
Dia yang terbaik dari yang baik-baik. Perkenalan kami seperti hujan dan tanah. Awalnya, aku tak merasa ada perasaan terikat di antara kami. Aku merasa kami adalah dua bentuk yang ditakdirkan berbeda dalam kehidupan ini. Hujan turun dari atas, sedang tanah tumbuh dari bawah. Di antara kami udara membentang luas tanpa batas. Tapi kemudian tanpa kami sadari musim mempertemukan kami. Hingga pada musim hujan yang kesekian, aku sadar kami terikat satu sama lain.
Lihatlah betapa gersangnya aku tanpa hujan,...
Gelas Retak
6
0
2
Selesai
Cerita ini menjadi pemenang pertama sayembara cerita bersambung Majalah Femina 2013/2014.
4,097 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Gelas Retak (Bagian 2)
3
0
“Celaka!”“Apanya yang celaka, Bi?” tanya Lengtua ikut panik.“Tentang bayimu,” bisik Jamilah.“Bayiku?”“Bayimu membawa bala, Lengtua.”Lengtua terperanjat. Belum selesai kagetnya, Jamilah berkata lagi, “Kau dan bayi itu harus terpisah setidaknya satu laut. Sampai dia dewasa dan menikah. Balanya baru akan menghilang setelah ia menikah.”Cerita ini menjadi pemenang pertama dalam sayembara cerita bersambung Majalah Femina 2013/2014.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan