BERTAUT 32

264
54
Deskripsi

Sejak kejadian pingsan beberapa hari lalu arya tidak pernah melepaskan pandangannya dari manda. Sudah berulang kali arya mengajak manda untuk periksa, namun wanita itu terus saja menolak dan mengatakan tubuhnya tidak apa-apa.

Dan hari ini kembali manda mengerjakan pekerjaan sebagai seorang brand ambasador dari salah satu produk kecantikan. Hari ini agenda manda adalah membuat video singkat serta photoshoot untuk produk terbaru ini.

Arya duduk cukup jauh dari tempat pemotretan karena ia harus sadar bahwa ia tidak ada kepentingan disini, selain mengawasi sang isteri. Sedang cika selalu berada di sekitar manda, ia juga rutin memberikan air putih untuk wanita itu selang beberapa menit sekali, dan tentu saja itu perintah tegas yang harus dijalankan dari arya.

Setelah selesai sesi pemotretan manda diminta untuk mengganti bajunya karena sesi selanjutnya adalah pembuatan video.

"Ganti kostum sekalian break ya." Teriak salah seorang photografer.

Manda di dampingi cika bergegas menuju ruang wadrobe dan arya tetap menunggu di tempatnya.

Saat masuk ke dalam ruangan wardrobe disana ada salah satu crew wanita yang tengah memakan rujak buah.

Tentu saja manda tergiur melihat sambal rujak yang kental dan ditaburi kacang halus di atasnya. Dan jangan lupakan buah-buahan yang ada pun terlihat sangat menggiurkan.

"Mba manda, mba cika ayo ngerujak. Tadi beli di jalan enak banget." Ajak wanita tersebut yang menyadari kehadiran manda dan cika diruangan yang sama dengannya.

"Boleh icip ya mba, jadi kepengen." Ucap manda yang segera mendekati wanita yang tengah merujak itu.

Manda mengambil potongan mangga muda dan mencolekkannya ke sambal rujak. Wanita cantik itu langsung memasukkan potongan mangga dan sambel itu ke dalam mulutnya, dan sungguh rasanya enak sekali..asam manis dan pedas seolah menyatu di dalam mulut manda.

"Enak kan mba manda?" Tanya wanita itu tersenyum. Awalnya ia pikir manda akan menolak tawarannya namun rupanya artis cantik terkenal itu tanpa merasa jijik mengambil dan memakan rujak bersama dirinya.

"Nok jangan banyak banyak ah, nanti asal lambung naik." Peringat cika yang merinding sendiri melihat manda memakan buah mangga muda

"Esshhh enak loh ci. Cobain sini." Ajak manda yang entah sudah berapa kali mengambil rujak milik orang lain itu.

"Ga ah asemm." Jawab cika menggelengkan kepalanya.

Manda cuek saja, ia pun melanjutkan merujaknya hingga akhirnya buah dan sambal nya pun tandas.

"Wah abis mba." Ucap manda terkekeh pelan.

"Ga apa-apa mba manda, nanti kita beli lagi." Jawab wanita di hadapan manda sambil ikut tertawa.

"Ya udah ayo ganti baju dulu, abis itu istirahat bareng pak bos." Ujar cika mengingatkan manda tujuan mereka keruangan wardrobe.

"Oh ia ganti kostum ya, saya jadi keasikan ngerujak hehe. Bentar saya ambilkan bajunya ya." Wanita itu segera berdiri dari tempat duduknya. Ia meraih baju yang akan dikenakan oleh manda dan memberikannya pada cika.

"Yuk gw bantu ganti." Ajak cika kemudian.

Mereka pun masuk keruang ganti, dan dengan sabar cika membantu manda berganti pakaian dari gaun yang panjang nan ribet menjadi pakaian yang lebih santai namun formal.

Manda mengenakan pakaian atasan seperti model jas berwarna hijau terang dan juga sebuah rok sepan yang cukup ketat.

"Duuh kok kaya kekecilan ya?" Ucap manda yang kurang nyaman mengenakan pakaian yang satu ini.

"Bukan kekecilan, tapi lo nya makan mulu nok jadi gendutan.." jawab cika merapihkan rok span manda yang memang cukup mengepress di badan manda. Namun pakaian ini sangat cocok pada manda, karena manda terlihat semakin cantik saja.

"Kalo kata mas arya gw itu ga gendut ci, cuma berisi padet." Jawab manda dengan tawa gelinya. 
Cika ikut tertawa, ia lalu merapihkan pakaian atas manda.

"Warna bajunya kesukaan pak bos lagi." Ucap cika yang teringat akan warna kesukaan sang pak bos.

"Oh iya, dia seneng banget pasti liat gw pake ini." Ujar manda lagi. Ia memperhatikan pantulan tubuhnya di cermin. Dan benar kata cika ia memang terlihat semakin gendut, dan dibagian beberapa badannyapun menjadi lebih besar.

"Duuh jadi kaya menonjol semua ya ci?" Tanya manda lagi yang jadi kurang nyaman sendiri melihat tubuhnya.

"Hahah, kan udah dibilang." Jawab cika tertwa puas menatap wajah manda.

"Tapi bodo amat lah, take video terakhir ini." Jawab manda..ia berusaha membuat dirinya percaya diri dengan mengenakan pakaian apapun juga.

"Ya udah yok ke pak bos dulu, dia udah nanyain ni." Ajak cika kemudian setelah mendapat pesan dari arya.

"Ya udah yuk." Ajak manda kemudian.

Ia berjalan lebih dulu dan di susul oleh cika di belakangnya. Mereka segera menghampiri arya yang tengah bekerja dengan tab miliknya.

"Mas.." panggil manda.

Arya menaikkan wajahnya, ia sejenak terpana melihat penampilan sang isteri. Cantik namun tetap sopan, dan yang jelas rambut manda pun hari ini dibuat sedikit berbeda. Karena rambut pendeknya di sambung menjadi panjang dan tak lupa rambut itu pun di curly hingga membuat aura manda semakin terpancar saja.

"Hey.." manda menjentikkan jarinya di depan wajah sang suami.

"Cantik sekali." Puji arya yang masih teepesona oleh manda.

"Dari lahir." Jawab manda yang langsung duduk di sisi sang suami.

"Mau makan sesuatu ?" Tanya arya memperhatikan sang isteri yang dengan santainya meminum jus milik arya yang sudah habis setengah.

"Mau rujak mas." Pinta manda tiba-tiba.

"Ehh buset belom puas tadi makan rujaknya?" Tanya cika, arya menaikkam wajahnya dan semakin heran saja.

"Rujak? Tumben manda?" Tanya arya sedikit heran.

"Tadi ada crew makan rujak mas, terus aku minta eh malah nagih." Jelas manda sambil mengunyak cemilan milik arya.

"Apa jangan-jangan?"

"Ga hamil sayang, cuma lagi pengen aja." Jawab manda cepat. Bukannya ingin mematahkan harapan arya namun ia tidak mau terlalu berharap, karena nyatanya ia selalu saja dikecewakan karena beberapa kali melakukan tes di tespeck namun hasilnya masih garis satu.

"Hmm iya, ya udah nanti sambil pulang kita beli ya rujaknya." Jawab arya dengan lembut.

"Manda udah siap?" Teriak salah seorang crew memanggil manda.

"Iya bang siap." Jawab manda balas berteriak.

Ia segera mengelap mulutnya dengan tisu lalu meminta lipstiknya pada cika. Sebelum melanjutkan pekerjaannya manda menambah lagi pewarna bibirnya agar terlihat semakin freh saja.

Setelah itu manda segera melanjutkan kegiatannya dengan di temani arya yang menurut manda sangatlah sabar.

***

Manda tengah berbaring dengan kaki yang dinaikkan ke atas, kegiatan yang selalu ia lakukan setelah melakukan percintaan bersama sang suami tentunya.

Arya sudah sering melarang manda melakukan itu namun wanita itu tak perduli sama sekali. Ia masih menjalankan apa saja yang selalu dikatakan dokter kevin padanya. Ini semua adalah bentuk usaha manda demi hadirnya sang buah hati.

"Sudah setengah jam manda." Ucap arya yang baru saja keluar dari kamar mandinya dengan handuk yang melilit di bagian pinggangnya.

Manda pun menurunkan kakinya dengan pelan, ia merapihkan bathrobe yang melilit tubuhnya dan duduk di sisi ranjang.

"Pegel?" Tanya arya mengelus puncak rambut manda dengan lembutnya.

"Dikit." Jawab manda tersenyum kecil.

"Aku ambilin baju kamu dulu." Lanjut manda. Dengan langkah pelan manda berjalan ke arah ruangan yang menjadi tempat ia menyimpan pakaian dan perlengkapan lainnya.

Manda mengambil satu kaos oblong biasa dan celana pendek khas yang menjadi kesukaan sang suami, tak lupa juga mengambilkan dalaman untuk arya.

"Nih mas." Manda mengulurkan tangannya yang memegangi pakaian sang suami. Arya menrimanya lalu dengan santai ia memakai pakaiannya di hadapan manda.

"Mas laper ga sih?" Tanya manda lagi.

"Engga sih, tadi kan sebelum itu kita sudah makan." Jawab arya yang kini sibuk menyisiri rambutnya.

"Kok aku laper ya mas?" Keluh manda mengelus perutnya.

Arya melirik ke arah jam tangannya, masih pukul 9 malam dan sang isteri sudah merasa kelaparan setelah jam 8 tadi mereka baru saja makan malam.
Tapi mungkin efek percintaan mereka yang selalu saja brutal membuat perut manda kembali merasa lapar.

"Saya pesan online saja ya?" Tawar arya akhirnya. Ia tidak akan tega membiarkan manda kelaparan, apalagi semua karena dirinya.

"Ga ah, aku lagi pengen indomie mas." Jawab manda menggelengkan kepalanya. Ia tiba-tiba saja terbayang indomie dengan irisan cabai diatasnya.

"Mie?ini sudah malam."

"Sekali kali ya sayang,please." Rayu manda memasang wajah manjanya.

Arya berdecak, ia selalu saja kalah jika manda sudah merajuk seperti ini.

"Ya udah, saya buatin aja. Si mba pasti udah tidur, kamu bersihin badan dulu sana." Suruh arya kemudian.

"Yeayy, ya udah aku mandi. Kamu masakin ya enak ya, pake telor jangan lupa sama tambahin saus dan irisan cabe." Ujar manda dengan bawelnya.

Arya memandang sebal manda yang seenaknya saja menyuruh dirinya. "Ga jadi ni." Ancam arya kesal.

"Iya iya ih, galak amat sih..udah sana masakin ya sayang." Suruh manda sebari mendorong pelan tubuh arya kelur dari kamar mereka.

Manda memasuki bath room nya yang masih terasa harum karena arya baru saja mandi. Ia mengatur air hangat lalu mulai menyalakan shower.

Tetesan air hangat yang mulai membasahi tubuhnya membuat manda semakin rilex saja. Ia benar-benar merasa segar setelah tubuhnya terasa capek juga meladeni sang suami yang selalu saja mampu mengukung manda.

Manda tak berlama-lama mandi, setelah dirasa bersih wanita cantik itu keluar dari kamar nya dengan menggunakan gaun malamnya yang masih sopan. Lagipula malam ini rendi tak tidur dirumah nya, jadi manda tak perlu segan.

"Sayang, sudah jadi belum?" Tanya manda yang telah berada di belakang arya. Namun seketika manda terkejut karena dapur nya yang biasa bersih menjadi berantakan. Bungkus indomie berceceran di lantai dan cangkang telur juga tergeletak begitu saja di dekat kompor.

"Astaga mas..." Ujar manda nampak kesal. Dapur adalah salah satu tempat favorit manda jadi rasanya tak terima jika tempat kesukaannya ini begitu berantakan.

"Kamu ngapain dapur kita? Berantakan banget iih.." keluh manda sebal.

"Nanti mba yang beresin, nih mie kamu sudah jadi." Ujar arya memamerkan mie goreng buatannya pada manda.

Ya memang tidak buruk namun tetap saja manda masih tak terima dapurnya berantakan.

"Tapi dapur aku?"

"Ya besok kan mba bersihin, udah jangan lebay ya." Ucap arya dengan nada dinginnya.

Manda pasrah saja, ia lalu mengambil piring berisi mie gorengnya dan membawa ke ruang tengah.

"Mau pangsit ga manda?!" Teriak arya setelah manda baru saja duduk di sofa.

"Boleh sayang, tolong ya." Balas manda juga berteriak.

Arya pun menghampiri mandna toples pangsit yang memang selalu tersedia dirumahnya. Dan tak lupa arya juga menyeduh teh di gelas berukuran besar agar ia dan manda bisa menikmatinya bersama.

"Oh ya, sambil makan boleh ga kamu lihat dulu tanggal yang menurut kamu bagus untuk pertunangan rendi dan sisca?" Tanya arya tiba-tiba. Manda pun jadi teringat bahwa rendi dan sisca memang meminta tolong kepada manda untuk menetukan tanggal yang baik, karena mereka sangat percaya pada wanita cantik itu.

"Oh ya, sebentar."

Sambil mengunyah makananya manda membuka ponselnya, ia segera membuka aplikasi kalender dan sejenak memperhatikan deretan angka disana.

Dan seketika manda teringat sesuatu, bahkan ia sampai tersedak saking terkejutnya. Dan jelas arya segera mengulurkan air botol minum untuk sang isteri tercinta.

•To Be Continued•

Cusss coment. Mau up double, 170 like gmna? Wkwkwk tp cima sampe jam 6 ini ya. Kalo engga ya tunggu aja aku nulis lg. 😂🤪

Pokoknya jangan tnya manda hamil apa engga..karna ak jg ga tau,dokter yang tau. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Bertaut 33
234
66
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan