Dita and The Boss - Bab. 1

7
1
Deskripsi

Cinta berada di urutan kesekian dalam daftar tujuan hidup yang ingin dicapai Dita. Bahkan saat sang adik naik ke pelaminan lebih dulu, Dita tidak masalah. Ia sibuk bekerja dan mengumpulkan uang, demi memenuhi standar sang ibu yang menilai kesuksesan dengan jumlah kekayaan. 

Hingga suatu hari Dita bertemu Arkha. Direktur Utama di perusahaan tempat Dita bekerja yang memikat hati Dita sejak pertama kali jumpa. Takdir juga berpihak pada Dita yang memberinya jalan menjadi sekretaris Arkha. Namun,...


Wanita dengan setelan kantor berwarna mustard itu mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Mencari sosok pria baik hati yang katanya sudah mengantar adiknya ke rumah sakit bersalin ini. Tangan kanannya memegangi ponsel, sementara tangan kanannya setia menjunjung tas tangan berwarna putih dengan tali rantai.


Menurut perawat tadi ciri-ciri pria yang menolong adiknya adalah seorang pria tampan dengan potongan rambut under cut. Potongan rambut pria masa kini itu terbelah di tengah, dengan wajah oval, hidung mancung, dan rahang yang tegas. Tingginya sekitar 180 cm, badannya cenderung kurus, yang terbalut setelan jas berwarna hitam.

Mengingat semua ciri-ciri yang disebutkan perawat itu, mengapa yang terbayang di kepala Dita malah seorang aktor tampan di drama Korea. Sesempurna itukah pria ini? Dita penasaran.

Berjalan lurus dari ruang bersalin, Dita menuju ke ruang tunggu depan IGD. Dita menebak mungkin saja pria itu menunggu di sana. Di belokan pertama, Dita mendadak menghentikan langkah. Ponselnya yang berdering menjadi penyebabnya.

"Halo, Tania. Sori Tan, gue cabut tanpa pamit, tadi gue lihat lo lagi rapat sama dinas pendidikan. Adik gue mendadak melahirkan waktu di perjalanan nyusul gue ke GWM, Tan. Iya, kayaknya Pak Wisesa sama cucunya, nggak jadi kunjungan. Oke Tan, thank you!"

Tadi memang Dita meninggalkan kantor tanpa pamit, makanya Tania yang merupakan salah satu bawahannya itu menghubunginya. Malah seharusnya hari ini ada kunjungan dari pemilik perusahaan tempat Dita bekerja beserta cucunya. Dita bekerja di Grand Wisesa Mall (GWM). GWM adalah pusat perbelanjaan di selatan Jakarta yang mengusung konsep family and entertaint Mall. Di sekelilingnya terdapat perkantoran dan apartemen yang masih termasuk dalam Grup Wisesa.

Wanita bernama lengkap Deandita Kamalia itu, memulai karir di Grand Wisesa Mall (GWM) sejak ia lulus kuliah, hampir tujuh tahun yang lalu. Sudah setahun ini Dita menduduki jabatan deputi manajer di GWM. Dan, hari ini Dita dengan nekat meninggalkan pekerjaannya demi memastikan sang adik melewati persalinan dengan lancar.

Kemarin, Rany-adik Dita-meminta Dita menemaninya menonton pertunjukan lumba-lumba di Ancol. Namun, karena pekerjaan hari ini tidak bisa Dita tinggalkan, makanya Dita menggantinya dengan mentraktir Rany, makan dan berbelanja di GWM. Namun, naas Rany yang tengah berbadan dua itu malah mendadak ingin melahirkan di perjalanan menuju GWM. Akhirnya Dita juga tetap meninggalkan pekerjaannya demi menunggui Rany di sini. Untung saja kunjungan dari Pak Wisesa beserta cucunya sepertinya juga mendadak dibatalkan.

Pada baris ke dua di depan bangku panjang ruang tunggu IGD, Dita akhirnya menemukan sosok yang ia cari. Pria dengan setelan jas berwarna hitam itu tampak sibuk menunduk memainkan ponselnya. Dita lantas berjalan menghampiri pria itu, dalam hati siap menerima resiko jika saja ia salah orang.

"Permisi, Pak Arkha?" tanya Dita.

Perlahan pria itu mengangkat wajah. Pandangan mereka bertemu dan saling mengunci. Melihat wajah pria itu, Dita mulai mengabsen semua yang ada pada wajahnya. Hidung mancung, rahang yang tegas, matanya yang indah, serta potongan rambut yang menambah ketampananannya.

"Iya?" Suara itu terasa membelai indah gendang telinganya. Dita yang tersadar merasa bodoh sendiri karena tiba-tiba tak mampu berpikir jernih. Ponselnya hampir saja lepas dari genggaman, akibat gelang rantai di lengan kirinya sempat tersangkut di pinggiran sandaran kursi.

"Saya Dita, Pak. Kakak dari Rany, ibu hamil yang tadi Pak Arkha tolong," ucap Dita seraya mengulurkan tangannya.

Pria pemilik nama Arkha itu kemudian beranjak berdiri lalu membalas uluran tangan Dita. "Arkha," ucapnya singkat.

"Sekarang Rany masih dalam proses waktu pembukaan, Pak. Terima kasih telah menjaga Rany untuk saya," tutur Dita lagi.

"Sama-sama, kalau begitu saya bisa lanjut untuk bekerja," balas Arkha.

Dita refleks berjalan mundur, memberi jalan pada Arkha yang akan keluar dari rangkaian kursi tunggu itu. Tidak menyangka respon pria bernama Arkha ini akan sebegini dinginnya.

"Sekali lagi, terima kasih, Pak," ucap Dita yang dibalas Arkha dengan tatapan memindai dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Begitu pria itu pergi, Dita bergegas kembali menuju ruang bersalin untuk menemani Rany. Sementara tangannya sibuk mengirim pesan pada Pras-suami Rany-akan keadaan sang istri. Pras yang berprofesi sebagai seorang selebgram ternama itu, kini sedang dalam perjalanan ke luar kota. Makanya Dita yang dihubungi Rany, tadi.

Sampai di ambang pintu ruang bersalin, Dita berpapasan dengan seorang wanita berusia lima puluhan yang menatapnya tajam. Wanita dengan atasan blus berwarna hitam dengan rok panjang berwarna senada itu menatap murka pada Dita.

"Ibu," sapa Dita pada wanita bersanggul sederhana itu yang merupakan ibu kandungnya dan Rany. Sebelum menemui Arkha tadi, Dita memang lebih dulu menghubungi sang ibu, memberi kabar tentang keadaan Rany.

Langkah Dita mundur hingga punggungnya menabrak tembok. Ibunya berjalan maju menghampirinya dengan tatapan menghunus.

"Jadi Kakak, tidak becus!" ujar wanita bernama Miranti itu di depan wajah Dita. "Lihat, apa yang terjadi sekarang. Kalau sampai terjadi sesuatu pada adikmu, itu semua adalah salah kamu!"

"Tapi, Bu ... ."

"Kan sudah ibu bilang kalau sebaiknya kamu tunggu Rany bersiap, jadi kalian bisa berangkat ke GWM sama-sama. Bukannya malah egois dan berangkat duluan meninggalkan Rany. Lihat, Rany mau melahirkan di jalanan kan? Pasti terjadi sesuatu dengan Rany, kan!" bentak Miranti.

"Bu, Dita ada pekerjaan penting hari ini. Ada kunjungan dari pemilik GWM berserta cucunya yang juga calon direktur utama GWM," jelas Dita.

"Pekerjaan terus yang ada di otak kamu. Padahal pendapatan kamu juga tidak lebih dari penghasilan Rany dan suaminya."

Adik Dita memang seorang selebgram juga yang dinilai ibunya lebih sukses daripada Dita karena menghasilkan lebih banyak uang. Miranti sendiri menilai kesuksesan dari besarnya jumlah kekayaan. Dan, menurutnya Dita sebagai anak sulungnya itu justru jauh dari harapannya.

"Bu, tetap saja Dita harus bertanggung jawab dengan pekerjaan Dita ... ."

"Kalau adikmu kehilangan nyawanya di jalanan tadi, kamu bisa bertanggung jawab?" Miranti terus saja menyalahkan Dita.

"Bu ... ."

"Permisi!"

Sebuah suara bariton terdengar menyela perdebatan Dita dan Miranti. Kedua wanita berbeda generasi itu lantas menoleh pada pria tampan dengan setelan jas berwarna hitam di samping mereka. Pria itu yang menolong Rany, saat taksi daring yang ditempati Rany tiba-tiba mogok, sementara Rany juga merasa sakit pada perutnya karena ingin melahirkan.

"Pak Arkha!" seru Dita, pelan.

Pria bernama Arkha itu tersenyum. Tangannya mengambil sesuatu dari saku jasnya lalu memberikan gelang rantai kepada Dita. Tentu Dita merasa terkejut kenapa gelang rantai miliknya bisa ada pada Arkha. Kemudian ia mengingat mungkin saja tadi terlepas karena sempat tersangkut di pinggiran kursi saat menghampiri Arkha.

"Itu gelang kamu, kan, Dita?" tanya Arkha.

Dita terperangah saat mendengar namanya disebut Arkha. Terasa begitu akrab kalau begini jadinya. "Iya, Pak."

"Kalian saling kenal?" tanya Miranti.

"Iya ... ." Kalimat Dita terputus begitu mendengar Arkha akan menjelaskan, padahal seingat Dita tadi, pria itu terkesan irit bicara.

"Iya, saya atasan Dita di GWM. Sekaligus yang membantu Dita membawa adiknya ke rumah sakit ini," jawab Arkha sambil menatap Miranti. Gelang itu terjatuh saat kita memapah Rany tadi." Arkha kini beralih pada Dita.

Sebuah fakta yang jauh melenceng dari apa yang sebenarnya terjadi, keluar dari mulut Arkha. Menyelamatkan Dita dari kemarahan ibunya. Dita yang masih tak paham dengan alasan Arkha berbohong, hanya bisa menatap Arkha dengan bingung. Menebak-nebak mengapa pria yang baru dikenalnya itu bertindak bagai pahlawan untuknya.

TBC

Halo, readers…

Selamat datang di cerita baru aku. Kali ini aku lagi-lagi nggak sendiri ya, ada teman-teman aku yang punya cerita yang nggak kalah seru.

ROMANCE (CEO LOVE)


1. @Febri9292
blurb:
Theya mengorek sisa-sisa ingatannya tentang lelaki itu. Wangi parfum yang menjadi candunya, seringai tipis dari birai yang dulu mengecup mesra dirinya, serta getar hangat selama terjebak dalam rengkungan laki-laki tersebut, masih begitu jelas ia rasakan. Sial. Mengapa dia belum menyingkirkan semua ingatan itu?!

Kini, 'dia' kembali setelah sukses menorehkan luka yang mengaga besar di hati Theya. Lantas, sanggupkah Theya menghadapinya sekali lagi?


2. Nurand
blurb : Trias pikir, pertemuannya dengan Qianna hanya sebatas teman perjalanan dan pacar pura-pura kurang dari lima menit. Namun, disaat harus beradaptasi dengan pekerjaan dan jabatan barunya, Trias justru terlibat ke dalam hubungan Qianna dan Ditra, mantan Qianna yang ternyata asistennya di kantor.

Berawal dari hubungan pura-pura, kemudian hadir sebuah rasa yang nyata, dan berujung pada hubungan rumit yang tidak pernah ia sangka.


3. KiM 🍁
blurb: Zay bekerja sebagai anggota Tim Pemasaran di perusahaan kosmetik dengan tujuan untuk mendekati Krystal, sang CEO. Perjuangannya tidak mudah karena Krystal telah bertunangan dengan Giyan, ketua Tim Pemasaran.
Tidak datang dengan tangan kosong, Zay telah menyiapkan beberapa rencana untuk merebut Krystal dari Giyan, termasuk memiliki rahasia besar Giyan yang tidak diketahui oleh siapa pun.

4. @marianahoesny
blurb: Nggak sesuai kriteria! Kalimat yang sering diucapkan Yohan jika berurusan dengan masalah jodoh. Gara-gara kriteria yang dibuatnya Yohan malah terpuruk karena patah hati. Perempuan yang menurutnya memenuhi kriteria sebagai calon istri malah gagal membuatnya bahagia. Yohan galau, patah hati dan kecewa berat.

Venita si manajer kafe selalu menjadi pendengar setia curhatan Yohan tentang kegagalan cintanya. Lama-lama Yohan ketagihan dengan sesi curhat bersama Venita. Sayangnya, dia sadar perempuan single parent itu tidak sesuai kriteria. Lalu, haruskah Yohan melupakan kriterianya yang fix demi mengejar Venita?

6. @arlianiarsl
blurb:
Berawal dari pertolongan di kantor polisi, hingga bantuan-bantuan lain yang Arkantara Prasadja beri, Rinjani Hanasta jatuh hati pada direktur agensinya sendiri. Berkat Arkan, Rinjani dapat beralih profesi dari staf kontrak Publik Relasi, menjadi staf tetap sebagai Assistant Talent Manager untuk tujuh anggota Cloudboyband ternama di Indonesia saat ini.

Tapi, sebagaimana bunga matahari hanya mampu terus menatap mentari, Rinjani sadar Arkan adalah langit, dan dirinya bumi. Hingga di satu kesempatan, Tuhan mengabulkan keduanya berada di sebuah semesta. Arkan mengajaknya menjalin hubungan.

Sayangnya, Rinjani lupa memeriksa… adakah semesta yang lain bagi Arkantara?


7. @sukigahana
blurb: Katanya sepatu yang bagus akan membawa pemiliknya ke tempat yang bagus. Namun, bagaimana jika sebelah sepatu butut Jingga justru berakhir di kepala Krisna, CEO tempatnya bekerja? Apakah itu menjadi cerita cinta terhalang kasta yang akan berakhir indah? Atau kisah Cinderella yang hanya dongeng semata dan justru membawa hidup Jingga menuju kesialan?

8. @Namiyanwh
Blurb: Dari sekian banyak manusia yang pernah Gea kenal, kenapa Tuhan malah mempertemukannya dengan si cowok bossy itu lagi sih?

Gara Putra Mahesa, CEO baru Molapar yang dulu membully penampilan fisik Gea waktu masih bertubuh gendut. Bukan hanya sering mengata-ngatainya dengan sebutan ‘si perut donat’ dan ‘si anak gajah’, cowok itu juga sering memerintah Gea kayak pembantu.
Gea benci banget sama Gara!
Sialnya, sekarang Gea terpaksa menjadi asisten cowok itu atau lebih tepatnya jadi pembantu berkedok rekan kerja. Ia mau tak mau jadi sering ketemu sama Gara. Disuruh ini dan itu, dikata-katai, sampai keduanya jadi sering adu mulut kayak Tom and Jerry.
Pokoknya Gea makin benci sama tuh CEO!
Tapi, bagaimana jika kebersamaan mereka itu malah bikin rasa benci Gea berubah jadi rasa suka?

9. @Raaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Blurb:
Idol nggak boleh pacaran kalau nggak mau kehilangan penggemar mereka. Walau mereka juga manusia. Walau mereka butuh mencintai dan dicintai untuk mendapatkan inspirasi.

Penggemar nggak mau tahu semua itu. Penggemar cuma mau bebas mengkhayal menjadi pacar mereka tanpa terhalang 'idol kita sudah punya pacar'.

Tae Oh mencintai Bo Ra, bahkan sudah memendamnya bertahun-tahun. Tapi dia tidak bisa bebas mengekspresikan cintanya. Benarkah idol ditakdirkan untuk hidup kesepian selamanya?

Tidak ada yang tahu isi peti sebelum membukanya. Itu pun yang juga dilakukan Tae Oh. Membuka dan melihat apakah dia memiliki takdir yang berbeda.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Novel
Selanjutnya Dita and The Boss - Bab. 2
11
3
Cinta berada di urutan kesekian dalam daftar tujuan hidup yang ingin dicapai Dita. Bahkan saat sang adik naik ke pelaminan lebih dulu, Dita tidak masalah. Ia sibuk bekerja dan mengumpulkan uang, demi memenuhi standar sang ibu yang menilai kesuksesan dengan jumlah kekayaan.  Hingga suatu hari Dita bertemu Arkha. Direktur Utama di perusahaan tempat Dita bekerja yang memikat hati Dita sejak pertama kali jumpa. Takdir juga berpihak pada Dita yang memberinya jalan menjadi sekretaris Arkha. Namun, seiring kebersamaan yang bergulir, Dita menyadari  ia terlalu cepat jatuh hati, lalu dapatkah Dita mengoreksi perasaannya pada Arkha dan tetap fokus mengejar karir?  
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan