
Cerita tentang Keysha, murid kelas 11 di SMA Pelangi yang bucin banget dengan seniornya---Kenzo. Keysha selalu melakukan berbagai cara untuk mengejar cinta Kenzo walaupun sudah ditolak berkali-kali.
"Kak Kenzo tahu, kalo itu semua pesona Kakak yang bikin aku makin jatuh cinta. Dan aku makin nggak bisa jauhin Kakak." -Keysha Zanna Kirania
Kenzo---murid kelas 12 SMA Pelangi yang enggan membuka hatinya untuk cewek mana pun. Dia punya alasan kuat akan hal itu. Sebuah penyakit mematikan yang bersarang...
Hari ini adalah hari terakhir MPLS SMA Pelangi. Semua peserta MPLS sedang melakukan olahraga di lapangan. Untuk anak perempuan diwajibkan melakukan permainan voly, tentunya dengan tim yang sudah dibentuk dan ditentukan oleh kakak pembina.
Keysha dan Nayra berada dalam satu tim voly. Sejak SMP, Keysha sangat mahir dalam hal olahraga voly. Cewek itu sangat bersemangat bermain voly, dan bisa dibilang dia paling semangat di antara yang lain. Keysha juga tak terlihat lelah sama sekali padahal seharian ini dikerjain dan dapat tugas seabrek dari para senior yang galak dan kejam.
Ya, itulah Keysha. Dia selalu bersemangat apapun yang terjadi. Bahkan, sifatnya yang cenderung terlalu bersemangat itu membuat para seniornya heran dan bertanya – tanya. Apakah dia tidak punya rasa lelah?
Di saat semua junior sedang bermain voly, para kakak pembina alias senior seharusnya mengambil kesempatan ini untuk bersantai untuk kegiatan MPLS selanjutnya. Tapi tidak untuk beberapa anak cowok yang mungkin lebih suka mengumpulkan keringat dengan bermain basket di lapangan.
Di tengah – tengah kegiatannya bermain basket, salah satu senior tampak berjalan ke pinggir lapangan sembari mengecek arlojinya. Dia melepas jas biru OSIS-nya lalu duduk di pinggir lapangan basket sambil menelepon seseorang. Dari jas birunya terlihat jelas nama ‘Geral’. Geral adalah ketua OSIS dan yang bertanggung jawab memimpin jalannya MPLS.
“Halo? Di mana lo?” Geral langsung sewot saat seseorang menjawab teleponnya di ujung sana.
“Di mana lagi? Gue di jalan.” Terdengar suara cowok di seberang telepon.
“Dari tadi di jalan mulu. Harusnya kan lo udah berangkat dari Bandung dari tadi pagi. Kenapa masih di jalan aja? Hari ini hari terakhir, jadi lo harus kumpul di sini hari ini juga. Lo kan senior juga.”
“Lo nggak tahu apa yang gue alamin dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta. Tadi itu macet parah. Gue hampir aja kecelakaan gara – gara gue suruh sopir taksi ngebut. Gue baru aja selamat dari kematian tapi yang lo omongin Cuma pesta? Apa lo nggak terlalu egois?” Cowok itu gantian mengomeli Geral.
Geral hanya bisa mendesah kesal. “Gue nggak peduli meskipun kepala lo pecah sekali pun, atau tubuh lo tercabik – cabik. Cepetan dateng ke sini. Udah ditunggu anak – anak.” Geral menutup telepon dengan kesal.
~30 menit kemudian~
Kenzo---seorang cowok tampan, berkulit putih itu keluar dari taksi sambil memakai jas biru mudanya. Jas khusus senior OSIS. Dia langsung masuk ke halaman sekolah SMA Pelangi. Tanpa pikir panjang, tujuannya adalah lapangan. Semua teman – temannya sudah menunggu di sana. Setelah memasuki lingkungan sekolah, dia melihat semua murid sedang berkumpul di lapangan untuk bermain voly. Tapi tujuan Kenzo bukan di sana, dia terus berjalan di teras untuk mendekati sebuah lapangan basket outdoor tempat teman – teman OSIS-nya berkumpul.
Sebuah bola basket melayang ke arah Kenzo, dan dengan sigap Kenzo bisa menangkapnya dengan kedua tangannya.
“KEN! LEMPAR BOLANYA!” teriak Ridho dari tengah lapangan.
“AYO CEPETAN IKUTAN MAIN!” Zaky menimpali.
Kenzo mendesah pelan. Teman – temannya benar – benar tak mengizinkannya istirahat walau sebentar.
Di tempat voly, Keysha memukul bolanya terlalu jauh sampai mental keluar jangkauan. Sejak bermain voly dari tadi, baru kali ini dia gagal memukul bolanya.
“Key, ambil bolanya, gih!” salah satu teman timnya memberikan perintah tak terbantahkan.
Keysha pun menurut. Toh dia juga pasti akan mengambilnya meskipun tidak disuruh. “Iya, iya.”
Keysha berlari ke arah bolanya menggelinding. Begitu jaraknya dan bola sudah tinggal beberapa meter saja ....
Gedebuk!
Keysha jatuh tersungkur dan wajahnya mencium tanah lapangan yang berumput. “Aduh!”
Sadar posisinya memalukan jika terlalu lama dibiarkan, Keysha segera mendudukkan tubuhnya tidak peduli lututnya sakit. Cewek itu pun tahu apa penyebab dia jatuh.
Salah satu tali sepatunya terlepas dan tanpa sadar terinjak olehnya sendiri.
“Duh, ada – ada aja, deh.” Keysha segera mengikat tali sepatunya.
“CEPETAN LEMPAR BOLANYA KEN! TERUS GABUNG SAMA KITA!” Ridho kembali berteriak dari tengah lapangan basket.
“Nih, ambil bolanya.” Kenzo dengan sengaja berancang – ancang untuk melempar bola basket merah di tangannya. Dia lempar sekuat tenanga yang dia punya sampai melesat melewati lapangan basket karena memang dia tidak berniat melemparnya ke teman – temannya. Kenzo berniat membuang bola itu.
Lalu ....
Duagh!
Bola basket menghantam kepala Keysha yang kebetulan baru berdiri dari mengikat tali sepatunya. Belum sempat melihat, belum sempat menghindar, tiba – tiba dia merasa kepalanya hampir pecah tertabrak benda padat dan itu membuat Keysha pingsan seketika.
“KEYSHA!” Nayra yang sejak awal memperhatikan Keysha langsung berteriak dan berlari menghampiri Keysha yang pingsan.
Semua peserta MPLS dan para senior juga melihat langsung kejadian itu. Mereka semua membelalakkan matanya.
Sedangkan Kenzo yang tidak menyangka bola yang dilemparnya akan mengenai kepala orang, hanya bisa terpaku di tempat sambil melebarkan kedua matanya.
“Gawat.”
Kenzo melihat semua orang berlari ke tempat Keysha pingsan.
“Keysha!” Nayra menghampiri Keysha yang pingsan. Wajahnya sangat panik. “Keysha, bangun. Lo nggak apa – apa, kan?”
“Gimana?” Ridho yang baru datang bertanya pada Nayra.
“Keysha pingsan, Kak.” Nayra berkata sambil menangis. “Keysha, bangun!” Nayra yang cemas berusaha membangunkan Keysha yang pingsan.
Geral---sang ketua OSIS pun berjongkok dan memeriksa Keysha yang pingsan. Memang tidak ada luka fisik, tapi siapapun tahu seberapa sakitnya jika tertimpuk bola basket, apalagi di kepala.
Kenzo muncul dari belakang kerumunan murid yang menonton. Dia melihat Keysha pingsan. Di wajahnya terlihat dia sangat khawatir terjadi apa – apa pada cewek itu.
“KENZO!” teriak Geral kesal sambil nunjuk – nunjuk Kenzo. “Lo dateng – dateng udah bikin junior kita pingsan.”
“Lo harus tanggung jawab! Bawa dia ke rumah sakit!” Geral memberikan perintah tak terbantahkan.
Kenzo melotot tak percaya sambil menunjuk wajahnya sendiri. “Gue?”
Geral yang semakin kesal. “Ya iyalah, elo! Masa gue?! Lo udah bikin anak orang pingsan kayak gini, jadi lo harus tanggun jawab, dong. Cepetan bawa dia ke rumah sakit. Jangan sampe ni anak kenapa – napa.”
"Kenapa nggak ke UKS aja, sih? Harus banget ya, ke rumah sakit?" Kenzo masih memprotes.
Geral langsung melotot sambil menunjuk ke Keysha yang masih pingsan. "Ini anak orang ini. Gue nggak mau disalahin kalo sampe ada apa-apa sama dia. Udah cepetan, sana. Bawa Keysha ke rumah sakit." Geral memberikan perintah tak terbantahkan.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
