Dear Mantan

4
0
Deskripsi

Hening suasana salah satu ruangan di rumah sakit besar ini, padahal di sana ada dua orang penghuni yang sedang asik dengan kesibukan masing-masing.

Jennie Kim seorang Dokter Bedah di salah satu rumah sakit besar yang ada di Korea sedang beristirahat karena pekerjaannya sudah selesai, sebelum pulang ia menyempatkan datang menemui seseorang yang bernama Limario Bruschweiler Manoban, Direktur Rumah sakit atau pewaris tunggal dari keluarga Manoban ini.

"Tidak pulang?" Tanya Limario pada Jennie yang sedang...

Hening suasana salah satu ruangan di rumah sakit besar ini, padahal di sana ada dua orang penghuni yang sedang asik dengan kesibukan masing-masing.

Jennie Kim seorang Dokter Bedah di salah satu rumah sakit besar yang ada di Korea sedang beristirahat karena pekerjaannya sudah selesai, sebelum pulang ia menyempatkan datang menemui seseorang yang bernama Limario Bruschweiler Manoban, Direktur Rumah sakit atau pewaris tunggal dari keluarga Manoban ini.

"Tidak pulang?" Tanya Limario pada Jennie yang sedang asik tertidur di pahanya dengan memainkan ponsel.

"Mengusirku?" Tanya Jennie dengan mengangkat wajahnya dan menatap Lim dengan tajam.

"Tidak, hanya saja aku lelah dan akan pulang." Jawab Lim lalu menyimpan Ipad Pro miliknya di atas meja.

Lim lalu mengelus sayang kepala Jennie, mereka akan seperti ini setiap harinya, menghabiskan waktu bersama setelah pekerjaan masing-masing selesai, terutama Jennie yang akan selalu datang menghampiri bos nya ini.

Jennie tersenyum manis kala merasakan tangan Lim yang mengelus kepalanya, ia selalu suka dengan sikap Lim yang manis dan perhatian seperti ini.

"Aku dengar dari Jisoo, Rose mengajakmu menikah?" Kini Jennie bangun dan duduk menghadap Limario.

Tanpa menunggu lama Lim langsung menganggukan kepalanya, ia lalu berdiri untuk mengambil minum karena cukup haus setelah beberapa jam fokus menatap Ipadnya untuk bekerja.

"Kapan?" Tanya Jennie lagi, Lim lalu membalikan badannya dan menatap Jennie bingung.

"Entahlah, aku malas membahas ini." Jawab Lim yang lalu mengambil jas nya, membereskan meja kerjanya karena ia bersiap untuk pulang.

"Sebenarnya siapa yang kamu cintai?" Jennie kembali bertanya membuat aktivitas Lim terhenti, kini Lim kembali menghampiri Jennie dan duduk.

Lim tarik tangan Jennie dan mengecup punggung tangan Jennie, Jennie sendiri tersenyum dengan tingkah Lim padanya.

"Hatiku kosong dan aku tak pernah jatuh cinta pada siapapun setelah kita berpisah dulu." Jawab Lim dengan mengelus wajah Jennie dengan lembut.

Jennie tersenyum mendengar itu, ya Limario dan Jennie pernah menjalin kasih selama 5 tahun dan putus tanpa alasan yang jelas 1 tahun lalu, namun anehnya meski mereka masih saling mencintai tak pernah ada niat untuk kembali bersama terutama dari pihak Lim yang memang terluka atas keputusan Jennie dulu yang meminta putus hanya karena hal sepele. Jennie meminta hubungan mereka berakhir dengan alasan Lim yang selalu sibuk dan sulit untuk menghabiskan waktu bersamanya, untuk itu Jennie memilih mengakhiri hubungannya dengan Limario begitu saja.

"Aku pulang ya, Rose menungguku." Pamit Lim yang langsung berdiri dan meninggalkan Jennie sendirian di ruangannya.

Jennie hanya menatap kepergian Lim dengan nanar, hatinya sedih dan sakit karena Lim kini menjadi berubah padanya, salahkan dirinya sendiri yang tanpa alasan jelas memutuskan hubungannya dengan Lim padahal hubungan mereka sudah sangat serius bahkan kedua keluarga sudah saling mengenal.

Ruangan ini pernah menjadi saksi bisu betapa bahagia dan romantisnya Jennie dan Lim dulu, mereka bertemu saat Jennie baru saja lulus dan bekerja di sini, Lim terpesona dengan dokter muda yang baru saja bekerja di bagian UGD itu, hingga akhirnya mereka dekat dan memutuskan untuk bersama, Lim sendiri setia menemani Jennie hingga kini Jennie mendapatkan gelar Dokter Bedah.

Sejak putus dengan Jennie, Limario menjadi lelaki yang dingin bahkan Jennie bisa merasakan jika Lim berubah, namun dengan tanpa malu Jennie selalu mendekati Lim dan Lim menerima dengan senang hati meskipun Lim kini sudah memiliki kekasih yang jauh lebih muda dari pada Jennie dan Limario sendiri.

"Ah lebih baik aku juga pulang." Guman Jennie yang langsung berdiri dan merapihkan pakaiannya.

Kedekatan mereka memang tak diketahui oleh siapapun karena ruangan Lim berbeda dengan area rumah sakit, ruangan Lim berada di paling atas gedung dan hanya ada 1 ruangan membuat Jennie terkadang bebas naik ke ruangan Lim itu.

Saat ini Jennie sedang di dalam lift untuk turun dan pulang ke rumah, ia sangat lelah namun menyempatkan diri untuk bertemu dengan Lim meski tanpa banyak berbicara karena Lim yang banyak diam. Jennie keluar dari lift dan ia melihat Lim yang sedang berdiri dengan sibuk berteleponndi basement, Jennie tersenyum lalu menghampiri mantan kekasihnya itu.

Saat ini Jennie sudah berada di depan Lim, Lim yang melihat itu langsung mengisyaratkan Jennie untuk diam, dan samar-samar Jennie bisa mendengar suara seseorang di sana, siapa lagi jika bukan Rose kekasih Lim yang masih berkuliah itu.
Setelah selesai Lim langsung menyimpan ponselnya di saku celana dan menatap Jennie dengan penuh tanya, ada apa lagi Jennie di hadapannya.

"Kenapa?" Tanya Lim datar membuat Jennie sedikit kesal.

"Ada apa lagi dengan kekasihmu?" Tanya Jennie yang kadang tanpa malu dan ragu memperlihatkan kecemburuannya.

"Mengajak untuk makan malam di rumahnya." Jawab Lim singkat setelah itu membukakan pintu mobilnya untuk Jennie.

Jennie yang paham langsung masuk tanpa dipersilahkan lagi. Jennie memang jarang membawa mobil sendiri ia masih diantar jemput oleh supirnya, Lim sendiri langsung masuk ke tempat kemudi karena ia tak pernah suka memakai supir.

"Dan kamu masih menolak untuk bertemu dengan keluarganya?" Tebak Jennie, karena ini bukan pertama kalinya Rose mengajak Lim ke rumahnya.

Lim tak menjawab ia justru menyalakan mobilnya dan berlalu begitu saja membelah jalanan yang sedikit macet. Jennie tak banyak bicara karena ia juga merasa lelah, di sisi lain jika Lim sudah diam maka pertanyaan apapun akan dijawab dengan singkat bahkan tak dijawab sama sekali.

Sesekali Jennie melirik Lim yang sedang fokus mengemudi, namun fokusnya teralihkan saat ponsel Lim menyala dan sebuah panggilan masuk, Jennie yang melihat nama orang yang melakukan panggilan itu langsung menatap Lim, karena jujur kaget melihat siapa yang menghubungi Lim.

"Diam dulu ya." Ucap Lim lalu membawa mobilnya untuk menepi.

Lim lalu mengangkat panggilan itu, membuat Jennie langsung membuang muka karena kesal dan cemburu.

Limario...
Ya Dokter Bae

Dokter Bae...
Honey apa sudah pulang? Maaf aku sedang seminar jadi baru bisa menghubungimu.
 


 

Deg....
Dada Jennie memburu keras tatkala mendengar panggilan mesra dari salah satu rekan kerjanya itu.
 


 

Limario ..
Tak masalah, aku akan melanjutkan perjalanan.


 

Lim langsung menutup panggilan telpon itu, setelahnya menarik Jennie ke dalam pelukannya. Menghirup aroma badan Jennie yang selalu memabukan untuknya itu. Jennie sendiri langsung membalas pelukan Lim dengan erat, Jennie masih yakin dan sangat percaya diri jika mantan kekasihnya ini maasih begitu mencintai dan menyayanginya.
 


 

"Dokter Bae mengajaku berkencan 1 minggu yang lalu." Ucap Lim dengan tangan yang masih melingkar untuk memeluk Jennie.
 


 

"Dan kamu berselingkuh?" Jennie kini melepaskan pelukan Lim, menatap wajah Lim dengan sorot mata yang cukup menyeramkan.
 


 

Lim menganggukan kepalanya tanpa beban, ia masih bingung dengan hatinya sendiri yang masih kosong dan hampa.
 


 

"Aku ingin jatuh cinta lagi dan Rose tak bisa membuatku jatuh cinta padanaya meski sudah beberapa bulan kita bersama." Lim menjawab dengan panjang lebar, membuat Jennie menjadi lebih tenang meski sedikit.
 


 

"Aku belum menemukan penggantimu Jennie." Lanjut Lim dengan pandangan yang sulit diartikan.
 


 

Keduanya kini hanya diam dan saling memandang, tak ada ajakan untuk kembali bersama meski masing-masing hati masih terikat, Jennie yang gengsi mengajak Lim untuk kembali dan Lim yang sedang berusaha melepaskan dan merelakan Jennie, karena Lim yakin jika Jennie tak bahagia dengannya.
 


 

Mereka berdua melanjutkan perjalanan pulang dan Jennie pasrah saat Lim ternyata membawa dirinya ke unit apartemen Lim. Ini bukan kali pertama bagi mereka menghabiskan waktu berdua di apartemen. 
 


 

Keduanya masuk ke dalam dan langsung menuju kamar Lim, Sudah seperti sepasang suami istri atau tidak sepasang kekasih, ya memang hal ini sering mereka lakukan dulu, bahkan mereka tinggal bersama di unit ini saat masih menjalin kasih.
 


 

"Mandi saja dulu, aku akan memesan makan dan menghubungi Rose dulu." Lim langsung pergi keluar kamar menyisakan Jennie sendirian di kamar yang penuh kenangan ini.
 


 

Jennie lalu mengambil ponselnya dan mengetikan sebuah pesan pada seseorang yaitu Jisoo, sahabat sekaligus sepupu dari Limario.
 


 

Jennie...
Eonnie sepertinya aku sudah tak memiliki kesempatan lagi, Lim tak pernah mengajak untuk kembali.
 


 

Setelah mengirimkan pesan itu Jennie langsung pergi untuk mandi dan menyimpan ponselnya begitu saja. Di luar sana Lim juga masuk ke kamar tamu dan langsung mandi karena sudah lelah ingin segera membersihkan diri.
 


 

Lim lebih dulu selesai mandi dan ia langsung kembali ke kamarnya untuk mengambil baju, Lim melihat Jennie belum selesai mandi dan masih asik bersenandung di dalam sana, setelah selesai berpakaian Lim langsung merebahkan dirinya di atas kasur menunggu Jennie untuk makan, kebetulan makanan yang Lim pesan sudah datang dan tinggal disantap.
 


 

Ceklek....
Jennie membuka pintu kamar mandi dan langsung menghampiri Lim, Lim yang melihat Jennie sudah selesai langsung berdiri dan pergi mengambil pakaian Jennie yang memang sengaja Jennie simpan di sini sejak dulu.
 


 

"Pakailah dan kita makan malam." Ucap Lim dengan menyodorkan baju, celana dan dalaman Jennie.
 


 

Jennie tersenyum bahagia mendapatkan semua ini, Lim tak pernah berubah dalam hal ini, ia selalu memanjakan Jennie dalam hal apapun.
Dengan sedikit menggoda Jennie membuka handuknya tepat di depan Lim dan kini Jennie telanjang bulat, Lim yang melihat itu tak berkedip dan menikmati pemandangan indah di hadapannya itu.
 


 

Selesai memakai baju Jennie langsung duduk di pangkuan Lim dan melingkarkan tangannya ke leher lelaki yang sudah lama menjadi mantannya itu.
 


 

"Vagina siapa yang lebih enak menurutmu?" Tanya Jennie dengan mengelus rahang kokoh lelaki tampan ini.
 


 

"Aku tak pernah bercinta dengan siapapun selain denganmu." Jawab Lim santai.
 


 

"Why?" Jennie kaget, ia baru tahu akan hal ini.
 


 

"Karena tak ingin." Kembali Lim menjawab dengan santai.
 


 

"Mengapa denganku ingin?" Jennie semakin penasaran karena hal ini, rasanya tak percaya jika seorang Limario si maniak sex tak bercinta dengan kekasihnya.
 


 

"Karena aku mencintaimu." Lagi, tak pernah ada rasa canggung untuk saling mengungkapkan rasa cinta yang entah tujuannya untuk apa.
 


 

"Apa Rose tak meminta? Atau mungkin dokter Bae?" Kembali Jennie bertanya, ia sungguh tak percaya.
 


 

Lim tak menjawab, ia malah memajukan wajahnya dan mengecup leher Jennie dengan sensual membuat Jennie menahan desahan karena nikmat.
 


 

"Bagaimana denganmu? Seberapa sering kau bercinta dengan kekasihmu?" Dengan tangan yang menerobos masuk ke dalam baju Jennie dan menangkup seluruh payudara Jennie.
 


 

"Sering, aku sering bercinta dengannya." Jawab Jennie dan langsung diangguki oleh Lim.
 


 

Setelah itu Lim langsung melepaskan remasan dipayudara Jennie, mengecup singkat bibir Jennie dan mengangkat Jennie agar bangun dari pangkuannya itu.
 


 

Lim langsung menarik tangan Jennie untuk makan malam, mendengar Jennie sering bercinta dengan kekasihnya membuat mood Lim hancur, hanya saja tak memperlihatkan.
 


 

Jisoo Eonnie...
Cukup membohongi dirimu sendiri, katakan pada Lim jika kamu masih mencintainya dan menunggunya, dengan berlaga memiliki kekasih justru akan membuat Lim semakin menjauh.
 


 

Jennie membaca balasan dari sahabatnya itu, memang benar yang dikatakan Jisoo namun entah mengapa Jennie gengsi untuk mengatakan itu, justru Jennie malah mengaku memiliki kekasih karena tak mau merasa kalah oleh Lim yang memiliki Rose.
 


 

Mereka berdua hening saat makan, keduanya sedang asik berpacu dalam pemikiran masing-masing. Setelah selesai Jennie mengambil ponselnya hendak membalas pesan Jisoo.
 


 

Jennie...
Tak mau, dia saja memiliki kekasih dan aku harus mengaku juga memiliki kekasih, dengan begitu dia tak akan tau jika aku tak bisa melupakannya. Sudahlah aku ingin menghabiskan waktu dengannya.
 


 

"Pulanglah jika kekasihmu mencari." Ucap Lim lalu pergi meninggalkan Jennie seorang diri di ruang makan.
 


 

Jennie hanya tersenyum melihat itu, Jennie senang karena diam-diam Lim cemburu dan itu membuat Jennie menjadi senang. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka berdua, saling mencintai namun gengsi untuk mengakui.

 


 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan