Bab 38

Eastcliff adalah tiga kota paling makmur teratas di Provinsi Xishu, dengan populasi lebih dari 20 juta, dan tiga distrik utama Nancheng adalah situs paling makmur di Eastcliff. Grup Shanhai mengendalikan Nancheng. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan grup Shanhai merupakan kekuatan pertama di Nancheng. Ketika Luo Shanhai menginjakkan kakinya di Jalan Eastcliff, jalanan itu akan terguncang. Tidak ada seorangpun yang berani melakukan sesuatu pada putra Luo Shanhai itu.

Tapi sekarang, pria bernama Leon Wood ini berani menyerang Luo Jindao!

Apakah dia gila?

Bagi Grup Shanhai, membunuh orang adalah hal biasa. Jika ada orang yang membuat mereka kesal, apa yang tidak bisa mereka lakukan?

Tindakan Leon yang memukuli Luo Jindao di depan umum seperti ini sama saja dengan mencari kematian.

Tami dan Yotam juga menatap Leon dengan ekspresi ngeri, mereka juga tidak menyangka kalau Leon yang terlihat sangat lembut, ternyata bisa bersikap sangat kejam, dan bahkan menendang Luo Jindao secara langsung.

Luo Jindao adalah putra dari kakak tertua di jalan Eastcliff.

Sementara itu saat ini Luo Jindao hanya bisa tercengang.

Sejak Grup Shanhai menjadi kekuatan No 1 di Nancheng, dia telah menjadi putra No 1 Nancheng. Bahkan anak-anak pejabat besar pun sopan kepadanya, dan anak-anak dari keluarga kaya lainnya bahkan takut untuk memprovokasi dia.

Bahkan ketika berbicara dengannya, dia berhati-hati.

Tapi sekarang, anak ini berani melakukan sesuatu pada dirinya sendiri?

Kemarahan dan kebencian yang tak terkendali muncul dari hatinya, mata Luo Jindao menjadi merah.

Sebelum Luo Jindao bisa berbicara, dia mendengar suara Leon bergema lagi

"Gordon, gantung dia..."

Hah? Menggantungku?

Leon bahkan ingin menggantungnya?

Beraninya dia melakukan ini padanya!

"Kau ..." Luo Jindao yang marah hendak mengancam Leon, tetapi Gordon sudah bergegas maju dan menendang wajah dan menendang seluruh tubuh Luo Jindao ke udara.

Ada kabut darah terlihat di wajah Luo Jindao.

Tubuh itu jatuh dengan keras ke tanah bersamaan dengan suara hantaman yang keras.

Hampir semua orang tersentak pada saat yang sama, pemuda ini benar-benar kejam!

Beraninya dia berurusan dengan Tuan Muda Luo seperti ini.

Luo Jindao sangat kesakitan sampai dia merasa akan pingsan. Dia masih tidak mengerti. Bagaimanapun, dia adalah putra orang no satu di jalanan Nancheng, bagaimana mungkin seorang pengemudi berani melakukan hal ini padanya?

Dengan rasa sakit yang parah, Gordon kemudian menyeretnya ke pohon di pinggir jalan. Entah dari mana Gordon bisa menemukan tali untuk mengikatnya namun tiba-tiba dia sudah menggantung Luo Jindao di pohon.

Suasana di sekitar langsung sunyi, dan semua orang terpana melihat kejadian ini.

Apakah pemuda ini benar-benar menggantung Tuan Muda Luo?

Wajah Luo Jindao telah berubah pucat, dia telah hidup selama hampir 30 tahun. Kapan dia pernah menderita penghinaan seperti ini?

Pada saat ini, Luo Jindao memiliki beberapa penyesalan. Dia menyesal karena tadi tidak membawa beberapa anak buahnya ikut serta. Jika tadi dia membawa lebih banyak orang, dia tidak akan mungkin diperlakukan seperti ini.

Dengan mata memerah, Luo Jindao menatap Leon.

Dia sudah memutuskan bahwa jika dia bisa selamat dari kejadian ini, dia akan membunuh sampah ini tidak peduli berapa banyak dia harus membayar.

“Telepon ayahnya dan minta Ayahnya membawa kontrak untuk menebus putranya ini!” Leon mengeluarkan sebatang rokok lagi dan memasukkannya ke dalam mulutnya, seolah-olah hal yang barusan dilakukannya itu hanyalah hal sepele.

Sebenarnya Leon tidak terlalu suka merokok, tetapi dia menyukai perasaan merokok.

Kecuali Wukai, semua orang ketakutan mendengar kata-kata Leon.

Menyuruh ayah Luo Jindao membawa kontrak untuk menebus Luo Jindao? Bukankah ini sama saja dengan pemerasan?

Beraninya dia memeras Luo Shanhai, orang pertama di Jalan Nancheng? Ini terlalu gila, kan? Atau apakah dia tidak tahu siapa Luo Shanhai itu dan seperti apa kekuatan yang dimilikinya di Nancheng atau bahkan di seluruh Eastcliff?

Semua orang menatap Leon dengan tatapan kosong pada saat ini. Tindakan Leon ini benar-benar merusak akal sehat mereka. Di dunia ini, ternyata masih ada orang yang ingin mati.

Tapi Gordon tidak banyak berpikir, dia langsung mengeluarkan ponsel Luo Jindao dan menelepon Luo Shanhai.

Sementara itu di Eastcliff, markas besar Grup Shanhai, di kantor ketua.

Luo Shanhai, yang sudah berusia lebih dari lima puluh tahun, sedang duduk dengan tenang di sofa.

Sambil melihat lampu neon yang menyala di luar jendela, senyum puas muncul di wajah Luo Shanhai.

Di paruh pertama hidupnya, dia telah menderita terlalu banyak, dan sekarang dia akhirnya bisa menjadi orang berpangkat tinggi, menikmati kemuliaan dan kekayaan yang tidak dapat dinikmati orang biasa, hidupnya sangat berharga.

Jika memungkinkan, dia juga ingin mundur dengan berani dan menjadi orang kaya yang menganggur.

Tapi dia tidak bisa. Selama bertahun-tahun, untuk duduk di posisi teratas di Nancheng, dia telah menyinggung banyak orang. Begitu dia menunjukkan sedikit kelelahan, dia tidak tahu berapa banyak orang yang akan membunuhnya dan putranya.

Belum lagi, Xu Tianao di Kota Utara, Wu Donglai di Kota Timur, dan bahkan Lin Qingshan, yang menghormatinya di Kota Barat, selalu mengincar industrinya.

Begitu Grup Shanhai bertindak sedikit ceroboh, orang-orang itu pasti akan menjadi yang pertama bergegas untuk menggigitnya.

Pada saat itu, kehilangan semua uang adalah masalah sepele, namun yang sulit adalah untuk menyelamatkan nyawanya dan putranya. Jadi demi untuk bisa menikmati hari tuanya dengan tenang dan meletakkan dasar yang lebih baik untuk putranya, dia hanya bisa terus bekerja saat ini agar dia bisa menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi. Dia tidak punya pilihan lain sama sekali.

Untuk alasan ini jugalah dia tidak boleh menggunakan segala cara untuk menjadi lebih kuat.

Dan kepala polisi kota adalah pedang tajam yang tergantung di atas kepalanya. Untuk dapat berteman dengan Yuan Hua, entah sudah berapa banyak usaha yang telah dia lakukan, tetapi Yuan Hua tetap tidak bisa diajak berteman. Dia sudah tidak ada pilihan lain selain berusaha menyuruh Luo Jindao, puptranya, untuk mencari terobosan melalui Yuan Wukai, putra dari Yuan Hua. Selama Yuan Wukai bisa dijebak, maka, tidak peduli seberapa jujur Yuan Hua, dia pasti akan membuat beberapa kompromi untuk menyelamatkan putranya.

Lagipula, tidak ada ayah di dunia ini yang tidak mencintai putra mereka.

Pada saat ini, ponselnya berdering. Luo Shanhai mengangkatnya dan melihat bahwa putranya yang menelepon.

Luo Shanhai menjawab panggilan telepon itu.

"Bagaimana kemajuannya?" tanya Luo Shanhai langsung.

“Kalau kau tidak ingin putramu mendapat masalah, bawa kontrak kepemilikan dari Pavilion Boyu ke Raptor Bay!” Sebuah suara berat datang dari ujung telepon yang lain.

Pupil mata Luo Shanhai menyusut untuk sementara waktu.

Seseorang berani menculik anak laki-lakinya?

Baru saja dia akan memarahi orang yang menelepon, namun di ujung lain telepon, Gordon sudah menutup telepon ...

Luo Shanhai langsung murka!

Leon Wood Bab 38