
Pesugihan,
Ya kalau kita membahas pesugihan rasanya seolah tidak ada habisnya, ada banyak sekali macam-macam Jenis pesugihan yang dipercaya bisa membuat seseorang cepat kaya raya yang tentu saja, semua itu dilakukan dengan bantuan makhluk tak kasat mata.
Meski setiap pesugihan selalu mendatangkan resiko yang cukup besar, orang-orang sepertinya sudah tidak peduli asalkan hidupnya di dunia ini bisa terjamin dan terpenuhi.
Bahkan parahnya, ada beberapa Pesugihan yang mengharuskan adanya tumbal keturunan...
4,150 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
21+ (Full Story ). PESUGIHAN SEXS RORO KEMBANG SORE.
20
1
Rabu Kliwon, 22.45 malam. Nduk, nduk, bangun, Ucap Marni malam itu berbisik lirih tepat ditelinga Laras yang saat itu sudah tertidur pulas.Namun sayangnya, karena Laras yang tak kunjung bangun dari tidurnya, Dengan kebingungan Marni pun seketika menggoyang-goyangkan tubuh Laras karena diapun tau, malam itu waktu sudah mendekati pukul 23.00 malam.Nduk, bangun nduk, bangun imbuh Marni dengan tangannya yang mulai menggoyang-goyangkan tubuh Laras.Hingga akhirnya, Karena Goyangan tangan Marni, Laras pun bangun dengan matanya yang seketika melirik kearah jam dinding rumahnya.Ada apa bu ? Tanya Laras sambil sesekali mengucek matanya.Malam ini Rabu Kliwon, sahut Marni Singkat.Mendengar hal itu dengan raut wajah terkejut, Laras seketika bergegas bangun dari tidurnya dan mulai mengikat jempol kakinya sambil bertanya kepada ibunya.Apa masih sempat bu ? Tanya Laras kebingungan.Tanpa menjawab ucapan Laras, dengan tenang Marni mengarahkan Laras untuk turun dari ranjangnya dan mulai berbaring di lantai kamar rumahnya.Disitu tanpa membantah arahan orang tuanya Laras pun seketika ikut berbaring diatas lantai kamar bersama Marni dengan saling bertatap muka.Sambil tersenyum pelan, saat itu Marni mengelus rambut Laras seraya memberi tanda jika semuanya akan tetap baik-baik saja.Berbeda dengan Laras, malam itu dia benar-benar terlihat sangat ketakutan dengan seluruh tubuhnya mulai bergetar dan air matanya yang mulai menetes perlahan.Bu, aku takut bisik Laras sambil memeluk ibunya tersebut.Diam ya nduk, semuanya pasti akan baik-baik saja jawab Marni menenangkan.Namun anehnya, belum lama mereka berbaring, tiba-tiba mereka mendengar suara pintu rumah yang dibuka oleh seseorang.Ceklek, ceklekDan tidak hanya itu, setelah suara pintu terbuka, terdengar suara langkah kaki yang berjalan cepat mendekat kearah kamar yang setelah sampai di kamar, ternyata malam itu adalah Santoso yang tidak lain dan tidak bukan, dia adalah Suami Marni dan ayah dari Laras.Melihat Istri dan Anaknya yang sudah dalam keadaan berbaring diatas lantai kamar, Santoso seketika tersenyum.Dia sedikit mengangguk sambil telunjuknya yang ditempelkan di bibir seraya memberi tanda agar istri dan anaknya tersebut tidak mengeluarkan suara.Bukannya menemani, malam itu Santoso malah berjalan kearah almari kamar dan mengambil kain jarik, lalu dengan tidak sedikitpun berbicara, malam itu Santoso kembali keluar dan kembali menutup pintu kamar tidur tersebut.Disitulah, hanya beberapa saat setelah pintu kamar sudah ditutup oleh Santoso, dari arah dalam kamar, Marni dan Laras mendengar suara loncatan yang terdengar dengan jelas dan sesekali menggetarkan.Blek, blek, blekTidak hanya suara Loncatan, Marni dan Laras juga mencium aroma bunga sedap malam dan Aroma parfum Serimpi yang merekapun tau, parfum Serimpi adalah Parfum yang khusus digunakan untuk orang yang baru saja mati, alias mayat.Disitu, Laras seketika menangis, dia ketakutan sambil tetap menatap wajah Marni.Karena Marni yang sepertinya mengetahui apa yang difikirkan oleh Laras, Marni pun kembali menenangkan Laras.Seng kuat yo nduk, ojo wedi, bapakmu guduk pocong, ( yang kuat ya nak, jangan takut, Ayahmu bukan pocong ). Ucap Marni lirih.Mendengar hal itu, Laras hanya diam, dia terus menangis sambil menatap wajah Marni yang terlihat juga sedang berusaha menutupi rasa ketakutannya.Puncaknya, beberapa saat setelah mereka mendengar suara loncatan tersebut, suhu didalam kamar yang sebelumnya panas, waktu itu perlahan mulai dingin.Aroma serimpi yang sebelumnya tercium kuat waktu itu perlahan juga mulai menghilang.Karena dirasa sudah aman, akhirnya Marni mengajak laras untuk kembali tidur diatas ranjang tempat tidurnya.Sudah ya nak, sekarang kamu bisa kembali tidur diranjang, jangan lupa besuk bangun pagi ya bantu ibu masak, ucap Marni pelan lalu dia meninggalkan Laras didalam kamarnya sendirian.Setelah kepergian Marni, Laras tentu saja tidak bisa dengan mudah kembali memejamkan mata.Perasaannya kacau, rasa khawatir, takut dan gelisah saat itu seolah bercampur menjadi satu karena diapun tau, sebelumnya dia benar-benar mendengar suara loncatan pocong di dalam rumah yang dia tempati.Ini sudah ke 7 kalinya aku mendengar suara Loncatan dan aroma mayat, ada apa ya sebenarnya fikir Laras dengan terus menatap kearah jam dinding yang waktu itu terus saja berputar perlahan... Keesokan harinya.Laras yang sebelumnya tertidur pulas, waktu itu terbangun karena dia merasakan nyeri di sekujur tubuhnya.Dan tidak hanya nyeri, dia juga merasakan gatal di bagian punggung dan pangkal paha yang terasa sangat mengganggunya.Dengan terus menggaruknya Laras pun bangun dan berjalan pelan kearah dapur rumah yang pagi itu sudah terlihat Marni yang lebih dulu bangun dari tidurnya.Selamat pagi nduk ucap Marni pelan.Pagi bu, badanku memar semua dan gatal bu.. jawab Laras singkat.Tahan dulu, nanti juga sembuh, biasakan dirimu, setiap selesai malam kliwon kamu akan selalu merasakan hal itu imbuh Marni menjelaskan.Disitu, Laras tentu saja seketika terdiam, dia enggan melanjutkan obrolan karena tidak hanya sekali, dia sudah berulang kali mengeluhkan hal itu kepada ibunya namun dengan santai ibunya selalu berkata demikian.Sudah sekarang bantu ibu masak, nanti malam kita selamatan sahut Marni singkat.Mendengar hal itu, Laras pun akhirnya membantu ibunya memasak dengan sesekali menanyakan keberadaan bapaknya.Bapak dimana bu ? Tanya Laras Polos.Bapakmu banyak kerjaan nduk, sekarang sudah mulai sibuk banget jawab Marni dengan tangannya yang terlihat mempersiapkan berbagai bumbu masakan yang ada.Bisnis bapak sekarang ramai banget ya bu, kok sudah mulai jarang dirumah ? Imbuh Laras.Mendengar hal itu, Marni hanya diam, dia tersenyum pelan seraya memberi tanda jika Laras sebaiknya tidak banyak tanya.Disitu, dengan memahami maksud Ibunya, Laras seketika diam, dia kembali membantu ibunya memasak yang akhirnya, tepat pukul 18.00 malam semua masakan persiapan selamatan tersebut akhirnya selesai.Tepat selesai sholat isya', Marni terlihat mulai mengantar masakannya tersebut ke rumah para tetangga yang tinggal disekitar rumah Marni.Tidak sendirian, malam itu Laras juga ditugaskan untuk membantu mengantarkan mengingat jumlah makanan tersebut cukup banyak.Disitulah, ketika Laras mengantar makanannya ke rumah pak Rohman yang tidak lain dan tidak bukan adalah salah satu tetangganya, untuk pertama kalinya Laras akhirnya mendengar perkataan tentang keluarganya yang cukup mengguncang pikirannya. Oh mbak Laras, selamatan apa ini ? Ucap pak Rohman dengan tangannya yang menerima makanan tersebut.Anu pak, anu hemm ucap Laras kebingungan karena pada dasarnya, Laras juga tidak mengetahui tujuan selamatan tersebut.Melihat laras kebingungan, Pak Rohman tersenyum, dia lebih mendekatkan dirinya ke tubuh Laras dengan mengucapkan perkataan.Ini namanya selamatan kliwonan, keluargamu setiap kliwon harus selamatan kalau mereka ingin kamu tetap aman ucap pak Rohman pelan dengan seketika dia menutup kembali pintu rumahnya.Mendengar hal itu, Laras terkejut, matanya terbelalak karena di usianya yang sudah menginjak 25 tahun, baru pertama kali ini Laras mendengar perkataan aneh dari tetangganya tersebut.Singkat cerita dengan tidak memperdulikan hal itu, Laras pun kembali pulang kerumahnya dengan fikiran yang sudah mulai kemana-mana.Apa ya maksud dari pak Rohman, kok aneh gitu ? Fikir Laras dengan dia yang sesekali kembali menoleh kearah rumahnya.....21.00.WIB.Santoso yang seharian tidak ada dirumah, malam itu akhirnya pulang.Sesampainya dirumah, Santoso mengajak ngobrol Marni dan Laras yang sepertinya dia ingin mengajak mereka bekerja.Laras daripada kamu nganggur dan gak kunjung menikah, mending mulai besuk kamu bantu bapak bekerja ya ? Ucap Santoso memulai obrolan.Bantu apa pak, kalau aku bisa, aku sih mau mau aja, bosen aku dirumah terus? Sahut Laras sopan.Jadi begini, toko bangunan bapak mau buka cabang di luar desa, daripada bapak bayar orang kan mending kamu saja yang bantu mengelola. Nanti kamu ku ajari cara laporan pembukuannya ? Terang Santoso sambil mulai menyalakan rokok yang sedari tadi terlihat ada di mejanya.Mendengar hal itu, Marni nampak kaget, dia terkejut karena rencana pembukaan cabang toko bangunan milik suaminya tersebut belum dibicarakan dengannya.Loh, kamu jadi buka cabang mas ?, buka cabang itu butuh uang banyak loh, apa kamu punya uang ? Tanya Marni menambahkan.Sudah jangan mikir uang, kalau aku bilang mau buka cabang ya berarti uang itu ada. Kamu mending tetap dirumah, fokus lakukan apa yang aku perintahkan saja, jangan sampai kelewatan selamatan kliwonan, Among mayat dan sesajen rutinnya Sahut Santoso jelas.Sebelumnya, Laras dan Marni memang sempat menanyakan maksud dari perintah Santoso untuk melakukan hal-hal aneh tersebut.Mereka sempat mencurigai jika Santoso ini melakukan hal menyimpang atau bisa dikatakan bersekutu dengan setan.Namun anehnya, setiap mereka bertanya maksud dan tujuannya, dengan santai Santoso menjelaskan jika selamatan kliwonan, among mayat dan sajen rutin adalah bentuk penghormatan terhadap leluhur keluarga Santoso itu sendiri.Kalian jangan mikir aneh-aneh ya, semua yang aku perintahkan tersebut demi kebaikan kalian dan semua itu sudah menjadi tradisi keluargaku. Kamu tau kan dek, kalau dulu bapakku ini paranormal, Jadi kalau kita gak melanjutkan tradisi itu aku khawatir bisa terjadi hal yang tidak di inginkan kurang lebih seperti itulah penjelasan Santoso setiap istri dan anaknya bertanya tentang maksud dan tujuan semua selamatan tersebut.Tidak hanya itu, sosok pocong yang setiap kliwon datang tersebut juga dijelaskan sebagai bentuk perewangan yang akan selalu terus berkunjung kerumahnya.Sebenarnya penjelasan dari Santoso ini sedikit tidak masuk akal karena setau Marni, orang tua Santoso dulunya adalah orang yang cukup religius.Namun lagi-lagi, karena Santoso dikenal sebagai orang yang cukup galak dan tegas, Akhirnya sering kali Marni memilih untuk diam demi menghindari perdebatan dengan suaminya tersebut.
...Singkat cerita akhirnya hari-haripun berlalu begitu saja.Tepat tujuh hari setelah mereka mengobrol tersebut, saat itu cabang toko bangunan Santoso kini sudah beroperasi di daerah luar desa.Toko Bangunan baru tersebut nampak lebih besar dengan diberi nama Santoso 2..Hal itu tidak sedikit membuat warga geleng-geleng dengan pesatnya bisnis Santoso karena hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja, Santoso mampu membuat dua cabang toko dengan bangunan yang sangat besar bentuknya.Disisi lain, semua warga desa pun tau jika sebelumnya Santoso adalah keluarga pas pasan yang bisnisnya gulung tikar karena tertipu oleh karyawannya sendiri.Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang akhirnya membuat warga terus saja berspekulasi kesana kemari tentang kemajuan bisnis Santoso.Banyak yang menduga jika bisnis santoso ini berjalan dengan cara tidak wajar,Ada yang menduga santoso ada bisnis gelap sampingan, dan tidak sedikit warga yang menganggap jika santoso melakukan praktek pesugihan.Tentu saja anggapan-anggapan seperti itulah yang simpang siur terdengar di masyarakat namun tidak ada satupun dari mereka yang mencoba menanyakan langsung kepada Santoso.Sejak Toko baru dibuka, saat itu Laras lah yang mengelolanya.Disitu nampak Santoso langsung merekrut 8 karyawan secara langsung ditambah Galuh yang notabennya adalah teman kecil Santoso saat itu juga dipekerjakan sebagai supir pribadi dari Santoso.Hal itu dikarenakan, sejak toko semakin besar dan bisnis semakin lancar, Santoso terlihat semakin sibuk diluar.Entah apa yang dilakukan, bukannya ikut membantu dalam mengawasi operasional toko, Santoso ini malah sering sekali keluar kota.Dan disitulah akhirnya Galuh menjadi orang pertama yang mulai melihat keanehan yang ada di dalam tingkah Santoso.Tidak setengah-setengah, Galuh saat itu akhirnya benar-benar melihat apa yang dilakukan oleh santoso di balik kesuksesan yang terbilang sangat cepat tersebut.Sore itu, baru saja Galuh selesai mencuci mobil Santoso, tiba-tiba dia diajak untuk pergi ke salah satu daerah yang ada di tulungagung jawa timur.Mendengar hal itu, Galuh sedikit terkejut karena diapun tau, waktu saat itu sudah sore hari.Dan lagi-lagi, Tanpa membantah perintah dari Santoso, saat itu Galuh pun mulai menyalakan kendaraannya dan merekapun akhirnya berangkat.Sepanjang perjalanan, tentu saja Galuh ini mengobrol kesana kemari dengan Santoso karena meski mereka bos dan karyawan, jarak antara mereka sepertinya tidak begitu jauh mengingat mereka pada dasarnya adalah teman bermain.Ngapain ini ke Tulungagung, Jauh banget, kenapa sih kamu gak berangkat pagi tadi saja? Ucap Galuh memulai obrolan didalam mobilnya.Udah kamu nurut saja, nanti kamu tau sendiri, kita bakal enak-enak loh ucap Santoso sambil tersenyum.Wah gila kau, mbak Marni udah cantik banget kayak gitu kamu masih aja main perempuan, emang ya kebiasaan dari lahir gak bisa hilang sahut Galuh menjelaskan.Kamu gak ngerti apa apa, nurut saja wes lah, ucap Santoso menambahkan.Kalau kamu mau main perempuan kenapa kita jauh-jauh ke tulungagung, kan di kota ini banyak, lebih cantik lagi. Heran, kau ini ada ada saja keluh Galuh kesal karena dia menganggap jika dirinya akan diajak pergi ke tempat prostitusi.Namun sayangnya, perasaan Galuh yang sebelumnya baik-baik saja, saat itu seketika terkejut karena setelah sampai di daerah tulungagung, bukannya sebuah tempat prostitusi, yang didatangi Santoso saat itu adalah pemakaman umum.Melihat hal itu Galuh seketika terkejut, dia terheran heran dengan tingkah Santoso yang sudah dibilang semakin aneh saja.Waduh, kamu memang stres, kamu mau berhubungan badan di kuburan, apa gak takut, kalau gancet gimana ucap Galuh kencang.Sudah kalau kamu mau biar ku carikan perempuan, kalau gak mau tunggu saja di mobil Sahut Santoso jelas.Enggak ah, kayak gak ada tempat lain saja, gila kamu ini lama-lama imbuh Galuh berulang ulang.Disitu dengan melihat Santoso keluar dari mobilnya, dengan mata kepalanya sendiri, Santoso nampak ditunggu oleh Wanita muda yang terlihat sudah berdandan dengan cukup rapi.Namun bukannya terlihat seperti wanita malam, dandanan wanita yang menunggu Santoso tersebut seperti seorang sinden jawa dengan balutan kebaya hijau yang terlihat cukup anggun dan menawan.Dengan terus memperhatikan semua itu Galuh pun akhirnya memutuskan untuk diam dengan terus bertahan didalam Mobil yang berada diarea luar komplek pemakaman tersebut.Maaf sudah menunggu lama ucap Santoso terdengar pelan lalu mereka pun berjalan perlahan masuk kedalam area komplek pemakaman3 jam kemudian, karena Santoso yang tidak kunjung kembali, Galuh yang sudah lama menunggu, akhirnya bosan juga.Malam itu dia memutuskan untuk turun dari mobilnya lalu berjalan pelan disekitar komplek pemakaman tersebut.Disitu, belum lama Galuh mondar mandir, dia dikejutkan dengan kakek kakek tua yang sepertinya dia adalah warga yang tinggal didaerah tersebut.Mas saudara pak Santoso ya ? Ucap Kakek kakek tersebut.Mendengar hal itu, Galuh seketika terkejut, dia terheran heran dengan kakek tersebut kok bisa bisanya sudah mengenal Santoso.Buset, Santoso sepertinya sudah sering banget ya main kesini, kakek ini sampai kenal loh. Fikir Galuh lalu dengan tersenyum dia mengangguk didepan kakek tersebut.Oalah iya, tumben biasanya berangkat sendiri sekarang kok ngajak temannya. yasudah, mari, mari mas ucap kakek tersebut lalu diapun pergi meninggalkan Galuh.Disitu karena fikiran Galuh tidak enak, Akhirnya Galuh memutuskan untuk menyusul masuk kedalam komplek pemakaman karena di mulai curiga dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh Santoso.Aku kok curiga ya, kalau Santoso benar-benar niat mau main perempuan saja, ngapain ke kuburan, kan di pusat kota banyak fikir Galuh lalu diapun mulai berjalan masuk kedalam area pemakaman.Sesampainya Galuh di salah satu samping bangunan rumah kecil di ujung pemakaman, Galuh saat itu terkejut bukan main. Karena perlahan, dia mendengar suara desahan yang setelah didengar dengan lebih teliti lagi, suara desahan tersebut seperti suara desahan Santoso.Aduh, beneran Santoso melakukan hal itu ditengah-tengah kuburan seperti ini fikir Galuh dengan mempercepat langkah kakinya kearah rumah kecil tersebut.Dan betapa terkejutnya Galuh, ketika dia sampai tepat disamping rumah kecil itu, dia benar-benar mendengar suara Santoso sedang berhubungan badan dengan seorang wanita.Karena rasa penasaran Akhirnya Galuh pun mengintip kearah dalam melalui celah celah lubang dinding yang ternyata, setelah dilihat, Galuh seketika tercengang…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan