
Di sebuah hutan yang indah dan penuh warna, hiduplah seekor kelinci bernama Lili. Lili terkenal sebagai kelinci yang lincah dan penuh rasa ingin tahu. Setiap hari, dia berlari ke sana kemari, menjelajahi setiap sudut hutan.
Suatu hari, saat sedang melompat-lompat di sekitar pohon besar, Lili mendengar suara tangisan pelan. Dia berhenti sejenak dan mendengarkan dengan seksama. “Siapa yang menangis?” pikir Lili. Dengan rasa ingin tahu yang besar, Lili mengikuti suara itu dan menemukan seekor landak...
Di sebuah hutan yang indah dan penuh warna, hiduplah seekor kelinci bernama Lili. Lili terkenal sebagai kelinci yang lincah dan penuh rasa ingin tahu. Setiap hari, dia berlari ke sana kemari, menjelajahi setiap sudut hutan Lembut.
Suatu hari, saat sedang melompat-lompat di sekitar pohon besar, Lili mendengar suara tangisan pelan. Dia berhenti sejenak dan mendengarkan dengan seksama. “Siapa yang menangis?” pikir Lili. Dengan rasa ingin tahu yang besar, Lili mengikuti suara itu dan menemukan seekor landak kecil bernama Toto sedang duduk di bawah pohon, terlihat sedih.
"Hei, Toto, kenapa kamu menangis?" tanya Lili dengan lembut.
Toto mengangkat kepalanya dan mengusap matanya yang basah. "Aku merasa kesepian, Lili. Semua teman-teman takut padaku karena duriku. Mereka tidak ingin bermain denganku," jawab Toto dengan suara pelan.
Lili merasa sedih mendengar hal itu. Dia ingin membantu Toto. "Toto, jangan sedih. Aku yakin ada cara agar kita semua bisa bermain bersama tanpa terluka. Bagaimana kalau kita bermain petak umpet? Kamu bisa menjadi penjaga dan tidak ada yang perlu khawatir akan durimu."
Toto tersenyum kecil. "Benarkah? Kamu tidak takut pada duriku?"
Lili menggelengkan kepalanya. "Tentu tidak! Duri itu adalah bagian dari dirimu, dan kita semua unik dengan cara kita sendiri. Ayo kita coba!"
Dengan semangat, Lili dan Toto mulai bermain petak umpet. Lili berlari cepat dan bersembunyi di balik semak-semak, sementara Toto menghitung sambil menutup mata. Saat Toto mencari Lili, dia sangat berhati-hati agar tidak menyakiti siapa pun dengan durinya. Permainan itu berjalan lancar, dan Toto merasa sangat senang.
Tidak lama kemudian, teman-teman hewan lain di hutan, seperti tupai, burung, dan bahkan rusa, melihat Lili dan Toto bermain bersama. Mereka mendekat dan meminta untuk ikut bermain. Lili dengan senang hati mengajak mereka semua bergabung.
"Toto, kamu bisa tetap menjadi penjaga, dan kami semua akan bermain bersama-sama," kata Lili dengan penuh semangat.
Semua hewan bermain bersama sepanjang sore. Toto merasa sangat bahagia karena akhirnya dia memiliki teman yang tidak takut padanya. Sejak hari itu, Lili dan Toto menjadi sahabat karib, dan semua hewan di Hutan Lembut belajar untuk saling menerima perbedaan.
Malam harinya, saat matahari mulai terbenam, semua hewan pulang ke rumah masing-masing dengan senyuman di wajah mereka. Lili dan Toto berjanji untuk terus bermain bersama setiap hari.
"Terima kasih, Lili. Aku tidak merasa kesepian lagi," kata Toto sambil tersenyum.
"Sama-sama, Toto. Persahabatan itu indah, apalagi jika kita bisa saling menerima apa adanya," jawab Lili dengan hangat.
Dan sejak saat itu, Hutan Lembut menjadi tempat yang penuh dengan tawa dan persahabatan yang indah, di mana semua hewan, besar atau kecil, berbulu atau berduri, bisa hidup rukun dan bahagia bersama.
Tamat.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
