
"Katanya, sesuatu yang buruk itu pasti akan pergi dan diganti dengan yang baik. Tapi, gimana kalau ternyata sesuatu yang buruk itu aku sendiri?"
"Ruqa."
"Ya, Ilo?"
"Tahu 'kan, kita nggak bisa memiliki semua yang kita mau?"
"Ya, Ilo. Allah nggak akan bikin hambaNya merugi."
"Dan nggak ada hal yang nggak bisa kita syukuri di dunia ini. Sekalipun itu menyakitkan, pasti akan ada hal baiknya."
"Iya, Ilo."
"Jangan khawatir, ya. Kisah kita ditulis langsung oleh Sang Pencipta dan Dia nggak akan salah menentukan...
Grub WA
🌱
[Ber5]
Ruqa:

Aku nggak jelek-jelek banget, 'kan? Kenapa susah amat dapetin cowok yang serius sayang sama aku.
😭😭😭😭
Medina:
🤣🤣🤣 gagal lagi nih?
Clemi:
Si Rey kagak mau diajak serius?
Emang brengsek sih tuh cowok 🤬
Ruqa:
Dia bilang aku tuh nggak boleh salah paham sama sikap dia.
Medina:
Kenapa tiba-tiba gitu?
Perhatiannya oke banget padahal.
Ruqa:
Elia 'kan udah balik dari Amsterdam, makanya dia deketin Elia lagi.
😭😭😭😭😭😭
Dia pilih yang lebih cantik dan pinter dari aku😫
Tuhan cuma kasih aku ketenaran, tapi otakku pas-pasan banget 😭😭
Clemi:
Emang si Rey aja nyari yang lebih tajir dari kamu.
Udah tenang aja.
Cowok masih banyak, Ru!
Ruqa:
Iya banyak.
Tapi yang mau sama aku nggak ada 😭 cuma deket doang, kalau diajak serius hilang.
Isqia:
Nggak apa, Ru.
Mungkin itu salah satu doa dari jodoh kamu. Biar kamu dijaga dari hubungan yang nggak halal.
Ruqa:
Yaelah, Is. Dia jahat banget sama aku.
Udah 22 tahun belum tau gimana rasanya pacaran.
Clemi:
Dahlah Is. Percuma ceramahin Ruqa.
Yang lain pengen jadi wanita karir, orang sukses, dia cuma pengen ngerasain pacaran 😒
Ruqa:
Namanya juga pengen Clem.
Lihat aja ntar kalau udah selesai akad nikah. Bakal aku getok palanya, aku bejek-bejek sampai puas. Mau ngelampiasin, kemana aja dia selama ini!
Clemi:
Serah lu dah Ru!
Medina:
No Comment
Isqia:
Doa aja, Ru. Biar segera dipertemukan jodohmu.
Liora:
Setuju ama Isqia!
🌱
Ruqa merebahkan diri di atas kasur. Ia meninggalkan obrolan bersama teman-temannya di grub whatsapp mereka. Berguling ke kanan dan ke kiri. Kesal rasanya mengingat dirinya yang selalu gagal mendapat pasangan.
"Haarrrgh!" teriaknya sambil menggebrak kasur beberapa kali dengan tumitnya.
"Ru! Ini udah hampir tengah malam! Jangan berisik!" teriak Mbak Rae dari kamar sebelah.
Ruqa tidak mau menjawab. Ia meringkuk menahan tangis kekecewaan. "Nggak boleh nangis ... nggak boleh nangisin cowok, oke!" ujarnya pelan. Tangannya terus mengelus dada.
Ia memejamkan mata. Bukan untuk tidur meski waktu sudah lewat tengah malam. Dibanding mengistirahatkan badan, Ruqa lebih memilih untuk merehatkan hati dan pikirannya.
Entah sudah keberapa kali ia mendapat luka seperti ini. Ditinggalkan dan lagi-lagi ditinggalkan. Apa jadi artis susah banget dapat kekasih?
"Nggak juga!"
Seketika Ruqa membuka mata dan duduk bersila.
"Banyak kok artis lain yang diem-diem punya pacar! Ada yang pacarnya satu profesi! Ada—"
"Ruqa!"
Peringatan Mbak Rae yang kedua membungkam omelan Ruqa. Hatinya yang berkobar-kobar kembali padam dan membawa tubuhnya merebah pasrah di atas kasur.
Ia berguling ke samping. Tidur berbantal lengan dengan satu tangannya mengusap layar ponsel. Ia membuka salah satu media sosial yang menjadi tempatnya bercuap-cuap seenak jidat. Ya, meskipun bukan di sana saja ia melakukannya.
___________________________
_Surat terbuka buat jodohnya Ruqayya Khawla Glyn_
Tolong dong, dipercepat datangnya. Jodohmu ini udah capek di-PHP-in cowok. Belum juga pacaran udah patah dan sakit hati. Kasihan, nih. Buruan datang ya, Sayang.
___________________________
Seiring dengan embusan napas, ia meletakkan ponsel usai mengirim tweet tersebut di akun pribadinya.
Ia memeluk guling erat-erat lalu memaksakan diri untuk tidur. Sudah terlalu larut dan ia tidak mau mendapat omelan Liora karena dapat oleh-oleh kantung mata besok pagi.
🌱
Kejadian yang dilihat Ruqa di lokasi syuting tadi terus berputar di alam bawah sadarnya. Hal itu membuat tidurnya tidak nyenyak dan berulang kali bangun.
Saat melihat ponsel, hal pertama yang dilihat adalah jam. Masih berada di akhir sepertiga malam.
"Ya Allah ... Ruqa emang pemalas. Sholat wajib aja malas apalagi sholat sunnah. Maafin Ruqa, ya Allah. Tapi Ruqa sadar, Ruqa nggak bisa apa-apa tanpaMu. Apa yang mustahil buat Ruqa, sangat mudah Engkau lakukan. Bantu Ruqa ketemu orang yang bener-bener tepat ya Allah. Yang nggak cuma bikin status lajang Ruqa berubah, tapi juga bikin Ruqa jadi lebih baik dan terus dekat denganMu."
Pemilik gelar si Paling Salah Menentukan Pilihan itu mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Mengaminkan doa yang baru saja terpanjat.
Doa aja terus, salatnya nanti dulu. Sudah tahu salahnya di mana, tapi masih aja berdiri dengan pembenaran 'yang penting ada niat tulus dan doa'. Niat saja kalau tanpa tindakan ya percuma.
Ruqayya Khawla Glyn, hidup di keluarga sederhana dengan pengetahuan agama yang minim, terkadang membuat ajaran sendiri hanya untuk membenarkan hasil pemikiran kerdil dan rasa malasnya.
"Eh! Siapa, nih!"
Dua bola mata Ruqa kembali melebar ketika melihat top comment pada tweet yang beberapa saat lalu ia posting.
'Udah bener dijauhin dari cowok brengsek, masih aja ngeluh! Lama-lama kucoret dari KK, jadi gelandangan lu!'
Begitulah isi komentar yang banyak mendapat like dan balasan dari penggemar Ruqa.
"Al Mashal Ilodalu. Penimbun dosa?" Ruqa membaca nama dan username akun yang mengomentari postingannya. "Siapa sih ini! Komen seenak jidat! Sok asik banget!"
Ia membalas komentar itu. Karena penasaran, ia juga melihat profile akun tersebut. Dari namanya terlihat jika pemiliknya seorang pria. Tidak mengikutinya, tetapi berteman dengan Mas Rasya dan Bang Billal.
'Kamu siapa? Kenal juga enggak, komen sembarangan.'
Ruqa mengirim pesan pribadi pada akun itu dengan mood yang buruk. Sambil menunggu balasan yang nggak mungkin dibalas karena ini bukan jam aktif manusia, ia menyelami akun yang isinya sama sekali tidak bisa menggambarkan sosok pemiliknya.
"Dih! Cuma foto-foto nggak jelas!"
Dilemparnya ponsel itu ke sisi lain tempat tidur, kemudian ia membalik bantal agar tidurnya lebih nyaman lagi.
Belum juga menutup mata, ia merasakan getaran dari ponsel. Saat dilihat, ada notifikasi pesan masuk dari twitter. Emosinya tersulut ketika membaca balasan pria itu hanya dengan tanda tanya.
Ruqa:
Lain kali kalau komen yang sopan!
Dasar, Penimbun Dosa!
Al Mashal Ilodalu:
Sepertinya kamu salah paham.
Ruqa:
Jangan jadi pengecut! Beraninya cuma di komen, rame rame. Giliran head to head, ciut nyalimu!
Ruqa tidak menerima balasan lagi. Saat ingin mengetik hujatannya, pria itu kembali membalas.
Al Mashal Ilodalu:
Saya lupa log out dari HP temen saya.
Mungkin dia nggak sadar kalau komen di tempat kamu pakai akun saya.
Ruqa:
Dasar cowok!
Pinter banget kalau ngeles!
Al Mashal Ilodalu:
Saya sudah kasih tahu kebenarannya. Percaya atau enggak itu urusan kamu.
Atau, kalau kamu punya waktu bisa tanya ke Billal Kafeel Mudzafar. Saya lihat kalian saling mengikuti di twitter, pasti kamu kenal.
Ruqa:
Itu nama Abangku.
Al Mashal Ilodalu:
Itu mama teman saya.
Ruqa:
Jadi kamu teman Abangku?
Siapa?
Kok aku nggak tahu?
Antusias dan rasa penasaran Ruqa semakin besar ketika pesannya tidak lagi mendapat balasan.
Kantuknya menghilang dan ia mulai mencari tahu siapa pria itu di berbagai sosial media sambil menunggu balasan. Sayang, sampai matahari mulai menyingsing, ia belum mendapatkan seperti apa wajah asli pria tersebut.
Karena penasaran, Ruqa putuskan untuk bertanya pada Billal. Saat membuka whatsapp, pria itu ternyata sudah mengiriminya banyak pesan sejak semalam.
Sangking kesalnya pada sang Abang yang terlalu over protective, ia sampai menonaktifkan notifikasi whatsapp.
Sejak lulus SMA, Billal mendapat beasiswa di salah satu Universitas Yogyakarta dan tinggal di sana sambil merawat rumah peninggalan kedua orang tua mereka. Karena itu ia hanya mengontrol Ruqa lewat telepon dan pesan. Jika ada waktu senggang, ia pulang ke Jakarta. Tidak terlalu sering, kadang dua bulan sekali. Namun, akhir-akhir ini mereka tidak bertemu. Sudah sekitar tiga bulan dan Ruqa putuskan libur syuting minggu depan akan menghabiskan waktu bersama Abangnya.
Ruqa:
Abaaaaaaaaaaaang!
BangBil:
Woi Anak Pungut! Muncul juga kamu!
Hapus tweetmu semalem! Bikin malu aja!
Ruqa:
Kenapa komen pakai akun orang lain sih?
Aku kan malu udah ngatain orang
BangBil:
Orang siapa?
Ruqa:
Temen kamu.
Nama akunnya Al Mashal Ilodalu. Usernamnya: Penimbun Dosa.
Pesan Ruqa hanya terbaca dan tanda online di profil Billal menghilang. Tidak berselang lama, pria itu kembali.
BangBil:
Lah iya, baru nyadar kalau akun Ilo belum log out.
Ruqa:
Gimana, sih? Nggak teliti banget! Bikin aku malu aja.
BangBil:
Biasanya juga malu-maluin! Jangan playing victim lu!
Ruqa:
Ah, biarin aja. Nggak pernah ketemu juga.
BangBil:
Semoga aja nggak pernah ketemu.
Abang malu kalau mau ngenalin kamu ke dia.
Ruqa:
Dih! Orang cantik gini nggak mau diakuin.
Aku juga ogah kali ketemu temenmu.
BangBil:
Ilo ganteng loh! Awas kalau sampai naksir.
Ruqa:
Nggak suka orang gondrong
BangBil:

Satu-satunya temen Abang yang waras nih.
Ruqa:
Oooh. Jadi?
Bangbil:
Jadi apaan?
Ruqa:
Jadi 08 berapa nomornya?
BangBil:
Seleranya bukan kamu.
Berangkat kerja! Jangan mikirin cowok mulu!
🌱tbc🌱
note:
ntar up lagi jam enggak tau 🤣
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
