Ini adalah puisi tentang sakit hati dari rasa patah hati karena kekasihnya telah memutuskan cinta dan lebih memilih dia.
Jikalau cinta itu sulit dimengerti
Namun takdir rupanya lebih misteri
Teruntukmu yang wajahnya aku titipkan di angkasa. Wangi dirimu yang aku simpan di udara. Di waktu yang selalu tak perduli dan ketika sepi ada di malam gelap yang sehitam arang.
Aku nodai sang kertas saat hati tengah getas. Mempersiapkan kata-kata bercandu untuk meracuni pemikiranmu. Aku ingin menculik cinta. Menikamkan belati rindu. Menjadi pemanah rasa untuk membidik jiwamu.
Ketahuilah, aku ingin menjadi Rahwana karena rasa gila akibat cinta. Api cemburu telah membuatku jadi jalang, liar untuk ingin menangkapmu. Memenjarakan dirimu sebagai tawanan hasratku.
Bala tentara aksara tengah aku persiapkan. Panah-panah intuisi ingin meluncur mencipta tragedi. Kuda-kuda nafsu siap memburu. Siapkan saja sejarah untukku.
Aku Peringatkan sekali lagi, aku ingin menculik cinta. Karena benang tak boleh putus untuk dirajut. Laki-laki tak boleh dijadikan pengecut. Harga diri tetaplah harga mati untuk merebut cinta sejati. Mengertilah, walau kayu harus jadi abu tapi dia telah menghangatkan dirimu.
Jikalau cinta memang susah dimengerti. Namun takdir ternyata lebih misteri. Kertas telah mencecap dendam kesumatku. Pesaksian usai dibuat. Ia telah selesai aku nodai. Inilah bait sakit hati dari diri yang patah hati.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
