
Alhamdulillah, cerita ini akhirnya selesai.
Sepanjang membagikan cerita di lakon story, cerita ini masuk dalam salah satu cerita terbaik yang pernah kami selesaikan.
Bahkan dalam proses penyelesaiannya saja memakan waktu sekitar 5 bulan lamanya.
Ya semua itu termasuk mencari narasumber yang relevan, riset tentang kebenaran cerita dan masih banyak lagi yang lainnya
Dan saking berkesannya bagi kami, kami berencana mengajukan cerita ini ke produser agar cerita ini nantinya bisa diangkat ke layar lebar....
4,551 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
21+ FULL STORY 103 SUSUK KEMATIAN
12
0
A lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn Suara lantunan ayat suci al Qur'an yang terus saja terdengar dibaca pelan oleh Wilujeng dengan sesekali dia menoleh kearah bu Ningsih (ibunya), yang malam itu masih berbaring diatas ranjang tempat tidurnya.Meski dengan perasaan yang hancur lebur Wilujeng tetap menguatkan hatinya dengan mulutnya yang terus saja mengaji sebisanya.Hal itu memang wajar dia rasakan karena setelah ibunya jatuh sakit kehidupan Wilujeng rasanya seolah sudah berubah secara total.Setiap harinya, kini Wilujeng hanya merawat ibunya dengan dia yang tidak lagi pernah bekerja seperti sebelumnya.Di setiap malamnya Wilujeng tidur di salah satu kursi panjang yang ada didalam kamar bu Ningsih dengan maksud agar dia bisa mendengarkan ketika bu Ningsih meminta bantuannya.Sudah beberapa kali Bu Ningsih dibawa kesana kemari untuk berobat namun nyatanya semua usahanya seolah tidak menghasilkan apa-apa.Harta kekayaan Wilujeng dan juga bu Ningsih yang sebelumnya melimpah pun perlahan mulai habis untuk biaya pengobatan yang terasa tidak ada habisnya.Dan bukannya membaik, Semakin hari Tubuh Bu Ningsih terlihat semakin kurus kering dengan warna kulit yang sebelumnya putih bersih waktu itu berubah menjadi menghitam seperti kulit yang terbakar bara api.(Benar mas, dulu setiap orang yang melihat keadaan bu Ningsih pasti tidak akan tega. Waktu itu Beliau sudah seperti mayat hidup padahal sebelumnya, bu Ningsih ini memiliki paras yang sangat cantik dan berprofesi sebagai Sinden), sumber.Dengan semua kenyataan yang menimpa keluarganya, Wilujeng waktu itu benar-benar dituntut untuk sabar dan ikhlas ditambah setelah kematian ayahnya beberapa tahun yang lalu Wilujeng saat itu hanya tinggal bersama ibunya yang saat itu sudah tidak bisa bangkit dari tidurnya.Bahkan menurut dokter, Bu Ningsih seharusnya sudah tidak bisa diselamatkan lagi karena selain sudah tidak adanya energi, penyakit yang diderita bu Ningsih adalah penyakit komplikasi antara diabetes dan beberapa penyakit berat lainnya.Dan dengan terus berpasrah kepada tuhan yang maha esa akhirnya Wilujeng dengan sabar merawat ibunya yang setiap hari sudah semakin parah saja.Jangankan untuk berjalan bangun dari ranjangnya saja bu Ningsih sudah sangat kesulitan.Yang bisa digerakkan waktu itu hanya mata dan mulutnya yang sesekali terdengar dengan sangat pelan.Singkat cerita, belum selesai Wilujeng membaca Al-Quran yang ada didepannya waktu itu tiba-tiba dia mendengar suara ibunya yang sedang memanggilnya.Nduk.... Suara bu Ningsih terdengar pelan.Mendengar hal itu, Wilujengpun seketika berdiri dan berjalan pelan menghampiri ranjang ibunya.Iya bu, ucap Wilujeng Pelan.Kalau kamu capek, cepatlah tidur, ini sudah tengah malam ucap bu Ningsih pelan.Mendengar hal itu, Wilujeng hanya Tersenyum lalu diapun berjalan pelan kearah kursi yang memang terletak tidak jauh dari ranjang ibunya tersebut.....Dan Singkat cerita, sekitar pukul 01.00 dinihari, akhirnya Wilujengpun tertidur lelap diatas kursi yang ada didalam kamar ibunya.
...Benar sekali, malam itu genap 7 hari setelah bu Ningsih sudah tidak bisa lagi bangun dari tidurnya.Setiap harinya hanya Wilujeng Lah yang menjaganya karena semua orang pun tau Wilujeng adalah anak bu Ningsih satu-satunya.Para tetangga juga sudah sering kali datang untuk menjenguknya, namun sayangnya para tetangga terlihat tidak tega dengan keadaan Bu Ningsih yang semakin hari sudah semakin mengkhawatirkan saja.Tubuhnya kurus, baunya tidak sedap, tatapan matanya kosong, seolah sudah menjadi gosip tersendiri jika bu Ningsih sepertinya sudah tidak bisa disembuhkan lagi.Dan Singkat cerita, akhirnya hari-haripun berlalu begitu saja dengan berita sakitnya bu Ningsih sudah terdengar hingga kemana-mana.Kamis 23.30 malam.....Malam itu hujan turun dengan cukup lebat, karena lelah sudah beraktifitas seharian Wilujeng akhirnya tertidur diatas kursi kamar biasanya.Namun anehnya, belum lama Wilujeng tertidur tiba-tiba dia dikejutkan dengan suara senandung jawa yang setelah didengar lagi, senandung jawa tersebut seperti terucap dari mulut ibunyaMingkar-mingkuring angkara,
Akarana karenan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kertarto, pakartining ngelmu luhung,
Kang tumrap neng tanah Jawi,
Agama-ageming aji
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan