AKU SANG PENULIS (enam puisi pendek)

0
0
Deskripsi

Konten isi berisi karya 7 buah puisi. Tergolong puisi pendek yang saya kumpulkan di judul AKU, SANG PENULIS.

Rencananya mungkin akan berlanjut..

Itu saja, silahkan dinikmati…

Mohon komentarnya!

Enam puisi pendek yang terkumpul di judul AKU, SANG PENULIS.

                 PONGAHKU

Di balada malam...

Sang penyair tertawa geli
Jumawa pongah mengakui diri 
Ia tak bisa dikudeta
Oleh para kertas yang dianiaya

********

                   SERAKAHKU

Mana tinta...
Pena binal ingin bersuka ria
Menari bersama aksara
Diiringi orkestra jiwa

Rembulan harus beri kesaksian
Keserakahan riang mempecundangi intuisi...

**********

                     KARSAKU

Muntah...
Terburai sudah isi kepala
Beruntung, sang kertas menadah
Benda ini mengapa jadi peminta?

Ah, sudahlah...
Cukup tak usah banyak bertanya

***********

                  AROGANKU

Sudahlah diam dalam senyum
Persaksikan saja konspirasi ini
Kolaborasi pena, tinta dan imajinasi 
Di panggung karya, di riuh saat ini

Ingat...!
Penyair itu tak sudi di kudeta

***********

             KHILAFKU

Waktu memberi kabar...
Bersiaplah, intuisi segera datang

Penyair segera membuat perjamuan
Arak halusinasi disiapkan
Duduk bersama sepi hingga mabuk
Hasrat menggila, Nafsu bersabda

Waktu menyadarkan kekhilafan 
Ternyata kesempatan tengah merudapaksa kesadaran

***********

                     TAKUTKU

Apakah kamu menikmatiku?
Di detik diriku...
Di menit punyaku.. 
Di jam kehidupanku...

Waktu seperti pemburu
Mengintai ego diriku yang liar

*************

            BARISAN AKSARA BERSUARA

Aku tikam
Dirinya dengan kata-kata
Dan aku tahu, pastinya ia terluka

Biarkan saja!
Suruh ia pelajari saja rasa benci itu
Karena cinta suci ada terselip disitu

Jangan anggap gagak hitam
Mewakili dendam atau kematian
Sebelum dirimu mengerti kesetiaan

Sengaja, aksara ini aku bariskan
Untuk dipersuarakan
Karena aku benci kebungkaman

Aksara berbaris berubah kata-,kata
Kata-kata seperti pedang
Melukai yang jalang
Memburu yang liar
Menebas keserakahan ego-ego bodoh
Menyayat hati yang tak pernah bisa perduli waktu ia, dirinya korupsi

Aksara bersuara dari benci
Benci tumbuh dari cinta suci
Cinta suci dari gagak hitam
Gagak hitam mewakili kesetiaan 
Inilah barisan aksara sepasukan

Sekali lagi kupinta!
Biarkan saja aku menikam
Dengan kata-kata
Dari aksara yang aku bariskan

Salam dariku...
Sang komandan pasukan aksara
 

***************

  • Rasanya tetap ingin terus lanjut. tetapi cukuplah sampai disini. Komentar ya...!
     

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Puisi
Selanjutnya DI PERANGKAP KATA "MATI"
0
0
Gara-gara nonton tv tentang traged akibat i acara Halloween di Korea di pagi hari, eh… tiba-tiba ada intuisi mampir. Akhirnya jadilah tulisan ini..Sedap-sedap ngeri nulisnya…!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan