6. Jungkook x Bambam

0
0
Terkunci
Deskripsi

CRASHH!

Suara benturan yang sangat kuat terdengar di area jalan yang tidak terlalu ramai. Beberapa pengendara yang kebetulan lewat menepi untuk memastikan keadaan orang yang sedang berada di dalam mobil.

"Jangan ada yang mendekat, kami adalah pihak berwajib yang sedang melaksakan tugas. Pria yang ada di dalam mobil ini adalah tawanan kami yang melarikan diri selama satu minggu!" Ujar seorang pria yang membawa senjata api.

"Tapi pengendara mobil ini dalam kondisi tidak baik pasca kecelakaan, sebaiknya...

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
12 konten
Akses seumur hidup
250
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya 7. Complicated part
1
0
Lisa duduk termenung di depan jendela yang ada di kamar hotelnya. Sudah pukul sembilan pagi namun Jungkook belum juga datang menemuinya. Wanita itu jadi bingung sendiri dengan tujuan hidupnya kali ini, apakah nanti mereka tetap bisa bersama atau kah tidak?Jika tahu seperti ini aku keluar sedari tadi tanpa menunggu pria itu, Kesal Lisa.Wanita itu mengambil tas kecil yang ia bawa kemudian keluar dari kamar. Perutnya sedari taditadi sudah berteriak kelaparan, sedangkan tadi Lisa masih berpikir jika Jungkook akan datang kesana sehingga mereka bisa pergi keluar bersama pagi itu.Lisa pergi ke salah satu restoran dekat sana, sebenarnya ia bisa saja sarapan pagi di hotel karena kebetulan di hotel itu menyediakan breakfast bagi pengunjungnya. Namun, Lisa lebih memilih keluar dan mencari tempat yang sekiranya bagus untuk ia kunjungi. Ia masa bodoh dengan Jungkook yang kemungkinan akan datang ke hotel itu untuk menemuinya atau tidak.Lisa duduk di sebuah bangku kosong yang ada di dalam restoran, tepat setelah ia duduk handphone nya berdering tanda ada panggilan dari seseorang yang masuk. Dan benar saja, nama suaminya tertera di layar ponsel itu. Lisa membiarkan layarnya itu tetap menyala terang dan enggan untuk mengangkat panggilan dari suaminya itu.Lisa duduk dengan pemandangan area jalanan di kota Venesia. Tanpa sengaja kedua bola matanya menangkap perawakan sosok yang ia kenal adalah suaminya sendiri, tentunya bersama seorang wanita yang Lisa tahu sedari kemarin. Mereka baru saja keluar dari coffe shop yang tepat berada di depan restoran tempat Lisa makan.Lisa hanya menatap kepergian pria itu, padahal baru tadi Jungkook menghubunginya. Lisa kira pria itu sudah berada di hotel.Selamat pagiAh, ya aku baru saja memesan makanan, Ujar Lisa pada pelayan restoran yang datang menghampirinya.Baiklah, mohon ditunggu sebentar ya.IyaLisa tersenyum kikuk saat pelayan itu beberapa kali menatap ke arah layar ponselnya yang terus saja menyala menampilkan panggilan yang masuk dari Jungkook. Pria itu masih menghubunginya meski sudah beberapa menit berlalu.Lisa menghela napas panjang, wanita itu meraih ponselnya yang ada di atas meja kemudian menggeser ikon hijau pada layar ponselnya. Saat itu juga kedua telinga Lisa dibuat panas oleh Jungkook yang langsung memarahinya.Dimana kau huh?Kenapa? Tanya Lisa ketus seolah enggan untuk bicara pada suaminya.Buka pintu kamarmu, aku sudah ada di depan. Aku sudah membeli makanan, jika kau tidak suka makanannya nanti maka salahkan dirimu karena tidak mengangkat panggilan dariku,Ah jadi tujuan Jungkook menghubunginya tadi karena hendak bertanya mengenai makanan apa yang Lisa inginkan.Lisa? Buka pintunya, sekarang.Aku tidak ada disana, aku sedang berada di luar.Dimana? Kau sedang menemui selingkuhanmu?Coba kau tanyakan pertanyaanmu tadi pada dirimu sendiri Jungkook, aku buka wanita liar seperti yang kau kira.Oke, jadi sekarang kau mau apa?Aku tidak mungkin tinggal di hotel lama-lama, apa ada apartemen atau tempat tinggal—Aku tunggu sepuluh menit dari sekarang, jika ingin ikut ke apartemen maka cepat kembali ke hotel sekarang.Lisa kembali menahan napasnya, pelayan baru saja datang membawakan makanan yang kini sudah tersaji tepat di depan mata Lisa. Ia mengakhiri panggilan dari Jungkook sepihak dan mulai menyantap makanannya. Ia hanya punya waktu sepuluh menit, really? Pria itu benar-benar menguji dirinya.Pada akhirnya Lisa meninggalkan sisa makanannya begitu saja di atas meja, ia pergi menuju hotel karena Jungkook menunggunya disana.Ambil barang-barangmu kemudian masuk ke mobil.Tunggu sebentarLisa mengambil kopernya yang masih tertata rapi di dalam kamar hotel. Setelah itu barulah Lisa dan Jungkook pergi menuju mobil.Di dalam mobil Lisa ingin sekali melemparkan banyak pertanyaan pada suaminya itu. Terutama mengenai Nancy, wanita yang sedari kemarin membuat Lisa panas dingin memikirkan siapa sebenarnya wanita itu.Ini sudah hampir jam 9, kenapa baru—Hanya telat sebentar, aku ada urusan.Lisa tersenyum samar, Dengan wanita kemarin? Jangan bilang kemarin malam kalian menghabiskan waktu bersama di saat aku tidak ada, kau menghabiskan waktu dengan wanita itu dan aku sendiri di ruangan hotel Ucap Lisa terus terang.Ada apa denganmu? Apa aku tidak bisa pergi dengan seorang wanita? Tanya Jungkook.Ehmm siapa Nancy?Wanita yang aku temui sebelum kau, mungkin...Kalian pergi ke coffe Shopee depan reatoran tadi bukan?Jungkook menyerngit, ia bingung kenapa Lisa bisa tahu akan hal itu, Hmm tidak peduli apapun itu, jadi kenapa jika aku pergi bersama dia hmm?Aku istrimu, aku mengandung anakmu, kau membiarkan aku kelaparan dan memberi makan wabita lain di hadapanku? Aku juga punya hati Jungkook! Jangan mempermainkan hatiku seperti ini, ijinkan aku untuk mendapatkan apapun itu darimu. Aku tahu cinta tidak bisa tumbuh begitu saja, tapi setidaknya berpikirlah demi masa depan anak ini nanti! Sentak Isa sembari menunjuk perutnya.Kita sudah sampai, keluarLisa keluar dari mobil lalu masuk ke dalam sebuah bangunan yang cukup besar. Jungkook memimpin jalan untuk menuntun Lisa sampai ke dalam apartemen miliknya.Letakkan kopermu di dalam kamar, setelah itu buatkan secangkir kopi hangat untukku dan bawa ke ruangan itu, mengerti? Tanya Jungkook pada Lisa.Lisa menganggukkan kepalanya, ia akan mencoba bersikap baik saat ini. Tanpa sengaja Jungkook sudah membuka kesempatan bagi Lisa untuk melakukan tugasnyatugasnya.SrhhhApa yang kau lakukan Lisa!!!Lisa menatap setelan Jungkook yang terkena tumpahan kopi hitam yang ia bawa. Lisa menggeleng dengan cepat, ia melakukannya tanpa sengaja karena pergerakan tiba-tiba dari Jungkook. Lisa hendak meletakkan kopinya di atas meja, namun pergerakan Jungkook yang sulit ditebak membuat Lisa terkejut hingga gelas yang ia bawa tumpah.Jungkook tenang, a-aku tidak sengaja, maaf.Kau menumpahkan kopi ke seluruh pakaianku dan kau menyuruhku untuk tenang? Tanya Jungkook tercengang.Aku akan membersihkan kemeja ini, berikan padaku—Menurut mu mencuci kemeja ini akan menghilangkan noda dan mengembalikan nilai aslinya, huh? Kemeja ini sangat berarti Lisa, kau merusaknya dalam sepersekian detik!Kau marah hanya karena aku tidak sengaja menumpahkan kopi ini? Jangan bilang kemeja ini dari simpananmu itu! Bagaimana perasaan anak ku nanti jika tahu ayahnya sendiri tidak bisa memperlakukan ibunya dengan baik! Sentak Lisa cukup keras, ia sangat sulit untuk mengontrol emosinya apalagi dalam keadaan hamil muda seperti ini.Jungkook terlihat kaget melihat betapa cepatnya percakapan berubah menjadi argumen pasif yang sangat agresif. Jungkook menatap Lisa beberapa saat sebelum ia menggelengkan kepalanya dan mengerang frustrasi dengan situasi saat ini.Apa?! Aku hanya stres! Kenapa sekarang kita jadi bicara tentang anak yang masih hidup di sini!? Berhenti membawa-bawa nama anakku! Tanya Jungkook sembari menunjuk perut Lisa.Kenapa? Takut jika anak ini tahu bagaimana perlakuan ayahnya sendiri pada ibunya ha? Ingat bahwa aku hamil anakmu, kau menikahi ku, jadi tidak bisakah kita memulai kehidupan—Wajah Jungkook memerah mendengar ucapan Lisa dan ia terlihat bingung sesaat. Jungkook memalingkan muka dan mengusap bagian belakang lehernya sebelum akhirnya ia berbicara.Kaulah yang salah disini Lisa, kau tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun... Kau merusak semuanya, perlu kau ketahui Lisa, kau bukanlah wanita yang aku inginkan, mengerti?Lisa mengangkat alisnya sejenak pada pertanyaan itu sebelum tatapan dinginnya kembali ke tatapan Jungkook.Nancy—Dia kekasihku, kenapa? Tanya Jungkook yang kini sudah mulai tenang.DegSeketika itu hati Lisa terasa tercubit sedikit, meski baru beberapa hari menjadi istri Jungkook tidak bisa ia pungkiri kini ada rasa yang sudah mulai tumbuh secara perlahan-lahan. Ia tahu sekarang, Jungkook menikahinya hanya semata-mata untuk bentuk pertanggungjawaban. Bagaimana cara wanita itu untuk memahami keadaannya saat ini. Dia tidak mungkin tetap diam dan membiarkan Jungkook mengatur jalan hidupnya.Lisa berbalik, ia berjalan menuju jendela yang memperlihatkan area taman yang dipenuhi bunga. Wanita itu ingin sekali menitikkan air matanya, namun tak pantas rasanya hanya karena pria seperti Jungkook air matanya turun sia-sia begitu saja.Aku paham sekarang....... Jungkook hanya diam, pria itu masih duduk di meja kerjanya dengan laptop yang masih terus menyala sedari tadi.Tapi perlu kau ketahui bahwa aku adalah wanita yang anti akan orang kedua, aku tidak mau menjadi orang kedua ataupun di duakan. Maka kau perlu memutuskan segalanya untuk saat ini, aku istrimu sendiri membutuhkan kepastian, aku tidak mau berjuang sendiri. Siapa yang akan kau pertahankan, aku atau wanita cantik itu? Tanya Lisa dengan senyuman getir menatap jendela kaca di depannya.Jungkook menyerngit mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh istrinya sndiri. Namun, sesaat ia hendak menjawab dering ponsel kini menggema di ruangan itu. Jungkook menatao layar ponselnya, tertera nama Nancy disana. Tangan Jungkook hendak meraihnya, namun pikirannya mengatakan jangan, tapi pada akhirnya Jungkook mengangkat pamggilan itu.Halo, ada apa Nan?...Apa?! Aku akan segera kesana sekarang juga! Uang Jungkook tak karuan lalu pergi dari sana.Lisa membalikkan tubuhnya dan menatap kursi kosong di tempat itu dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.Huh, semuanya sudah terjawab, keberadaanku tidak dibutuhkan sama sekali. Yang ada aku datang hanya sebagai perusak, karena sedari awal memang akulah yang salah, Gimana Lisa saat ia kembali mengingat kejadian di pesta malam itu.Lisa mengelus perutnya pelan, ia akan pergi sekarang, mungkin itulah yang selama ini Jungkook inginkan. Namun entah karena apa pria itu masih menahannya bahkan sampai menikahinya, Lisa tahu ada alasan dibalik itu semua, meski ia tidak tahu alasan apa itu.Kita pergi saja...Lisa keluar tanpa membawa koper miliknya, ia hanya membawa tas kecil yang sedari terkait di pundaknya. Pandangannya lurus ke depan dengan tatapan kosong. Mungkinkah tujuan hidup Lisa kini usai? Namun ia masih harapan kehidupan dari janinnya saat ini.Lisa terus berjalan menyusuri jalanan kota Venesia yang begitu indah. Hingga tanpa sadar Lisa berjalan keliling di sekitaran sana dalam beberapa waktu yang sama. Teriknya matahari tak membuat wanita itu kepanasan ataupun tidak nyaman, semua rasa itu tidak dapat ia rasakan.CRASHH!Sebuah mobil berwarna putih melaju dengan kencang ke arah barat, tepat saat itu juga Lisa terpental ke trotoar jalan hingga membentur pintu kaca restoran karena tabrakan yang menimpanya.Kejadian itu begitu cepat, semua orang di sekitar sana langsung menghubungi mobil ambulans untuk menjemput Lisa. Tidak ada satu pun orang yang berani mendekat ke arah Lisa setelah melihat banyaknya darah yang Lisa keluarkan.Di tempat yang sama, di waktu yang sama, di rumah sakit yang sama, Lisa ditangani. Jungkook berada di rumah sakit itu, namun bukan untuk Lisa, melainkan untuk Nancy. Pria itu sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Lisa dan mengira ya Lisa masih berada di apartemen miliknya.Flashback on—Nancy menghubungi Jungkook karena mantan kekasihnya datang ke tempat tinggalnya. Manta kekasih Nancy itu hendak melakukan tindakan kriminal dan memperkosa wanita itu, namun semua itu gagal karena dibantu Jungkook.Nancy mengalami beberapa luka ringan di tubuhnya pada saat itu. Jungkook langsung kengantar Nancy menuju rumah sakit meski wanita itu sempat menolak beberapa kali.Hiks... Terima kasih, kau datang tepat waktu, aku tidak tahu jika kau tidak datang hiks, Tangis wanita itu.Jungkook mengangguk pelan, ia menghapus jejak air mata di wajah Nancy. Mereka baru saja memulai hubungan sedari kemarin, oleh karena itulah Jungkook lebih mementingkan Nancy saat ini.Ada luka sayatan di tangan kamu, kita ke rumah sakit sekarang hmm?Tidak, aku tidak mau, nanti saja hiks.Baiklah, nanti Flashback off—Lisa bangun dari pingsannya setelah beberapa menit berada di rumah sakit, wanita itu berteriak histeris saat Dokter mengatakan bahwa ia kehilangan bayinya. Satu-satunya harapan yang ia punya kini sudah pergi, hati mana yang tidak sakit mendengar hal itu.BAYIKU!!!! KEMBALIKAN DIA! Lisa berlari keluar dari ruangannya dengan terus berteriak dengan kencang.Lisa? Jungkook berlari ke arah Lisa, pria itu tadinya berjalan dengan Nancy di sampingnya, mereka awalnya hendak pulang.Lisa menatap Jungkook dengan kilatan amarah yang sangat tajam, kedua tangannya terkepal kuat seolah ingin menghancurkan wajah pria di hadapannya saat ini.KAU! Semuanya karena kau! Pria terburuk yang pernah aku temui hiks, kau menghancurkan segala harapanku! Kau lebih memilih wanita itu Jungkook! PERGI! PERGI DARI SINI! MEBYINGKIR DARI HADAPANKU!!! Teriak Lisa saat Jungkook berusaha untuk menyentuhnya.Lisa?Jangan sebut namaku!Siapa dia Jungkook? Tanya Nancy
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan