BERTAUT 06

188
34
Deskripsi

Arya keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan lilitan handuk di pinggangnya. Ia mengkerutkan dahinya saat mendapati kamar utama mereka gelap gulita. 

"Mati lampu apa ya?" Tanya arya pada dirinya sendiri.

"Man.!!" Teriak arya. "Ini sedang mati lampu?" Tanya arya lagi masih dengan teriakannya. 

Namun arya berjalan pelan menuju stop kontak, siapa tau dirinya lupa atau manda yang lupa belum menyalakan lampu kamar..

Klik... 

Benar saja, setelah stop kontak di tekan lampu seketika menyala. Namun wajah arya seketika terlihat terkejut saat mendapati manda yang tengah berbaring dengan menggunakan piyama kekurangan bahan namun di sukai oleh arya.

Bukan hanya itu saja, isterinya itu terlihat begitu menggoda ketika ia dengan sengaja mengigit buah ceri dengan gerakan slow motionnya. 

Arya meneguk ludahnya sendiri, manda memang selalu menjadi kelemahannya. Manda yang tidak menggodanya saja bisa membuat iman arya lemah, apalagi jika manda yang sudah beraksi menggodanya seperti ini. Dan sepertinya malam ini arya akan menghabisi manda hingga membuat manda memohon untuk dilepaskan olehnya. 

"Salahmu menggodaku." Bisik arya yang langsung mendorong tubuh manda agar terlentang dibawahnya. 

Arya segera menyerah bibir manda, dan rasa manis dari ceri seketika berpindah ke bibir arya dan itu semakin membuat arya penuh semangat.

Manda tersenyum dalam ciuman mereka, suaminya memang tidak bisa di tebak. Diluar ia terlihat seperti pendiam dan alim, namun siapa sangka arya akan berubah buas jika ia sudah di kuasai hasrat nya. 

Ciuman arya masih belum di lepaskan, tangan pria berkulit hitam itupun sudah berhasil menanggalkan lingerie yang dikenakan manda dan saat ini manda tak mengenakan sehelai benang apapun.

Tak mau kalah, manda juga dengan cepat menarik handuk sang suami hingga kini keadaan mereka pun sama sama tak mengenakan pakaian apapun juga. 

Tangan arya dan manda sudah tak bisa dikendalikan, mereka menyentuh apapun yang bisa mereka sentuh..bahkan kini arya telah berpindah posisi, kini ia sedang disibukkan dengan bagian dada manda yang terasa semakin berisi saja. 

"Emmmm..." Gumam arya yang nampak begitu menikmati gundukan dada sang isteri.

"Ahh mas.." desahan manda tak bisa ditahannya lagi. Ia meremas rambut arya yang sudah tak terkontrol sama sekali. Namun manda pun cukup menikmati semua permainan arya. 

Bagi manda melihat sang suami yang begitu liar di atasnya adalah sebuah kepuasan tersendiri. Karena itu artinya arya masih sangat mendambakan manda walaupun mereka telah sering melakukan aktifitas satu ini. Dan manda sendiri pun tidak akan pernah bosan, dan terkadang mereka mencoba hal hal baru yang bisa menambah sensai percintaan mereka. 

Toh yang mereka lakukan tidaklah salah,justeru mereka mendapatkan pahala dengan melakuakn aktifitas yang cukup menguras keringat ini.

*** 

Untuk hari ini arya mengantarkan manda ke lokasi dimana mereka akan melangsungkan pengambilan foto untuk sebuah majalah dengan sebuah brand yang memang telah mengikat manda sebagai ambasadornya. Seharusnya kegiatan ini dilaksanakan lusa, namun rupanya ada perubahan jadwal dan manda hanya menuruti saja.

Dan Hari ini isterinya itu sangat tampil cantik dengan gaun panjang berwarna merah serta tali kecil di bahunya. 

Beruntung tidak ada pakaian sexy seperti beberapa waktu lalu, dan saat itu manda harus menahan omelan arya karena ia harus mengenakan pakaian sexy untuk project tersebut. Dan sekarang manda mulai mengetahui bagaimana posesivenya sang suami terhadap dirinya.

"Oke manda sekarang tiduran ya," perintah salah satu tim fotografer.

Bagi manda soal pose bukanlah hal sulit. Ia segera berpose sesuai instruksi dan tentu saja hasil foto yang di depat pun sangatlah sempurna. 

"Oke good." Teriaknya yang begitu puas dengan hasil jepretan sang fotographer.

"Kita break dulu ya." 

Cika segera menghampiri manda dan memberikan botol minum milik wanita cantik itu.

"Mas arya dimana?" Tanya manda menaikkan kedua alisnya.

"Di sana sama pak rendi." Jawab cika menunjuk salah satu ruangan yang digunakan oleh arya dan juga rendi.

Manda berjalan pelan menuju ruangan dimana sang suami berada. Kedua pria itu terlihat tengah sibuk mengobrol berdua, dan manda tau mereka pasti tengah membicarakan pekerjaan keduanya yang memang cukup padat belakangan ini. 

"Yang." Sapa manda mendunukkan kepalanya dan memberikan kecupan dipipi arya.

"Sudah selesai?" Tanya arya sejenak. 

"Break dulu, satu sesi lagi." Jawab manda yang segera duduk di sisi arya dengan dibantu oleh cika karena gaun yang dikenakan manda cukup rumit. 

"Setelah dari sini kita langsung kerumah sakit ya untuk mendengar hasil kemarin dan kelanjutannya." Ucap arya mengingatkan manda tentang janji mereka dengan dr kevin.

"Iya sayang aku inget." Jawab manda menganggukkan kepalanya.

"Mau kopi ga? Kita pesen kopi sama cemilan ya." Tawar manda yang tengah membuka salah satu aplikasi untuk memesan makanan.

"Kopi 3 aja, kamu jangan minum kopi..pilih jus buah aja." Jawab arya. Manda mendengus kecil serta menggelengkan kepala. 

"Engga mau ih aku mau kopi yang." 

"Manda.. kita kan sedang promil, dan yang aku baca kopi ga baik." Jelas arya lagi dengan tatapan tegasnya.

Mau melawan namun manda takut, dan satu satunya pilihan adalah mengalah dan meunuruti saja sang suami.  

Ia memesan 3 kopi dan satu jus untuknya dan tak lupa juga manda membelikan cemilan, namun bukan hanya untuk mereka. Manda tak lupa juga membelikan cemilan untuk para crew yang ada di lokasi saat itu, begitulah manda wanita yang selalu peduli dengan orang sekitarnya. 

Setelah menyelesaikan syuting hari ini manda dan arya bergegas kerumah sakit dan mereka sengaja menyuruh cika dan rendi untuk pulang lebih dulu ke rumah.

Setibanya dirumah sakit seperti biasa manda dan arya masih harus menunggu giliran mereka. 

Jantung manda terasa berdebar debar apalagi setiap melihat ruang pemeriksaan yang mungkin akan menjadi tempat yang sering mereka kunjungi. 

Arya menyadari kegelisahan manda di sisinya, ia pun meraih tangan sang isteri serta mengelusnya. 

"Kita serahkan semua sama Allah ya, biarkan dia yang mengatur semua takdir hidup kita." Ujar arya dengan lembutnya.

Sejenak manda memejamkan matanya dan menghela nafas nya serta mengamini ucapan arya. 

Ya, saat ini manda hanya bisa berserah pada sang empunya kehidupan karena semua nya telah di atur Olehnya dengan sedemikian rupa. Dan sebagai manusia mereka hanya lah menjalankan semua dengan tegar apapun yang telah di takdirkan.

Manda melingkarkan tangannya di sekitar pinggang sang suami dan memeluk arya dengan eratnya. 

Saat giliran manda telah tiba, ia mengeratkan genggaman tangannya pada sang suami dan keduanya pun memasuki ruangan pemeriksaan Dr.kevin.

"Hallo bu manda pak arya apa kabar?" Tanya dokter kevin ramah dengan senyuman lebarnya. 

"Alhamdulillah baik dok." Kali ini arya yang bersuara karena ia masih melihat kegelisahan manda. 

"Bagaimana hasil USG kemarin dok?" Tanya arya kemudian. 

Dokter kevin terlihat masih tersenyum dan melirik ke arah kertas yang berisi hasil USG tranvaginal manda kemarin. 

Sejenak ia menatap manda dan ia bisa merasakan kegelisahan wanita cantik itu. 

"Bu manda ini salah satu wanita yang special loh." 

Manda dan arya menatap bingung ke adah dokter kevin karena tak mengerti maksud pria berkulit putih itu.

"Maksud dokter?" Tanya manda dengan kerutan di dahinya.

"Ibu mengalami rahim retrofleksi atau biasa disebut rahim terbalik, bisasanya 1 dari 5 wanita yang mengalami ini." 

Manda dan arya masih menyerngitkan dahinya, sedang dokter kevin terlihat mulai sangat serius. 

"Boleh jelaskan lebih detail dok?" Tanya manda yang sudah sangat penasaran, karena ia sama sekali tak mengenali penyakit satu itu. 

Dokter kevin terlihat tersenyun dan menganggukkan kepalanya.

"Rahim retrofleksi merupakan kondisi yang sering disebut rahim terbalik, karena posisinya yang menghadap ke belakang menghadap anus atau tulang belakang sehingga mulut rahim tartarik keatasRahim." Jelas sang dokter lagi berusaha menjelaskan dengan baik. 

"Jadi kondisi nya seperti ini." 

Dokter kevin memperlihatkan dua buah gambar sebagai alat agar arya dan manda tak bingung.

 

"Ini adalah rahim yang normal, dan ini adalah posisi rahim yang bu manda alami." 

Tess.. 

Tiba-tiba saja manda menangis, ketakutannya dari kemarin akhirnya terbukti dan dirinya tidak akan bisa memiliki anak dikarenakan rahimnnya yang unik.

"Hey tenang." Bisik arya mengelus lengan sang isteri dengan lembut.

"Apa itu penyebab isteri saya belum hamil dok?" Tanya arya kembali menatap lurus pada doktet kevin.

"Salah satu faktornya memang betul, tapi bapak dan ibu manda jangan khwatir. Memang wanita yang megalami rahim retrofleksi sedikit sulit untuk hamil tapi jika di tangani dengan baik dan benar insyaallah ibu dan bapak bisa memiliki anak, dan tentu nya itu semua juga atas seijin sang Kuasa." Jelas dokter kevin lagi.

Arya menganggukkan kepalanya, semoga saja apa yang dikatakan Dr.kevin benar bahwa mereka masih memiliki peluang memiliki anak walau dengan usaha yang mungkin lebih di banding pasangan lainnya. 

"Lalu bagaimana cara nya dok?" Arya kembali bertanya karena manda masih terlihat berusaha menenangkan dirinya.

"Kita mulai dengan cara alami dulu ya pak bu." Ucap dokter kevin menatap arya dan manda secara bergantian. 

"Mungkin ibu manda bisa memulai dari pola hidup sehat. Yaitu berolah raga, perbanyak makanan sehat dan buah. Lalu untuk minuman kemasan dan kopi kopian pun mulai di kurangi ya bu." Jelas dokter kevin menatap manda yang memandang dokter kevin dengan seriusnya. 

"Lalu di kurangi begadang nya ya bu manda." Lanjut nya lagi yang hanya di jawab dengan anggukan oleh manda. 

"Ada lagi dok?" Tanya manda akhirnya membuka suara. 

"Nah mungkin intensitas berhubungannyapun mulai dijadwalkan. Seperti seminggu 3-4 kali." 

Arya nampak salah tingkah sendiri mendengar dokter kevin menjelaskan tentang jadwal berhubungan antara ia dan sang isteri.

"Lalu boleh dijalankan, setelah berhubungan bu manda bisa berbaring dulu dengan posisi kaki yang dinaikkkan ke atas selama 30 menit. Dan di usakan jangan langsung mandi ya bu, agar sperma nya bisa mengenai rahim dan juga bertahan." 

Semua penjelasan sang dokter di simpan dengan rapih oleh manda dalam ingatannya. 

"Lalu dok jika kita sudah menjalankan itu semua tapi belum ada hasil bagaimana?" Tanya manda lagi. Ia amat takut saat ini, takut ia tidak bisa memiliki anak bersama sang suami. 

"Jangan berkecil hati ya bu manda. Nanti saya minta setiap bulan ibu bisa kontrol kemari ya, kita akan lihat bagaimana hasilnya..dan jika selama tiga bulan belum juga ada hasilnya kita akan coba cara lain." Jawab dokter kevin kembali memamerkan senyuman lebarnya. 

"Pokoknya kita akan berusaha yang terbaik ya pak bu. Dan jangan lupa selalu berdoa agar Allah kabulkan keinginan bapak dan ibu." 

Arya dan manda menganggukkan kepalanya walaupun jelas wajah keduanya terlihat begitu lesu.

"Saya berikan vitamin juga ya untuk bu manda dan pak arya." Dokter kevin terlihat menulis resep di atas kertas dan setelah itu memberikannya pada arya..

"Nanti sekalian dibuat jadwal kontrol lagi ya pak bulan depan." Ucap dokter kevin mengingatkan arya. 

"Baik dok, kalau begitu kami permisi ya." Pamit arya yang langsung menggandeng tangan manda dan membawanya keluar dari ruangan kevin.

Setelah manda dan arya keluar kevin meminta waktu break sebentar karena dirinya merasa perlu menghubungi sisca. 

Ia mencari nomer telepon sahabatnya itu dan segera menelpon nya. 

"Hallo sis." Sapa dokter kevin lebih dulu.

"Hay vin, gimana giman?" Tanya sisca yang saat itu berada di rumahnya. 

"Gw mau infoin tentang sepupu lo itu, pak arya dan bu manda." 

"Oh iya gimana? Everything it's okay kan?" 

"Not all sis." Jawab kevin yang seketika membuat sisca terkejut.

"Ada masalah?" 

"Bu manda mengalami rahim retrofleksi." Jawab kevin.

"Jelasin vin." Desak sisca yang terlihat begitu terkejut sekaligus penasaran. 

"Rahim terbalik sis, lo search aja lah nanti." Suruh kevin yang seperti nya malas jika harus menjelaskan lagi, terlebih melalui sambungan telepon.

"Terus gimana? Ga bisa sama sekali hamil?" Kembali sisca bertanya.

"Bisa sih, ya cuma harus agak ekstra lah." Jawab kevin yang akhirnya membuat sisca menghela nafas lega. 

Setidaknya masih ada harapan untuk arya dan manda memiliki anak, karena tak tega juga melihat jika manda dan arya tak memiliki keturunan nantinya.

"Hufft.." sisca menghela nafas nya lagi.

"Kalian harus kasih dukungan terus untuk dia. Karena biasanya wanita itu cepat stress apalagi mendapat kabar seperti ini." Saran kevin memberi masukkan pada sisca. 

"Iya siap vin. Thank you banget ya, dan gw mohon bantu mereka ya sekuat tenaga lo." Pinta sisca dengan sangat penuh harap.

"Pasti sis lo tenang aja ya..ya udah gw lanjut kerja lagi, bye.." 

Setelah nya kevin mematikan sambungan telepon mereka dan meletakkan ponselnya..ia kembali melanjutkan pekerjaan memeriksa beberapa pasiennya yang jelas sudah mengantri di depan. 

•To Be Continued•

Sepertinya baby belum bisa hadir. Tapi seperti kata dokter kevin kita ga boleh berkecil hati ya. 

Cobaan pasti ada dong dalam setiap rumah tangga. Dan disinilah keabaran arman di uji. Termasuk kesabaran kalian. 

Oh ya untuk masalah penyakit diatas aku jg dapet dr hasil search google. Jd kalo ada salah mohon di maafkan. 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya BERTAUT 07
190
40
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan