Puisi Pagi

Embun Pagi
Berjalan di hamparan daun tanpa tepi
Terseret dalam kesunyian
Mencari cahaya dalam kegelapan
Terasa embun pagi di hamparan rumput
Menusuk hingga ke sanubari
Berjalan dan terus berjalan tanpa tepi
Sampai menemukan cahaya
Tapi dimanakah cahaya itu berada
Bingung tanpa henti
Sampai muncul cahaya yang menyinari kegelapan
Ketika cahaya tidak boleh lengah
Tetapi harus mawas diri
Agar cahaya itu tidak redup

Cinta
Cinta dimanakah engkau berada
Begitu sulit mencari dirimu
Semakin mencari, maka semakin membuat bingung
Kebanyakan dari kita hanya mengenal kata cinta
Tetapi tidak tahu apa makna dari cinta
Maka teruslah mengalir seperti air
Tanpa henti
Maka seperti itulah cinta
Kita tetap terus mengalir tanpa henti

Tetap Semangat
Teruslah melangkah tanpa henti
Meskipun terasa berat
Kita harus tetap bersyukur jangan mengeluh
Capai itu hal yang wajar
Jika capai maka berhentilah sejenak
Mengumpulkan semangat kembali dan memulai lagi
Kalau tidak ada yang menyemangati itu tidak masalah
Semangat terbesar adalah diri sendiri
Teruslah melangkah tanpa henti di segala situasi
Janganlah takut rasa lara
Karena akan ada kemudahan setelah kesulitan

Pantai
Gemerciknya ombak menyambar tepi pantai
Berdiri di hamparan pasir putih
Matahari tenggelam dalam sunyi
Termenung di bibir pantai
Menatap langit
Betapa baiknya sang pencipta yang memberikan anugerah
Mega merah menghampar di ufuk barat
Gemerlapnya membuat siapapun takjub
Bersyukurlah kepada sang pencipta
Atas karunianya kepada kita
Janganlah kufur terhadap nikmatnya

Gundah
Gundah galau merana memikirkan negeri ini yang tak juga kunjung maju
Ketimpangan sosial di mana-mana
Korupsi merajalela
Yang berkuasa lupa segalanya
Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas
Pencitraan di mana mana
Rakyat menjerit pemangku kekuasaan tertawa terbahak-bahak
Kebijakan plin plan sekali
Nampak bingung dengan kebijakan yang dibuatnya