
PEROLOG - BAB 1
PEROLOG
Jatuh cinta versi Yaya itu unik, jatuh cinta kok sama Otot paha seorang pemain Futsal pentolan di SMA 1 Patriot. Yaya si cewek barbar yang hidup semaunya, memiliki jiwa bebas tapi akan berubah menjadi berhati manis jika bersama seorang Orion. Disukai banyak kaum Adam, namun hanya satu yang Yaya lihat si pemilik Otot paha ter seksi versi mata Yaya. Orion Jericho Ribut cowok jangkung bertubuh tegak dan otot paha yang aduhai Seksi itu poin utama yang Yaya Suka. Orion yang berprestasi, Orion yang pintar, Orion yang tampan dan ada satu lagi julukan untuk Orion berandal kesayangan, bukan tanpa alasan julukan itu ada, karena Orion adalah salah satu pentolan di SMA 1 Patriot di bidang olahraga.
BAB 1
"Hoamm.. "
hari ini Yaya bangun kesiangan. salahnya karena maraton Serial Netflix sampai subuh dan jangan lupa besok adalah hari Senin dan hari pertama Yaya masuk kelas dua belas setelah libur kurang lebih dua minggu
Kelas 12 IPS 4 adalah kelas yang akan Yaya tempati selama sisa Putih-Abu. masih bersama teman-teman yang lama di kelas sebelas, hanya sekitar 25% murid yang di Rombak atau di pindah kelas sisanya Yaya masih sekelas dengan orang itu-itu saja
beruntungnya Yaya dan Teman-temannya tidak termasuk dalam 25% yang di pindahkan
Akan sulit lagi membangun kemistri jika teman-teman kelasnya adalah orang-orang baru
Beruntungnya Yaya dan teman-temannya yang mendapat lokasi kelas di tempat Strategis di mana lokasinya sebagai pusatnya SMA 1 Patriot
Berhadapan tepat dengan Kantin dan Mushola, berdampingan dengan Laboratorium Komputer, Biologi, Bahasa dan Perpustakaan intinya kelas Yaya tempatnya sangat strategis dan mudah di pantau karena di belakang Mushola langsung ruangan Guru dan sebelah kelas ada jalan utama menuju jembatan penghubung gedung A dan gedung B yang terpisah oleh jalan.
saat ini Yaya masih di kos melakukan rutinitasnya sebelum berangkat Sekolah. memakai Seragam dengan atribut lengkap yang hanya Yaya pakai setiap hari Senin dikarenakan Upacara.
Empat hari sisanya Yaya akan berpakaian Semaunya asal tidak ketahuan guru BK Semua aman terkendali
setelah selesai memakai skincare Yaya lanjut memakai cusion tipis dan sedikit Consiler di bawah mata dan sentuhan terakhir liptin tidak lupa juga merapikan alis sedikit, buat kalian yang berlindung di kata-kata SMA itu cuma cukup pakai bedak bayi sama lip balm nih ngaca di pantat bohai keponakan aing.
Lo saja kali gue engga, wajah itu aset, jangan asal ngomong memang Cowok mau sama Cewek dekil? enggak kali, cowok yang di lihat itu muka glowing cewek dulu pasti!, jangan munafik lu cowok!!
Jangan salah paham nih ya buat kaum Cewek kalian jangan Cantik karena Cowok atau yang lain tapi karna diri Kalian sendiri. kalo cowok jatuh hati anggap saja itu bonus.
lah ko gue jadi buka Beauty Class, sekarang gue mau berangkat dulu bentar lagi Masuk batin Yaya.
+++
Warung Ibu terlihat masih ramai di penuhi Anak-anak SMA 1 Patriot yang pasti kalian tahu Orang-orang seperti mereka Mana peduli dengan masuk kelas atau sekolah tepat waktu, mereka terlihat santai menikmati kopi, atau sarapan uduk mereka masing-masing, ada pula yang merokok.
Kost gue memang terlampau bebas di sini ada juga kost peria, pekerja dan rumah tangga. Warung Ibu jadi tempat nongkrong dari awal terdirinya bangunan sekolah.
Si ibu yang merupakan asli pribumi sudah banyak menyaksikan kenakalan para murid SMA 1 Patriot dari generasi ke generasi, di sebabkan lokasi warung strategis pula untuk bolos dan parkir motor.
SMA 1 Patriot tidak mengizinkan Motor siswanya Masuk area Sekolah, Polusi cenah, jadi murid yang membawa Motor harus parkir di luar area Sekolah, jadi banyak sekali warga yang menawarkan jasa parkir bagi para murid-murid di halaman rumah mereka di sekitar kawasan Sekolah.
lumayan banyak kang Parkir dadakan di sekitar Sekolah, sebenarnya Yaya juga memiliki kendaraan yang ia bawa ke kost. cuma mana mungkin Yaya membawa Motor ke Sekolah yang jaraknya hanya 2 menit saja sudah sampai.
motor itu Yaya bawa dari Rumah untuk keperluan di luar sekolah, untuk memudahkan Yaya untuk perjalanan jauh.
Pada saat Yaya melewati warung Ibu siswa laki-laki otomatis saja menjadi seperti Anjing kelaparan, menyoraki Yaya, mengapa mereka semua tidak memiliki sopan-santun tidak tahu saja yang seperti begitu termasuk ter masuk pelecehan.
"beh neng Yaya mani Cantik eyy..!”
"Neng ko tidak mau noleh"
"Neng mau tidak jadi pacar Aa"
"Neng malam jalan yuk"
"Neng bohay banget sih"
karna emosi Yaya langsung berhenti dan langsung teriak "APASI LO PADA, GAK SOPAN BANGET!! GUE LAPORIN LO SUKA BOLOS DI SINI!" Yaya mengangkat kedua tangannya dan memberikan dua jari tengah kepada Orang-orang yang menyorakinya, bukannya mereka takut malah mereka semakin riuh bersorak.
"Ya elah Neng makin cantik saja kalo marah!!" Bukannya takut dengan ancaman Yaya mereka malah semakin Menggoda Yaya
dari keributan itu ada satu orang yang tidak terganggu oleh keributan itu, dia hanya fokus memakan nasi Uduknya tanpa terganggu Sama sekali “teh minta ganti sendok ini patah, nanti saya ganti sendok yang patahnya” minta Orang itu pada penjaga warung.
***
sampai kelas Yaya membanting tasnya di atas Meja langsung duduk di tempat yang sudah di siapkan Teman-temannya
Riri Saraswati yang duduk satu meja dengan Yaya merasa terkejut "Astagfirullah!!" Riri mengusap dadanya
"Kenapa Neng? Baru saja masuk sudah marah-marah begitu?" Tanya Bella Eliza salah satu teman Yaya
"Biasa lah pasti anak-anak badung di Warung Ibu" sahut Shinta Darmawan, sudah tahu pasti alasan Yaya kesal Senin pagi ini dan pagi-pagi sebelumnya. Memang selalu seperti itu dari zaman Yaya baru tinggal di kost-kostan di sana.
"Mereka itu menyebalkan banget!! tidak pernah lihat cewek cantik apa?!" kesal Yaya mengibas-ngibaskan tangannya pada wajah “cek.. ini AC NYALA KAN DONG PANAS!!”
"Mereka kan begitu, kebanyakan yang di warung Ibu anak-anak Badung semua" sahut Bella "Lagian lo betah-betah saja kan di kost itu?" Bella duduk mengarah ke belakang posisi meja mereka berada di barisan kedua dan ke tiga
"Itu dia yang bikin gua tidak mau pindah dari kost Ibu. tempatnya ramai beli makan dekat tinggal ke Warung Ibu, peraturan juga tidak terlalu ketat apalagi tetangga rumah si ibu kan usaha laundry ya gua kan enak"
"Padahal rumah lo tidak jauh-jauh banget paling naik mobil 30 menit dari rumah kalau naik motor bisa lebih pendek juga waktunya. tapi sok-sok an kost", ledak Bella yang hanya di angguki setuju oleh Sinta dan Riri
"Ya lo tahu orang tua gue bagaimana, Abang gue juga. mereka bebas si ke gue yang penting laporan yang jujur dan tahu batasan" santai Yaya menyenderkan punggungnya ke kursi. "Bisa di bilang gue beruntung banget punya Orang tua dan Abang yang Suportif, mereka tidak asal lepas gue tapi mereka coba buat memahami gue" bangga Yaya "kalo kata Abang gue sih Nakal sewajarnya, Main sewajarnya, Belajar sewajarnya jangan pintar-pintar banget sama jangan bodoh-bodoh banget, masuk BK Sesekali tidak papa nikmati saja selagi masih muda, toh gue sudah tahu masa depan gua bakal banyak duit terus. kaku-kaku begitu juga abang gue bertanggung jawab banget doi juga selalu mengingatkan kalau kamu ada main ke klub atau bar kabari abang setidaknya abang bisa suruh orang jemput gue selalu di bebaskan memilih asalkan gue tahu diri” Apalagi semenjak ada Kakak ipar Yaya makin Berwibawa dan awet muda banget mantan Duda satu anak itu
membicarakan Abang jadi kangen si Gembul keponakan lucu Yaya yang hobi makan Pete dan donat salju batin Yaya
○○○
Bel istirahat sudah mulai berkumandang Yaya dan anak-anak kelas mulai membereskan Barang-barangnya ke dalam tas dan setelah itu menuju tempat yang menjual berbagai jenis makanan alias kantin.
Sekolah untuk ke Kantin, Kantin dan jam istirahat adalah obat stres Siswa-siswinya
Semenjak Pandemi dan beberapa bulan sekolah di rumahkan pada saat kelas 11 sepertinya bukan hanya Yaya yang sadar kalo masuk sekolah itu penting, apalagi di jaman Pandemi seperti ini bertemu teman itu sudah seperti bertemu teh botol di warung bakso berharga banget.
Walaupun penyebaran Covid sudah mulai Berkurang tapi Yaya dengan yang lain masih harus paki Prokes standar hitung-hitung pencegahan toh tidak ada ruginya
Masker dan konektor rantai berbagai jenis sampai-sampai Yaya memiliki banyak dari yang biasa sampai yang berbandul kebanyakan hadiah dari keponakan semok Yaya yang suka berbelanja di toko online sebagian lagi Yaya dapat dari Endorse
"Meja biasa kan" Tanya Riri
"Ia dong" jawab Bella pasalnya ada satu meja kantin akan jadi selalu langganan Mereka duduki
Yaya dengan teman-temannya sih tidak Melabeli Meja itu milik mereka tapi Warga SMA 1 Patriot sendiri yang menyatakan meja itu akan selalu di tempati oleh kami berempat. tidak akan ada yang berani untuk mendudukinya seramai apa pun suasana Kantin.
"Mau pesan apa? Sekalian kalu mau pesan mie Atu gue saja tapi kalo bukan mie pesan sendiri" tawar Shinta
"Gue mau paki Bakso Mie nya setengah matang terus kering tidak pakai kuah" jawab Yaya. dari pada Yaya ikut antre lama mending ikut Shinta saja.
“buset ya banyak mau banget lo” saut Bella
"Aku mau Batagor saja, Kubel mau Batagor tidak? " Riri menawari Bella
"Boleh deh, nanti gue pesan minumnya. berarti teh Poci semua kan?"
Pertanyaan Bella di angguki mereka tiga temannya
○○○
Sekarang mereka sudah selesi menyantap makanan dan mulai bertukar cerita tidak jelas sembari merapi kan penampilan mereka
"Pulang nanti lihat latihan Futsal yuk" ajak Riri semangat
"memang ada turnamen?" Tanya Yaya polis
"Latihan biasa, biasalah si Riri mah ingin liat si Adam anak IPA itu"
"Apa sih, kan namanya juga usaha" Pipi Riri bersemu merah
"tidak papa gue dukung lo ko Ri, yang penting jangan kelihatan murahan, mengejar secara elegan dan berkelas" dukung Shinta
"Adam yang anak IPA itu kan Ri?" Tanya Yaya pasalnya Yaya tidak asing dengan Nama Adam
"Ia yang sering nongkrong di Warung Ibu itu loh Ya" jawab Riri penuh binar di Matanya
"Ohh pantas!, kaya pernah liat sama dengar orangnya, pantas saja Riri kalau di ajak ke kost gue semangat terus" Ledek Yaya
"Iya lah, kalau tidak ada Adam aku buat apa sering-sering ke kost kamu!!" Riri membenarkan
"Ohh gitu ya lo Ri, enggak gue kasih main ke kost gue lagi lo ya" Yaya sedikit kesal
"Jangan dong Ya, enggak kasihan sama aku apa? sudah lama usaha ini aku" mohon Riri
Sinta dengan Bella yang melihat Riri ketakutan seperti itu hanya terkikik melihat kelakuan Sahabat polosnya
"traktir gue cilok depan sekolah pas pulang asal" tawar Yaya, memanfaatkan ketakutan Riri
Bibir Riri mencabik tanda tak setuju "Ya sudah asal lima ribi saja kan uangnya buat beli minum buat Adam" tawar Riri
"Lah lucu lo. Adam di kasih minum mahal lah kita sahabat lo cuma di kasih
goceng" Yaya tidak terima
"sudah Ya, kasihan Riri jangan di kerjai begitu " bela Shinta Yang tahu kalau Sahabatnya itu Sedang mengerjai Riri
"Iya lah Ya, kaya orang Miskin saja lo . padahal yang paling gede Uang Jajannya kan lo Ya" lerai Bella
"Beda dong haha, ini kan di kasih Riri teman gue paling Bahenol" Yaya masih kurang puas mengerjai Riri
"Yaya mahh!!" rajuk Riri
"Iya.. iya.... bercanda kali, pulang Sekolah kita beli Cilok gue traktir sepuasnya habis itu lihat Futsal"
"Wih..wih... Teman gue Sultan banget" heboh Bella
"Sepuasnya kalian, gue habis di transfer Abang gue haha" tawa Yaya terdengar renyah di tengah-tengah kantin yang ramai
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
