya mereka benar-benar bersenang-senang, dan pulang ke rumah pada pukul dua dini hari. Monica bersikeras mengajaknya menginap, diam-diam mereka saling menyimpan gairah terpendam saat di acara penggalangan dana malam itu. Mereka nyaris bercinta di belakang gedung dengan penuh gairah, dan jika bukan karena kekacauan yang terjadi. Keduanya pasti sudah saling merasakan tubuh masing-masing.Neil memutuskan untuk menurut, lagi pula dirinya kebetulan sedang mengambil libur setengah hari. Setelah dia bekerja keras untuk menggantikan Damian di perusahaan, menjadi orang kepercayaan dari pemilik Fitzgerald International Security yang tidaklah mudah untuk dilakukan. Dia harus mengerjakan tugas lapangan serta membereskan berkas-berkas yang belum sempat diperiksa oleh atasannya tersebut.Neil tertawa saat Monica menarik tubuhnya tepat setelah pintu tertutup, mendorongnya ke dinding dan membenamkan ciuman panjang penuh gairah.Oh, Tuhan. Aku sudah menunggumu sejak berdansa tadi, gadis itu mencoba untuk melepaskan kancing kemeja yang dipakainya, namun pada akhirnya semua kancing tersebut berhamburan ke lantai saat Monica menarik kemejanya dengan sekuat tenaga.Kau tidak sedang berbohong ternyata, Neil terkekeh, tangannya menangkup bokong gadis itu dan memutar tubuhnya. Aku sudah menunggumu sejak pesta penggalangan dana malam itu, bisik Neil serak di telingan Monica. Dia menekan tubuh Monica di tembok sambil mendaratkan banyak ciuman di sekitar leher, dan merambat naik menuju bibir ranum yang berwarna merah. Dia menatap gadis itu untuk sejenak, menikmati ekspresi mendamba dan mata yang sudah dipenuhi oleh kabut gairah.Sialan, Monica terlihat sangat cantik dengan napas memburu yang membuat dadanya bergerak naik turun, bibirnya terbuka seolah memanggil Neil untuk terus mengecap dan tidak meninggalkannya.Aku menginginkanmu, please! Monica mengerang sambil menjalankan tangan di antara tubuh mereka, dia membuka celana jins yang dipakai Neil dengan kecepatan yang mengejutkan.Oh, ya! Neil mengerang saat tangan Monica menangkup kejantanannya. Lalu tangan gadis itu menekan, memijat dan mengusap dengan kekuatan yang membuatnya menjadi gila.Sialan, baby. Sepertinya ini tidak akan lama, dia membuat tubuh Monica untuk berbalik memunggunginya. Menarik gaun yang dipakai gadis itu dan merobek celana dalam berenda yang dipakainya, dengan cepat dia meraih bungkusan foil yang ada di dalam saku belakang dan merobeknya, Neil membalut kejantanannya dengan kondom. Tangannya meraih ke dalam lekukan yang ada di antara kaki Monica. Sangat basah, dia bergumam di telinga gadis itu sambil menjalankan ciuman di sepanjang leher.Oh, ya. Aku sudah sangat siap, Monica mendesah, dan berusaha meraih pusat tubuh Neil untuk diarahkan ke lubang masuknya. Dia merasa sangat sakit oleh kebutuhan yang menyiksa.Aku akan masuk, baby, Neil memposisikan kepala kejantanannya di inti tubuh wanita itu, lalu dengan satu dorongan kuat dia memasukki Monica.Mereka mengerang bersama saat Neil sudah masuk sepenuhnya, itu terasa luar biasa, mereka melakukannya sambil berdiri. Bersandar pada tembok dan masih menggunakan pakain lengkap. Hanya gaun Monica yang diangkat keatas, kemeja Neil yang sudah tidak memiliki kancing masih menempel di tubuhnya, sementara celana jins-nya bergulung di sekitar paha.Ya Tuhan, Ya Tuhan! Monica berteriak saat hujaman Neil berubah semakin cepat, pria itu keluar masuk dengan kecepatan yang membuatnya gila.Ya, baby, Neil terus menghujam, tangan kanannya menangkup payudara Monica, sementara tangan yang satu lagi bermain dengan klitoris yang sudah membengkak dan basah. Datanglah untukku, ucapnya sambil terus menambah kecepatan hujaman. Dia merasa tarikan orgasme sudah terasa dekat, Neil ingin gadis itu datang sebelum dirinya.                  Bab 2 Monica merasa sesuatu yang besar menariknya ke dalam pusaran rasa nikmat. Setiap hujaman yang dilakukan Neil nyaris membuatnya gila. Dia berteriak saat gelombang dahsyat menyapu dirinya, menariknya ke dalam pusaran rasa nikmat yang sudah tidak bisa ditahan. Hingga akhirnya dia terjatuh pada rasa nikmat yang membuat tubuhnya bergetar. Dia meledakkan cairan hangat hingga membuat lututnya terasa goyah.Wow, Neil memang luar biasa, dia merasa seperti baru saja hancur berkeping-keping dan saat ini perasaan itu kembali ditarik. Pria itu menghujam dengan cepat dan tidak melepaskan tangan dari tonjolan kecil yang ada di antara kakinya, menariknya kembali pada sensasi nikmat yang baru beberapa waktu lalu dia alami. Dia merasa kejantanan Neil membengkak, hingga pada akhirnya pria itu datang bersama dengan orgasme susulan yang membuat kepalanya terasa pusing.Luar biasa, baby, Neil menarik diri sambil mencium rambut Monica. Dia menarik kondom dan membuangnya ke tempat sampah yamg ada di pojok ruangan. Kemarilah, ijinkan aku mengurusmu, dia memberi ciuman singkat lalu mengangkat tubuh gadis itu ke dalam pangkuannya. Tunjukkan kamar mandinya padaku, please!Lurus, lalu belok kanan, Monica memberi pengarahan saat mereka sudah berada di ruang santai, Di sana ada kamarku, dan ada kamar mandinya, dia membenamkam wajah di dada Neil yang terasa keras dan hangat. Sungguh menyenangkan.Well, mari kita buat dirimu nyaman, Neil masuk ke dalam kamar dan langsung membawa Monica ke kamar mandi. Dia mendudukkan gadis itu di atas meja granit warna violet, Tunggu di sana dan jangan kemana-mana. Perkataannya dijawab Monica dengan sebuah cengiran menggoda.Neil mengisi jacuzzi dengan air hangat, lalu dia berjalan menuju botol yang berjejer di dekat pintu kaca. Dia membuka dan mengendus, setelah menemukan wangi yang cocok lalu dia menungkannya ke dalam bak mandi untuk membuat sedikit busa.Well, sudah siap. Mari kita manjakan dirimu, baby, dia membawa gadis itu dalam gendongan, lalu menyuruh Monica berdiri di samping jacuzzi. Neil menarik lepas gaun yang dipakai Monica melewati kepalanya, lalu dia membantu gadis itu untuk masuk ke dalam air.Terima kasih, Monica bergumam sambil memejamkan mata, dia merasa sangat dimanjakan karena saat ini tangan Neil yang beberapa saat lalu membelai kewanitannya sedang memijat kepalanya dengan telaten. Ini sangat enak, tambahnya.Itulah tujuanku, Neil menuangkan shampo ke telapak tangannya, lalu dia membasahi rambut Monica dengan air dan melanjutkan memijat kulit kepala gadis itu.Oh, ini luar biasa, Monica tidak menyangka jika pria segagah itu bisa melakukan pijatan yang sangat nikmat, kepalanya terasa sangat nyaman. Dan ketika tangan itu berpindah ke area pundak, kenyamanan yang sama segera menyebar; urat-uratnya terasa rileks. Tangan Neil sesekali menyentuh tulang selangkanya. Monica sudah berusaha untuk menenangkan diri. Tapi semakin lama kulit mereka bersentuhan, dia merasa hasratnya ikut tersulut seirama dengan pijatan Neil yang terasa luar biasa.Apa kau tidak ingin bergabung denganku? Monica menawarkan diri. Matanya terpejam saat menikmati sensasi yang baru pertama kali dirasakan. Sebelumnya, dia tidak pernah membawa seorang pria pulang ke rumah. Tidak pernah membiarkan seorang pria mengurusnya--dia yakin tidak ada diantara mereka yang mau melakukan hal seperti ini--dan entah kenapa, dia bersikap terbuka pada pria itu.Entah karena Neil mengenal Spencer dan membuat Monica merasa tidak sungkan untuk membuka diri, atau karena pria itu benar-benar membuatnya merasa nyaman, seharusnya dia tidak boleh melakukan hal ini. Karena dalam kamus hidupnya; membawa seorang pria pulang ke rumah adalah hal yang dilarang. Tapi bersama Neil... Monica tidak bisa berhenti. Dia tidak perduli apapun selalin melihat pria itu bergelung di atas kasur tempatnya berbaring setiap malam. Ya, Tuhan dia pasti sudah benar-benar gila.Aku akan membuatmu nyaman terlebih dulu, karena selanjutnya kemungkinan besar kau tidak akan memiliki waktu untuk beristirahat. Perkataan Neil itu sudah membuat kewanitaan Monica menjadi lebih basah dari sebelumnya.Oh, percayalah. Aku sudah siap untuk melakukan hal apapun itu, Monica memutar kepala dan meraih wajah Neil dengan ke dua tangannya. Dia mencium pria itu dengan rakus, menekan, membelai, menghisap, dan sesekali dia menggigit bibir Neil sebagai pelepasan rasa frustasinya. Dia menginginkan pria itu untuk kembali berada di dalam dirinya. Lepaskan pakaian sialan itu, dia mendorong Neil; membuat pria itu terkekeh.Baiklah, baby. Aku akan mengikuti apa yang kau perintahkan, Neil melepaskan kemeja yang sudah tidak berkancingnya, lalu dia menurunkan celana jeans dan melangkah keluar saat celana itu sudah teronggok di lantai. Monica merasa napasnya tercekat, tubuh kecoklatan pria itu tampak berkilau saat terkena cahaya lampu. Otot bisepnya terlihat sangat kekar dan membuat Monica ingin menghujaninya dengan ciuman. Dadanya kokoh dan bidang, dihiasi sedikit bulu-bulu halus yang menggemaskan. Neil memiliki perut six pack yang ingin dijilat setiap centinya oleh Monica. Dia yakin tidak akan pernah bosan akan hal itu. Lalu penglihatan Monica bergerak turun menuju lekukan V yang ada di pinggang pria itu. Oh, itu luar biasa indah, lalu tatapan berhenti di selangkangan Neil, dia baru menyadari bahwa pria itu sangat besar.Apa kau sudah menikmati pemandangannya? Neil menyeringai, dia sadar betul bahwa Monica memperhatikan tubuhnya dengan sangat detai. Ini kali pertama mereka telanjang tanpa terburu-buru untuk bercinta, Apa aku sudah boleh masuk? Neil kembali bertanya saat dia melihat Monica masih tidak mengalihkan pandangan dari kejantanannya.Oh, ya kemarilah pria besar, Monica terkekeh saat mengucapkan sebutan baru tersebut. Neil masuk ke dalam Jacuzzi, dia mendorong tubuh gadis itu agar berada di atas tubuhnya. Kejantanannya yang sudah menegang sejak tadi, kini sudah menjadi keras sepenuhnya saat bergesekan dengan punggung Monica yang licin.Neil menghujani leher wanita itu dengan ciuman, sementara tangan besarnya menyelinap di daerah kewanitaannya. Neil memasukkan satu jari saat Monica memutar kepala dan mencium bibirnya. Ibu jari Neil membelai klitoris gadis itu, dan sesekali dia menjentikkannya hingga membuat gadis itu terlonjak pelan.Sialan, kau bisa membunuhku big boy! Monica mencengkram tangan Neil saat pria itu berhenti menggodanya. Tubuh Neil bergetar saat dia tertawa dalam ciuman mereka.Monica menjalankan tangannya untuk membantu tangan Neil agar bergerak kembali. Pusat tubuhnya terasa sakit dan membutuhkan sesuatu untuk membuatnya datang. Tadi dia sudah hampir mecapai puncak ketika pria itu memutuskan untuk berhenti dan menggodanya di tepian.Kau telihat sangat sexy, baby, Neil membelai dan membuat jarinya keluar masuk bersamaan dengan tangan Monica.Gadis itu membelai dirinya sendiri sambil melengkungkan tubuh. Kepalanya bersandar di lekukan yang ada di antara leher dan pundak Neil. Tubuh Monica mengejang dan dia mendesah panjang saat orgasme menjatuhkannya dari tepian, membuatnya hancur menjadi ribuan keping.Sepertinya malam ini aku akan terus mendapatkan siksaan seperti ini, Monica bekata dengan napas terengah, sisa orgasme masih membuat kepalanya sedikit berputar. Sial, Neil bisa membuatnya masuk ke dalam koran dengan judul berita 'Gadis yang mati setelah mengalami banyak orgasme.'Well, aku baru memulainya, baby. Neil membelai payudara Monica. Ibu jarinya yang hebat dijentikkan di sekitar niple hingga membuatnya mengeras. Dia mencium gadis itu dan memastikan bahwa dia sudah kembali siap. Setelah mengetahui bahwa gadis itu sudah kembali basah, lalu dia mengarahkan kepala kejantanannya di pintu masuk, menggesek pelan dan sesekali menggoda dengan hanya membuat pusat tubuh mereka bersentuhan.Sialan. Jangan menggodaku! Monica menepis tangan Neil yang memegangi bokongnya. Dia bergerak pelan membawa kejantanan Neil untuk memasukki tubuhnya. Mereka mengerang bersama-sama saat milik pria itu sudah berada di dalam diri Monica.Aku akan memulai, jadi bersiaplah! Neil memperingatkan.Oh, ya! Ya! Monica berteriak saat Neil menghujam dengan sangat kerasa dan cepat, pria itu terus menghujam ke dalam dirinya dengan kecepatan yang membuatnya gila. Neil bahkan seolah tidak merasakan lelah saat dia terus menghujam tanpa mengambil jeda. Apa dia meminum obat kuat? Entahlah, yang jelas saat ini Monica sudah hampir mencapai puncak.Hujaman Neil berubah pelan dan itu membuatnya frustasi. Dengan satu gerakan Neil menarik tubuh Monica dan membuat gadis itu berbalik untuk menghadapnya. Dia kembali menghujam masuk dengan satu sentakan dan sukses membuat gadis itu datang dalam pelukannya. Otot kewanitaannya mengejang hingga beberapa saat. Monica terengah di dada pria itu saat Neil berhenti untuk memberikan ciuman di pelipisnya.Luar biasa, Monica mendesah sambil berusaha menenangkan detak jantungnya yang masih berdetak dengan cepat.Terima kasih, Neil menarik wajah Monica dan membungkam mulut gadis itu ciuman. Aku senang kau terus datang untukku, dia kembali bergerak, menghujam, berputar, menggoda dan sesekali mulutnya mengigit pelan payudara Monica. Lalu dia menyembuhkan rasa sakitnya dengan menjalankan lidah di sekitar bekas giginya.Lima belas menit kemudian dia membawa tubuh gadis itu untuk duduk di tepi Jacuzzi. Dia menghujam dengan kekuatan penuh. Tangannya meraba di semua titik sensitif yang membuat Monica tidak bisa diam. Gadis itu benar-benar di buat gila oleh tangan, mulut, dan kejantanan Neil yang bekerja pada tubuhnya.Neil merubah posisi agar Monica memunggunginya. Kewanitaan wanita itu tampak merah dan bengkak. Dengan satu dorongan kuat dia memasukki tubuh wanita itu dari belakang. Hujamannya tidak pernah berkurang, bahkan saat ini semakin kuat saat Neil merasa gelombang orgasmenya yang sudah terasa dekat. Monica sudah mendapat triple orgasme yang membuat suaranya berubah serak. Neil mengerang panjang bersama hujaman terakhir, dia menumpahkan benihnya di dalam tubuh Monica.Ya, Tuhan kau luar biasa nikmat, Neil menyandarkan tubuh di punggung gadis itu. Mereka masih berada dalam posisi setengah membungkuk. Dia sengaja ingin menikmati kehangatan Monica yang membalut kejantanannya.Itu mungkin karena kita tidak memakai pengaman, jawab Monica enteng.Sial! Bagaimana ini? Neil menarik diri dengan terlalu cepat, hingga membuat tubuhnya oleh dan terjatuh. Sial! Dia kembali mengumpat saat tubuhnya terhempas di lantai. Monica terkikik melihat tingkah pria itu, Ya, Tuhan jangan tertawa, bagaimana jika aku membuatmu hamil? Sungguh aku lupa dan tidak bermaksud--Monica membungkam perkataan Neil dengan mendaratkan ciuman di bibir pria itu. Aku minum pil, jadi kau tidak perlu khawatir, ia berusaha menenangkan.Ugh! Syukurlah, tadi aku benar-benar sangat takut. Neil membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Monica hanya menurut, dia tidak akan membahas lebih lanjut mengenai resiko jika tidak menggunakan pengaman saat bercinta. Itu rasanya luar biasa, baby.Apa itu pertama kalinya untukmu? Monica menarik diri dan menatap Neil dengan senyum jahil.Yeah, kau membuatku kehilangan control. Neil mengedikkan bahu, dia tidak pernah hilang kendali seperti ini sebelumnya. Monica sudah membuatnya kehilangan akal sehat dan melupakan keamanan. Tapi melihat percintaan yang baru saja dialaminya. Wow, itu jauh lebih sepadan daripada menggunakan benda tipis sialan itu--kondom.  Bab 3 Satu jam kemudian mereka sudah bergelung di atas kasur. Setelah melakukan percintaan lambat yang membuat keduanya kembali berkeringat. Monica menghirup aroma oriental fougere dan patchouli yang menempel di tubuh pria itu, menyandarkan wajah di dada bidangnya.Aku senang kau mau menginap, Monica mendesah puas dalam pelukan pria itu. Tubuh mereka dibalut selimut tanpa mengenakan apapun di dalamnya.Aku juga senang bisa berada di sini bersamamu, Neil mencium kening Monica dan meminta gadis itu untuk tidur. Aku juga akan tidur, dan mengumpulkan tenaga. Aku tidak ingin menjadi lemah saat terbangun nanti, gumam Neil sambil memejamkan mata.Memangnya apa yang akan kau lakukan saat bangun nanti? Monica bertanya dengan kesadaran yang mulai menipis.Aku tidak ingin, menjadi tidak berguna jika kau kembali menginginkanku saat bangun nanti, Neil terkekeh pelan. Ia juga mendengar Monica terkikik sebelum kesadaran mereka direnggut oleh rasa ngantuk yang sangat kuat.Mereka tertidur. Neil memeluk tubuh Monica di tangan kanannya, gadis itu bergelung dengan nyaman dan melingkarkan tangan di perut Neil yang rata dan berotot. Mereka hanya memiliki waktu tiga jam sebelum jam tujuh pagi. Dua jam yang baru saja dilewati adalah percintaan terhebat yang pernah dirasakan Monica dalam hidupnya. Well, sebenarnya Spencer juga hebat dalam hal ini, tapi itu sudah terlalu lama dan saat itu mereka masih muda. Tentunya otot Spencer tidak seperti tubuh Neil yang seperti ini dalam pelukannya, dan Spencer pasti akan membunuh Monica jika pria itu tahu dirinya dibandingkan dengan orang kepercayaan Damian. Neil dan Spencer berteman baik, dan Monica tidak tahu apakah pria yang ada dalam dekapannya ini bisa menerima masa lalunya yang suram. Sulur-sulur cahaya dari jendela kamar menerpa wajah Monica. Ia mengerang saat merasakan sinar matahari yang hangat membuatnya terjaga. Dan kemudian menyeringai saat teringat malam fantastis yang sudah dilewatinya bersama Neil. Tapi begitu ia membuka mata pria itu tidak ada di sampingnya.Sial!Setengah berlari dia keluar dari kamar, berhenti di depan pintu dapur saat menemukan Neil sedang menuangkan sirup ke atas pancake yang sepertinya masih hangat. Pria itu menoleh ke arahnya, lalu dia membeku saat menatapnya.Kau sudah bangun rupanya, Neil tersenyum dan tidak melepaskan tatapannya dari Monica.Pria itu tampak seksi dengan kemeja yang tidak dikancingkan—karena kancingnya sudah hilang semua—celana jeans nya menggantung rendah hingga menampilkan bagian perut bawahnya terlalu banyak. Monica menelan ludah saat membayangkan apa yang ada di antara kaki Neil. Dia menelan ludah dengan susah payah saat membayangkan sesuatu yang keras itu sudah membuatnya orgasme enam kali dalam semalam.Apa kau menginginkan aku lagi, baby? Neil seolah mengerti apa yang sedang dirasakannya.Monica menggelengkan kepala dengan wajah memerah. Sekalipun dia sangat menginginkan pria itu, perutnya sangat lapar. Dan wangi bacon sialan itu sudah memanggilnya untuk duduk di meja makan.Aku terkejut karena tidak menemukanmu di kamar, jadi aku berlari karena..., Monica mengigit bibirnya saat dia tidak berani melanjutkan, siapa dirinya hingga berani mencari Neil jika memang pria itu ingin pulang ke rumahnya sendiri?Apa kau berpikir aku akan pergi diam-diam saat kau tidur? Neil tampak tersinggung, dia menegakkan bahunya saat berjalan ke arah Monica.Hm... Mungkin, dia menjawab dengan lutut yang terasa goyah. Neil menatapnya dengan tatapan penuh intimidasi. Begini, biar aku luruskan, Monica bergerak mundur hingga tubuhnya membentur sofa dan membuat tubuhnya terlentang. Aku tidak memiliki pengalaman dengan membawa seorang pria menginap di rumah, dia melanjutkan.Jantungnya sudah memukul rongga dadanya dengan sangat cepat, dia khawatir organ itu akan melompat keluar tanpa meminta ijin terlebih dulu padanya. Baby, aku bukan pria yang seperti itu. Neil mencondongkan tubuhnya, Aku kira kau menginginkanku.Monica mengernyit, lalu dia bertanya, apakah terlihat jelas?Ya, kau berlari ke dapur dan memandangi selangkanganku dengan wajah merona dan kau juga berdiri di depan pintu itu tanpa mengenakan apapun.Mata Monica melebar saat dia menyadari bahwa dirinya tidak berpakaian sama sekali.Sial. Ini sangat memalukan!Neil menyerangnya dengan ciuman selamat pagi berlebihan yang membuat Monica harus melengkungkan jari kaki saat bibir pria itu berpindah ke payudaranya. Saat dia mencengkram rambut Neil dan memintanya untuk tidak berhenti, seseorang menekan bel dan membuat mereka berhenti.Siapa? Neil bertanya dengan polos.Sebentar, biar kulihat, dengan terpaksa Monica memaksa Neil untuk bergeser dari atas tubuhnya, dia berjalan menuju pintu lalu mengintip melalui interkom. Sial! Aku lupa kalau hari ini Tommy akan kemari, Monica panik saat dia berlari ke arah Neil. Buka saja pintunya, aku akan mandi dan tolong katakan padanya aku akan segera bergabung dengan kalian, dia sudah bersiap untuk berlari ke dalam kamar saat Neil menahan tangannya.Hey! Kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau kau sudah memiliki pasangan? Ada kemarahan dalam nada suara pria itu.Namun Monica malah tersenyum dan mencium singkat bibir Neil. Tenanglah, dia hanya Kakaku, jawabnya sambil mengedipkan mata, lalu dia berbalik dan segera menuju kamar.Apa? Kakakmu? Neil menatap pakaiannya yang tidak rapi sama sekali, celananya kusut, sementara kemejanya sudah tidak memiliki satupun kancing yang masih menempel. Bagus! Pertemuan pertama dengan keluarga Monica dengan kondisi yang mengerikan, dia berjalan menuju pintu dan membukanya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan