
Halo, Lovelies. Aryan dan Vanilla kembali hadir untuk berbagi cerita dengan kalian, selamat membaca ^^
SPOILER :
“Calonnya Gavin itu udah punya anak.” Nada bicara wanita dengan sasakan agak tinggi itu terhenti sambil melirik ke arah Vanilla. “Tapi belum menikah, suaminya nggak jelas.”
“Iya. Suci termasuk punya hati yang besar ya mau menerima calon menantu kayak gitu. Mungkin dia terlalu murahan sampai nggak tahu siapa ayah dari anaknya,” timpal wanita dengan rambut sebahu sambil meneguk minuman dari...
CEO adalah MAUT
274
53
43
Selesai
Kehidupan tenang Vanilla kembali terusik karena pertemuan dengan Aryan Aditama, CEO sekaligus mantan pacar yang ditinggalkannya 4 tahun yang lalu. Aryan yang merasa harga dirinya jatuh karena dicampakkan seorang wanita ingin balas dendam terhadap wanita yang ternyata sudah memiliki putra berusia 3 tahun itu. Aryan tidak tahu jika selama ini Vanilla menyembunyikan bayi rahasia mereka. Namun, sekarang Vanilla akan membangun kehidupan baru dengan pria lain. Akankah Vanilla akan melepaskan rasa sakit hatinya kepada Aryan dan membangun hidup baru dengan pria lain? Atau justru kembali luluh kepada CEO yang merupakan sebuah maut bagi kehidupan masa lalunya?
2,938 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Bad Ceo
Selanjutnya
We Shouldn't Have a Kiss (Chapter 28 &29)
8
0
Halo, Lovelies. Mohon maaf ya Saga dan Wenda udah lama nggak update. Sebagai permintaan maaf aku langsung update 2 bab. SPOILER : “Wen, kamu harus cari cowok yang bisa ngelindungin kamu. Bukan cowok yang biarin kamu terluka kayak dia!” Jari telunjuk Dion menunjuk ke wajah Saga dan berhasil membuat pria itu terprovokasi.Tangan Saga mengepal kuat lalu menghantam wajah Dion hingga jatuh tersungkur.“Apa kamu bilang!” seru Saga tidak terima.“Saga stop! Ada Kimmy!” Wenda panik. Ia menahan tubuh Saga dengan kekuatan seadanya sambil menyembunyikan wajah Kimmy di atas pundak. Wenda berusaha semaksimal mungkin agar Kimmy tidak melihat aksi kekerasan yang dilakukan oleh sang kakak.“Jaga bicara kamu!” tukas Saga dengan nada penuh penekanan kepada Dion.“Saga udah cukup. Nggak perlu ladenin cowok nggak jelas kayak dia, ayo kita pulang,” ajak Wenda seraya menarik lengan Saga untuk pergi.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan